Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2827 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Kaping III
"Buku ini berisi uraian mengenai binatang peliharaan kuda (katurangganing kapal). Dimulai dari warna bulunya, kemudian ciri unyeng-unyeng kuda; ciri-ciri baik buruknya mulut kuda, surai (rambut) kuda, ramalan tentang tubuh kuda berdasarkan kepala, muka, dan kaki kuda. Dibahas pula mengenai kotoran (hethong) kuda, ekor kuda, hari kelahiran yang baik untuk kuda, hari baik untuk membeli kuda, cara memandikan kuda, cara mengurut dan bagian terbanyak adalah mengenai jamu yang diperuntukan bagi kuda (kurang lebih sebanyak 40 halaman lebih)."
Yogyakarta: Uitgevers Mij. H. Buning, 1921
BKL.0493-PW 105
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R. M. Soerjapranata
"Buku ini menguraikan pengetahuan mengenai memelihara kuda (kapal). Diawali dengan merawat fisik kuda, dilanjutkan dengan makanan kuda, mengenai istal kuda, dan diakhiri mengenai penyakit kuda."
Weltevreden: Albert Rusche, 1916
BKL.0895-PW 144
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Dendy Wahyu Nugroho
"Pembangunan kapal telah rnelaiui berbagai macam perubahan, dimana material baru atau variasi dari yang ada membuat teknik baru menjadi praktis dan memungkinkan. Sejak diperkenalkannya komposit berpenguat serat secara cepat untuk memperoleh informasi dan metode penggunaan dari material baro tersebut. Suksesnya komposit berpenguat serat (FRC) menjadi material terpopuler dalam industry pembangunan kapal disebabkan oleh beberapa keuntungan yang dimilikinya jika dibandingkan dengan material lainnya.
Melihat banyaknya keuntungan yang ditawarkan dari penggunaan material FRC pada pembangunan kapal, maka alangkah baiknya jika materiaJ tersebut juga digunakan dalam pembuatan kapa! nelayan maupun kapai angkut tradisional di Indonesia. Narnun karena jenis serat sintetis yang umumnya: digunakan sebagai bahan dari komposit berpenguat serat pada pembangunan kapal harganya relatif leblh mahal jika digunakan dalam pembangunan kapal nelayan dan kapal angkut tradisional, maka dalam peneHtian ini akan dicoba untuk menggunakan senlt alam yang dinilai lebih ekonomis dan memiliki sifat yang tidak jauh berbeda dari serat yang biasanya digunakan dalam industry pembangunan kapal.
Namun sebelum disosialisasikan kepada pemakainya, diperlukan analisa tegangan dan regangan terhadap lamina material FRC untuk memperoleh desain bentuk dan struktur geometri laminat yang optimum agar mampu menahan beban aplikasi yang akan diterimanya. Untuk memperoleh data sekunder dan pengujian laboratorium untuk memperoleh data dari objek penelitian secara langsung. Setelah menganalisa data yang diperoleh dari penelitian, kita dapat menentukan apakah serat alam dapat digunakan sebagai material alternatif dalam pembanguan kapal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37204
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S37409
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ujang Wahid Rahmatulah
"Penggunaan material komposit untuk proses pembuatan kapal nienjadi tren (ersendiri pada saat ini. Kemudahan rnendapatkan material dan kemudahan dalam hal proses pembuatan kapal menjadi alasan tersendiri mengapa material komposit ini sering digunakan. Komposit adalah campuran secara fisika antara matriks pengisi dan serai (sebagai penguat) sehingga dihasilkan bahan baru dengan karakteristik mekanik yang dibutuhkan. Hal yang menarik pada pembuatan komposit adalah penggunaan serat alam sebagi pengikat. Serat alam diaplikasikan sebagi net dalam campuran fisika antara semen pasir dalam proses pembuatan badan kapal. Ketersediaan di alam, berkembangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan, serta material yang lebih murah akan mendorong booming penggunaan serat alam di masa yang akan datang.
