Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5111 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Buku Menak Lakat jilid II adalah salah satu bagian dari seri atau rangkaian Serat Menak terbitan Balai Pustaka tahun 1937. Adapun rangkaian isinya: 1. Lanjutan mengenai Raja Lakat yang dibantu oleh Raja Jenggi (hlm.3); 2. Prajurit Raja Jenggi berperang (hlm.5); 3. Raja Jenggi mengeluarkan kesaktiannya (hlm.18); 4. Wong Agung diajak berperang (hlm.23); 5. Kangjeng Nabi bersembunyi di dalam gua (hlm.27); 6. Kangjeng Nabi ditemukan oleh Jabarail (hlm.36); 7. Bagenda Ali menyusul ke medan perang (hlm.43); 7. Bardanas menceritakan kesaktian Bagenda Ali (hlm.51); 8. Raja Lakat diikat dengan Bagenda Ali (hlm.58); 9. Prajurit Lakat semua takluk (hlm.70); 10. Gunung Kut menjadi tempat penginapan Wong Agung (hlm.76)."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1937
BKL.0655-CP 51
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku Menak Lakat adalah salah satu bagian dari rangkaian Serat Menak terbitan Bale Pustaka tahun 1937. Adapun ringkasan isinya: 1. Wong Agung dijadikan Senapati (hlm.3); 2. Kangjeng Nabi berangkat berperang di gunung Kut (hlm.8); 3. Prajurit Arab berperang melawan Prajurit Lakat (hlm.15); 4. Raja Lakat jatuh cinta pada boneka tiruan putri Medayin (hlm.24); 5. Kangjeng Nabi berperang (hlm.29); 6. Raja Lakat berperang (hlm.39); 7. Prajurit Lakat dikalahkan (hlm.48); 8. Wong Agung menerima surat tantangan (hlm.55); 9. Pasukan Arab berperang melawan tentara Lakat (hlm.61); 10. Wong Agung mencari Patih di Lakat (hlm.67); 11. Raja Lakat dibantu oleh raja Jenggi (hlm.74)."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1937
BKL.0654-CP 50
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Cerita Menak Lakat Jilid III ini adalah bagian terakhir dari rangkaian cerita Menak Amir Hamzah terbitan Bale Pustaka. Pada bagian Menak Lakat Jilid III ini, cerita diawali dengan sambungan dari cerita sebelumnya (Jilid II) mengenai Bukit Kut yang dijadikan sebagai makam Wong Agung (Amir Hamzah). Cerita diakhiri dengan kisah Muhamad Kanapiyah datang berkunjung ke Madinah, kemudian atas perintah Nabi (Muhammad) ia menggantikan ibunya menjadi raja di Ngajrak."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1937
BKL.0935-CP 55
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, 1982
899.221 YAS m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Isi teks ini merupakan lanjutan dari teks serat lakat 1. Cerita diawali dengan tewasnya Amir Hamzah ketika melawan Raja Lakat dan Raja Jenggi oleh karena timbunan atau lemparan batu. Raja Lakat dan Raja Jenggi menyaksikah jenazah Amir Hamzah, kemudian membelah dada Amir Hamzah. Diakhiri dengan cerita tentang Dewi Kuraisin putri Amir Hamzah yang bersiap-siap menyerang Raja Jenggi untuk membalas dendam atas kematian ayahnya. Daftar pupuh sebagai berikut: 1. -; 2. Dhandhanggula; 3. Durma; 4. Asmarandana; 5. Sinom; 6. Durma."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.23
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Menak Jaminambar adalah salah satu cerita dari rangkaian Serat Menak yang dicetak berdasarkan gubahan Jasadipura I di Surakarta. Adapun rangkaian isinga adalah: Bab 18 hujan pasir dari bawah (hlm.3); Bab 19 kepergian wadya bala Satriya Perang Teja dan Wong Agung (hlm.8); Bab 20 Prabu Tasangsulngalam berperang (hlm.13); Bab 21 Raja Kosyani berkelahi melawan Mikail (hlm.20); Bab 22 Prabu Gulangge ikut berperang (hlm.23); Bab 23 Raja Surakal mengeluarkan sihir (hlm.27); Bab 24 Surakal tewas oleh Umarmaya (hlm.31); Bab 25 Raja Sambaji maju perang (hlm.38); Bab 26 Raja Daryalam berperang melawan Raja Duljalal (hlm.44); Bab 27 Duljalal menceritakan beratnya berperang dengan para raja Kuparman (hlm.50); Bab 28 bala tentara Wong Agung ditawan musuh (hlm.53); Bab 29 Prabu Tasangsulngalam ikut ditawan musuh (hlm.57); Bab 30 Prabu Tasangsulngalam dilepaskan (hlm.61); Bab 31 Prabu Atasaji perang dengan Patih Duljala (hlm.68); Bab 32 Amir Anjilin diajak berperang (hlm.74)."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1936
BKL.0651-CP 47
