Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raptschinsky, Boris
Velsen Schuyt [t.th.]
248 R 10
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Dinas Museum dan Sejarah , 1993
913.926 DIN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wieg, Rogi 1962-
Amsterdam : G.A. van Oorschot, 1990
BLD 839.36 WIE b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Onrust, Margreet
Houten : Bohn Stafleu van Loghum , 1993
BLD 439.318 ONR f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Krisprihartini Setiowati
"Tujuannya untuk membuktikan peta yang dibuat oleh J.W. Heydt lewat data Arkeologi (data artefaktual, data piktorial dan data kontekstual), sekaligus untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi dan bentuk benteng. Metode yang digunakan adalah membandingkan data artefaktual dengan data piktorial. Perbandingan dilakukan untuk melihat seberapa jauh persamaan atau perbedaan ukuran dan bentuk benteng pada peta J.W. Heydt dengan hasil penggalian. Untuk mengetahui latar belakang penentuan lokasi benteng dilakukan dengan membandingkan gambar-gambar tentang pulau Onrust pada abad XIV - VIII. Setelah itu digunakan data kontekstual untuk mendukung kenyataan dalam gambar tersebut. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa benteng Onrust memiliki bentuk segi lima tidak simetris seperti yang terlihat pada peta J.W. Heydt. Ukuran benteng pada peta Heydt tidak jauh berbeda dengan ukuran di lapangan. Lokasi benteng Onrust terletak di sisi selatan pulau, karena pada sisi ini kondisi alamnya yang paling memungkinkan untuk didirikan sebuah benteng. Selain itu dermaga pulau yang berfungsi sebagai jalur suplai berada pada sisi selatan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11761
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carpenter, S. C.
Melbourne Penguin Books 1953
230 C 38 c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R. Ahmad Ginanjar Purnawibawa
"ABSTRAK
Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010, pengelolaan cagar budaya di Indonesia memasuki babak baru. Cagar budaya kini tidak hanya harus dilestarikan, tetapi juga diharapkan dapat dikelola untuk memberikan manfaat kepada masyarakat. Sebagai kawasan cagar budaya, Taman Arkeologi Onrust yang saat ini dikelola oleh UP Kebaharian mengalami permasalahan dalam pengelolaan. Bias dalam pengelolaan dan perencanaan yang dilakukan berpotensi mengancam hilangnya nilai penting yang dimiliki oleh kawasan tersebut. Penelitian ini berusaha menyusun model konseptual pengelolaan berbasis nilai penting sebagai alternatif pengelolaan di Taman Arkeologi Onrust, dalam upaya memperoleh manfaat dengan tetap mempertahankan nilai pentingnya. Melalui penelitian kualitatif dan wawancara mendalam terhadap pemangku kepentingan yang terlibat di dalam pengelolaan, berhasil dilakukan identifikasi nilai penting dan penyusunan model konseptual yang sesuai dengan kawasan Taman Arkeologi Onrust.

ABSTRACT
With the enactment of Heritage Protection Act No.11 2010, the management of cultural heritage in Indonesia entered a new phase. Cultural heritage should not only be preserved but also expected to be managed to provide benefits to the community. As a cultural heritage area, Onrust Archeological Park currently managed by UP Kebaharian experiencing problems in the management. The bias in the management and planning have done potentially threatens the loss of important value owned by the region. This research attempts to develop a conceptual model of value-based management as an alternative to management in Onrust Archeological Park, in order to benefit by maintaining its importance value. Through qualitative research and in-depth interviews with stakeholders involved in the management, this research successfully identified values and the formulated conceptual models in accordance with Onrust Archeological Park area.
"
2018
T52092
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albertus Bramantya Wijaya
"

Sebuah bangunan maupun sekadar reruntuhan memiliki sebuah memori yang terkandung di dalamnya, dimana ia menjadi saksi bisu dalam peristiwa – peristiwa yang pernah terjadi di dalam maupun di sekitarnya. Kandungan memori tersebut dapat disebut juga dengan embodiment of memory. Dalam tugas akhir ini, saya mencoba untuk memanfaatkan embodiment of memory  tersebut untuk menjadi basis dalam menghadirkan narasi sesuai dengan sejarah bangunan yang terkait. Dalam antisipasi melestarikan sejarah colonial Belanda di Indonesia, Pulau Onrust dapat dijadikan sebagai alternative dalam pembelajaran sejarah tersebut. Melalui banyak bangunan dan reruntuhan bersejarah di pulau tersebut, banyak sekali memori yang dapat dimanifestasikan menjadi sebuah narasi. Narasi tersebut pada akhirnya mengakomodasi pengunjung dalam merasakan memori secara lebih imersif dan menambah value bersejarah bangunan/reruntuhan terkait.

