Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47673 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ariesta Ratna Mutiara
Depok: Universitas Indonesia, 1997
S23233
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murdiyono Triwidodo
"ABSTRAK
Pokok masalah penelitian ini ialah hubungan antara karakteristik investasi di pasar perdana dengan perilaku perubahan harga di pasar sekunder (Bursa Efek) dan saham emisi baru pada pasar modal global Indonesia.
Tujuan penelitian ini ialah mencoba menjawab pokok masalah yang secara lebih rinci menjelaskan : penentuan harga saham perdana berdasarkan kriteria karakteristik investasi saham; melihat hubungan karakteristik investasi dengan perilaku perubahan harga di pasar sekunder; menguji perbedaan karakteristik dari saham yang berbeda perilaku perubahan harganya tersebut dan menguji korelasi antara karakteristik investasi saham dengan perilaku perubahan harganya. Penelitian ini diakhiri dengan membuat prediksi atas perilaku perubahan harga saham berdasarkan karakteristik investasinya.
Karakteristik investasi di pasar perdana ialah variabel harga perdana, earning dan nilai buku serta total penjualan per tahun dari saham emisi bare yang disajikan dalam bentuk rasio, yaitu.PER (Price Earnings Ratio), PVR (Price Values Ratio), dan PSR (Price Sales Ratio) yang melekat pada saham yang diemisikan di pasar perdana. Sedangkan perilaku perubahan harga akan dilihat besar kenaikan atau penurunan harga pada pasar sekunder, diukur dari harga pasar perdananya, enam bulan setelah waktu listing di bursa. Penentuan harga di pasar sekunder tersebut di dasarkan pada pertimbangan, jangka waktu enam bulan cukup memadai bilamana pasar melakukan koreksi dan informasi bare yang masuk pasar belum terlampau banyak sehingga faktor- faktor fundamental masih relevan untuk dipakai sebagai variabel prediksi.
Pengujian hubungan antara karakteristik investasi di kedua pasar digunakan analisis statistika, yaitu : (1) analisis korelasi untuk menentukan hubungan (korelasi) signifikan antara karakteristik investasi dengan perilaku harga pasar bursa; (2) analisis Chi square, untuk mengetahui perbedaan signifikan antara karakteristik investasi saham emisi baru yang pernah mengalami penurunan harga di bawah harga perdana dengan karakteristik investasi saham yang tak pernah; (3) analisis diskriminan, untuk memprediksi dan mengidentifikasi saham-saham mama yang kemungkinan besar akan mengalami penurunan harga setelah memasuki pasar sekunder (bursa efek).
Data yang dianalisis sebanyak 71 saham yang diterbitkan untuk pertama kali (emisi baru) dari Januari 1990 sampai Maret 1993. Jumlah sampel ini sebanyak 43,03 % dari jumlah semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta sampai September 1993.
Hasil penelitian ini memperlihatkan : (1) tingkat PER yang wajar dari saham emisi baru menunjuk padsa angka 31,63. Dari PER yang wajar itu, temyata banyak saham yang kemurahan dan PER dari saham-saham sangat bervariasi; (2) tingkat PVR yang wajar dari saham emisi baru menunjuk pada angka 2,92. Berdasarkan PVR yang wajar, terbukti lebih banyak pula saham yang kemurahan; (3) tingkat PSR yang wajar terletak pada angka 1,13. Berlandaskan PSR yang wajar, hasil penelitian mengungkapkan saham-saham lebih banyak yang kemurahan, namun dilihat dari PSR-nya, saham-saham paling tidak variatif; (4) terdapat korelasi antara karakteristik investasi saham PER dan PVR dengan harga di pasar sekunder, tetapi tingkat keeratan hubungan sangat lemah dan korelasinya tidak signifikan; (5) terdapat korelasi antara karakteristik investasi PSR dan harga pasar sekunder, agak erat dan signifikan; (6) terdapat perbedaan yang tidak signifikan antara karakteristik investasi saham PER dan PVR dengan perilaku perubahan harga sajam di pasar sekunder; (7) terdapat perbedaan yang signifikan antara karakteristik PSR dengan perilaku perubahan harga saham di pasar sekunder. (8) secara serentak, harga perdana, PER, PVR dan PSR mempengaruhi harga saham di pasar sekunder secara kurang signifikan ; (9) hasil prediksi memperkirakan, kebanyakan saham berperilaku tidak pasti: harga pasar sekunder dari saham-saham itu bisa naik atau bisa turun dilihat dari harga perdananya.
