Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21350 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini berisi 2 teks, yaitu: 1. Serat nitik (Ngayogyakarta) naskah ditulis dalam prakarsa Kanjeng Prameswari Gusti Jeng Ratu Ageng istri dari Almarhum Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengkubuwana ke-6 dari Yogyakarta. Naskah ini adalah salinan dari naskah Nitik milik Gusti Kanjeng Bandara Raden Ayu Prabu Wijaya. Serat nitik secara garis besar berisi sejarah raja-raja Mataram, Yogyakarta (Hamengkubuwana dan Pakualam), dan Surakarta (Pakubuwana dan Mangkunagaran); 2. Serat cabolek, teks ini mengisahkan tentang perdebatan Haji Mutamakin yang berasal dari cabolek dengan Ketib Anom Kudus dan Demang Urawan. Kedua naskah disalin pada tanggal 1 Rabiulakir taun Jimawal 1837/1907. Asal koleksi semula R. M. Sajid."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.3-KS 49
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada (halaman) pelindung dalam terdapat keterangan mengenai judul teks, yaitu: 1. Cabolek dari halaman 1?138; 2. Nitik Sulatan Agungan dari halaman 138?231. Pada naskah ini terdapat sisipan kertas putih yang memuat teks ketikan latin berupa alih aksara teks cabolek dari halaman 1?2 (6 bait). Isi teks cabolek, mengisahkan perjalan hidup H. Mutamakin yang dikenal pula sebagai Ki Cabolek yang merusak syarak, karena itu ia dihujat dan dihukum oleh para ulama Tanah Jawa. Setelah berjumpa dan berdiskusi dengan Ketib Anom Kudus dan pejabat Keraton Surakarta, Ki Cabolek bertobat dan diampuni oleh PB II. Isi teks Nitik Sultan Agungan, mengungkapkan cerita tentang legenda Sultan Agung. Didalamnya dikisahkan pula cerita tentang Ratu Roro Kidul dan lain sebagainya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.4-KT 2
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada h.i terdapat keterangan bahwa Boek Nitik lan sanes-sanesipoen ini diperoleh Pigeaud dari Harjasudarma, Yudanagaran, pada tanggal 30 Desember 1938. Teks secara garis besar berisi sejarah raja-raja Mataram, Yogyakarta (Hamengkubuwana dan Pakualam), dan Surakarta (Pakubuwana dan Mangkunagara). Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) sinom; (3) dhandhanggula; (4) sinom; (5) dhandhanggula; (6) sinom; (7) dhandhanggula; (8) asmarandana; (9) asmarandana; (10) sinom; (11) pangkur; (12) asmarandana; (13) dhandhanggula; (14) dhandhanggula; (15) sinom; (16) asmarandana; (17) dhandhanggula; (18) asmarandana; (19) dhandhanggula; (20) sinom; (21) dhandhanggula; (22) sinom; (23) sinom; (24) dhandhanggula; (25) megatruh; (26) dhandhanggula; (27) sinom; (28) pangkur; (29) dhandhanggula; (30) pangkur; (31) pangkur; (32) dhandhanggula; (33) asmarandana; (34) sinom; (35) dhandhanggula; (36) asmarandana; (37) sinom; (38) maskumambang; (39) asmarandana; (40) dhandhanggula; (41) sinom; (42) asmarandana; (43) dhandhanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.212-NR 348
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan tembusan karbon dari naskah salinan yang dibuat oleh staf Dr. Kraemer di Panti Boedaja, Surakarta, tahun 1932. Naskah berisi teks Serat Cabolek (juga disebut Serat Bratatama), yang satu versi dengan redaksi yang oleh Soebardi dinamakan redaksi ke-3 (1975: 5). Teks versi tersebut disusun pada tahun 1866 di Yogyakarta atas perintah Sultan Hamengkubuwana VI. Salinan lain dari naskah ini, berupa tembusan karbon, adalah MSB/L.80a, LOr 8367, dan PNRJ/G 190. Naskah babon yang disalin dalam naskah ini tidak diidentifikasikan secara tepat, hanya dinyatakan berasal dari Yogyakarta."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.12-A 28.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ngabehi Candra Pradata
"Menceritakan mengenai Nabi Adam beserta anak dan para cucu dan seterusnya; R.A. Warangulu yang tertua sampai dengan Jejodoan; usia Nabi Adam; Nabi Muhammad rasul Allah samapi sinuhun katib Ngampel; Sinuhun Ngampel denta Surabaya sampai Pangeran Kudus; Adipati Sumadipura Pathi sampai Ratu ageng; Paku Buwana V dan seluruh kerabatnya; Prabu Brawijaya V Majapahit samapi anak cucunya; Lembu peteng di tarub samapi Ki Ageng Sela samapi anak cucu; Ki Ageng Anis dan anak cucunya; Panembahan Senapati dan keturunannya; Paku Buwana I sampai anak cucunya; Paku Buwana II pindah ke Surakarta beserta anak cucunya."
