Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118298 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lolita Adhyana Joedo
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1991
S20398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Willy Soedjono Kawilarang
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T36414
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ratnaningsari
"Keadaan di Indonesia yang tidak menentu akhir-akhir ini pada umumnya dan di ibu kota DKI Jakarta pada khususnya sehubungan dengan maraknya kerusuhan yang sering terjadi dimana-mana. Rasa aman yang dibutuhkan oleh semua warga masyarakat lama kelamaan semakin sulit diperoleh. Tidak jarang hal rasa tidak aman tersebut mengganggu konsentrasi bekerja dan tentunya membawa dampak pada penurunan kinerja seseorang serta dampak lebih lanjut pada suatu perusahaan. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan yang kini menyediakan fasilitas penyewaan suatu tempat khusus berupa kotak yang tahan api, tahan bongkar dan didukung oleh sistem keamaan yang canggih dapat menyimpan berbagai barang berharga seperti dokumen dokumen penting, surat-surat berharga, perhiasan, logam mulia, dan barang-barang lainnya. Bank akan mengadakan suatu perjanjian dengan nasabah (sebagai penyewa) yang berupa perseorangan maupun perusahaan terlihat secara sepihak arena perjanjian yang diberikan oleh Bank merupakan perjanjian stanard baku. Hal ini menimbulkan masalah apakah kedua belah pihak yaitu Bank dan Penyewa dapat berlaku adil dengan melihat asas kebebasan berkontrak sesuai Kitab Undang - undang Hukum Perdata. Dengan demikian pembahasan tidak dibatasi pada Kitab Undang-undang Hukum Perdata saja, tetapi juga melihat doktrin hukum terutama hukum perjanjian serta dikaitkan pula dengan Undang undang Perlindungan Konsumen yang pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa Bank dan Penyewa tetap dapat menerapkan asas kebebasan berkontrak yaitu dengan memakai batas kepatutan atas perjanjian tersebut."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2001
S20449
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Ari Firmansyah
"Salah satu jenis usaha bank yang terdapat dalam Undang-Undang Perbankan Tahun 1998 yaitu menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga atau lebih dikenal dengan istilah Safe Deposit Box (SDB). SDB mulai berkembang pesat, hal itu terbukti dengan banyaknya bank yang melakukan kegiatan usaha ini. Nasabah yang ingin menikmati jasa SDB dapat melakukan perjanjian dengan pihak bank. Perjanjian antara bank dengan nasabah didasari oleh perjanjian sewa-menyewa. Pada prakteknya, Perjanjian SDB menimbulkan beberapa masalah, diantaranya mengenai konstruksi hukum yang mendasari perjanjian dan penerapan klausula eksonerasi dalam perjanjian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan sewa-menyewa pada Perjanjian SDB sudah sesuai dengan konstruksi sewa-menyewa dalam KUH Perdata. Selain itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apa yang menjadi alasan dan dasar penerapan klausula eksonerasi dalam perjanjian SDB. Penelitian akan dilakukan terhadap Perjanjian Safe Deposit Box yang terdapat pada Bank Internasional Indonesia (BII).

One type of banking business contained in the Banking Act of 1998 which provides a place to store goods and securities or better known as the Safe Deposit Box (SDB). SDB began to grow rapidly, it is evidenced by the many banks conducting this business. Customers who want to enjoy the services of SDB may enter into agreements with the bank. Agreement between the bank and its customers is based on the lease agreement. In practice, the Treaty of SDB raises several problems, including laws regarding the construction and application of the agreement underlying the exoneration clause in the agreement.
This study aims to determine whether the application of the tenancy agreement is in conformity with the construction of SDB tenancy in the Civil Code. Moreover, the purpose of this study is to see what is the reason and basis for the exoneration clause in the agreement SDB. Research will be conducted on Safe Deposit Box Agreement contained in Bank Internasional Indonesia (BII).