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Menak Kalakodrat II adalah salah satu bagian dari ringkasan Serat Menak terbitan Bale Pustaka tahun 1936 gubahan Yasadipura I. Adapun ringkasan isinya: 16. Lanjutan Patih Baktiyar berdusta kepada Prabu Irman; 17. Prabu Gulangge dan Prabu Salsal menyerang Wong Agung; 18. Prabu Irman bersekutu dengan Prabu Gulangge dan Prabu Salsal, hendak melawan Wong Agung; 19. Prabu Urmas dijadikan Senapati Wong Agung; 20. Pembahasan dalam rangka akan berperang; 21. Berbohong menemui kesengsaraan; 22. Raja Unukmarjaban berperang; 23. Prajurit raja Unukmarjaban banyak yang tewas; 24. Prabu Unukmarjaban siap berperang; 25. Seh Wahas menemui Prabu Unukmarjaban; 26. Raja berperang melawan raja; 27. Prabu Unukmarjaban pulang ke Kalakodrat; 28. Prabu Irman bertobat; 29. Prabu Irman ?disahadatkan? lagi (diIslamkan lagi?)."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1936
BKL.0646-CP 42
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Sorangan II merupakan salinan dari naskah tulisan yang tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden, Nederland. Buku Menak Sorangan jilid II adalah salah satu bagian dari rangkaian Serat Menak gubahan Jasadipura I yang diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1936. Adapun ringkasan isinya adalah: 16. Lanjutan Wong Agung menyerang Prabu Sayid Ibnu Umar; 17. Prabu Unukmarjaban tewas oleh Prabu Sayid Ibnu Umar; 18. Pangeran Kelan menantang Raja Wuskahar; 19. Negara Nglimaya dikalahkan oleh Prabu Tasangsulngalam; 20. Pangeran Kelan berkirim surat pada raja Kasinggi, raja di Turgan; 21. Negara Turgan dikalahkan; 22. Raja Ungkadi di negara Burtun tewas oleh prajurit Kuparman; 23. Pangeran Kelan memberikan surat tantangan pada Prabu Gulangge di Rokam; 24. Prabu Gulangge berperang dengan Prabu Lamdahur; 25. Raja dan pasukan Kuparman bergantian melawan Prabu gulangge; 26. Pangeran Kelan melwan Prabu gulangge; 27. Umar Maya melerai perang Prabu Kelan; 28. Prabu Gulangge dicukur Umar Maya."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1936
BKL.0648-CP 44
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Malebari II ini adalah salinan dari naskah tulisan tangan koleksi KGB van K en W (Hs KBG 311, KBG 92, KBG 265 pupuh: 349?367). Buku Menak Malebari II adalah salah satu bagian dari rangkaian Serat Menak gubahan Jasadipura I terbitan Bale Pustaka tahun 1935. Adapun rangkaian isinya adalah: 17. Wong Agung memerintah di Malebari; 18. Surat tantangan dari Dhayak Sengari; 19. Prajurit Dhayak Sengari maju berperang; 20. Patih Bunandir maju perang; 21. Prabu Kewusnendar menawan 2 raja; 22. Rd. Banukelan, putra Wong Agung; 23. Rd. Banukelan ?mencoba? Wong Agung; 24. Prabu Lamdahur menyambut Rd, Banukelan; 25. Rd. Banukelan perang melawan Wong Agung; 26. Rd. Banukelan memberi penghormatan pada Wong Agung; 27. Rd. Banukelan diberi negara Kelan; 28. Pasukan Dhayang Sengari berperang lagi; 29. Membahas taktik perang; 30. Perang dahsyat; 31. Pasukan Dhayang Sengari kalah perang; 32. Rd. Jayusman dijadikan raja di Malebari; 33. Arab kedatangan musuh; 34. Rd. Banuarli menolong pasukan Arab; 35. Persiapan perang."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1935
BKL.0636-CP 32
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Set lima naskah ketikan ini, merupakan alih aksara dari naskah KBG 613 yang dikerjakan oleh M. Kusrin tahun 1930an. Berisi saduran cerita Menak yang digubah di Kraton Kartasura pada akhir abad ke-17 atau awal abad ke-18 (?). Oleh karena itu, oleh Poerbatjaraka dinamakan Menak Kartasura untuk membedakannya dari versi Menak yang lain, termasuk versi Yasadipuran dan pelbagai redaksi pasisiran. Menurut Poerbatjaraka (1964: 110) babon transliterasi ini adalah naskah Menak tertua yang masih bertahan. Disebutkan ceritanya sangat dekat dengan Hikayat Amir Hamzah dalam tradisi naskah Melayu. Rincian isi kelima naskah ini sebagai berikut: Cerita Menak Kartasura ini bertokohkan Amir Hamzah yang juga disebut dengan nama Wong Agung Jayengrana; Prabu Nursewan raja di Medayin; dan Dewi Muninggar, putri Prabu Nursewan. Lihat Poerbatjaraka (1940a: 9-33) untuk ringkasan maupun cuplikan pupuh selengkapnya teks ini. Dari kolofon depan dapat diketahui bahwa naskah babon disalin pada tahun 1715, atas prakarsa permaisuri Sinuhun Pakubuwana I yang bergelar Kanjeng Ratu Balitar. Sedangkan orang yang mengerjakan penyalinannya bernama Ki Carik Narawita."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.76-G 134
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>