Jadi, secara umum dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan, faktor-faktor fundamental -- dibatasi karakteristik investasi kuantitatif dalam pengertian yang dipakai dalam penelitian ini -- ternyata mempengaruhi perilaku harga pasar sekunder, dengan asumsi-asumsi tertentu yang digunakan dalam penelitian ini. "
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
J. Satrio
Bandung: Citra Aditya Bakti, 1992
346.02 SAT h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Dicky S.A.
"Penggunaan bensin sebagai bahan bakar kendaraan bermotor, dewasa ini merupakan salah satu penyebab semakin meningkatnya pencemaran udara. Emisi gas buang sisa hasil pembakaran bensin, masih banyak mengandung konsentrasi CO dan HC yang cukup besar, karena proses pembakaran yang kurang sempurna, Untuk mengatasi hal tersebut, digtmakan Bahan Bakar Gas (BBG) sebagai bahan bakar altematif yang dapat mengurangi pencemaran udara dari kendaraan bermetor.
Compressed Naiural Gas (CNG) merupakan salah satu bentuk bahan bakar gas yang dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar kendaraan bermotor. Sifat fisika maupuan sifat kimia CNG yang berbeda dengan bensin, diharapkan akan dapat menghasilkan proses pembakaran yang lebih baik, sehingga dapat mengurangi pencemaran udara.
Sifat kimia maupun sifat fisika CNG yang berbeda dengan bensin, mengakibatkan perlunya adanya peralatan tambahan pada kendaraan bermotor, diantaranya peralatan pencampur udara dan CNG, yaitu Mixer. Mixer ini berfungsi sebagai pengganti fungsi karburater apabila kendaraan menggunakan bahan bakar bensin.
Untuk mendapatkan dimensi mixer yang optimum, terutama dalam ukuran diameter Venturi mixer, perlu dilakukan pengujian mengenai kemampuan beberapa mixer. Dalam pengujian yang dilakukan di LEMIGAS ini, dilakukan pengukuran terhadap emisi gas buang dan parameter pendukung lainnya, dari empat buah mixer yang merniliki diameter venturi yang berbeda. Hasil dari pengujian dan pengolahan data yang dilakukan, diperoleh bahwa semakjn besar diameter Venturi dari mixer CNG, maka rasio perbandingan udara dan bahan bakar (AFR) akan semakin besar dan akan semakin mendekati AFRstoklometri. Kondisi ini menyebabkan reaksi pembakaran yang terjadi akan semakin baik, sehingga konsentrasi CO dan HC dalam gas buang akan semakin kecil. Dan bila dibandingkan dengan penggunaan bensin, pemanfaatan CNG sebagai bahan bakar dapat menghasilkan emisi gas buang yang lebih baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maengkom, Sera K.
"Akibat pasaran saham yang sedang lesu, bank-bank yang amat selektif dalam penyaluran kredit, ditambah lagi dengan pembatasan pinjaman ke luar negeri yang diberlakukan pemerintah, perusahaan mengalami kesulitan dalam perolehan dana. Perusahaan didorong untuk mencari sumber dana lain untuk memenuhi kebutuhan modalnya. Salah satu alternatif yang paling sesuai dengan keadaan tersebut adalah dengan menerbitkan obligasi yang merupakan Instrumen hutang. Penggunaan hutang atau leverage dalam struktur modal bisa berpengaruh positif dan negatif pada nilai perusahaan. Dan implikasi dan penggunaan hutang adalah perusahaan harus dapat menentukan seberapa banyak perusahaan dapat menggunakan hutang dalam struktur modal sehingga berdampak positif, agar biaya modal menurun dan pada gilirannya meningkatkan nilai perusahaan. Tujuan dari penulisan ini adalah melihat pengaruh penambahan pemakaian hutang akibat emisi obligasi terhadap prestasi keuangan dan nilai perusahaan. Metode yang dilakukan dalam penulisan ini adalah dengan studi lapangan dan studi literatur. Karena PT. A mengadakan penawaran umum obligasi konversi pada bulan Maret 1991, maka penulis menggunakan laporan keuangan tahun 1990 untuk melihat prestasi keuangan sebelum emisi dan laporan keuangan tahun 1991 dan 1992 untuk melihat prestasi keuangan perusahaan sesudah emisi. Dari penelitlan diperoleh bahwa perusahaan A mengadakan kebijakan penggunaan hutang yang ekstensif dalam struktur modalnya. Pemakalan hutang tersebut membawa pengaruh tidak baik pada prestasi keuangan yang ditunjukkan oleh rasio leverage yang makin meningkat, rasio likuiditas yang semakin menurun dan efisiensi yang juga mengalarni kernunduran. Peningkatan leverage membawa pengaruh pada peningkatan biaya modal perusahaan. Akibat selanjutnya adalah nilai perusahaan A mengalami penurunan. Perusahaan berada dalam keadaan di mana debt equtly ratio sangat besar sehingga penambahan hutang yang seharusnya memberikan dampak positif berupa perlindungan pajak, malah menurunkan nilai perusahaan. Leverage berpengaruh negatif pada nilai perusahaan karena keuntungan yang diperoleh perusahaan lebih kecil daripada beban bunga yang harus dibayar perusahaan. Tindakan menerbitkan obligasi konversi dipandang sebagai tindakan yang paling sesuai oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dana yang mendesak, karena obligasi konversi menawarkan investor untuk ikut serta menikmatl pertumbuhan perusahaan dengan memiliki saham perusahaan bila konversi dilakukan. Saran yang dapat diberikan adalah bahwa pihak manajemen hendaknya tidak menambah hutang, karena peningkatan leverage lebih lanjut akan makin meningkatkan biaya modal rata-rata tertimbang dan menurunkan nilai perusahaan. Disamping kreditor akan berpikir dua kali untuk memberikan pinjaman pada PT. A karena kondisi debt ratio yang sangat tinggi. Saran yang kedua adalah bahwa manajemen harus meninjau kembali penggunaan dana untuk investasi. Jangka waktu pemakalan dana harus disesuaikan dengan jangka waktu pinjamannya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Prosiding ini berisi kegiatan workshop tentang penanganan isu perubahan iklim, di mana Kementerian Kehutanan mengundang stakeholder untuk mengelola peran kehutanan dalam target pengurangan emisi 26%."
Jakarta: Pusat Standarisai dan Lingkungan, Kementerian Kehutanan, 2011
634.92 PRO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta
"Konsep nominee diakui keberadaannya di negara-negara bertradisi hukum Common Law seperti di Singapura, nominee shareholders dan nominee director diperbolehkan berdasarkan undang-undang trustee dan undang-undang perusahaan Singapura. Sementara di negara-negara bertradisi hukum Civil Law seperti di Indonesia tidak mengakui keberadaan nominee. Bahkan di Indonesia, diatur secara tegas larangan nominee shareholders dan akibatnya adalah perjanjian batal demi hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 33 ayat 1 dan ayat 2 Undang-Undang Penanaman Modal. Larangan ini tidak terlepas dari tujuan ekonomi nasional yaitu melindungi pengusaha lokal agar sektor-sektor ekonomi tidak dikuasai dan/atau dieksploitasi oleh pihak asing.
Adanya pembatasan bidang usaha yang tertutup bagi pihak asing dan bidang usaha yang terbuka dengan batasan kepemilikan saham bagi pihak asing sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden nomor 44 Tahun 2016 dan persyaratan paling sedikit perseroan terbatas didirikan oleh 2 (dua) orang sebagaimana diatur dalam Pasal 7 Undang-Undang Perseroan Terbatas, menyebabkan pihak-pihak tidak dapat menguasai atau memiliki perusahaan sepenuhnya. Hal tersebut mendorong penggunaan nominee shareholders di Indonesia, baik dengan mengadakan perjanjian nominee secara langsung maupun secara tidak langsung untuk menyiasati larangan nominee shareholders.

Nominee concept is recognized in Common Law countries such as Singapore, nominee shareholders and nominee directors are allowed under the Trustee Act and Company Act of Singapore. While, in Civil Law countries such as Indonesia does not recognize nominee concept. In addition, Indonesia prohibit nominee shareholders and consequently the agreement is null and void as stipulated in Article 33 paragraph 1 and paragraph 2 of the Investment Act. This prohibition cannot be separated from the nation?s economic purpose which is protecting local entrepreneurs so that economy sectors are not controlled and / or exploited by foreign investor.
The restrictions on business sectors, whether totally closed or limited share ownership for foreign investor as stipulated in Presidential Regulation number 44 Year 2016, as well as the requirement of at least two (2) people in creating a limited liability company as stipulated in Article 7 of Law Limited Liability company, causes a party to not able to fully own the company. It encourages the use of nominee shareholders in Indonesia, either by entering a nominee agreement, directly or indirectly to circumvent the prohibition of nominee shareholders.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
T45876
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Murwani Nurfadilastuti
"Telah dilakukan penelitian mengenai penerapan standar emisi EURO II untuk mengurangi pencemaran udara akibat dari emisi kendaraan bermotor di DKI Jakarta.
Kota Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan Ibukota Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta mengalami pertumbuhan yang pesat di bidang industri dan transportasi kendaraan bermotor. Mobilitas penduduk yang tinggi akibat berbagai kegiatan di wilayah Propinsi DKI Jakarta yang dari tahun ke tahun cenderung meningkat telah menyebabkan penurunan kualitas udara. Salah satu sumber potensial yang mencemari udara adalah transportasi.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 141 Tahun 2003 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru dan Kendaraan Bermotor yang Sedang Diproduksi merupakan upaya pemerintah untuk menekan emisi gas buang kendaraan bermotor melalui standar internasional (EURO II). Berdasarkan latar belakang tersebut maka permasalahan yang timbul adalah seberapa jauh kesiapan pemerintah dalam menerapkan standar emisi EURO II sesuai dengan rencana pengetatan emisi gas buang untuk kendaraan bermotor, seperti yang tertuang dalam KepmenLH tersebut. Kesiapan pemerintah, kesepakatan semua pihak terkait termasuk industri kendaraan bermotor serta masyarakat pengguna sangat menentukan keberhasilan dalam menerapkan standar emisi EURO II.
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap pihak pemerintah (Kernenterian Lingkungan Hidup) dan pihak Industri Otomotif menunjukkan bahwa diantara kedua pihak tersebut tidak dicapai kesepakatan dalam penerapan strateginya untuk mencapai sasaran dalam rangka penerapan standar emisi EURO II di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta. Darr ketiga strategi Pemerintah untuk menghadapi strategi yang dijalankan oleh Industri Otomotif yaitu "Harmonisasi dan Koordinasi Regional Penerapan Standar Emisi", "Memperketat Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan" dan "Sosialisasi kepada Industri dan Masyarakat Pengguna" rnaka hanya ada dua strategi yang dapat dijalankan oleh Pemerintah yaitu strategi kedua dan ketiga. Sedangkan pemerintah tidak akan memilih strategi pertama untuk dijalankan dalam rangka mencapai sasaran " Penerapan Standar Emisi EURO II di Indonesia"."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T19402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Indira Estiyanti Nurjadin
"Efek Beragun Aset (EBA) adalah suatu efek yang dapat diperjualbelikan dari hasil transformasi tagihan-tagihan milik kreditur yang tidak likuid. Penerbitan EBA dilakukan dengan mengalihkan tagihan tersebut ke special purpose vehicle (SPV) untuk dikumpulkan dalam suatu pool of assets dan kemudian dikelola oleh SPV. Selanjutnya SPV menerbitkan EBA untuk dijual kepada investor. Penerbitan EBA di Indonesia baik yang melalui penawaran umum maupun penawaran terbatas, hanya diperkenankan melalui. SPV berbentuk Kontrak Investasi Kolektif EBA (KIK EBA). Penerbitan EBA sampai saat ini masih terhambat. Peraturan yang mengatur tentang EBA masih menimbulkan kesimpangsiuran mengenai bentuk SPV yang menerbitkan EBA. KIK EBA bukan berbentuk badan hukum melainkan merupakan suatu kontrak antara manajer investasi dan bank kustodian untuk mengambil alih tagihan keuangan kreditur,menerbitkan EBA serta mengelola untuk tagihan keuangan untuk kepentingan investor. Timbul permasalahan mengenai apa akibat hukum dari aset yang disekuritisasi sehubungan dengan peraturan yang sekarang .berlaku di Indonesia. Permasalahan lain juga timbul mengenai apakah bentuk KIK EBA cukup dapat melindungi kepentingan para pihak terkait. Dalam penulisan tesis digunakan metode penelitian kepustakaan karena data yang diperlukan hanya berupa data sekunder. Tipologi penelitian yang digunakan adalah eksplanatoris dan fact finding untuk dapat menemukan hubungan hukum antara perjanjian-perjanjian yang melandasi KIK EBA. Terdapat perjanjian yang harus ada sebelum KIK EBA dan perjanjian yang harus terjadi bersamaan dengan KIK EBA. Aset yang disekuritisasi akan beralih menjadi miliknya KIK EBA. Perjanjian jaminan ikut beralih ke tangan KIK ESA. KIK EBA sudah dapat melindungi investor pemegang EBA dalarn hal risiko pailitnya kreditur, manajer investasi dan bank kustodian serta risiko gagal bayarnya debitur."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16568
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>