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S46558
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Restiowati
"Melihat pada perkembangan perbankan di Indonesia, terlebih dengan di keluarkannya paket tanggal 27 0ktober 1988 mengenai perbankan nampak jelas pesatnya pertumbuhan tersebut. Kondisi seperti ini menuntut pihak bank supaya lebih banyak memberi pelayanan kepada nasabahnya dengan baik, bahkan juga sudah harus memberi jasa konsultasi yang menyangkut pengelolaan modal Jasa bank lainnya sebagai suatu lembaga keuangan terutama di Bank Negara Indonesia 1946 adalah menyediakan tempat untuk penyimpanan benda berharga, sering disebut juga sebagai Safe Deposit Box. Pihak nasabah dapat menyewa Safe Deposit Box ini untuk jangka waktu tertentu dengan sejumlah pembayaran yang besarnya. tertentu pula. Dalam pembahasan penulisan ini mengenai Perjanjian Sewa Menyewa Safe Deposit Box, pihak bank telah menyediakan suatu Contract of Adhesion, yaitu suatu kontrak standart dengan ciri-ciri tersendiri dan berbeda dengan perjanjian sebagaimana dimaksud pada Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Kontrak standart yang telah dibuat pihak bank untuk disediakan bagi pihak nasabah yang ingin mengikatkan dirinya pada perjanjian sewa menyewa tersebut."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1990
S20535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cheryl Rosdiana
"ABSTRAK
Safe Deposit Box merupakan salah satu fasilitas pelayanan Bank terhadap Nasabah
dalam hal penyimpanan barang berharga. Yang dapat disimpan tidak terbatas pada
emas dan perhiasan saja, tetapi juga surat-surat yang berharga seperti akta
perkawinan, akta kelahiran, sertipikat tanah, dan lain sebagainya. Berbeda dengan
penitipan barang yang dilakukan oleh Kustodian, barang yang dititipkan adalah efek
dan lain-lain yang berhubungan dengan lalu lintas perdagangan efek. Ada persamaan
dan perbedaan antara penitipan barang pada Safe Deposit Box dengan penitipan
barang pada Kustodian. Pada Safe Deposit Box, hubungan hukum yang terjadi antara
Bank Internasional Indonesia dengan nasabah didasarkan pada perjanjian sewamenyewa.
Perjanjian sudah disediakan oleh Bank, nasabah lianya menandatangani
apabila menyetujui isi perjanjian. Karena dibuat sepihak, pada umumnya isi
perjanjian lebih menguntungkan pihak Bank. Perjanjian yang dibuat terdapat
pengalihan tanggung jawab, yang seharusnya menurut Undang-Undang menjadi
tanggung jawab Bank dialihkan menjadi tanggung jawab penyewa. Salah satunya
Bank tidak bertanggungjawab bila ada kerusakan atau kehilangan barang pada Safe
Deposit Box. Bank mempunyai hak untuk melakukan pembongkaran Safe Deposit
Box apabila penyewa menunggak pembayaran uang sewa. Jika barang yang ada
hanya barang-barang yang tidak dapat dijual, maka Bank mengikuti prosedur yang
ada, tetapi ketentuan itu tidak diatur dalam perjanjian sewa-menyewa. Metode yang
dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif dan bersifat deskriptif,
alat pengumpulan data yang dipakai adalah studi dokumen untuk pengumpulan data
sekunder, yaitu data yang diperoleh dari kepustakaan dan wawancara untuk
pengumpulan data primer, yaitu data yang diperoleh dari masyarakat.

ABSTRACT
Safe Deposit Box is one of kind Bank service facility with customer in deposit of
valuable goods. The valuable goods which to be able to keep in Safe Deposit Box not
only gold and jewelry, but also an important document, for example marriagecertificate,
birth-certificate, deed land-certificate, etc. It’s a different with deposit in
Custodian, which goods deposited as follows marketable securities and others which
have connected with marketable securities trade. There is a several equality and
different between deposit in Safe Deposit Box and deposit in Custodian. In Safe
Deposit Box, relations between Bank Internasional Indonesia with customer based on
the rent agreement. The agreement will be prepare by Bank, and customer only need
to sign, if they agree about contents of the agreement. Contents of agreement
generally favorable for Bank. There is a change responsibility, which based on code
of law is a Bank responsibility to become lessee responsibility. Bank not responsible
if there is an destruction and disappearance in Safe Deposit Box. Bank have a right to
break open Safe Deposit Box if lessee was in rent arrears. If any valuable goods is not
able for sale, Bank will be follow the procedure, but that certainty not written in the
agreement. Research methodology used is normative juridical research with
descriptive approach. Collecting data device which is used are documentary study for
secondary source of data, data which is taken from library research, and interview for
the source of primary data which is taken from society."
2009
T37119
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmine Nurul Fitriasti
"Perjanjian Sewa Menyewa Safe Deposit Box merupakan
perjanjian pemberian jasa tempat penyimpanan barang
berharga berupa kotak penyimpanan yang digunakan untuk
menyimpan barang-barang berharga seperti akta, efek-efek,
surat berharga lainnya yang tidak dilarang oleh Undang-
Undang, kesusilaan, dan ketertiban umum dengan disertai
pembayaran uang sewa oleh nasabah. Tujuan diadakannya Safe
Deposit Box adalah agar terhindar dari bahaya kebakaran,
pencurian maupun perampokan atas barang yang disimpan.
