Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100111 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R.M. Koentjaraningrat, 1923-1999
Jakarta: Balai Pustaka , 1993
301 KOE r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Richard Pech
"Pada dasarnya setiap agama di dunia ini memiliki cara tersendiri untuk mendekatkan penganutnya kepada penciptanya. Salah satunya adalah kegiatan peziarahan. Konsep mengenai ziarah dapat ditemukan dalam semua tradisi agama. Misalkan pada pemeluk agama Islam yang berkewajiban untuk melakukan perjalanan ke Mekah. Juga bagi pemeluk agama Hindu yang melakukan perjalanan ke sungai Gangga untuk berendam di air sungai Gangga yang dianggap suci bagi pemeluk agama Hindu. Kegiatan ziarah ini sebagai salah satu dari kegiatan ritual membutuhkan keberadaan dan pengalaman ruang yang khusus untuk mewadahi kegiatannya. Arsitektur sebagai salah satu disiplin ilmu yang mengkaji konsep mengenai ruang sangat berkaitan dengan pembentukan ruang-ruang ziarah untuk membuat manusia hanyut ke dalam prosesi perjalanan ziarah yang sampai akhimya menuju ke tempat yang suci sebagai puncak dan akhir dari perjalanan ziarah ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49035
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rappoport, Dana 1968-
"Ethnomusicological study on funeral songs and music of Toraja people, South Sulawesi, Indonesia."
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2014
780.992 26 RAP st
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S8307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nababan, Melva Ratna Rulida
"Sebagai ikhtisar dari hasil analisis sekunder terhadap data-data yang dikumpulkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut: 1 Secara keseluruhan di keempat propinsi yang diteliti, terdapat suatu indikasi yang jelas dan nyata tentang perubahan pola perolehan bahasa-bahasa di Indonesia sebagaimana terlihat dalam perbandingan pola perolehan bahasa antara orang dewasa dan anak-anak, yang menun_jukkan bahwa sekarang ini semakin banyak orang memperoleh bahasa Indonesia sebagai BI. 2. Secara keseluruhan di keempat propinsi yang diteliti, terdapat suatu indikasi yang tidak begitu jelas tapi nyata tentang perubahan penggunaan bahasa-bahasa di Indonesia sebagaimana terlihat dalam ..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S14187
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lies Mariani
"Penelitian ini berjudul "Penggambaran Adegan Relief Cerita Bertemakan Lukat Pada Bangunan Suci Masa Singhasari - Majapahit (abad 13-15 Masehi): Suatu Ritus-Upacara Peralihan".
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan lukat, dari beberapa bangunan suci Candi dengan latar belakang agama Hindu dan Buddha, diperkirakan pula agama dari kaum rsi. Melihat dari data artefaktual (relief), antara lain relief Garudeya yang terdapat pada Candi Kidal, Rimbi, Kedaton. Relief Ku jarakarwa yang terdapat pada Candi Jago, relief Sri Tanjung yang terdapat pada Pendopo Teras 11 Candi Panataran, Candi Jabung, Surawana, Kari Agung Gapura Bajangratu, Relief Sudamala yang terdapat pada Candi Tegowangi dan Sukuh. Relief Nawaruci yang terdapat pada Candi Sukuh dan Punden Berundak Candi Kendalisada. Selanjutnya akan disetarakan dengan data tekstual (naskah susastra) antara lain, naskah Garudeya, Kui jarakarna, Sri Tanjung, Sudamala dan Nawaruci. Mengingat relief merupakan bagian dari karya arsitektur selain memiliki nilai estetika, juga memiliki nilai simboilis religius.
Lebih lanjut akan dikaitkan dengan teori `ritus-upacara' peralihan dari Van Gennep (1975), kemudian dihubungkan dengan sistem religi yang terdiri dari lima komponen religi antara lain, yaitu; (1) emosi keagamaan; (2) sistem keyakinan;(3) sistem ritus dan upacara; (4) peralatan ritus dan upacara; (5) umat agama. Lebih lanjut komponen sistem keyakinan dalam suatu sistem religi yang berwujud pikiran dan gagasan manusia, menyangkut sistem nilai, sistem norma keagamaan, menyangkut ajaran kesusilaan, dan ajaran doktrin religi yang mengatur tingkah laku manusia (Koentjaraningrat, 1980). Karena di dalam naskah-naskah yang telah dibahas ini khususnya lukat, hubungannya dengan sistem religi diperkirakan diuraikan dengan sangat tersamar.
Hasil analisa dari pembahasan kajian mengenai lukat ini, akan dicoba untuk melihat fungsi lukat dan perkembangan selanjutnya yang kemungkinan diperkirakan sebagai ruwat, merupakan suatu `ritus' atau `upacara'.
Lukat dan ruwat ini apakah suatu upacara yang berkaitan dengan suatu tujuan dari magi (ilmu gaib), seperti dijelaskan oleh Raymond Firth (1953: 124-125). Demikian pula dapat disesuaikan dengan pendapat K.T.Preusz (1869-1938), bahwa lukat diperkirakan merupakan suatu `ritus' atau `upacara'yang terdiri dari upacara magis dan upacara religi, yaitu adanya dua aspek dari satu tindakan yang bersifat magis seringkali nampak dalam upacara religi, atau disebut sebagai magisch religios (religio magis) (dalam Koentjaraningrat, 1980: 69; Santiko 1995:2)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11840
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, 2005
306.1 IND m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Irvan Aulia
"Penelitian ini membahas mengenai Praktik Mujahadah Sapu Jagad dan juga perkembangannya di wilayah Kebumen. Mujahadah Sapu Jagad merupakan salah satu kegiatan keagamaan yang diikuti oleh masyarakat Kebumen. Melalui langkah observasi dan wawancara langsung narasumber, penelitian ini akan menjelaskan Mujahadah Sapu Jagad sebagai sebuah kegiatan keagamaan. Mujahadah Sapu Jagad merupakan contoh sistem ritus dan praktik keagamaan dalam suatu religi, yang berwujud aktivitas dan tindakan manusia dalam melaksanakan kebaktiannya terhadap Tuhan. Praktik kegamaan ini dilakukan untuk menimbulkan suatu rasa “transendens pribadi (personal transcendence)”, yaitu suatu gelombang keyakinan, rasa keamanan dan rasa bersatu dengan sesama umat yang beribadat. Awal mula pelaksanaan Mujahadah Sapu Jagad di Kebumen di Mulai pada tahun 1999. Mujahadah Sapu Jagad dilaksanakan setiap 35 hari sekali, tepatnya di setiap malam Selasa Kliwon bertempat di beberapa wilayah di Kebumen. Mujahadah Sapu Jagad yang didirikan oleh Kiai Su’adi Wijaya bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa dengan cara melaksanakan amalan-amalan dan membaca dzikir Bismillahir’rahmaa’nir’rahim, Shalawat Nabi dan Ya Lathif.

This paper discusses Mujahadah Sapu Jagad and its development in the region of Kebumen. Mujahadah Sapu Jagad is one of the religious activities attended by people of Kebumen. Through observation and direct interviews, this research will explain Mujahadah Sapu Jagad as a religious activity. Mujahadah Sapu Jagad is a religious rites and practices, a form of human actions in the implementation of devotion to God. This practices is done to create a sense of "personal transcendence", which is a wave of believe, a sense of security and a feeling of unite with fellow worshipers. Mujahadah Sapu Jagad in Kebumen established at 1999. Mujahadah Sapu Jagad is held once in every 35 days, to be exact in every monday night Kliwon located in several regions in Kebumen. Mujahadah Sapu Jagad founded by Kiai Su'adi Wijaya, it  aims to get closer to the Almighty God through implementing the practices and chant Bismillahirrahmaanirrahim, Shalawat Nabi, and Ya Latif."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moningka, B.H.
"This paper a preliminary observation of drug materials, treatments, rites, and traditional concepts on diseases which are usually used at Tonsea-Minahasa...[...] According to the traditional concept given by traditional healer, all diseases can be classified in four groups related to the cause and the origin of diseases, as follow: (i) diseases due to bad vapor or bad wind of the earth, (ii) diseases due to improper care, (iii) diseases due to black magic, (iv) diseases due to the practice of "Opo-opo". Some traditional materials presented in this paper have not been well identified taxonomically. Further pharmacological investigations of these traditional drug materials are expected in the near future."
1995
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>