Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13293 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Susuhunan Pakubuwana IX
"Buku berjudul serat wiro isyaworo ini terdiri atas lebih dari satu teks. Teks pertama (hlm. 1?10) berjudul Wiro Isyworo. Tek sberikutnya adalah: gandrung turida; wulang raja putra; wulang putra; wulang putrid; serat Jayengsastra, karya Kangjeng Ratu Kancana istri Susuhunan PB IV, dijadikan satu dengan wulang putri; serat darma duhita, menjadi satu dengan wulang putri; serat darma rini; serat warayatna; serat menak Cina; serat Panji Jayengsari; wulang dalem swargi sinuhun PB VII dhumateng prameswari dalem kangjeng ratu Pakubuwana katunggilaken (dijadikan satu dengan wulang putri) dan lain-lain."
Surakarta: Albert Rusche, 1924
BKL.0213-CL 5
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Susuhunan Pakubuwana IX
"Buku ini terdiri atas beberapa bab, yaitu: 1)Gandrung Asmara (hlm. 1-18); 2) Gandrung Turida (hlm. 1-10); 3) Wulang Raja Putra (hlm. 1-23); 4) Wulang Putra (hlm. 24-52); 5) Tanpa judul (hlm. 21-28); 6) Wulang Putri (hlm. 1-11); 7) Serat Jayengsastra (karya Kanjeng Ratu Kancana, permaisuri Paku Buwana IV, disatukan menjadi Wulang Putri); 8) Serat Darma Duhita (dijadikan satu dengan Wulang Putri); 9) Serat Darma Rini; 10) Serat Menak Cina (petikan piwulang raja Cina pada putrinya Adaninggar); 11) Serat Panji Jayengsari (petikan piwulang Prabu Kenniyara kepada putra-putrinya); 12) Wulang Dalem Paku Buwana IX kepada permaisurinya (Kanjeng Ratu Paku Buwana); 13) Wulang Punggawa."
Surakarta: Albert Rusche, 1903
BKL.1050-CL 77
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi dua teks, yaitu cerita tentang Raden Kasim (versi Madura) dan cerita Menak (versi Jawa). Teks bercerita tentang pengembaraan Raden Kasim mencari ilmu agama atau mengaji ke mana-mana. Cerita dilanjutkan dengan peperangan Raja Baginda Amir serta Ki Umarmaya dengan musuh-musuhnya. Naskah disalin oleh Mandrasastra pada bulan Agustus 1936 dari naskah lontar yang dipinjam dari Pastoran Kayutangan, Malang. Naskah lontar ini berasal dari Heer Blijdenstein dari Bale Arjasari."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.38-A 39.06
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Walaupun naskah ini diberikan judul dongeng ratu ngerum, sebenarnya merupakan versi lain dari serat Jaka Mursada. Teks berupa kisah pengembaraan seorang pemuda bernama Jaka Mursada, disebabkan perintah dari ayahnya, Raja Ngerum. Pengembaraan tersebut membuat Jaka Mursada menjadi matang sebagai seorang manusia. Pengalaman yang diperolehnya memperluas wawasan ilmu, pengetahuan dan wawasan berpikirnya. Sekembalinya ia ke Ngerum, ia menyembuhkan penyakit yang diidap oleh ibunya, permaisuri kerajaan, hingga sembuh seperti sedia kala. Pada akhirnya Jaka Mursada dinobatkan menjadi Raja Ngerum. Tentang naskah-naskah lain dengan pelbagai versi serat mursada lihat Vreede 1892: 194-195. Juynboll 1907: 36-37, Poerbatjaraka et al. 1950: 102-105, Pigeaud 1967: 221, II: 33-34, dan Behrend 1990: 351. Teks pada CL.39 ini mirip dengan KBG 412, kemudian menyimpang jauh. Teks cukup lengkap, ada 24 pupuh sebagai berikut: (1) asmarandana; (2) pangkur; (3) sinom; (4) asmarandana; (5) sinom; (6) dhandhanggula; (7) asmarandana; (8) sinom; (9) maskumamabang; (10) mijil; (11) durma; (12) dhandhanggula; (13) durma; (14) asmarandana; (15) pangkur; (16) durma; (17) dhandhanggula; (18) kinanthi; (19) sinom; (20) asmarandana; (21) durma; (22) dhandhanggula; (23) kinanthi; (24) sinom. Berdasarkan informasi yang didapat dari kolofon depan, diketahui bahwa naskah ini disalin oleh penduduk pedesaan bernama Ahmad Yahya, berasal dari Kampung Kobelen. Awal penyalinan di mulai pada hari Minggu Wage, 18 Syawal, Be yang bertepatan dengan tanggal 18 Januari 1902. Tidak disampaikan tentang waktu penyalinan naskah ini berakhir. Penyalin hanya menyebutkan bahwa cerita ini telah tamat. Naskah ini dibeli oleh Pigeaud dari seseorang yang tidak diketahui namanya di Surabaya pada bulan November."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.39-NR 513
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Pujaharja
"Buku ini memuat tentang balasan seorang anak terhadap orang tua. Yang menjadi tokoh cerita adalah Jakasakti. Bagaimana kewajiban-kewajiban seorang anak pada orang tuanya."