Namun kenyataannya resiko atas hilang, musnah, susut atau
berubah wujudnya barang-barang yang disimpan dalam Safe
Deposit Box sepenuhnya dipikul oleh Nasabah. Adapun metode
yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kepustakaan. Sifat penelitian ini adalah
penelitian eksplanotaris. Jenis penelitian ini adalah
penelitian normatif yang berupa penelitian bahan pustaka,
dan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian sekunder. Oleh karena itu, datanya adalah
kualitatif. Dalam perjanjian Safe Deposit Box diatur
mengenai hak dan kewajiban para pihak, barang yang boleh
disimpan, masa dan harga sewa, kuasa penyewa, perjanjian
sewa menyewa berakhir dan diakhiri, klausula berlakunya
syarat batal,perihal terjadinya resiko, dan penyelesaian
perselisihan jika terjadi permasalahan. Perjanjian Safe
Deposit Box pada dasarnya telah memenuhi ketentuan sewa
menyewa dalam ketentuan KUHPer .Pada prakteknya, dalam
pengelolaan Safe Deposit Box, pihak Bank menerapkan
perjanjian sewa menyewa dengan pencantuman klausula
eksonerasi agar dapat terlepas tanggung jawab jika terjadi
suatu resiko. Padahal, dilihat dari perbandingan
karakteristiknya, konstruksi hukum yang tepat untuk
diterapkan dalam perjanjian Safe Deposit Box adalah
penitipan barang. Adapun untuk mencegah terjadinya resiko
yang tidak diinginkan, diperlukan adanya asuransi terhadap
barang-barang yang disimpan didalam Safe Deposit Box.
Selain itu, Bank dalam merumuskan klausul perjanjiannya
haruslah informatif dan tegas sehingga dapat dimengerti dan
dipahami oleh Nasabah. Kepada para nasabah pun diharapkan
berhati-hati dan meminta informasi sejelas-jelasnya kepada
pihak Bank sebelum dilakukannya penandatanganan perjanjian
Safe Deposit Box."
Depok: [Fakultas Hukum Universitas Indonesia, ], 2008
S21418
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Wahyu Putri
"Perbuatan melawan hukum adalah suatu setiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut. Skripsi ini membahas mengenai penerapan perbuatan melawan hukum yang telah dilakukan oleh Bank sehubungan dengan terjadinya pembobolan SDB milik Bank yang disewa oleh nasabah. Analisis terhadap perbuatan melawan hukum yang dibahas dalam skripsi ini dilakukan dengan mengacu pada kentuan dalam Kitab Undang - Undang Hukum Perdata, khususnya mengatur mengenai perbuatan melawan hukum, sewa - menyewa, dan penitipan barang, dan Undang - Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, khususnya mengatur mengatur mengenai SDB. Atas hal ini, penulis berpendapat bahwa Bank telah melakukan perbuatan melawan hukum yang mengakibatkan kerugian kepada nasabah atas terjadinya pembobolan SDB milik Bank.

An Illegal Act is every actions by a party that against the law causing damage towards other party shall be oblige to compensate the damage towards other party. This Thesis is focusing on the implementation of an illegal Act that Bank has been done in connection with the burglary of SDB. The analysis of the illegal act in this thesis refers to Indonesian Civil Code, focusing on the article that regulate about tort, lease agreement, and deposits agreement, and Law Number 7 Year 1992 in Banking, focusing on the article that regulate about SDB. Therefore, authors consider that Bank has commited an illegal act causing damage towards the client in connection with the burglary of SDB."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S54539
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronald Honarto
"Klausula baku adalah suatu klausula atau syarat - syarat dan ketentuan standar yang dibakukan dan dibuat secara sepihak oleh pelaku usaha dalam hubungan mereka dengan para konsumen. Skripsi ini membahas mengenai penerapan klausula baku pada perjanjian sewa menyewa Safe Deposit Box berdasarkan Undang - Undang Perlindungan Konsumen beserta masalah - masalah yang terjadi di dalamnya. Analisis terhadap permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini dilakukan dengan mengacu pada ketentuan Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, khususnya Pasal 18 yang mengatur mengenai klausula baku. Oleh karena itu, penulis berpendapat bahwa pengawasan terhadap klausula baku adalah tanggung jawab bersama dari pemerintah, pelaku usaha, lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat, dan masyarakat itu sendiri selaku konsumen

Standard Clause is a standardized clause which is made unilaterally by the company in any transaction with the consumers. This thesis concern about the application of standard clauses on the lease agreement of Safe Deposit Box based on Consumer Protection Law, and also the problem that occurred with it. The analysis of the problem which is discussed in this thesis is based on the Law Number 8 of 1999 regarding Consumer Protection, especially in Article 18 which regulate about the standard clause. Therefore, I think that the control to the application of standard clause is a shared responsibility of government, companies, non-government organization, and the society itself as a consumer"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S43735
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>