Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118195 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi. Sekretariat Jenderal DPR RI, 2005
331.12 SEK t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zainuddin Djafar
"The relationship between Indonesia-Malaysia in 2005 and 2006 is quite problematic concerning three main issues; illegal migrant, illegal logging, and Ambalat 's dispute. Historically, there were disputes which broke up the relationship between the two countries in 1963 until 1966. Forty years later (1996-2006), three main issues occurred, which have no correlation with formerly disputes. Those issues have become significant after Indonesia entered multidimensional crisis in 1997-1999 and the effects remain. At the other side, Malaysia has reached rapid growth in economic, business, manufacture, and financial in the last past seven years. These two realities of circumstances have become Indonesia and Malaysia position background, considering their own self as the right one of the three sensitive issues. The reconstruct of a good, close, and maximal neighbourhood between the two countries is really expected. This article observes the needed of consideration from Indonesia on policy aspect and new perspective in facing pressure from Malaysia. It is obvious that those matters are the consequences for the establishment of an advantage relationship between the two countries."
2006
JHII-3-3-April2006-357
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Morin, Jan Piet Hein
"Dengan metode deskriptif penelitian ini mengkaji permasalahan bagaimana Klaim Sepihak Ambalat oleh Malaysia dan Implikasinya Bagi Hubungan Indonesia--Malaysia.
Persoalan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia menghangat setelah Malaysia melalui perusahan minyaknya, Petronas, memberikan hak eksplorasi kepada perusahaan Shell untuk melakukan eksplorasi di wilayah perairan laut di sebelah timur Kalimantan Timur yang diberi nama oleh Malaysia dengan Blok ND 6, (Y) dan ND 7 (Z).
Malaysia mengklaim blok Ambalat berdasarkan peta Malaysia tahun 1979, dalam peta tersebut Malaysia melakukan penarikan batas tanpa melakukan perjanjian-perjanjian dengan negara tetangga khususnya Indonesia.
Penelitian yang didasarkan dari hasil studi kepustakaan menunjukkan bahwa blok Ambalat merupakan bagian dari wilayah Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam konvensi hukum Luar lnternasional tahun 1982 (UNCLOS 1982) khususnya mengenai negara kepulauan Berdasarkan pasal 47 UNCLOS 1982, dalam hal perairan garis pangkal pantai, Indonesia sebagai negara kepulauan diperbolehkan untuk menarik garis batas laut teiritorial, zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen dari ujung terluar dari pulau-pulau terluar (air surut: terjauh).
Berbeda dengan Malaysia yang statusnya hanya negara pantai. Dengan didasarkan pada fakta sejarah, kondisi alamiah, serta aturan hukum laut internasional, klaim yang diajukan oleh pihak Malaysia terhadap blok Ambalat menjadi tidak berdasar. Terlebih lagi, salah satu hakim yang ikut menangani kasus pulau Sipadan dan Ligitan, Shigeru Oada mengatakan meskipun pulau Sipadan dan Ligitan masuk kedalam wilayah kedaulatan Malaysia, putusan tersebut tidak serta merta memiliki kekuatan hukum Iangsung bagi Malaysia untuk menentukan bahwa landas kontinen dari kedua pulau tersebut.
Permasalahan batas wilayah merupakan salah satu problematika yang akan dihadapi bagi negara-negara yang memiliki pulau-pulau kecil ataupun negara kepulauan seperti halnya Indonesia Kurang perhatian dan pengawasan pemerintah terhadap batas wilayah ataupun keberadaan pulau-pulau kecil khususnya pulau kecil yang tidak berpenghuni dan tidak bernama tetapi memiliki sumber daya alam yang sangat besar dan hal ini memudahkan negara tetangga Indonesia melakukan tindakan-tindakan di luar batas.
Dan analisa yang telah dikemukakan terbukti bahwa adanya faktor kekayaan alam Indonesia yang rnemilild perairan yang Iuas sehingga menyulitkan pemerintah Indonesia terhadap pengawasan dan perhatian terhadap perairan Indonesia dan pulau-pulau yang berada di wilayah kedaulatan Indonesia. Hal ini telah mengakibatkan terjadinya berbagai pelanggaran-pelanggan lintas negara, seperti okupasi atau pengakuan terhadap wilayah atau pulau Indonesia yang dilakukan Malaysia, hal ini telah membuat bangsa Indonesia kehilangan beberapa pulau berharganya, seringnya terjadi peristiwa perampokan yang merugikan nelayan-nelayan Indonesia ataupun kapal-kapal pengangkut lainnya. Perampokan yang semakin hari semakin meningkat yang telah merugikan berbagai pihak terutama bagi para nelayan Indonesia, penjarahan ikan secara besar-besaran oleh para neiayan asing yang mengakibatkan kerugian bagi Indonesia.
Kurangnya pengawasan aparat penengak hukum maupun pemerintah Indonesia telah mengakibatkan pula terjadinya berbagai macam penyeludupan, seperti penyeludupan manusia, barang-barang luar negeri yang dengan mudahnya terjual di Indonesia maupun ilegal logging yakni penyeludupan kayu-kayu Indonesia yang merupakan aset negara yang sangat berharga dan penyeludupan kayu secara besar-besaran dan terus menerus hal ini banyak merugikan pihak Indonesia.
Dengan belum jelasnya batas wilayah tersebut telah membuat hubungan antara Indonesia dan malaysia menjadi terganggu dan hal ini didukung pula dengan keputusan Mahkamah lntemasional yang mengeluarkan keputusan bahwa pulau Sipadan dan Ligitan menjadi bagian dari Malaysia. Maka agar kejadian tersebut tidak terulang kembali, pemerintah Indonesia berupaya berantisipasi yakni dengan mendirikan menara soar di sekitar blok Ambalat dan dengan disertai pengawasan dari armada laut Indonesia.
Belum lagi ketika Malaysia memenangkan kasus kepemilikan pulau sipadan dan Ligitan, hal ini telah membuat Indonesia kehilangan pniau yang sangat berharga karena di dalam pulau tersebut terdapat kekayaan alarn yang sangat besar dan akan memberikan keuntungan bagi negara yang mengelolanya. Oleh karena itu antara Indonesia dan Malaysia mulai rnernperdebatkan masalah batas wilayah yang jelas dan tegas. Setelah tercapainya keputusan akhir antara Indonesia dan Malaysia, diharapkan akan adanya ratifikasi yang menyangkut mengenai masalah batas-batas wilayah perairan hal ini dilakukan agar di masa yang akan datang tidak terjadi hal-hal yang demikian dan ditujukkan agar baik dari pihak pemerintah Indonesia maupun Malaysia dapat mengetahui batas wilayah kedua negara sehingga dapat diantisipasi apabila teljadi pelanggaran-pelanggaran.
Upaya-upaya diplomasi dan negosiasi dilakuian untuk menghindari dari terjadinya konflik bersenjata yang akan berakibat merugikan masing-masing negara, pertemuan-pertemuan dilakukan untuk mencari titik temu atau jalan keluar dari permasalahan tersebut, akan tetapi tujuan yang dimaksud yakni untuk mencari jalan keluar dari penyelesaian masalah batas wilayah tersebut belum mencapai kepuasan yang terbaik bagi kedua negara. Itikad baik dari kedua negara sangat dihargai karena menyangkut Indonesia dan Malaysia merupakan satu rumpun; jadi diharapkan upaya-upaya bilateral dapat menyelesaikan masalah batas wilayah tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22136
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwansyah
"Indonesia dan Malaysia adalah negara tetangga yang memiliki potensi kerja sama maupun potensi konflik yang yang sama besar dalam aspek sosial, budaya, ekonomi, politik, pertahanan, dan keamanan. Penelitian ini mengkaji tiga potensi konflik menurut Kraus dan Morsella, yaitu misperception, misunderstanding, dan misconstruction. Ketiga potensi konflik tersebut diamati dari teks di media sosial. Teks bagi pemuda pada umumnya berupa emotion, teks yang tidak teratur, penggunaan huruf kapital dan kecil dalam kalimat, kode-kode, simbol, dan tanda. Untuk memperkuat pemahaman terkait misperception, misunderstanding, dan misconstruction pada pesan teks di media baru dan media sosial perlu dipahami konsep media sebagai mediasi dan meditasi. Tulisan ini akan membahas pesan positif, negatif, dan netral dari generasi muda di media sosial seperti facebook, twitter , youtube, dan media blog terkait hubungan Indonesia dan Malaysia.