Batawi: Pirmeh Papirus, 1912
BKL.0799-CL 46
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Tembusan karbon dari naskah FSUI/PW.79. Lihat deskripsi naskah tersebut untuk keterangan selanjutnya. Naskah tidak dimikrofilmkan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.80a-A 17.07a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Sama dengan PW.80a di atas, namun hanya sampai dengan h.24 (pupuh durma). Naskah tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.80b-A 17.07b
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi ringkasan teks Serat Walangsungsang, kemungkinan berasal dari naskah induk Babad Cerbon, Putra Galuh, diterima Pigeaud dengan perantaraan Dr. Kraemer (h.i)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.57-L 21.04
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini mulai disalin pada tanggal 5 Februari 1910, memuat teks Serat Walang Sungsang-Rara Santang. Pada h.i disebutkan bahwa naskah tersebut dibeli dengan perantaraan Ir. Moens pada tanggal 18 Maret 1932 di Yogyakarta. Ringkasan oleh Mandrasastra dilakukan pada Mei 1932. Pigeaud dalam bukunya Literature of Java menggolongkan cerita Walang Sungsang - Rara Santang ke dalam 'Cerbon mythical tale' (Pigeaud 1967:144-145). Karya ini menceritakan tentang penyebaran agama Islam terutama di daerah Cirebon. Adapun tokoh-tokoh yang diceritakan dalam teks tersebut adalah Raden Walang Sungsang, putra raja Pajajaran yang memeluk agama Islam, berkelana mencari ilmu tentang agama Islam ke Mekah, dan kemudian kembali lagi ke pulau Jawa. Rara Santang, adik R. Walang Sungsang yang ikut berkelana bersama kakaknya, kemudian kawin dengan raja Mesir. Kelak salah satu dari putranya bernama R. Sarip Hidayat menjadi wali di Gunungjati. Diceritakan pula tentang R. Sahid saat menjadi perampok yang akhirnya takluk pada Ki Dares, kemudian R. Sahid disuruh berguru pada Sunan Jati. Belum sempat R. Sahid berguru, Sunan Jati (Seh Sarip) harus pergi dengan tujuan akan membujuk kakeknya, raja Pajajaran untuk memeluk agama Islam. Akan tetapi raja Pajajaran lebih suka gaib bersama kerajaannya. Seh Sarip kembali ke Gunungjati setelah 9 bulan pergi. Di Gunungjati R. Sahid masih menunggu kedatangan Seh Sarip untuk berguru sarengat agama Nabi Muhammad. R. Sahid disuruh ke pinggir kali sambil membawa kemiri, namun kemiri yang dibawanya masuk ke dalam sungai, R. Sahid berusaha mencari kemiri di dalam sungai hingga ke samudra, akhirnya sampai di pulau Ening, di sana bertemu dengan Nabi Kilir. R. Sahid diberi nama Sunan Kalijaga kemudian ia bertapa di pegunungan Dieng. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) kinanthi; (3) asmarandana; (4) megatruh; (5) balabak; (6) mijil; (7) sinom; (8) maskumambang; (9) dhandhanggula; (10) asmarandana; (11) sinom; (12) dhandhanggula; (13) kinanthi; (14) sinom; (15) kinanthi ; (16) sinom; (17) asmarandana; (18) dhandhanggula; (19) asmarandana; (20) pangkur; (21) dhandhanggula; (22) kinanthi; (23) balabak."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.58-NR 169
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini menguraikan mengenai sesuatu yang menjadi rahasia para dewata ataupun para pandita pada zaman dahulu yang kemudian dihubungkan atau yang ada hubungannya dengan agama Islam."
Yogyakarta: N.V. Mardi Mulya, 1924
BKL.0332-CI 11
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>