Penelitian kali ini dilakukan untuk melihat pengaruh orientasi sudut serat pada komposit dengan matriks pengisi semen dan berpenguat serat alam. Orientasi sudut yang diteliti adalah 90°, 45°, dan 30°. Sampel material mengalami serangkaian pengujian berupa uji bending, dan uji tarik untuk melihat kekuatan bending dan tariknya sehingga bisa dibandingkan diantara ketiga orientasi sudut yang ada, mana yang mempunyai nilai kekuatan bending dan tarik yang paling besar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposit dengan orientasi sudut 45° mempunyai nilai kekuatan bending yang paling besar, sehingga bisa direkomendasikan untuk bagian badan kapal yang rawan terhadap beban bending untuk menggunakan net serat dengan orientasi sudut 45°. Sedangkan untuk hasil uji tarik, komposit dengan orientasi sudut 90° mempunyai kekuatan modulus tarik yang paling besar sehingga penulis bisa merekomendasikan penggunaan net serat dengan orientasi sudut 90° untuk bagian kapal yang rawan terhadap beban tarikan.

Composite used to the process of ship building become separate tren at the moment. Amenity get material and amenity in the case of process of shipbuilding become separate reason why this composite material often be used. composite is a mixture in physics between matrix of filler and fibre (as losing) so that be yielded a new substance with required mechanic characteristic. Piquancy at composite making is natural fibre used for fastener. Natural Fibre is aplicated for net in physics mixture between sand and cement in course of making ship hull. Availability in nature, the expand of awareness socialize to take care of environment, and also the cheaper material will push booming of natural fibre use in the future.
These research are done to see influence orient fibre angle at composite with filler matrix cement and have the experienced fibre losing. Orient angle; corner checked is 90°, 45°, and 30°. Natural Sampel material with refer to examination in the form of bending test, and tensile test to see strength of bending and tensile, so we can compared among three orient existing angle, which has highest value of bending and tensile strength.
The Result of research indicate that composite with angle orientation 45° having biggest value of bending strength, so that can be recommended for organ of ship which gristle to bending load to use net fibre with angle orientation 45°. While the result of tensile test, composite with angle orientation 90° having the biggest modulus tensile strength. So we can recommend to use net fibre with angle; comer orientation 90° in the part of ship which gristle to tensile load.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S38058
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sanlaruska Fathernas
"Kerugian jatuh tekanan (pressure drop) memiliki kaitan dengan koefisien gesek dan merupakan hal penting dari sistem aliran fluida di dalam pipa karena berhubungan dengan penggunaan energi. Air murni merupakan salah satu dari fluida-fluida sederhana yang digunakan pada penelitian kerugian jatuh tekan. Air merupakan fluida ewtonian dimana viskositasnya hanya berpengaruh oleh perubahan temperatur.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kerugian jatuh tekan yang terjadi pada aliran fluida dengan penambahan serat bambu. Dari pengujian ini didapatkan data perbedaan ketinggian manometer (Δh), waktu yang diperlukan untuk mencapai volume tertentu, dan massa dari fluida. Spesifikasi dari alat pengujian yang diperlukan juga didapatkan untuk diolah menggunakan persamaan-persamaan empiris sehingga didapatkan hasil pengolahan. Tampilan grafik hasil pengolahan akan dibandingkan dengan grafik secara teoritis. Grafik yang ditampilkan merupakan hubungan antara Bilangan Reynolds dengan beda tekanan dan bilangan Reynolds dengan koefisien gesek.

Pressure drop has a relevancy with the coefficient of friction and it?s significant case of the system of fluid rate in the pipeline cause it?s related with energy consumption. Pure water is one of plain fluids used on pressure drop research. Water is Newtonian fluid which its viscosity depends on temperature change only.
This research done in order to understand the pressure drop use bamboo fibres. From the research obtains difference of water height (Δh), time required to reach particular volume, and mass of fluids. Specification of the equipment required is also getting to processing that uses empirical equations, so it will get the processing result. Processing result graphic will be compared with the theoritical graphic. The graphic being appeared is relation between Reynolds number with difference of pressure and Reynolds number with coefficient of the friction.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42154
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Primadya Putra
"Kerugian jatuh tekanan (pressure drop) memiliki kaitan dengan koefisien gesek dan merupakan hal penting dari sistem aliran fluida di dalam pipa karena berhubungan dengan penggunaan energi. Air murni merupakan salah satu dari fluida-fluida sederhana yang digunakan pada penelitian kerugian jatuh tekan. Air merupakan fluida newtonian dimana viskositasnya hanya berpengaruh oleh perubahan temperatur. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kerugian jatuh tekan yang terjadi pada aliran fluida dengan penambahan serat abaca. Dari pengujian ini didapatkan data debit aliran, perbedaan ketinggian air, dan kecepatan aliran. Spesifikasi dari alat pengujian yang diperlukan juga didapatkan untuk diolah menggunakan persamaan-persamaan empiris sehingga didapatkan hasil pengolahan. Tampilan grafik hasil pengolahan akan dibandingkan dengan grafik secara teoritis. Grafik yang ditampilkan merupakan hubungan antara bilangan Reynolds dengan beda tekanan dan bilangan Reynolds dengan koefisien gesek.

