Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104910 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sardjoko
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991
620.8 Sar b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1991
620.82 REV
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Masters, Gilbert M.
Englewood Cliffs: Prence Hall International , 1991
620.82 MAS i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sardjoko
Jakarta: Gramedia, 1991
620.8 SAR b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Sasmita
"Spirulina platensis berpotensi menghasilkan energi listrik. Energi listrik terbentuk pada saat mikrolaga berfotosintesis melalui kloroplas. Di dalam kloroplas, terdapat kandungan protein yang berperan sebagai jalur pertukaran elektron dari silklus terang di dalam tilakoid menuju siklus Calvin dalam stroma. Elektron yang mengalir kemudian disambungkan ke suatu perangkat elektrokimia sehingga menimbulkan energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan terukur dalam satuan tegangan atau voltase. Metode penghasil listrik ini dikenal dengan Biological Photovoltaic Cell (BPV). Penelitian terhadap BPV menggunakan mikroorganisme golongan cyanobacteria sudah dilakukan pada penelitian terdahulu dengan meneliti material elektroda yang mampu menghasilkan listrik yang optimum. Dari variasi logam anoda uji seperti alumunium, seng dan tembaga, peneliti mendapat hasil bahwa logam seng mampu menghasilkan tegangan listrik tertinggi senilai 1217 mV. Selain itu, kandungan ion positif logam seng merupakan mikronutrien yang berperan dalam pembentukan klorofil, sebagai efeknya peningkatan elektron. Hasil ini dioptimalkan kembali dengan menguji variasi jarak elektroda dan diperoleh hasil tegangan tertinggi pada saat berjarak 2 cm senilai 1219 mV. Oleh karena tegangan yang dihasilkan masih cukup kecil, sehingga melakukan penambahan chamber yang dirangkai secara seri menggunakan 4 chamber reaktor BPV menggunakan resistor 820Ω, menghasilkan tegangan listrik sebesar 4100 mV. Potensi ini dibuktikan dengan membandingkan pengoperasian BPV yang menggunakan kultur mikroalga dengan hanya menggunakan medium dan air laut sebagai kontrol. Hasil peneelitian menujukkan bahwa tegangan listrik mengalami peningkatan sebesar 2,45% dan power density sebesar 0,81% saat kultur digunakan sebagai elektrolit dalam chamber BPV.

Spirulina platensis has potential to produce electricity. Electricity is formed by photosynthesized of microalgae in chloroplast. In chloroplasts, contains protein molecules which useful as electron exchange lines from light cycle in the thylakoid towards the Calvin cycle in the stroma. Electrons flow then connected to an electrochemical device, causing electrical energy. The electrical energy generated measured in units of voltage. Methods of producing electricity is known as Biological Cell Photovoltaic (BPV). Research on the use of microorganisms BPV group of cyanobacteria have been done on previous research by examining the electrode material capable of generating electricity that is optimum. Of the various test anode metal such as aluminum, zinc and copper, researchers got the results that the zinc metal capable of generating high voltage electricity worth 1217 mV. In addition, the zinc metal content of positive ions is a micronutrient that plays a role in the formation of chlorophyll, as the effect is an increase in electrons. This result is optimized back to test variations of the electrode spacing and the results obtained at the time of the highest voltage within 2 cm worth of 1219 mV. Therefore, the voltage generated is still quite small, so the addition chamber is connected in series using BPV 4 reactor chamber using a 820Ω resistor, producing an electrical voltage of 4100 mV. This potential is evidenced by comparing the operation of the BPV which uses microalgae culture medium and by only using sea water as a control. Peneelitian results showed that the voltage increased by 2.45% and a power density of 0.81% when the culture is used as the electrolyte in the chamber BPV."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63191
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S18174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. M. Resad
"ABSTRAK
Sebelum Indonesia dijajah oleh Belanda sampai dengan saat sekarang ini Hukum Adat telah dikenal dan berlaku di kalangan orang-orang Indonesia asli. Hukum Adat sebagai hukum yang tidak tertulis terus berkembang sesuai dengan kebutuhan hukum masyarakat. Soepomo, S.H., menyatakan bahwa "Hukum Adat adalah suatu Hukum yang hidup karena ia menjelmakan perasaan hukum yang nyata dari rakyat. Sesuai dengan filtratnya sendiri, Hukum Adat terus menerus dalam keadaan tumbuh dan berkembang seperti hidup itu sendiri". Hukum Adat yang dimaksudkan di atas tidak saja Hukum Perdata Adat, tetapi juga Hukum Pidana Adat. Hukum Pidana Adat ini sebagai hukum yang tidak tertulis juga terus berkembang sesuai dengan kebutuhan hukum masyarakat tempat hukum itu berlaku. Berkembang di sini berarti tidak saja bertambahnya aturan-aturan hukum yang dibutuhkan untuk mengatur kehidupan masyarakat, tetapi juga berarti ada aturan-aturan yang ditinggalkan karena sudah tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat kita sendiri. Hukum Pidana Adat ini sudah berlaku jauh sebelum penjajahan Belanda, meskipun penerapannya tidak dilakukan oleh badan pengadilan seperti yang kita kenal kemudian. Penerapan Hukum Pidana Adat dilakukan oleh kepala suku kampung, desa . Di Lombok Penerapan Hukum Pidana Adat ini dilaksanakan oleh suatu lembaga yang disebut "Kramadesa", yang terdiri dari Kepala Desa dan Pemuka-pemuka adat, yang bertugas menyelesaikan masalah-masalah yang menyangkut hukum adat.
