Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4598 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tomlinson, R.A.
London: British Museum Press, 1995
722.8 TOM g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Curl, James Stevens
New York: W.W. Norton & Company, 2001
722.8 CUR c (1);722.8 CUR c (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Crescent Books, 1980
R 720.9 ARC
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Tzonis, Alexander
Cambridge, UK: MIT Press, 1986
722.8 TZO c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Feza Vialli Pasadena Rahman
"ABSTRAK
Kolonialisasi bangsa Belanda telah banyak mempengaruhi bangunan-bangunan di Hindia Belanda khususnya di Batavia. Tulisan ini akan membahas bangunan-bangunan bergaya neo-klasik peninggalan bangsa Belanda. Herman Willem Deandles berperan besar atas pembangunan tersebut. Di Batavia Deandels membangun Gedung Societeit de Harmonie sebagai sarana sosialisasi bagi kaum borjuis. Gedung Societeit de Harmonie merupakan bangunan bergaya neo-klasik yang unik dan berbeda dengan bangunan lainnya di Batavia. Keunikan dari Gedung Societeit de Harmonie menarik untuk dikaji walaupun gedung ini sudah tiada. Dalam tulisan ini akan mencari apa saja keunikan yang ada pada Gedung Societeit de Harmonie. Metode deskriptif analisis digunakan sebagai metode untuk menguraikan dan memberikan pemahaman serta penjelasan pada tulisan ini. Tulisan ini akan menghasilkan kekhasan bangunan neo-klasik Gedung Societeit de Harmonie.

ABSTRACT
Dutch colonialism had affected a lot of buildings in the Dutch Indies, especially in Batavia. This article will discuss neo-classical architecture of the Dutch heritage. Herman Willem Deandles had a big role on these developments. In Batavia Deandels built Societeit de Harmonie building as a mean of socializing for the bourgeoisie. Societeit de Harmonie Building is unique neo-classical building in Batavia. The uniqueness of the building Societeit de Harmonie is interesting to study even though the building had not exist. This article will look for any uniqueness that Societeit de Harmonie Building contained. Descriptive method of analysis used as a method to describe and provide an understanding and explanation in this article. This article obtains neo-classical peculiarities architecture of Soceiteit de Harmonie Building."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hardy, W.G.
Canada : Schenkman, 1962
938 HAR g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Rifqi Febri Hertianto
"Arsitektur Neo Klasik bangkit pada abad ke-18 sebagai gaya arsitektur yang mencoba untuk kembali menuju gaya Arsitektur Klasik yang murni, dengan interpretasi dari arsitek dan menyesuaikan kondisi lingkungan, daerah, fungsi dan tujuan wilayah terbangun. Meskipun Arsitektur Neo Klasik tersebar dan masuk ke Indonesia, setiap aturan atau sistem dari gaya ini tetap berlaku. Menyebarnya gaya arsitektur ini dibawa oleh Pemerintahan Perancis dalam Perang Napoleon saat Indonesia masih dalam masa penjajahan Belanda. Pengaruh dari hal tersebut yaitu masuknya bangunan bergaya Empire Style dan Neo Klasik yang dibawa oleh Perancis. Bangunan tersebut dibangun di sekitar Weltevreden yang saat itu menjadi pusat kota Batavia yang baru. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis aturan atau sistem yang digunakan dalam bangunan tersebut, dan menganalisis ciri-ciri yang terbentuk sebagai ciri bangunan bergaya Arsitektur Neo-klasik di Batavia. Bangunan yang akan diteliti meliputi Gedung A.A. Maramis, Gedung Kesenian Jakarta, dan Gereja All Saints Anglican. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejarah komparatif dan studi kasus. Hasil dari temuan yang didapatkan dari penelitian ini adalah setiap bangunan yang dianalisis memiliki perbedaan yang menyesuaikan dengan fungsi dan tujuan yang ingin dicapai oleh Arsitek, tetapi setiap bangunan tetap mengikuti aturan Arsitektur Klasik sehingga termasuk Arsitektur Neo-klasik.

Neoclassical Architecture arise in the 18th century as an architectural style that tried to return to the purest Classical Architecture style, with the interpretation by the architects and adapting to environmental conditions, regions, functions and objectives of the built regions. Although Neoclassical Architecture spread and entered Indonesia, every rule or order of this style still applies. The spread of this architectural style was brought about by France Government in the Napoleonic Wars when Indonesia was still in the Dutch colonial period. The influence of this is the entry of the Empire Style and Neoclassical buildings brought by France. The building was built around Weltevreden which was then the center of the new city of Batavia. This study aims to find out and analyze the rules or order used in the building, and analyze the characteristics formed as a feature of the Neoclassical architecture in Batavia. The buildings to be studied include the A.A. Maramis building, Jakarta Arts Building, and All Saints Anglican Church. The method used in this study is comparative history and case studies. The results of the findings obtained from this study are that each building analyzed has a difference that correspond to the functions and objectives to be achieved by the Architect, but each building still tyfollows the rules of Classical Architecture so that it includes Neoclassical Architecture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>