Pressure drop has a relevancy with the coefficient of friction and it?s significant case of the system of fluid rate in the pipeline cause it?s related with energy consumption. Pure water is one of plain fluids used on pressure drop research. Water is newtonian fluid which its viscosity depends on temperature change only. This research done in order to understand the pressure drop use abaca fibres. From the research obtains the capacity of rate, difference of water height, and velocity of rate. Specification of the equipment required is also getting to processing that uses empirical equations, so it will get the processing result. Processing result graphic will be compared with the theoritical graphic. The graphic being appeared is relation between Reynolds number with difference of pressure and Reynolds number with coefficient of the friction."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42155
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dirajaya PR
"Penelitian kekuatan komposit ferrocement dengan penambahan serat serabut kelapa untuk aplikasi lambung kapal adalah sebuah pembahasan ilmiah yang bertujuan untuk mendapatkan komposit yang baru dan dapat diaplikasikan sebagai material pembangun kapal.Serat alam yaitu serat serabut kelapa diaplikasikan sebagai serat (fiber) pada komposit FRC (Fiber Reinforced Concrete) jenis ferrocement. Serat alam sendiri memiliki kelebihan daripada serat sintetis dari segi karakteristik mekaniknya dan ketersediaannya yang berlimpah. Hal inilah yang menjadi latar belakang perlu dilakukannya penelitian mengenai serat alam.
Penelitian kali ini dilakukan untuk melihat karakteristik mekanis dari komposit tersebut. Sampel uji yang digunakan divariasikan sesuai dengan fraksi volumenya yang telah disesuaikan oleh persyaratan penggunaan serat pada FRC. Dilakukan pengujian di laboaratorium untuk melihat kekuatan tarik, besarnya defleksi,lebar retak,berat spesifik, water absorbtion dan kandungan air dari sampel uji. Dimana karateristik tersebut dibandingkan dengan data mekanis ferrocement yang telah diaplikasikan pada lambung kapal. Sedangkan sampel uji dengan penambahan serat serabut kelapa berkisar 5,7.5, 0 % dari volume fraksi sample.
Dari hasil pengujian test lentur dan didapat nilai kekuatan Beban lentur sebesar 403,33 ; 473,33 ; 501,67 dan 460 N pada masing-masing spesiemen (0,5,7.5 dan 10%), sedangkan dalam analisa struktur tegangan tarik pada masing-masing spesimen A =4,698 Mpa (681,377 psi),spesimen B = 5,833Mpa (826,247 psi),Spesimen C = 5,697 Mpa (845,995 psi) dan Spesimen D = 4,31 Mpa (625,213 psi). Hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan antara defleksi, lebar retak, water absorbtion dan kandungan air dengan kenaikan fraksi volume serat serabut kelapa.

The research of ferrocement composite with adding coconut fiber for ship hull application is an scientific subject that purpose to get a new composite and applied for boat building. Natural fiber that's coconut fiber is used to as reinforcement in fiber reinforced concrete (FRC) inside of ferrocement. Coconut natural fiber has self uniques mechanical properties and widely available than syntetic fiber which is used for reinforcement. Based on it's research is carried out.
The research is done to observe mechanical properties of ferrocement composite. The variation of sample tests are prepared according to faction volume that's qualify of fiber reinforced concrete (FRC). Tests are done at laboratory to observe tensile strength, level of deflection, wide of crack, specific weight, water absorption, water content of sample tests. Those properties compare with mechanical properties of ferrocement that's applied for hull ship construction. The variation of sample tests which is adding of coconut fiber based on 5 %, 7,5 % and 10 % of faction volume.