Di dalam Hukum Adat kita tidak mengenal pemisahan antara perdata adat dan Pidana adat atau pemisahan antara perkara sipil dan kriminal. Tetapi dengan mengambil perbandingan antara Hukum Perdata Barat dan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)maka pemisahan antara pidana adat dan perdata adat dapat menjadi jelas.
Dikatakan menjadi jelas karena di dalam KUHP banyak kita lihat pasal-pasal yang merupakan bandingan (equivalent) daripada Hukum Pidana Adat. Di samping yang ada bandingannya dengan KUHP juga ada aturan-aturan Hukum Pidana Adat yang tidak ada bandingannya dengan pasal-pasal KUHP, yang kadang-kadang bagi masyarakat setempat merupakan hal yang sangat tercela dan di ancam hukuman yang cukup berat oleh ketentuan Hukum Adat setempat.
"
1985
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lily Djuniliah Erningpradja
"Sebagaimana kita ketahui dan seperti apa yang dikatakan salah seorang ahli bahasa Simeon Potter bahwa bahasa merupakan salah satu sarana komunikasi. Untuk mengadakan komunikasi paling tidak ada dua pihak yang terlibat antara lain pembicara dan pendengar atau pembaca dan penulis. Tulisan ini membahas komunikasi antara pembaca dan penulis, dalam hal ini sastrawan/penyair, melalui interpre tali kemungkinan kemungkinan makna yang ingin disampaikan penyair ini kepada pembaca ditinjau dari unsur unsur ling_uistis maupun non linguistis yang terlibat di dalamnya. Semantik ialah ilmu yang mempelajari makna dan me_rupakan salah satu aspek bahasa. Oleh karena itu semantik dapat dianggap sebagai pusat perhatian apabila kita mem_pelajari komunikasi. Karena komunikasi semakin lama sema_kin menjadi faktor penting dalam organisasi sosial, maka kebutuhan untuk mengerti semantik bertambah kuat. Perbendaharaan kata dalam suatu bahasa mencakup apa yang disebut unsur leksikal dan unsur gramatikal. Yang di_maksud dengan unsur leksikal ialah bagian dari kosa kata suatu bahasa yang mempunyai makna dan merupakan simbal simbol untuk menunjukkan obyek atau kejadian sesungguhnya. Sedang unsur gramatikal ialah unsur bahasa yang mempunyai fungsi tertentu. Seperti telah dikatakan tadi bahwa Semantik mempelajari tentang makna. Makna dari suatu ujaran atau teks tidak hanya ditentukan oleh makna leksikal masing masing unsur yang membentuk ujaran atau teks itu, tetapi juga oleh mak_na konteksnya. Makna konteks ini ditentukan oleh kolokasi unsur unsur leksikal yang membentuk ujaran atau teks ter_sebut. Kolokasi adalah persandingan antara unsur unsur lek_sikal dalam suatu ujaran atau teks. Puisi sebagai karya sastra mempunyai kolokasi kuat dan khusus sehingga sangatlah tepat jika dipakai untuk mem_perlihatkan peranan kolokasi dalam pengungkapan makna."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2003
S24582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1983
400 BEB
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>