Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19871 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Gandrung ini adalah salinan dari naskah tulisan tangan koleksi KGB van Kunsten en Wetenschappen Hs KBG 264 pupuh 205--219. Buku Menak Gandrung adalah salah satu bagian dari rangkaian Serat Menak gubahan Jasadipura I terbitan Bale Pustaka tahun 1934. Adapun rangkaian isinya adalah: 1. Sarsaban takluk pada Wong Agung; 2. Dewi Sekar Kadhaton melakukan ?bela pati? atas kematian putranya; 3. Rd. Maryunani dan ibunya dimakamkan. Rd. Maryunani dimakamkan bersama-sama dengan kudanya yang bernama Kalisahak; 4. Permaisuri di Medayin meminta tolong pada Wong Agung; 5. Wong Agung datang ke Ngabesi memohon dibebaskannya Prabu Nuriswan; 6. Wong Agung terjerumus atau tercebur di rawa beracun; 7. Kadarisman, raja putra di Ngabesi, takluk pada Wong Agung; 8. Negara Kaos kedatangan musuh; 9. Prabu Kobat Sarehas tewas oleh musuh; 10. Dewi Muninggar ikut ?bela pati? atas kematian putranya; 11. Wong Agung sedang jatuh cinta (gandrung); 12. Dewi Muninggar dimakamkan di Mekah; 13. Wong Agung (masih) sedang jatuh cinta (gandrung); 14. Para raja disuruh pulang ke negara masing-masing oleh Wong Agung; 15. Wong Agung akan didatangi musuh dari Parangakik."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1934
BKL.0626-CP 22
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Kuristam ini adalah salah satu bagian dari rangkaian Serat Menak gubahan Yasadipura I, terbitan Bale Pustaka tahun 1934. Adapun ringkasan isinya: 1.) (Hlm. 3) Raden Kobat Sarehas diangkat sebagai raja; 2.) (Hlm. 8) Wong Agung menyerang Kuristam; 3.) (Hlm. 13) Raja Bahman menyaksikan kedatangan pasukan Wong Agung; 4.) (Hlm. 18) Keberangkatan pasukan Wong Agung; 5.) (Hlm. 23) Wong Agung memberikan surat tantangan kepada Raja Brahman; 6.) (Hlm. 27) Raja Brahman perang dengan Lamdahur; 7.) (Hlm. 34) Raja Brahman perang dengan Prabu Umarmadi; 8.) (Hlm. 35) Raja Brahman menyombongkan diri pada Wong Agung; 9.) (Hlm. 36) Wong Agung berperang melawan Raja Brahman; 10.) (Hlm. 37) Raja Brahman tunduk pada wong Agung; 11.) (Hlm. 39) Raja Ngabesi disuruh menumpas Wong Agung; 12.) (Hlm. 45) Raja Sadat Kabul Ngumar mengepung kota Mekah; 13.) (Hlm. 50) Raja Sadat Kabul Ngumar takluk pada Wong Agung; 14.) (Hlm. 52) Wong Agung hendak menaklukkan negara Kuparman; 15.) (Hlm. 55) Wong agung berangkat ke Kuparman; 16.) (Hlm. 57) Negara Kuparman jatuh oleh serangan Wong Agung; 17.) (Hlm. 61) Raja Indi bernama Kaladaran disambut oleh Lamdahur; 18.) (Hlm. 63) Wong Agung perang dengan Raja Kaladaran; 19.) (Hlm. 67) Raja Kaladaran tewas dibunuh Wong Agung; 20.) (Hlm. 70) Raja Kikail dan Raja Gulangge; 21.) (Hlm. 73) Raja Kikail tewas dibunuh Wong Agung; 22.) (Hlm. 76) Wong agung hendak menyerang Prabu Aspandriyadi negara Biraji."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1934
BKL.0623-CP 19
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Jaminambar I ini adalah gubahan Yasadipura I terbitan Bale Pustaka tahun 1936. Adapun ringkasan isi ceritanya adalah: 1. (hlm. 3) Umarmaya menemui Prabu Sadarsalam; 2. (hlm. 7) Prabu Sadarsalam menyuruh menyiapkan bala tentara; 3. (hlm. 10) Wong Agung menyerang Jaminambar; 4. (hlm. 15) Patih Baktiyar dan Unukmardawa; 5. (hlm. 20) Kepergian prajurit Jaminambar dan prajurit Kuparman; 6. (hlm. 23) Wong Agung memberi surat tantangan; 7. (hlm. 28) Prajurit Jaminambar berjanji akan mengalahkan prajurit Kuparman; 8. (hlm. 35) Prabu Rabussamawati menyaksikan kedatangan prajurit Kuparman; 9. (hlm. 40) Prajurit Jaminambar berjatuhan; 10. (hlm. 44) Prabu Lamdahur mengerahkan bala; 11. (hlm. 49) Prajurit Prabu Lamdahur unggul dalam peperangan; 12. (hlm. 56) Raja Bawadi berperang melawan pasukan Raja Bragedun; 13. (hlm. 59) Raja Bawadi kalah berperang; 14. (hlm. 62) Prabu Rabussamawati heran melihat banyaknya pasukan Kuparman; 15. (hlm. 67) Prabu Kewusnendar berperang; 16. (hlm. 70) Prajurit Wong Agung yang tertinggal, menyusul; 17. (hlm. 77) Sultan Jayusman menyusul berperang."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1936
BKL.0686-CP 52
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Cina I ini adalah salinan dari naskah tulisan tangan koleksi KGB van Kunsten en Wetenschappen. Buku Menak Cina I adalah salah satu bagian dari rangkaian Serat Menak gubahan Jasadipura I terbitan Bale Pustaka tahun 1934. Adapun rangkaian isinya adalah: 1. Dewi Adaninggar disarankan untuk bersabar oleh ayah ibunya; 2. Putri Cina hendak melamar Menak Jayengmurti; 3. Putri Cina hendak berangkat; 4. Menak Jayengmurti berperang melawan raja Kemar; 5. Dewi Kisbandiyah, adik raja Kemar diperistri oleh Menak Jayengmurti; 6. Prabu Nuriswan menolong raja Yujana; 7. Menak Jayengmurti menyerang ke Yujana; 8. Putri Cina membuat sebuah pasanggrahan; 9. Amir Jesdi diberitahu tentang rahasia putri Cina; 10. Prabu Kewusnendhar menerima surat tantangan; 11. Raja di Kandhabumi melawan raja di Sidanti; 12. Putri Cina menyusun siasat perang; 13. Marmaya disuruh mengambil raja Kaputren; 14. Marmaya mempersembahkan raja keputren."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1934
BKL.0630-CP 26
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Cina II ini adalah salinan dari naskah tulisan tangan koleksi KBG van Kunsten en Wetenschappen dengan nomer kode Hs KBG 267 pupuh 272--285. Buku Menak Cina II adalah salah satu bagian dari rangkaian Serat Menak gubahan Jasadipura I terbitan Bale Pustaka tahun 1934. Adapun rangkaian isinya adalah: 15. Putri Cina dibuatkan sebuah rumah; 16. Putri Cina menyusun strategi perang melawan Raja Medayin; 17. Putri Cina menculik Menak Jayengmurti; 18. Menak Jayengmurti dibawa ke dalam sebuah gua; 19. Putri Cina berada di dalam gua bersama Menak Jayengmurti; 20. Rd. Jayusman diangkat sebagai raja mewakili ayahnya; 21. Peperangan para raja yang memihak pada Menak Jayengmurti dan Yujana (Kerajaan Yujana); 22. Pembicaraan dua putri yang mencari Menak Jayengputri; 23. Putri Cina merayu-rayu Wong Agung; 24. Pasukan Kuparman dan Yujana berperang (tandhing); 25. Peperangan dahsyat; 26. Tewasnya Bandarkungoleh putri Kasidah; 27. Putri merayu Wong Agung; 28. Putri Cina diajari berdoa (doa)."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1934
BKL.0631-CP 27
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Cina III ini adalah salinan dari naskah tulisan tangan koleksi KGB van Kunsten en Wetenschappen Hs KBG 267 pupuh 286--300. Buku Menak Cina III adalah salah satu bagian dari rangkaian Serat Menak gubahan Jasadipura I terbitan Bale Pustaka tahun 1934. Adapun rangkaian isinya adalah: 29. Umarmaya bertemu Menak Jayengmurti di gua; 30. Menak Jayengmurti keluar atau lolos dari gua; 31. Prabu Kewusnendhar tunduk pada Menak Jayengmurti; 32. Putri Cina mempersembahkan barang-barang yang indah (Raja Peni) kepada Dewi Sudarawreti dan Dewi Sirtu Pelaeli; 33. Prabu Nuriswan melihat keunggulan Kelaswara ketika belajar berperang; 34. Pergi ke negara Kelan; 35. Putri Cina meminta untuk berkawan dengan Dewi Sudarawreti; 36. Persetujuan perkawanan antara Putri Cina dengan Dewi Sudarawreti; 37. Keberangkatan bala tentara Kuparman hendak menyerang Kelan; 38. Raja Kelan mencoba merasakan Menak Jayengmurti; 39. Putri Cina bertemu putri Parangakik; 40. Putri Cina berada di pesanggrahan putri Parangakik; 41. Raja Jamum berunding bersama dengan kedua putrinya; 42. Putri Parangakik dan Putri Cina menyerang musuh yang hendak berbuat curang (jahat); 43. Putri Cina dikeroyok oleh putri raksasa putra Raja Jamum."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1934
BKL.0632-CP 28
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Cina IV ini adalah salinan dari naskah tulisan tangan koleksi KGB van Kunsten en Wetenschappen. Buku Menak Cina IV adalah salah satu bagian dari rangkaian Serat Menak gubahan Jasadipura I terbitan Bale Pustaka tahun 1934. Adapun rangkaian isinya adalah: 44. Raja Jamum dan kedua putranya tewas oleh Putri Cina; 45. Menak Jayengmurti mengukur kekuatan Raja Kelan; 46. Wong Agung membahas hendak berperang; 47. Dewi Kelaswara berperang; 48. Dewi Joharmani disuruh berperang, mambantu Dewi Kelaswara; 49. Dewi Tasikwulan berperang; 50. Dewi Kelaswara perang melawan Prabu Lamdahur; 51. Wong Agung bertemu dengan Dewi Kelaswara; 52. Wong Agung menikah dengan Dewi Kelaswara; 53. Prabu Kelan Jajali takluk pada Wong Agung; 54. Putri Cina memfitnah Dewi Kelaswara; 55. Dewi Kelaswara perang dengan putri Cina; 56. Putri Cina tewas; 57. Jenazah putri Cina dimasukkan ke dalam kendhaga (peti panjang); 58. Dewi Sudarawreti hendak membela putri Cina; 59. Dewi Kelaswara berserah diri pada Dewi Sudarawreti."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1934
BKL.0633-CP 29
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Cina V ini adalah salinan dari naskah tulisan tangan koleksi KGB van Kunsten en Wetenschappen Hs. KBG 91 pupuh 316--332. Buku Menak Cina V adalah salah satu bagian dari rangkaian Serat Menak gubahan Jasadipura I terbitan Bale Pustaka tahun 1934. Adapun rangkaian isinya adalah: 60. Membahas tentang pemakaman putri Cina; 61. Jenazah putri Cina akan dimakamkan di Parangakik; 62. Prabu Nuriswan pergi ke Cina, kemudian dirampok; 63. Permaisuri Medayin hatinya sangat kesal; 64. Permaisuri Medayin minta tolong kepada putranya: Wong Agung; 65. Wong Agung menyusul Prabu Nuriswan; 66. Raja Mutub takluk pada Wong Agung; 67. Wong Agung berdiam di keraton Mukub; 68. Prabu Nuriswan kekurangan dana; 69. Prabu Nuriswan hendak melanjutkan ke Cina; 70. Perjalanan Prabu Nuriswan; 71. Prabu Nuriswan mengebdi pada janda penjual roti; 72. Prabu Hong Tete mendengar kabar mengenai meninggalnya sang putri; 73. Wong Agung dan Raja Mukub mengabdi pada janda penjual roti; 74. Prabu Nuriswan bertemu dengan Wong Agung; 75. Mencari kayu untuk sesaji; 76. Wong Agung menantang Prabu Hong Tete."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1934
BKL.0634-CP 30
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1982
899.231 YAS m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks naskah ini terdiri dari tiga episode cerita Menak, yakni Menak Gandrung, Kanjun dan Khandabumi. Episode Menak Gandrung mengisahkan tatkala Wong Agung Menak dilanda kedukaan karena kematian istrinya, Dewi Muninggar. Kedukaan itu membuat galau perasaannya, karena dilanda rindu dendam asmara. Episode Menak Kanjun menceritakan perihal peperangan antara Wong Agung Menak dengan Raja Kanjun dan pernikahannya dengan Putri Parangakik. Episode Menak Khanadabumi berkisah tentang pertunangan Wong Agung Menak dengan Dewi Marpijun, adik Dewi Muninggar. Pada teks ini episode Menak Kandhabumi hanya sampai pada cerita ketika pasukan Arab dan Kandhabumi terlibat dalam peperangan. Teks ini sama dengan Serat Menak versi cetak tahun 1884 oleh Van Dorp di Semarang, pupuh 39-49. Untuk ringkasan selengkapnya lihat Pratelan I: 263-267. Menurut kolofon depan, naskah disalin oleh Pak Sakirman di Kampung Tonya, nulai 5 Mei 1892. Penyalin memberitahukan sedikit tentang pekerjaannya, yakni: 'karyanira ana surat, surat kinarya sewan.' Dengan demikian, diketahui bahwa naskah ini berasal dari semacam kamar baca, atau perpustakaan pribadi. Perpustakaan pribadi tersebut menyediakan naskah sewaan bagi masyarakat penggemar sastra Jawa, dengan harga sewa sebesar sakece. Letak Kampung Tonya, yang disebutkan oleh Sakirman dalam kolofonnya, kurang jelas. Namun dari bentuk corak tulisannya dapat diduga bahwa naskah berasal dari kawasan utara Jawa, mungkin di wilayah Semarang. Untuk naskah lain yang ditulis oleh Pak Sakirman, lihat naskah KBG 397. Naskah ini merupakan hadiah dari 'Babah Toeloes, djoeloek Goey ing Siang' di Semarang, yang diserahkan kepada Fakultas Sastra Universitas Indonesia, diterima pada tanggal 18 Oktober 1973. Untuk naskah lain dari koleksi yang sama, lihat FSUI/CI.73 dan CI.99."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.62-NR 536
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>