Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 617 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ikhsannudin
"Buku ini menjabarkan beberapa hal mengenai: pengetahuan tentang hal kegunaan belajar dan mengajar, uraian tentang tataran suci dan najis tertentu, apa saja yang dapat dipergunakan untuk mensucikan najis, keterangan mengenai keutamaan salat (antara lain: salat lima waktu, rukun-rukun salat, salat berjamaah, salat di masjid, dan lain sebagainya)."
Solo: AB. Siti Sjamsijah, 1925
BKL.0615-IS 65
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981
899.222 SEH
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Ringkasan berbahasa Belanda teks dari Serat Seh Jangkung yang berbeda dengan FSUI/CH.48. Rupanya baik CH.49 ini maupun CH.50 (kini 'telah hilang) semula dimiliki oleh Ch. Hooykaas, dan kemungkinan dipakai olehnya waktu menyusun makalahnya tentang Serat Seh Jangkung (Hooykaas 1931). Naskah ini diterima oleh Pigeaud dari Hooykaas (waktu itu petugas Bale Poestaka) pada bulan Januari 1931."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.49-L 10.13
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks sastra roman Islam berjudul Seh Malaya, tersusun dalam 19 pupuh. Di dalamnya terdapat berbagai adegan 'rerasan ngelmi,' atau perdebatan, mengenai mistik Islam dan agama dalam tinjauan tasawuf. Teks diawali dengan pengembaraan Seh Malaya hingga bertemu dan menerima ajaran dari Sunan Benang, dilanjutkan pertemuan dengan Nabi Kilir. Dalam teks ini tidak ditemukan keterangan mengenai nama penyalin maupun saat penyalinan. Melihat jenis kertas dan corak tulisan yang dipergunakan, tampaknya naskah ini berasal dari masa awal abad ke-20. Naskah telah disalin oleh lebih dari satu orang. Penggunaan kertas juga tampaknya 'seadanya' saja, lihat h.81-82 yang menggunakan kertas Eropa dengan chain- dan laid lines sementara teks yang lain tidak. Dari keadaan seperti disebutkan di atas, tampaknya naskah ini telah mengalami 'keterlibatan' beberapa orang sebelum terbentuk seperti naskah yang sekarang. Menurut keterangan di luar teks disebutkan bahwa Pigeaud menerima naskah ini dari R.M.Ng. Sumahatmaka di Surakarta pada bulan Februari 1941. Pigeaud juga menganggap Sumahatmaka sebagai pengarang teks ini (1970:149). Untuk informasi biografis mengenai Sumahatmaka lihat deskripsi naskah FSUI/BA.66. Teks-teks Seh Malaya yang lain dapat dilihat dalam keterangan MSB/P.159 (Behrend 1990: 520). Di bawah ini tercantum daftar pupuh naskah ini, lengkap dengan no. urut pupuh, jenis tembang, jumlah bait, serta cuplikan gatra 1 -2 dari masing-masing pupuh. Daftar Pupuh: (1) asmarandana; (2) durma; (3) dhandhanggula; (4) durma; (5) girisa; (6) dhandhanggula; (7) pangkur; (8) pucung; (9) sinom; (10) dhandhanggula; (11) maskumambang; (12) pucung; (13) asmarandana; (14) sinom; (15) dhandhanggula; (16) kinanthi; (17) asmarandana."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.103-A 42.06
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini dibeli dari R.M. Sumahatmaka di Surakarta pada 7 Juli 1930. Merupakan cerita sejarah di kerajaan Mataram pada jaman Sultan Agung. Cerita dimulai dengan bertapanya seorang ulama bernama Seh Jangkung dalam bangkai kerbau. Keterangan isi selanjutnya bisa dilihat pada Behrend 1990:401 tentang MSB/L.318 serta Hooykaas 1931. Daftar pupuh: (1) pangkur; (2) sinom; (3) pangkur; (4) sinom; (5) kinanthi; (6) dhandhanggula; (7) pucung; (8) pangkur; (9) dhandhanggula; (10) pucung; (11) durma; (12) sinom; (13) megatruh; (14) asmarandana; (15) kinanthi; (16) dhandhanggula; (17) gambuh; (18) sinom; (19) maskumambang; (20) durma; (21) sinom; (22) kinanthi; (23) mijil; (24) gambuh; (25) sinom; (26) pangkur; (27) dhandhanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.48-NR 98
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi aneka ragam teks suluk dan piwulang. Penyalinannya pada tahun Dal 1831, atau 1900 Masehi. DI luar teks (h.ii), terdapat sebuah kalimat berbunyi Somowiardjo Keparakan Lor. Kemungkinan Somowiardjo ini adalah nama pemilik naskah, penyalin atau pemrakarsa penyalinan. Sedangkan Keparakan Lor adalah nama tempat asal Somowiardjo. Selain naskah pokook, juga terdapat sebuah ringkasan isinya yang dikerjakan oleh R.M. Suwandi pada tahun 1929, di SUrakarta. Berikut ini rincian masing-masing teks tersebut.
