Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4555 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bernlef, J.
Amsterdam: Querido, 1998
BLD 839.36 BER l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jonge, Freek de
Amsterdam: De Harmonie, 1992
BLD 839.36 JON l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Kotak ini berisi beberapa catatan lepas yang masing-masing berisi: 1. Surat untuk tuan Van Dapperen; 2. Catatan tentang Predikan oleh C.J. Hasselman; 3. Beberapa catatan mengenai beberapa hal untuk Th. Pigeaud; 4. Deskripsi kropak dari Purwakerta (Banyumas); 5. Catatan musik dari Banyuwangi; 6. Surat keputusan tentang desa-desa di Jawa Tengah; 7. Daftar kata bahasa Jawa dan bahasa Belanda; 8. Catatan lepas tentang bahasa Jawa dan bahasa Belanda; 9. Silsilah beberapa keluarga; 10. Silsilah keluarga Danurejan; 11. Catatan lepas tentang penerbit dan daftar harga buku; 12. Kertas kosong. Keterangan penulisan maupun penyalinan teks-teks tersebut tidak diketahui secara pasti."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LL.105-B 47.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Duinker, Arjen
Amsterdam: Meulenhoff, 1990
BLD 839.36 DUI lo
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi kumpulan beberapa teks karangan R. Pujaharja yang berjumlah 22 buah, dimasukkan ke dalam satu kotak dari karton hitam. Kedua puluh dua teks tersebut telah disalin ke dalam aksara latin (lihat FSUI/LL.103). Keterangan isi cerita selengkapnya, lihat deskripsi naskah salinan tersebut."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LL.104-W 27.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Catatan-catatan lepas R. Pujaharja ini, dikerjakan mulai tanggal 1 April 1928 sampai dengan tanggal 13 Oktober 1929. Atas prakarsa Th. Pigeaud, catatan tersebut disalin ketik menjadi satu naskah, pada Agustus 1932, di Yogyakarta. Salinan dibuat sebanyak empat eksemplar, kini tiga diantaranya dapat dijumpai di koleksi FSUI (W 27.01 a-c). Hanya ketikan asli (a) yang dimikrofilm. Catatan asli Pujaharja (beraksara Jawa dan Latin), dapat dilihat dalam LL.104. Catatan-catatan tersebut berisi sejumlah petikan cerita, dan berbagai tata cara yang diambil dari beberapa naskah. Petikan-petikan tersebut adalah: 1. Cerita Ni Dhok, Ni Dhiwut, Ni Oncit, Ni Antik, Ni Thowok, Ni Korek (h.1), berisi permainan anak perempuan dengan barang-barang bekas perabotan rumah tangga, misalnya: siwur, sapu, dan sebagainya, yang kemudian dibuat semacam boneka dan dipermainkan pada waktu malam di saat terang bulan, di tengah lapangan atau tanah yang luas. Permainan ini didukung oleh mantra-mantra sehingga mampu menggerakkan boneka tersebut; 2. Lampahing Kapal (h.6), berisi tata cara mengendarai kuda; 3. Jaran Guyang (h.7), memuat ajian mantra jaran guyang, yaitu mantra pemikat wanita; 4. Okol (h.12), Okol adalah semacam olah raga gulat tradisional. Pada masyarakat Surabaya, pertandingan okol ini diselenggarakan pada saat hajatan misalnya pernikahan, sunatan, dan sebagainya. Permainan okol ini dilakukan dalam satu lingkaran dengan satu juri dan peraturan yang sangat sederhana; 5. Palagara (h.13), teks berisi ketentuan mas kawin (mahar) yang harus dibayarkan mempelai pria. Mas kawin tersebut selain digunakan untuk membayar pernikahan, juga digunakan untuk membeli alat-alat pertanian; 6. Santri's (h. 14), berisi beberapa catatan tentang Santri; 7. Kaartspelen: kartu lima, totohan, berisi penjelasan/keterangan tentang permainan kartu kecil (kartu lima). 