 


A building or even ruins contains memories that are embedded, where the building itself become a silent witness of events occurring inside or around it. Those embedded memories can also be called as embodiments of memory. In this final project, I try to utilize the embodiments of memory as a basis for creating spatial narrative according to its corresponding building. In anticipation of preserving the Dutch colonial history on Indonesia, Onrust Island can be made as an alternative on studying the history. Through its buildings and ruins on the island, there are many memories that can be manifested into a spatial narrative. These narratives can accommodate visitors on witnessing immersive memories and enhance the building’s or ruin’s historical value.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fajra Farhan Ekadj
"Masalah dalam penelitian ini diketahui adanya penurun jumlah wisatawan dan pendapatan masyarakat pada destinasi wisata Taman Arkeologi Onrust. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis daya tarik wisata di kawasan cagar budaya di Pulau Cipir, 2) Menganalisis kualitas pelayanan pariwisata yang berada di Pulau Cipir, 3) Menganalisis pengaruh jumlah wisatawan Pulau Cipir terhadap pendapatan masyarakat, dan 4) Menyusun konsep ekowisata sebagai upaya menciptakan pariwisata yang berkelanjutan di Pulau Cipir. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode yang digunakan adalah metode campuran (mix methods). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kegiatan edukasi sejarah dari Taman Arkeologi Onrust tidak cukup memikat daya tarik wisatawan. Diperlukan kegiatan lainnya untuk mendatangkan wisatawan sebagai contoh memanfaatkan wisata yang berada di Pulau Cipir. Memanfaatkan pantai yang dimiliki oleh Pulau Cipir dapat menjadi ekowisata bagi wisatawan. Kesimpulan pada penelitian ini adalah suatu destinasi di kawasan cagar budaya dapat bertahan jika terdapat nilai ekonomi yang diperoleh masyarakat setempat dan juga nilai edukasi yang diterima oleh wisatawan yang berkunjung.

The problem in this study is known to be a decrease in the number of tourists and a decrease in community income and regional budget revenue at the Onrust Archaeological Park tourist destination. The aims of this study were to: 1) Analyze tourist attractions in the cultural heritage area on Cipir Island, 2) Analyze the quality of tourism services on Cipir Island, 3) Analyze the effect of the number of tourists on Cipir Island on people's income, and 4) Develop the concept of ecotourism as a efforts to create sustainable tourism on Cipir Island. This study used a qualitative approach and the method used was a mixed method. The results of this study indicate that the historical education activities of the Onrust Archaeological Park are not sufficient to attract tourists. Other activities are needed to bring in tourists, for example, taking advantage of beach tourism on Cipir Island. T Utilizing the beach owned by Cipir Island can be ecotourism for tourists. The conclusion of this study is that a destination in a cultural heritage area can survive if there is economic value obtained by the local community and also educational value received by visiting tourists"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikrar Raksaperdana
"Arsitektur dan karantina idealnya saling melengkapi untuk membentuk sebuah tujuan medis dan/atau terapeutik. Namun terdapat kondisi khusus dalam Pusat Karantina Pulau Onrust, di antaranya adalah tensi tinggi antara pihak pengawas karantina (orang Eropa) dan yang dikarantina (jemaah haji), ditambah dengan kebijakan ibadah haji Hindia Belanda yang mengawasi seluruh aspek dari ibadah haji, termasuk aspek non-medis dari jemaah haji. Kondisi ini tentunya berpengaruh terhadap gubahan arsitektural di Pusat Karantina Pulau Onrust, yang akhirnya memerlukan "Disiplin dan Hukuman" (Foucault, 1977) sebagai payung teoritis utama, untuk melihat apakah disiplin dan hukuman mendominasi fungsi utama (karantina) dari arsitektur Pusat Karantina Pulau Onrust? Bagaimana disiplin dan hukuman tercermin dalam arsitektur Pusat Karantina Pulau Onrust? Disiplin dan hukuman dalam arsitektur mencoba melakukan identifikasi pada pembentukan sebuah "ruang pengawasan" dalam rangka melancarkan mekanisme disiplin dalam sebuah institusi. Tesis ini menemukan bahwa penerapan disiplin dan hukuman dalam arsitektur dan ruang pengawasan di Pusat Karantina Pulau Onrust dapat teridentifikasi dari gubahan ruang pada skala makro hingga mikro; dari pembentukan pelingkup ruang, penciptaan partisi ruang yang memisahkan setiap pengguna, hingga modifikasi visibilitas ruang di setiap zona. Hasil analisis secara keseluruhan menunjukkan bahwa disiplin dan hukuman lebih mendominasi fungsionalitas dan fitur-fitur medis dalam arsitektur Pusat Karantina Pulau Onrust. 

Architecture and quarantine ideally complement each other to form a medical and/or therapeutic purpose. However there were special conditions in the Onrust Island Quarantine Station, among them were high tension that happened between quarantine supervisors (Europeans) and those who were quarantined (hajj pilgrims), coupled with the Dutch East Indies pilgrimage policy that supervised every aspects of the pilgrimage including the pilgrims non-medical aspects. This condition certainly affected the Onrust Island Quarantine Station architectural composition, thus eventually requires "Discipline and Punish" (Foucault, 1977) as the main theoretical basis, to see whether discipline and punish dominated the main (quarantine) function of the Onrust Island Quarantine Station architecture? How were discipline and punish reflected in the architecture of the Onrust Island Quarantine Station? In context of architecture, discipline and punish attempt to identify the establishent of a "surveillance space" in order to expedite the disciplinary mechanism in an institution. This thesis finds that the application of discipline and punish in the architecture and the surveillance space of the Onrust Island Quarantine Station can be identified from the spatial composition in macro to micro scales; from the creation of space enclosures, the creation of spatial partitions that separated each users, up to the modifying of space visibility in each zone. The result of overall analysis shows discipline and punish domination over functionality and medical features in the architecture of the Onrust Island Quarantine Station. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>