1. Teks Seh Tekawerdi, ajaran moral. Teks Seh Tekawerdi ini sudah dipelajari dan dikenal sejak abad ke-19 di Jawa Tengah (Pigeaud, 1967:107). Teks ini telah diterbitkan bersama-sama dengan Serat Wulangreh pada tahun 1884, di Semarang. Keterangan mengenai daftar puph teks Seh Tekawerdi, lihat Pratelan I:72-75. Keterangan referensi lainnya, lihat: Vreede 1892:295, 373-377; YKM/W.291c, 294, 305; SMP/KS.505.1, 385.2, 337.3; MN.304.2, 305.1, 306.2, 307.2, MSB/B.9, P.20. 36-37, 40, 48, 52, 129, 135, 144-145, 162.
2. Teks Seh Widayatollah, berisi ajaran mengenai lahir dan batin yang disampaikan oleh Seh WIdayatollah kepada anak cucunya. Keterangan referensi, lihat Vreede 1892:294, 373, 377; Juynboll II:123, 504; YKM/W.291c, 305; SMP/KS.337.2, 355.4, 505.2; MSB/P.19, 203. Teks ini terdiri dari dua pupuh.
3. Teks Papali Ki Ageng Sela, berisi berbagai larangan yang diberikan kepada anak cucunya. Keterangan referensi, lihat Vreede 1892:269, 374-375; Juynboll II:88; YKM/W.315-316; SMP/KS.75.18, 336.4, 338.9, 355.1, 356A.1, 356.2, 584.29; MN.362.2, 409.23, 521.4; MSB/I.28, LL.23, P.19, 22, 26-27, 129, 140, 143-144.
4. Teks Surti (Nitisruti?), berisi ajaran mengenai ngelmu. Keterangan referensi, lihat FSUI/PW.39, YKM/W.57a, 296, 315, 320-321, 365.
5. Teks Panitisastra, berisi beberapa ajaran dengan mengambil contoh tindakan Dewa Wisnu. Keterangan referensi, lihat Vreede1892:262, 264, 376; Juynboll I:134, II:86, 124, 134; YKM/W.316; SMP/KS.357.14, 351.2-4, 352, 353, MN.377, 378, Rp.98; MSB/B.9, L.80, P.25, 27, 29, 40, 135, 162, 201, 203.
6. Teks Carakabasa, berisi ajaran tatacara memerintah suatu negara.
7. Teks Petang, berisi tatacara menghitung mangsa.
8. Teks Sewaka, berisi ajaran tatacara mengabdi.
9. Teks Kitab Abat, berisi ajaran pada para raja.
10. Teks Pralambang, berisi lambang-lambang negara Surakarta dan Yogyakarta.
11. Teks Manikmaya, berisi cerita terjadinya bumi dengan penempatan gunung-gunuung oleh para dewa.
12. Teks Dewaruci Kawi Miring, berisi ajaran mengenai persatuan hamba dan tuannya melalui simbol Bima bertemu dengan Dewaruci.