8. Talaga Ngebel, berisi cerita tentang asal mula terjadinya Telaga Ngebel; 9. Pak Pocung (h.26), berisi dolanan anak pada waktu terang bulan. Yang dimainkan oleh anak laki-laki; 10. Nini Kalisen (h.27), permainan anak ini diikuti oleh anak laki-laki maupun anak perempuan, cara permainannya sama dengan permainan bapak pocung; 11. Woorden (h.28), berisi uraian tentang obat-obatan, daftar kata dialek daerah berikut keterangannya; 12. Topeng (h.29), berisi keterangan tentang bahan-bahan yang dipakai untuk membuat topeng, cara mcmbuatnya, serta pakaian-pakaian yang digunakan dalam pertujukan topeng tersebut. Pertujukan topeng ini mengambil cerita dari lakon wayang, seperti Prabu Baladewa, atau cerita panji, misalnya lakon Gunungsari, dan cerita humor seperti lakon Bancak-Doyok atau Pentul; 13. Thithit Thuwit (h.32), berisi keterangan tentang kesenian rakyat pedesaan. Pementasan dilakukan oleh satu orang, yang berdandan sedemikian rupa sehingga menyerupai burung raksasa, pemain tersebut memegang terompet dan kendang. Kesenian ini lama-kelamaan dilarang karena disalahgunakan sebagai sarana perdagangan narkotika; 14. Kathoprak, lakon Jaka Panggih (h.35), penulis teks ini pertama kali melihat pementasan ketoprak pada tahun 1915. Keterangan yang didapat menyebutkan bahwa, pertujukan ketoprak itu pada mulanya sangat sederhana, yang kemudian berkembang seperti sekarang ini, misalnya lakon Jaka Penggih tersebut; 15. Andhe-Andhe Lumut (h.51), cerita ini sudah terkenal sejak jaman dahulu. Menurut catatan pengarang, cerita Andhe-Andhe Lumut ini sangat populer pada tahun 1877. Orang yang mempopulerkan cerita ini adalah wanita Kediri yang berasai dari Salatiga (Semarang), bernama Mbok Karya Semita. Menurut catatan pengarang, pementasan pertama dilakukan di Yogyakarta. Pada awalnya pementasan cerita ini sangat sederhana, hanya dimainkan oleh 7 orang, 4 orang menari dan 3 orang mengiringi. Sarana iringan yang dipergunakan adalah: angklung, gong dari bambu, dan kendang; 16. Bersih Desa, merti desa, lakon Bondhan Rambutan (h.67). Tradisi ini dilaksanakan di desa Luk Sanga, Kediri. Diawali ketika desa tersebut mengalami musibah, yaitu dengan kedatangan seekor macan putih yang selalu minta korban berupa tubuh kepala desa. Lurah Sogol yang baru diangkat menjadi kepala desa pada tahun 1872, dianjurkan oleh seorang paranormal bernama Ki Reksajaya untuk mengadakan pertunjukan wayang sehari semalam pada waktu bersih desa, setiap tanggal 15 Ruwah. Pemilihan lakon pada siang hari dapat dilakukan dengan bebas, sedangkan pada malam hari harus mengambil lakon Bondan Rambutan. Dalang yang diperkenankan mempergelarkan wayang tersebut harus dalang yang sungguh-sungguh keturunan dalang sejati, misalnya dalang Candatirta, dalang Clongop, dalang Paliman dan dalang Pinta; 17. Woorden (h.87), berisi daftar peralatan pertukangan beserta keterangannya, dan daftar gendhing untuk mengiringi pertunjukan kethek ogleng; 18. Slametan kol (h.88), tradisi ini dilakukan setiap tahun, yang diadakan pada tanggal, hari, dan bulan meninggalnya orang tua. Tujuan selamatan tersebut adalah untuk mengirim doa kepada arwah orang yang sudah meninggal dunia; 19. Kinderspel Pidak Jempol atau Gobag Telek (h.88), berisi keterangan tentang dolanan anak Pidak Jempol. Permainan ini dapat dilakukan 3, 4 atau 5 orang. Anak yang jaga berada di tengah lingkaran, yang lain di luar. Siapa yang terinjak jempolnya di luar lingkaran menggantikan yang berada di dalam lingkaran; 20. Punggahan, Pudhunan, Prepegan, dan Sawalan (h.88). Upacara Punggahan selalu jatuh pada tanggal 29 Ruwah menjelang bulan puasa. Tujuannya, ialah mengirim doa kepada leluhur yang telah meninggal dunia, serta