Surakarta: Vogel van der Eide, 1923
BKL.0112-SL 1
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Mas Ngabehi Djajapertama
"Buku serat raja-putra ini menguraikan mengenai sejarah dan silsilah raja-raja yang memerintah di Mataram serta sejarah dan silsilah Susuhunan Prabu Mangkurat di Kartasura sampai dengan Kanjeng Sultan Hamengku Buwana VIII di Ngayogyakarta Hadiningrat."
Yogyakarta: R.M. Tumenggung Sasrakoesoema Kalaran, [date of publication not identified]
BKL.0113-SL 2
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam keraton Surakarta, Ngayogyakarta dan Mangkunagara. Juga para kumpeni Belanda. Serat ini kadang kala disebut juga babad Giyanti."
Surakarta: Budi Utama, 1918
BKL.0157-SJ 1
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi teks Serat Ambiya, satu versi dengan naskah Br 279, pupuh 1-68. Tentang teks ini lihat keterangan pada Vreede 1982: 23-24, Pratelan I: 75-84, Poerbatjaraka 1950: 26-63, Behrend 1990: 206-220. Pemilik naskah yang bernama R. Bekel Wignyaswandana, disebutkan pada h.i. Pada h.ii diberi gambar mahkota dan potret pemiilik. Teks disalin oleh Ki Sumirat, lurah carik Bayalali Majegan. Penyalinan dimulai pada hari Rabu Legi, 21 Sawal, Alip 1859 (2 April 1929)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.3-CT 8
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Serat Ambiya atau Tapel Adam ini menceritakan asal-usul keturunan Adam, dimulai dengan perintah Allah kepada Iblis agar menyembah Adam namun Iblis menolak. Cerita berakhir dengan umat Nabi Saleh yang kembali ingkar pada ajaran agama karena hasutan Iblis. Rupanya versi teks yang dimuat pada naskah ini berbeda dengan versi-versi lain yang diuraikan oleh Poerbatjaraka dkk. (1950: 26-63). Untuk keterangan selanjutnya tentang Serat Ambiya, lihat pada deskripsi naskah CI.3. Keterangan mengenai asal-usul teks dan saat penyalinan naskah tak ditemukan, namun melihat jenis tulisan dan gaya penulisan serta jenis kertas yang dipergunakan, maka diduga naskah ini disalin pada sekitar pertengahan hingga akhir abad ke-19. Naskah ini juga telah dibuat ringkasannya oleh staf Pigeaud pada bulan September 1930, di Surakarta. Ringkasan tersebut dilampirkan pada naskah ini. 1) sinom; 2) kinanthi; 3) dhandanggula; 4) sinom; 5) sinom; 6) gambuh; 7) mijil; 8) pangkur; 9) sinom; 10) pangkur; 11) dhandanggula;12) sinom; 13) mijil; 14) durma; 15) kinanthi; 16) dhandanggula; 17) sinom; 18) dhandanggula; 19) kinanthi; 20) mijil; 21) pangkur; 22) pucung; 23) sinom; 24) megatruh 25) pangkur; 26) dhandanggula; 27) gambuh; 28) asmaradana; 29) dhandanggula; 30) sinom; 31) mijil; 32) pangkur; 33) dhandanggula; 34) kinanthi; 35) maskumambang; 36) pangkur; 37) dhandanggula; 38) sinom; 39) asmaradana; 40) kinanthi; 41) megatruh; 42) dhandanggula; 43) durma; 44) sinom; 45) mijil; 46) sinom; 47) pangkur; 48) dhandanggula; 49) pucung; 50) megatruh; 51) dhandanggula; 52) sinom; 53) kinanthi; 54) asmaradana; 55) megatruh; 56) pangkur; 57) durma; 58) dhandanggula; 59) kinanthi; 60) sinom; 61) durma; 62) dhandanggula; 63) sinom; 64) mijil; 65) gambuh; 66) pucung; 67) dhandanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.5-NR 102