13. Sebuah versi Serat Imam Nawawi yang konon dikarang oleh Yasadipura."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.122-NR 7
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi bermacam-macam teks piwulang, yaitu: 1) nitisruti (h.1-8); 2) piwulang bab kebatosan (8-17); 3) serat nitipraja ugi sewaka (17-43); 4) serat pepali, wewulangipun Ki Ageng Sela (43-48); 5) suluk luwang (48-52); 6) serat salokantara (53-57); 7) bubuka lan piwulang amrih saged maos Jawi Arab (57-62); 8) piwulang bab pendamel sae (62-81); 9) Seh Tekawardi: wulang bab ngawula, bab aksara Jawi, bab napsu 4 lan reridu ing wanci sekarat (81-98); 10) serat hidayatullah (98-104); 11) serat ciptadriya: wulang salaki-rabi; wulang lampah kebatosan; wulang bab watak awon lan napsu 4; wulang bab ambek sae; wulang bab kelakuan tani, santri, sudagar, priyayi, satria (105-146); 12) suluk Dewaruci (146-158); 13) suluk bayan maot (158-163); 14) serat wulangreh (163-165); 15) serat...., tanpa judul, berisi ajaran seorang pendeta kepada anak raja yang lebih muda, tentang tatacara mengabdi kepada kakaknya (165-212); 16) serat waosan saking kitab, tentang perasaan Mukmin, Nasrani, majusi, Kapir (212-216); 17) dongeng lelampahanipun Ki Kewala (216-240); 18) cariyos pengulu ing Nagari Indhi (240-250). Pada h.250-251 terdapat keterangan yang menyatakan bahwa naskah ini disalin dari naskah ciptaan HB V, di Gandamayu, pada hari Kamis Pahing, 14 Jumadilawal, Dal 1791 atau tanggal 7 November 1862. Naskah tampaknya beda versi dengan naskah sekorpus lainnya yang tersimpan di FSUI. Keterangan referensi selengkapnya lihat FSUI/PW.39."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.42-NR 501
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.111-NR 302
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi tiga teks, sebagai berikut: (1) Serat Seh Malaya (kadang-kadang dinamakan Suluk Seh Malaya), yang sebagian besar mengisahkan pengembaraan tokoh Seh Malaya mencari guru. Pengembaraan diawali dengan berguru pada Sunan Benang lalu berlanjut hingga penjelasan dan uraian mengenai mistik Islam, seperti uraian mengenai rasa dan keterangannya, nafas, nufus, tanafas dan masih banyak lagi. Versi teks Seh Malaya ini mirip dengan FSUI/CS.103 pada pupuh 1-4, kemudian menyimpang jauh. Keterangan mengenai teks Seh Malaya lainnya lihat Behrend 1990: 520 tentang MSB/P.159. Di bawah ini tercantum daftar pupuh dari naskah ini, lengkap dengan no. urut pupuh, jenis tembang, jumlah bait, serta cuplikan gatra 1-2 dari masing-masing pupuh. Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) durma; (3) dhandhanggula; (4) durma; (5) dhandhanggula; (6) asmarandana; (7) pucung; (8) kinanthi; (9) sinom; (10) maskumambang; (11) megatruh; (12) dhandhanggula; (13) asmarandana; (14) dhandhanggula; (15) asmarandana. (2) Teks kedua adalah cuplikan Mustaka Rancang, berisi ajaran mengenai perlambang dan makna dari rangkaian huruf-huruf Arab, penjelasannya dikaitkan dengan ajaran mistik Islam seperti makna huruf alif dan kedudukannya di tubuh manusia, demikian seterusnya. Yang dikutip hanya satu pupuh, bertembang dhandhanggula sebanyak 26 bait (Puniku pirasating tulis, ingaranan ing Mustaka Rancang). (3) Teks ketiga berupa cuplikan dari piwulang karya Pakubuwana IV, yakni Wulangreh. Cuplikan terdiri atas dua pupuh, sebagai berikut: (1) kinanthi; (2) maskumambang. Pada teks terakhir itu juga terdapat keterangan mengenai saat penyalinan yang menyebutkan hari Kamis Wage, 10 Rabingulakir, Be 1808 (3 April 1879). Tempat penyalinan tidak disebutkan. Pigeaud membeli naskah ini di Yogyakarta pada tanggal 16 Maret 1932, dengan perantaraan J.L. Moens. Menurut catatan Pigeaud pada h.l, ringkasan naskah pernah dibuat oleh Mandrasastra, tetapi ringkasan tersebut tidak ditemukan lagi dalam koleksi naskah FSUI. Pada halaman awal juga terdapat hiasan berbingkai dengan motif sulur berbunga (lung-lungan) dibuat dengan pensil dan tinta. Selain teks yang telah disebutkan di atas, juga ditemukan beberapa teks lain, seperti cuplikan dari kisah Patih kerajaan Medang (h.ii) atau mengenai catatan hutang piutang yang ditulis lengkap oleh pemilik naskah (h.iii). Ada juga daftar nama orang dan daftar nama bulan dalam penanggalan Masehi tahun 1907 (h.iv). Yang tak kalah penting adalah catatan mengenai meninggalnya seorang raja Yogyakarta pada hari Jumat Paing, tanggal 4 Rejeb, warsa Je, pada tahun 1901 M (h.v). Catatan mengenai jenis-jenis besi yang digunakan dalam pembuatan sebuah keris juga disebutkan (h.vi). Sedang pada h. 113 terdapat keterangan mengenai surat seseorang."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.102-NR 166
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi keterangan tentang makam Seh Majagung di Kintelan, Yogyakarta, dan cerita tentang Panembahan Landoh. Naskah karangan Jayengwiharja ini, diterima Pigeaud pada 10 Mei 1941."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LS.37-W 65.06
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>