memohon agar yang ditinggalkan mendapatkan kebahagiaan. Upacara Pudhunan jatuh pada tanggal 30 Ramadhan, dengan tujuan yang sama dengan upacara Punggahan. Sedangkan upacara Sawalan jatuh pada tanggal 8 Sawal; tujuan upacara ini adalah untuk anak kecil yang meninggal dunia, agar arwahnya selalu gembira di dalam surga, serta untuk mengirim doa kepada sanak saudara yang sudah meninggal; 21. Woorden (h.90), berisi daftar kata berikut keterangannya yang menerangkan antara lain: brengos serob, kalurung, rema bontit tumibeng gigir, ngecombar, klapa sumesek, iwak lumingsir, wanci tumiling, dan sebagainya; 22. Surabasa (h.97), berisi tata bahasa Jawa dengan contoh kalimat/ungkapan Jawa, serta contoh latihan melengkapi kalimat."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LL.103-W 27.01a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Kraemer, Mevrouw Roskott
"Naskah ini berupa kumpulan catatan yang dibuat oleh Nyonya Roskott-Kraemer, dimulai dari aksara Na; Nas dan diakhiri dengan aksara Ma; Maknyat. Semua kata dalam daftar tersebut diberi keterangan arti dalam bahasa Belanda. Pigeaud menerima naskah ini dari Dr. Kraemer di Surakarta pada tahun 1931. Salinan ketikan telah dibuat oleh Pigeaud (FSUI/BA.341). Keterangan bibliografis selengkapnya mengenai Nyonya Roskott-Kraemer lihat FSUI/BA.9 dan FSUI/UR.35."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.340-W 19.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Kraemer, Mevrouw Roskott
"Teks ini salinan ketikan yang berasal dari kumpulan catatan tentang istilah-istilah diakhiri dengan aksara Ma; Maknyat. Semua kata dalam daftar diberi keterangan artinya dengan bahasa Belanda. Keterangan di luar teks menyebutkan bahwa naskah asli diterima dari Dr. Kraemer pada bulan Februari 1931."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.341-W 19.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Kraemer, Mevrouw Roskott
"Naskah ini berisi kumpulan catatan yang dibuat oleh Nyonya Roskott-Kraemer, dimulai dengan aksara Ka; dari kata Karitrak hingga Keber. Semua kata dalam daiitar tersebut diberi keterangan dalam bahasa Belanda dan beberapa contoh kalimat dengan bahasa dan aksara Jawa. Naskah ini memiliki ukuran kertas yang berbeda-beda, kemungkinan ada bagian-bagian tertentu yang sengaja digunting oleh penulis. Penomoran yang diberikan kacau, sukar untuk merunutnya. Naskah ini merupakan kumpulan dari lembaran-lembaran lepas, yang berguna bagi penulis untuk melengkapi usahanya dalam bidang leksikografi. Keterangan tempat penulisan dan bibliografis selengkapnya mengenai penulis (Roskott-Kraemer) lihat FSUI/BA.9 dan FSUI/UR.35."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.342-W 19.04
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Kraemer, Mevrouw Roskott
"Naskah ini berisi kumpulan catatan yang dibuat oleh Nyonya Roskott-Kraemer, dimulai dengan aksara Ha; Anamf Ta; Talutur, Ma; Maknyek hingga Melong-melong, Tha; Thereng hingga Theleng, Pa; Pamor, Dha; Dheg hingga Dhangkling, Ja; Jabalkat hingga Jiguh, Nya; Nyamut hingga Nyos dan Ya; Yasa. Catatan Nyonya Roskott-Kraemer ini untuk bahan kamus Jawa, berbentuk lembaran-lembaran lepas di mana satu lembaran terdapat keterangan satu kata. Dengan demikian, merupakan sistem kartu acuan yang dapat diurutkan secara alfabetis untuk bahan referensi leksikografi. Penyunting menduga bahwa sistem kartu ini dipakai oleh Roskott-Kraemer dalam menyusun kamusnya (lihat deskripsi naskah BA.9 dan BA.219-242)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.343-W 19.05
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>