Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2620 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raden Wirya Satmaka
"Buku ini menceritakan asal-muasal orang-orang Jawa memeluk agama Islam, serta adanya para wali di Jawa. Buku ini bersumber dari bahasa Sunda yang kemudian dialihbahasakan dan digubah dalam bentuk tembang."
Kediri: Tan Khoen Swie, 1923
BKL.0557-IS 51
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Cerita dalam bentuk prosa tentang asal-usul Kraton Kasepuhan Cirebon. Diceriterakan Prabu Jatipurba (Syarif Hidayat) dari Cirebon kawin dengan Dewi Tala (putri raksasa). Ketika mengandung ia dibuang dari kraton, akhimya melahirkan seorang putra bemama R. Dilat. Sang Prabu Jatipurba bersedia mengakui anaknya bila dapat mewujudkan Kraton Kasepuhan dalam waktu satu malam. Atas bantuan nenek dari R. Dilat yang bernama Ki Gedhe Tepah (raksasa gua Palimunan), maka dapat mewujudkan permintaan sang raja. Tentang penulisan teks ini tidak disebutkan di dalam teks. Naskah merupakan hasil alih aksara pada jaman Panti Boedaja, yang dikerjakan di Yogyakarta pada tahun 1938. Keterangan naskah babon tidak disebutkan pada naskah ini. Tembusan lain alih aksara ketikan ini ada di Museum Sonobudoyo Yogyakarta, berciri MSB/L.407 (mikrofilm MSB; rol 145.03); tembusan lain yang seharusnya berada di Leiden dan Perpustakaan Nasional Jakarta tidak ditemukan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.45-G 148
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berkode NR 207 yang pernah tersimpan di koleksi FSUI, kini tidak ditekahui lagi keberadaannya. Namun demikian, sebuah ringkasan naskah itu yang dibuat untuk Th. Pigeaud oleh Mandrasastra pada bulan Maret 1933 masih ada pada koleksi, dan telah dibuat mikrofilmnya dengan kode proyek SJ.42, pengganti naskah asli. Selain ringkasan NR 207, terdapat pula ikhtisar dua naskah lagi (NR 208, 206) yang tergabung bersama dalam satu bendel ringkasan. Rincian ketiga naskah yang diringkas di sini sebagai berikut: (1) NR 207 (FSUI/SJ.42), yaitu Pratelan Isinipun Serat Babad Cirebon (h.3-7), berisi cerita tentang perselisihan antara Mataram dengan Cirebon serta pemberontakan Trunajaya dan diakhiri dengan cerita pengangkatan Sultan Sepuh dan Sultan Anom sebagai raja Cirebon. Naskah asli kini telah hilang dari koleksi FSUI, tinggal ringkasan ini saja; (2) NR 208 (FSUI/PR.55), yaitu Pratelan Isinipun Serat Primbon Cirebon (h.9-12), memuat ajaran (kawruh) Islam serta macam-macam mantra/jimat; (3) NR 206 (FSUI7SJ.2), yaitu Pratelan Isinipun Serat Ki Kures, ugi Serat Ajisaka angejawi (h.13-16), berisi cerita tentang kehidupan keluarga Ki Kures di Mesir, kisah Ajisaka (cucu Ki Kures) dan cerita pertemuan Bathara Guru dengan Nabi Muhammad. Naskah asli kini telah hilang. Lihat deskripsi naskah FSUI/PR.55 untuk keterangan tentang asal usul ketiga naskah ini."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.42-NR 207
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah SJ.44 ini merupakan ringkasan yang dilakukan oleh Mandrasastra atas sebuah naskah Babad Cirebon yang diperoleh Pigeaud di Cirebon melalui perantaraan Dr. Kraemer. Identifikasi naskah aslinya kurang lengkap, sehingga belum dapat diketahui dengan tepat. Menurut catatan Pigeaud pada h.l, naskah semula dimiliki oleh Sutawijaya dan Sutanaji. Teks yang diringkas bertembang macapat, tersusun dalam 24 pupuh. Cerita berawal dengan perintah Sultan Adi di Grage kepada P. Salingsing dan P. Wijaya (Sutawijaya) untuk menyerang Sultan Cakraningrat (Demak) dan Sunan Mangkurat (Mataram), kemudian kisah peperangan antara Kesultanan Cirebon dengan prajurit Inggris dan diakhiri dengan cerita penyerbuan prajurit Inggris ke Bali."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.44-L 21.09
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks bahasa Sunda berjudul Babad Sindula, sebuah cerita yang hampir sama dengan cerita Ajisaka, hanya nama Ajisaka dalam cerita ini adalah Daniswara. Teks diawali dengan kisah Prabu Sindula yang mempunyai empat orang putra. Yang pertama perempuan, yang kedua lelaki bernama Dewatacengkar, yang ketiga lelaki bernama Dewa Pamunah, dan yang keempat juga lelaki bernama Dewa Agung. Teks diakhiri dengan kisah Prabu Banjaransari. Naskah diterima Pigeaud dari Cirebon pada bulan Februari 1937 (h.i). Agaknya teks belum selesai, karena pada pada terakhir masih disebutkan tanda pergantian pupuh baru (sasmitaning tembang), yaitu dhandhanggula. Pias kiri dan kanan kadang-kadang dipakai untuk menempatkan kata tambahan teks. Nomor pupuh ditulis dengan angka Arab, di tempatkan pada pias kiri atau kanannya. Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) sinom; (3) dhandhanggula; (4) kinanthi; (5) maskumambang; (6) pangkur; (7) sinom; (8) girisa; (9) sinom; (10) asmarandana; (11) mijil; (12) durma; (13) kinanthi; (14) pucung; (15) megatruh; (16) asmarandana; (17) dhandhanggula; (18) kinanthi; (19) megatruh; (20) sinom; (21) pangkur; (22) durma; (23) asmarandana; (24) kinanthi; (25) pucung; (26) sinom."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.154-NR 308
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini menceritakan tentang kompeni (VOC) Belanda, Keraton Surakarta, Ngayogyakarta, dan Mangkunagaran. Teks ini diterbitkan berdasarkan induknya yang ditulis oleh Raden Tumenggung Yasadipura, pujangga di Keraton Dalem Surakarta Hadiningrat. Teks diawali dengan cerita tentang pemerintahan Raja Paku Buwana II di Kartasura. Kartasura diserang oleh pemberontak Cina. Paku Buwana dengan dibantu oleh VOC berhasil lolos dan memadamkan peperangan. Paku Buwana II menandatangani perjanjian dengan kompeni bahwa di bawah pemerintahannya akan selalu memihak dan bekerja sama dengan kompeni. Penandatanganan perjanjian di Keraton Kartasura pada November 1723 atau tahun Ehe 1668. Teks diawali dengan cerita Pangeran Mangkubumi dan diakhiri dengan cerita mengenai Ki Tumenggung Arungbinang."