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah dluwang ini berisi beberapa cerita, yaitu Sejarah Nabi Muhammad, petikan Serat Wulangreh, cerita Dewaruci, dan serat Ambiya. Proses penjilidan teks ini tampaknya salah, karena beberapa teks disusun dalam urutan yang kacau. Tentang urutan jalan cerita diduga bahwa cerita tentang Nabi Muhammad sejak kanak-kanak hingga diangkat sebagai rasul adalah kelanjutan dari jalan cerita Ambiya. Pada h.1 ada keterangan yang menyebutkan bahwa salinan teks pertama dibuat di loteng inggil neng nagri Salakarta, pada tanggal 28 Sapar, Dal 1719, trustha tunggal swaraning rat (15 Oktober 1792). Teks kedua, yang disebut 'Carita ing Ngarab Mekah Madinah', lebih dulu disalin dari teks pertama. Pada h.6 terdapat penanggalan saat penyalinan dimulai, ialah Rabu Legi, 20 Jumadilawal, Jimawal 1719. Tahun 1719 keliru, seharusnya 1717. Jika diralat demikian, semua data kolometris lainnya (warsa, hari, pasaran) cocok, sedangkan untuk tahun 1719 tidak ada satu pun yang betul. Pada h.301 terdapat penanggalan untuk teks Ambiya, menyebutkan tanggal malam Jumat Kliwon (jam setengah empat), 3 Ramelan, Be 1768 (29 Oktober 1840). Masih ada banyak fragment teks lain, atau catatan kecil, pada naskah ini. Di antaranya terdapat daftar tahun Jawa 1728-1745 (h. 109); rincian pengeluaran untuk 'blonja dhahar dalem ing dalem sawulan', sejumlah 45 wang sebulan, tanpa tahun (h.302); rincian 'blanjo ingkang dhateng Mas Ayu Tirtadirja satengah taun', sejumlah 111 wang, tanpa tahun (h.303) dan sebagainya. Dibawah ini tercantum daftar pupuh dari naskah ini, lengkap dengan nomor urut pupuh, jenis tembang, jumlah bait, serta cuplikan gatra 1-2 dari masing-masing pupuh. Disertai keterangan judul seadanya. 1) dhandanggula; 2) asmaradana; 3) sinom; 4) pangkur; 5) dhandanggula; 6) asmaradana; 7) durma; 8) dhandanggula; 9) sinom; 10) dhandanggula; 11) durma; 12) asmaradana; 13) sinom; 14) durma; 15) dhandanggula; 16) sinom; 17) durma; 18) asmaradana; 19) sinom; 20) dhandanggula. Pada bagian ini cerita berganti menjadi teks Wulangreh, dengan pupuh dhandanggula sebanyak 8 bait (h.111). Disusul dengan teks Dewaruci, satu pupuh dhandanggula, sebanyak 10 bait (h.113). Teks berikutnya adalah Ambiya atau Tapel Adam, versinya lain dengan teks yang diuraikan dalam Poerbatjaraka dkk. 1950: 26-64. 1) asmaradana; 2) sinom; 3) dhandanggula; 4) pangkur; 5) durma; 6) asmaradana; 7) sinom; 8) dhandanggula; 9) pangkur; 10) asmaradana; 11) durma; 12) sinom; 13) dhandanggula; 14) pangkur; 15) asmaradana; 16) sinom; 17) mijil; 18) kinanthi; 19) dhandanggula; 20) maskumambang; 21) asmaradana; 22) sinom."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.6-NR 146
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>