The result of test shows flexural strength values are 403,33 ; 473,33 ; 501,67 dan 460 N for each specimen (0%,5%,7.5% and 10% faction volume). Result of analysis structure shows the tensile strength for each specimen that specimen A =4,698 Mpa (681,377 psi); specimen B = 5,833Mpa (826,247 psi); specimen C = 5,697 Mpa (845,995 psi) and specimen D = 4,31 Mpa (625,213 psi). The result shows relation of deflection, water absorption, water content with level of faction volume coconut fiber on specimen too.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S38088
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Olaf Julian
"Riset tentang material alternatif dalam pembangunan badan kapal merupakan topik yang menarik untuk dikaji. Penggunaan material besi atau baja pada pembangunan badan kapal yang telah umum digunakan dapat mengakibatkan terjadinya korosi dalam jangka waktu tertentu serta memiliki biaya pemeliharaan yang cukup tinggi. Salah satu riset yang telah berkembang yaitu penggunaan komposit dalam pembangunan badan kapal menggunakan serat alam. Dengan ketersediaan di alam yang melimpah,dapat diperbaharui, memiliki ketahanan terhadap korosi, dan memiliki biaya pemeliharaan yang rendah diharapkan komposit berpenguat serat alam dapat menjadi bahan alternatif dalam pembangunan badan kapal.
Penelitian kali ini dilakukan untuk melihat karakteristik mekanik dan mengevaluasi penggunaan komposit berpenguat serat alam dengan beberapa lapis (laminar). Serangkaian pengujian antara lain uji tarik dan uji lentur untuk mengetahui kekuatan tarik, modulus tarik, kekuatan lentur, dan modulus lenturnya pada komposit 4 lapis dengan orientasi [00/900] dan 6 lapis dengan orientasi [-450/450].
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara banyaknya jumlah lapisan dengan modulus young. Hasil dari pengujian juga menunjukkan bahwa komposit abaka dengan beberapa lapisan masih memiliki nilai di bawah standar yang telah ditetapkan oleh peraturan BKI dan Llyod Register.

Research of alternative materials for ship hull construction purposes is an interesting subject to study. Application of steel material for ship hull building which commonly usage has a result corrosions in certain time including high maintenance cost. One of the developed research that is application of natural fibre for ship hull construction. Availability in nature with abundant, renewable, and also have a resistant to corrosion with minimum maintenance cost to be expected as a material alternative for ship hull construction.
These research is carried out to observe mechanical characteristic and also to evaluate an application of Abaca natural fibre reinforced composite with several layers. The series tests including tensile and flexural testing to know tensile strength, modulus tensile of elasticity, flexural strength, and modulus flexural of elasticity with 4 (four) layers composite with fibre orientation [00/900] and 6 (six) layers with fibre orientation [-450/450].
The results showed, that there are relationship between numbers of layer with Young s Modulus. The results also showed that Abaca Natural Fibre composite with several layers still have the value below the standard of rules of BKI and Llyod Register.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S38095
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Huda
"ABSTRAK
Material FRP menawarkan potensi yang sanggat baik untuk aplikasi di bidang kelautan, dimana ketahanan korosi dan beratnya yang ringan merupakan kelebihan utama dibanding struktur logam. Namun, seringnya terjadi kecelakaan kapal berbahan fiberglass disebabkan oleh desain konstruksi dan proses produksi kapal fiberglass yang umumnya belum mengacu pada persyaratan klasifikasi, khususnya pada kapal-kapal berukuran di bawah 24 meter. Selain itu jenis bahan, komposisi, dan susunan laminasi di masing-masing galangan bervariasi, tanpa adanya pengujian spesimen di laboratorium, sehingga kekuatan konstruksinya sulit dijamin. Pada penelitian kali ini akan dilakukan perhitungan kekuatan struktur kapal menggunakan regulasi ISO 12215-5 yang dilanjutkan dengan kajian variasi arah penyusunan serat komposit FRP pada lambung kapal untuk mendapatkan komposisi susunan laminasi yang optimum dengan menggunakan metode elemen hingga (FEM). Hasil optimasi menunjukkan orientasi arah serat 45 derajat memiliki defleksi paling kecil.

ABSTRACT
FRP materials offer tremendous potential for applications in a marine environment, where their corrosion resistance and light weight are their principal advantages compared to metallic structures. However, the strength of ship's hull lamination construction sometime becomes the cause of sea accident as the result of construction design and hull lamination process of fiberglass vessels generally do not comply to class requirement especially for hull with length less than 24 meter. Besides that, the shipyards do not have engineering standards with regard to material used, composition, and lamination procedures that could fulfill the classification requirements. This research is particularly intended to assess the strength of ship's hull lamination through standard ISO 12215-5, and continue with the study of variation ply angle using finite element method (FEM). The optimization result shows, fiber with 45 degree ply angle have smallest deflection."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50236
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>