Kediri: Boekhandel Tan Khoen Swie, 1922
BKL.0364-SJ 16
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Berisi sejarah dari para bupati di Tuban. Dimulai dari Prabu Banjaransari seorang raja yang sangat terkenal. Sejarah bupati beserta silsilah keluarganya. Kemudian Kyai Lebe Lonthang, R. Arya Bangan, R. Arya Dandhangmiring. Diuraikan pula asal mula nama Tuban yaitu: air yang keluar (metu banyu), tubany (air keluar) dan Tuban. R. Arya Dandhangwacana mulai dari pemerintahannya negara terlihat makmur. Kemudian uraian mengenai makam para Auliya dan para leluhur di daerah Tuban. Pemakaman di Majagung, Majagung tapakan, di Astana Kajongan, Manamdara (kampung Sidamukti), Cungkup Makam Agung, dan masih banyak kota (daerah lainnya.)"
Kediri: Tan Khoen Swie, 1936
BKL.0106-CH 1
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi catatan tentang teks Babad Cerbon yang termuat pada naskah CS 93 dari koleksi PNRI. Teks meliputi cuplikan awal dan akhir teks, daftar pupuh, catatan umum, serta ringkasan alur cerita pupuh per pupuh. Catatan dibuat oleh R.Ng. Dr. Poerbatjaraka di Batavia pada bulan Agustus 1930. Pada tahun yang sama, ringkasan ini diserahkan kepada Dr.Th.Pigeaud."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.43-L 4.04
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi kitab suluk Seh Ngarib Murtasiyah, yang nampaknya merupakan versi relatif kuno dari Serat Dewi Murtasiyah. Tentang karya tersebut lihat deskripsi naskah FSUI/CI.9 dan CS.99. Kekunoan naskah ini terbukti dengan sebuah kolofon tentang penyalinannya (h.33) yang menyebutkan sangkalan ?rasa gati wisaya yu?, yaitu Ehe 1556 (1634 M). Naskah ini sebetulanya disusun dalam bentuk macapat tetapi karena bagian pertama sangat rusak dan tidak diketahui pergantian pupuhnya, maka pupuh yang dapat dicatat hanya dari halaman 22b saja (yang dalam hal ini disebut saja sebagai pupuh ke-2). Daftar pupuh sebagai berikut: 1)....; 2) dhandhanggula; 3) kinanthi; 4) asmarandana; 5) asmarandana; 6) dhandhanggula; 7) dhandhanggula; 8) asmarandana; 9) sinom; 10) sinom. Pada h.i terdapat keterangan yang ditulis oleh Pigeaud, yang menyebutkan bahwa naskah ini mempunyai ringkasan, tetapi ringkasan tersebut kini tidak diketahui keberadaannya. Untuk keterangan teks yang berisi kisah Seh Ngarib dan Dewi Murtasiyah, lihat deskripsi naskah FSUI/CL.65, CS.99; MSB/L.16-17, 175, LL.16, P.101-102, 126-127, dan YKM/W.300."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.67-NR 285
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini ditulis untuk pedoman cerita wayang madya (ringgit madya). Ceritanya mengisahkan Raden Umbulsari yang menikah dengan Dewi Dwarawati. Kemudian dilanjutkan dengan cerita tentang Raden Umbulsari dengan raja raksasa bernama Gandarwa, Raja Korawa dan Pengging. Di dalam teks ini disebutkan bahwa kidung Umbulsari dan sekar Mijil dapat dipakai untuk menidurkan anak yang susah tidur di malam hari. Daftar pupuh sebagai berikut: 1. Kinanti; 2. Pucung; 3. Pangkur; 4. Durma; 5. Sinom; 6. Megatruh. Asal koleksi naskah milik RM. Sajid."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.12-KS 38
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>