Indonesia and Malaysia were neighbouring countries which had potential cooperation both conflict aspect and other aspects such as social, culture, economy, defense and safety. This study observed three potential conflict by Kraus and Morsella, they were misperception, misunderstanding, and misconstruction. The three potential conflict observed the text from social media. Accordingnto youth thentext was emotion, irregular text, using capital and small letters in sentece, codes, symbol, and sign. For strengthen understanding related to misperception, misunderstanding, and misconstruction of the text in social media and new media need to be understood concept of media as mediation and meditation. This writing would be discuss positive, negative, and netral message of text from youth in social media such as Facebook, Twitter, Youtube, and Media blog engaged to Indonesia and Malaysia relation."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Farah Nida Khansa
"Penelitian ini menguji hubungan kinerja bank syariah yang diukur dengan menggunakan kinerja keuangan Islam dan tingkat pengungkapan ISR. Adapun kinerja keuangan Islam yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Islamicity perfomance index. Tingkat pengungkapan ISR diukur berdasarkan AAOIFI GS 1 dan GS 7 yang terdiri dari 75 komponen pengungkapan dengan sampel 90 laporan tahunan bank syariah dari Indonesia dan Malaysia periode 2014-2018. Penelitian ini menggunakan analisis regresi. Hasil konten analisis menunjukkan bank syariah Indonesia memiliki rata-rata total pengungkapan unggul sebesar 54% dibandingkan dengan bank syariah negara Malaysia sebesar 47%. Hasil uji regresi membuktikan hubungan positif antara profit sharing financing ratio dan zakat perfomance ratio dan tingkat pengungkapan ISR. Sedangkan hubungan antara equitable distribution ratio dan director employee welfare ratio dan tingkat pengungkapan ISR tidak terbukti.

This study examines the association between the performance of Islamic banks as measured by using Islamic financial performance and the level of ISR disclosure. The Islamic financial performance used in this study is measured using the Islamicity performance index. The level of ISR disclosure is measured based on AAOIFI GS 1 and GS 7 which consists of 75 disclosure components with a sample of 90 annual reports of Islamic banks from Indonesia and Malaysia for the 2014-2018 period. This study uses regression analysis. The results of the content analysis show that Indonesian Islamic banks have an average total superior disclosure of 54% compared to Malaysian state Islamic banks of 47%. The regression test results prove a positive association between the profit sharing financing ratio and the zakat performance ratio and the level of ISR disclosure. Meanwhile, the association between the equitable distribution ratio and director employee welfare ratio and the level of ISR disclosure was not proven.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"disampaikan pada seminar tentang perlindungan tenaga kerja indonesia di luar negeri yang diselenggarakan pada tanggal 30-31 Agustus 2005 di surabaya"
300 MHN 1:2 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"disampaikan dalam seminar penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia diselenggalakan oleh BPHN DEPKUMHAM RI tanggal 30-31 agustus 2005 di surabaya"
300 MHN 1:1 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Kamal Abdullah
"Elias Canetti, nobel-prize winner for literature in 1981,left at note to Herman Broach in Broach's 50 th anniversary of his birthday, encouraging his friend not to fear Elias and his senior colleagues too much. What he needs to do is write. "Age will not let you go , says Elias."short, Elias wants his friend to continue his creative work, and age should not matter. All writers , no matter how great they are, can never transcend their age. If one assumes that it can be done, then he certainly does not exist or perhaps still lives in the classical Greek period. Good writers, to him, are those who are sensitive toward their surroundings and their age. "You will not be a Dichter if you are still in doubt of becoming a Dichter. We have given up so much to machines, allowing it to make prophecies, that prediction has lost its values,insofat as we submit too much to the dictum of such non-living thing, we wll never have control upon events." (Centti, 1979:158). Reading and disccusing a series of Indonesian-Malay short stories by Umar Kayam, Budi darma, Seno Gumira Ajidarma, Keris Mas, Shahnon Ahmad and Anwar Ridhwan in creative writing course at Akademi Pengajian Melayu Universiti Malaya, in addition to basic courses in the theory of short story writing, Elias Canetti's tenets become one of my references. Senstiivity, which engages all the five senses ,also involves writer's imagination in shaping the plot, characterization, conflict, and in giving life to setting, nature,as well as combining tradition and modernity. How about the elements of suspense and resolution that writers are in favor of what about the element os surprise? these are some of the features examined by those wannabe writers.In order to be able to give life to their stories, they are asked to talk to their senior counterparts and find out the creative process that takes place in the writing of creating short stories. They are also asked to read their favorite shorts stories in the classroom.Also, they are assigned to write three short stories as part of the the requirements of their practicum and a term paper. for their positive developments, i believe that the reference should include literary text by Nusantara's writer's, examined through comparative perspectives, in universities in Indonesia,Malaya,Brunei Darussalam and Singapore,where Malay or Indonesian is used as the language of instruction, in addition to literary works from overseas."
Susastra Jurnal Ilmu Sastra dan Budaya, 2006
SJIS-2-3-2006-67
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>