Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bruggen, Carry van, 1881-1932
Amsterdam: G.A van Oorschot, 1946
BLD 839.36 BRU p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Brugge, Carry van
Amsterdam : G.A. van Oorschot, 1955
839.36 Bru p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amsterdam: Promotheus, 1993
BLD 839.36 TIE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Schunke, Michael
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2016
611 SCH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Schunke, Michael
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2016
611 SCH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Schunke, Michael
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2015
611 SCH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Paramaditha
"Mary dan Percy Shelley hidup pada masa yang sama, yaitu pada zaman Romantik yang identik dengan kebebasan dan perlawanan terhadap segala bentuk penindasan. Karena itulah mitos Promotheus --- yang menjadi inspirasi bagi suami istri Shelley --- dianggap sesuai dengan semangat zaman ini. Pada saat yang sama Prometheus juga dikenal dengan aspek kreativitasnya. Aspek ini menurut zaman Romantik menjadikan Prometheus sebagai simbol kekuatan imajinasi manusia. Di sinilah letak pengalaman sublim. Pada dasarnya pengalaman sublim adalah keadaan di mana seseorang, dengan berkontemplasi dan menggunakan imajinasinya, mampu menjangkau a living spirit di balik alam. Pengalaman ini membuat si subyek mampu merasakan inward greatness of the soul (kebesaran jiwa) dan mengantarkannya kepada tahap diri yang lebih tinggi. Inilah yang dicari oleh Frankenstein dan Prometheus. Yang ditelaah di sini adalah bagaimana pencarian pengalaman sublim mereka terkait dengan ideotogi gender.
Sublim diasosiasikan dengan alam yang serba besar, megah, dan kuat atau dengan kata lain, alam yang bersifat maskulin. Sedangkan lawannya adalah beauty (keindahan) yang terdapat pada segala sesuatu yang kecil, halus, cantik, dan feminin. Pengkontrasan maskulin-feminin di sini digunakan untuk membedakan sublim dengan yang non-sublim. Sebaliknya, konsep sublim pun ikut mengkonstruksi hubungan antargender dengan menjadi legitimasi penyingkiran perempuan dari wilayah sublim. Namun ternyata penggambaran pengalaman sublim dalam kedua karya ini tidak mencerminkan pola yang seragam. Dalam Frankenstein memang tercermin penyingkiran itu, yaitu dengan kebisuan dan bahkan kematian tokoh-tokoh perempuan saat Frankenstein mencari mimpi maskulinnya. Sebaliknya, dalam Prometheus Unbound Shelley justru menggoyahkan kestabilan maskulinitas sublim dengan menjadikan Asia sebagai pahlawan dengan kekuatan cintanya yang sebenarnya lebih identik dengan keindahan dari pada sublim.
Maka saya mencoba mencari jawaban seperti apa sebenarnya ideologi gender kedua pengarang sehingga pengalaman sublim dalam kedua karya ini menjadi sangat berbeda. Saya menemukan bahwa Mary Shelley masih berpegang pada pandangan konvensional dengan membuat batasan tajam antara maskulin-feminin, namun terlihat bagaimana ia mencoba mengkritiknya dengan mengakhiri cerita dalam bentuk tragedi sebagai efek destruktif ambisi egois Frankenstein. Sebaliknya, memang terkesan bahwa pandangan Shelley lebih maju dari Mary. Tetapi ternyata di akhir cerita Asia berangsur menghilang dalam diri Prometheus yang saat itu justru dipuja-puja. Saya menyimpulkan adanya ambiguitas dalam ideologi gender Shelley. Di satu sisi ia ingin selangkah lebih maju dari Mary dengan mengaburkan hierarki maskulin-feminin, namun di sisi fain ia justru mengokohkan oposisi biner tersebut. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
S14095
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brian Samuel Matthew
"Skripsi ini menyajikan analisis kinerja komprehensif penyeimbang beban dalam konteks lingkungan Apache CloudStack berbasis Prometheus. Seiring dengan berkembangnya komputasi awan, efisiensi mekanisme penyeimbangan beban memainkan peran penting dalam memastikan pemanfaatan sumber daya yang optimal dan keandalan layanan. Memanfaatkan Prometheus untuk pemantauan dan pengumpulan metrik, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja berbagai konfigurasi penyeimbang beban yang diterapkan di Apache CloudStack, serta memberikan analisis terhadap mengapa penyeimbang beban dapat meningkatkan efisiensi distribusi paket sebesar 23%.

This thesis provides a complete performance analysis of load balancers in Prometheus-based Apache CloudStack setups. As cloud computing evolves, the effectiveness of load balancing techniques becomes critical in guaranteeing optimal resource usage and service reliability. Using Prometheus for monitoring and metric collecting, this study seeks to assess the performance of several load balancer configurations implemented in Apache CloudStack, and also providing analysis as to why load balancer can increase the efficiency of traffic distribution by up to 23%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover