Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144884 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Induk Koperasi Syariah Baitul Maal wat Tamwil
(INKOPSYAH BMT) adalah koperasi sekunder yang beranggotakan
BMT-BMT Primer. INKOPSYAH BMT didirikan pada satuan wilayah
seluruh Indonesia yang layak usaha, merupakan penguatan
jaringan sekunder BMT didasarkan pada prinsip pemanfaatan
peluang dan kelayakan usaha atau jaringan kerjasama antar
BMT. Peran dan fungsi INKOPSYAH BMT pada anggota hanya
sejauh memberikan Sisa Hasil Usaha (SHU) saja. Undangundang
Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian menyatakan
bahwa peran dan fungsi koperasi terhadap anggota adalah
memajukan kesejahteraan anggota. Hal itu dikarenakan
didalam undang-undang tersebut anggota adalah sebagai
pemilik dan pengguna jasa koperasi sehingga anggota
mempunyai posisi yang sentral dalam badan usaha koperasi.
Dilatar belakangi oleh kondisi tersebut, maka skripsi ini
mengetengahkan permasalahan fungsi dan peran INKOPSYAH BMT
terhadap anggota ditinjau dari Undang-undang Nomor 25 Tahun
1992 Tentang Perkoperasian. Dalam penulisan skripsi ini
metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
kepustakaan dengan menggunakan data sekunder dan penelitian
lapangan dengan cara wawancara langsung. Tipe penelitian
dalam skripsi ini bersifat deskriptif, yang dimaksudkan
untuk memberi gambaran tentang peran dan fungsi INKOPSYAH
BMT terhadap anggota dalam praktek dengan perbandingan
ketentuan yang ada di dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun
1992 Tentang Perkoperasian. Dari penelitian disimpulkan
bahwa INKOPSYAH BMT dalam kegiatan usahanya tidak
mengedepankan hak-hak anggota sebagai pemilik dan pengguna
jasa koperasi sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang
Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. Hal ini
dipengaruhi oleh adanya modal penyertaan dan modal pinjaman
dari PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) sehingga
pengelolaan INKOPSYAH BMT tidak lagi mandiri sebagaimana
prinsip koperasi mandiri."
[Universitas Indonesia, ], 2004
S23777
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aziezah Kebahyang
"ABSTRAK
Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk menganalisis sejauhmana tanggung jawab
pengurus koperasi terhadap pinjaman anggota khususnya tentang kewajiban dan
tanggung jawab pengurus Koperasi Pegawai Departemen Agama (KOPDA) bila anggota
wan prestasi. Dengan menganalisis kasus pada pemberian pinjaman/pemberian kredit
Koperasi Pegawai Departemen Agama atau disingkat KOPDA adalah salah satu koperasi
yang dibentuk karena profesi. Dalam menjalankan fungsi sebagi lembaga ekonomi,
KOPDA menyelenggarakan usaha dan kegiatan sosial ekonomi seperti membentuk unit
usaha simpan pinjam, unit usaha pedagangan, unit usaha pelayanan jasa dan unit usaha
lain yang sah.
Kegiatan usaha simpan pijam adalah salah satu usaha KOPDA yang sangat diminati oleh
anggotanya, jika teijadi pinjam meminjam uang akan menimbulkan hak dan kewajiban
antara kedua belah pihak. Di lain pihak dalam hal ini pengurus mempunyai tanggung
jawab terhadap pemberian pinjaman/kredit kepada anggotanya, dan anggota yang
meminjam terlebih dahulu harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Apabila
dalam pemberian pinjaman ini tidak tertib administrasi atau tidak mememenuhi prosedur
yang telah ditentukan. Hal ini akan menimbulkan permasalahan yang menyangkut
kewaj iban dan tanggung terhadap pemberian pinjaman tersebut dan apabila anggota wan
prestasi dalam rangka melaksanakan kewajibannya.
Dengan menggunakan metode penelitian yang bersifat yuridis normatif dan empiris, yang
mengacu pada norma-norma hukum y an terdapat dalam peraturan perundang-undangan
tentang perkoperasian dan doktrin ulira vires; serta melalui wawancara langsung dengan
pihak-pihak terkait dalam hal ini pengurus, karyawan dan anggota KOPDA, serta pejabat
dan staf di lingkungan Kementerian Negara Urusan Koperasi dan U KM yang
menghasilkan jawaban yang bersifat evaluatif-analistis. Kesimpulan pemecahan masalah
dalam tesis ini, adalah bahwa pengurus sebagai perangkat organisasi dari suatu badan
hukum koperasi, yang diberi kewenangan untuk melakukan tindakan-tindakan hukum
dan upaya-upaya hukum untuk atas nama koperasi, bertanggung jawab atas teijadinya
peijanjian pinjam meminjam uang yang dilakukan dengan anggota koperasi dan
perbuatan lainnya, apabila perbuatannya tersebut menimbulkan resiko kerugian pada
koperasi. Ketentuan ini didasarkan pada Pasal 34 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang perkoperasian, yang dijadikan sebagai pedoman dalam hal pengaturan
pertanggungjawaban pengurus koperasi. Dalam hal pengurus melakukan tindakan yang
melebihi kewenangannya (ultra vires) sebagaimana diberikan oleh anggaran dasar, maka
dibutuhkan otoritas pengawasan yang secara terus menerus terhadap aktifitas pengurus
dalam usahanya mengelola koperasi.

ABSTRACT
Purpose of writing this thesis is to analyze how far responsibility manager of cooperation
to member loan especially about obligation and responsibility manager employee
Cooperation of Religion Department (KOPDA) if when member of achievement. In this
case gift lender/vesting credit at the Employee Cooperation of Religion Department or
shortened KOPDA is the one of cooperation to build by profession. In implementing
function as economy institute, KOPDA carries out business and social economic activity
just like as forming saving and loan business unit, commerce business unit, business unit
of service activities and other business unit.
The activity saving and loan business is the one effort KOPDA a real enthused by his
member, it’s happened to loan the money will generate rights and obligations between
both parties. On the other this case manager have a responsibility to give a credit for their
member, and borrowing member particularly must fulfill clauses which has been
determined. If in this lending not administration order or doesn't fulfill procedure which
has been determined. This thing will generate problems concerning obligation and
responsibility manager to the lending and if member of achievement for to do the
obligation.
By using method of research which the yuridis nonnatif and empiric, is referring to law
norms there is in legislation of co-operation and doctrine of ultra vires, and through
direct interview with related sides in this case manager, employee and member of
KOPDA, and official and staff in area Ministry of State Business Cooperation and UKM
which the results answer which the evaluatif-analistic. The conclusion o f troubleshooting
in writing of this thesis, be that official member as peripheral organization from
a legal cooperation, the authority given to do law actions and law efforts for on behalf of
cooperation, responsibility to the agreement to borrow the money with member of other
cooperation and the other action, if the action to come a loss risk at cooperation, this rule
based on article 34 Number 25 the 1992 year’s about cooperation, taken as the leader in
the of arrangement of responsibility of member cooperation.
In this case the members of conducting action exceeding the authority (ultra vires) as
given by statutes, so it’s need a continually controlling authority to activity manager in
business managing cooperation."
2008
T37162
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deded Purnawan Ratma
"ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui koperasi dan cermin kesejahteraan anggotanya melalui laporan keuangan dan fungsi koperasi. Penelitian dilakukan pada satu Koperasi yang didirikan pada tahun 1961 dan jumlah anggota pada tahun 1994 berjumlah 412 anggota. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian Deskriptif.
Dari hasil penelitian dapat dikemukakan, bahwa koperasi dapat melaksanakan fungsinya seperti yang dimuat dalam undang-undang perkoperasian tahun 1992 tetapi selain itu selama empat tahun dari tahun 1991 sampai dengan tahun 1994 laporan keuangan menujukan kurang benar dan kurang tepat. Kondisi seperti ini disebabkan ada beberapa pola perhitungan dalam Buku Besar yang tidak mengikuti prinsip akuntansi namun demikian posisi keuangan koperasi cukup baik, petunjuk ini diperoleh melalui analisa keuangan. Cermin kesejahteraan anggota ternyata tidak dapat digambarkan melalui laporan keuangan khususnya Neraca dan Sisa Hasil Usaha tetapi dapat diperoleh melalui lampiran-lampiran perhitungan sehingga pada suatu waktu dapat terjadi koperasi mengalami kerugian dan anggota mendapatkan laba. Situasi ini dapat terjadi dikarenakan anggota koperasi dan koperasi dalam posisi yang sama, dimana anggota adalah pengusaha sapi perah dan koperasi memberikan fasilitas usaha ternak yang orientasinya kesejahteraan untuk anggotanya. Dalam menjalankan fungsinya itu koperasi tetap harus mampu memperoteh laba agar aktivitas usaha dapat terus berjalan.
Dari Penelitian tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa Koperasi yang dahulu didirikan oleh para anggotanya sekarang, mampu melaksanakan fungsi koperasi bagi para anggotanya yaitu kesejahteraan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devita Putri Dewi
"Perangkat organisasi koperasi merupakan bagian-bagian  yang memiliki peranan yang sangat penting untuk menjalankan sebuah koperasi. Di dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, pengurus dan badan pengawas koperasi harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang ada pada peraturan perundang-undangan di Indonesia serta memperhatikan bahwa rapat anggota merupakan perangkat organisasi koperasi yang memegang kuasa tertinggi pada koperasi. Di dalam putusan Nomor 88/Pid.B/2013/PN.SPT terdapat suatu permasalahan yaitu berupa penyelenggaraan  rapat internal para pengurus dan badan pengawas koperasi Harapan Abadi yang menghasilkan keputusan perubahan besaran Sisa hasil Kebun (SHK) yang didapatkan oleh anggota koperasi yang tidak menjual lahan plasmanya tanpa adanya pengetahuan dan persetujuan dari para anggota Koperasi Harapan Abadi.

Cooperative organizational devices are the parts that have a very important role to run a cooperative. In carrying out its duties and authorities, cooperative boards and supervisors must comply with the provisions of Indonesian Laws and noticed that the meeting of members is a cooperative organization which holds the highest authority in the cooperative. In the verdict number 88/Pid.B/2013/PN.SPT there is a problem that is the holding of internal meetings of the boards and the supervisory body of the Harapan Abadi cooperative which resulted in the decision to change the value of Sisa Hasil Kebun (SHK) obtained by members of the cooperative who did not sell their plasma land without the knowledge and approval of the members of the Harapan Abadi cooperative.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Alinea IV Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan negara adalah untuk memajukan kesejahteraan umum. kesejahteraan umum berarti kegiatan yang mempunyai cakupan luas dan kompleks berhubungan dengan berbagai aspek termasuk ekonomi. kesejahteraan umum yang berkaitan dengan ekonomi diatur lebih lanjut dalam pasal 33 UUD 1945."
300 JIH 1:1 2010
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2002
S24271
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Cooperatives as a form of business entities need capital to run its business. This paper discussed about the issues and the legal aspect of capital, which was related in the act of cooperation No. 25/1992. The results of this study showed that the unclear about rules on reserve funds and the ineffectiveness of rules on bond. In addition there were problem related to the usage of the term "saving", the distribution of reserve funds, the existence of grants and the lack of private sector role in order to promote the cooperatives effort. So, I recommended that the act of cooperatives should regulate clearly about the reserve fund. Also the abolishing rules regarding grants because it was in conflict with the principle of self reliance in cooperative. Beside that, the involvement of private sector was highly needed to optimize the cooperatives through loans and equity capital."
NGRHKM 1:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>