Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140688 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S7681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Beta Maulida
"ABSTRAK
Kemiskinan masih menjadi masalah utama di Indonesia. Salah satu penyebab masyarakat tidak bisa keluar dari kemiskinan adalah sulitnya sarana dan akses modal bagi masyarakat miskin. Pengentasan kemiskinan merupakan proses yang sulit, sehingga dibutuhkan model pemberdayaan yang baik. Alternatifnya adalah pendayagunaan dana zakat untuk pemberdayaan yang dilakukan oleh lembaga zakat. Salah satunya adalah LAZNAS Al Azhar dengan program pemberdayaan ekonomi ldquo;Sejuta Berdaya rdquo;. Skripsi ini ingin melihat bagaimana pemberdayaan ekonomi masyarakat desa yang dilakukan oleh LAZNAS Al Azhar, dengan studi kasus di Candali dan di Pengasinan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberdayaan ekonomi dengan lembaga zakat dapat mengurangi kemiskinan yang ada di masyarakat.

ABSTRACT
Poverty is still a major problem in Indonesia. One of the causes of society can rsquo t get out of poverty is the difficulty of facilities and access to capital for the poor. Poverty alleviation is a difficult process, so a good empowerment model is needed. The alternative is the utilization of zakat funds for empowerment conducted by zakat institutions. One of them is LAZNAS Al Azhar with Sejuta Berdaya economic empowerment program. This thesis wants to see how the economic empowerment of rural community conducted by LAZNAS Al Azhar, with case study in Candali and Pengasinan. This research is a qualitative research with descriptive design. The results showed that economic empowerment with zakat institutions can reduce poverty in the community."
2017
S67406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Palmawati Tahir
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prospek zakat dalam meningkatkan kesejahteraan tnasyarakat dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dengan asumsi bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Zakat tersebut, maka zakat sebagai salah satu sumber keuangan Islam mempunyai prospek yang cerah, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bersifat kualitalif dengan menggunakan pendekatan yuridis-normatif, yuridis-empiris, dan komparatif Seluruh data diambil dari ballan-bahan k6?p\lS|Bk33Il yang betlraitan dengan obyek pcnelitian, baik dari Qufan, Hadis, pendapat para ulama dan ilmnwan Islam serta hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini. Data yang terkumpul dikaji dan dianalisis dengan menggunakan kerangka teori yang digtmakan dalam penelitian ini, untuk selanjutnya dituangkan ke dalam konstruksi pembahasan yang logis, sistematis dan komprehensif Untuk melengkapi data dan analisis, penulis melakukan wawancara dan pengamatan dengan sejumlah pengelola zakat antara lain Badan Amil Zakat, lnfak, dan Sadaqah (BAZIS) dan Lembaga Ami1Zakat (LAZ) yang dianggap reprmentatif yaitu, BAZIS DK1 Jakarta, Dompet Du?at`a Republika (DDR), Badan Zakat Nasional (BAZNAS), dan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU). Keempat lembaga ini berada di Jaltana dan sudah dncenal masyarakat sebagai lembaga yang baik, amanah, dan uansparan Penulis juga. mengkaji pengelolaan zakat pada berbagai negam yaitu Malaysia, Kuwait dan Pakistan melalui smdi kepustal-caan dan internet. Para ulama telah sepakat bahwa zakat selain sebagai ibadah khusus (mahgiah) juga sebagai ibadah sosial kemasyarakatan (muamalah ijtima'iyyah), wajib dilaksanakan sepanjang waktu dan tempat, IIIHICEI hukumnya hams selalu dinamis, aktual, universal, dan kondisional, sesuai dengan perubahan dan perkembangan zaman. Dengan demikian, negara (pemerintah) mempunyai kekuasaan untuk menetapkan hukum berdasarkan maqasid asy-syar'iyyah atas dasar maglahah mursalah.
Zakat sebagai ibadah harm, tentunya berkaitan dengan kepemilikan. Hal ini dijelaskan dengan tegas di dalam Q.s. al-Imran 3:189 bahwa Allah pemilik mutlak segala sesuatunya. Manusia sebagai khalifah Allah di bumi diberikan limpahan dan penguasaan Serta pemanfaatan dari semua ciptaan-Nya dengan cara mengusahakan dan mengembangkannya. Namun, apabila harta ilu sudah terkumpul dalam jumlah tertentu, maka di dalamnya terdapat hak orang lain yang tidak berpunya (fakir miskin) baik yang merninta maupun yang tidak meminta (Q.s. az:-Zariyyat 5l:l9). Jadi berbeda dengan kepemilikan menunxt kapitalisme yang mementingkan diri sendiri (selfishness) dan sosialisme yang mementingkan orang lain (alrruism). Selain im, zakat jugs bertentangan demgan riba. Hal ini dijelaskan dalam Q.s. Hid I 1: I8.bahwa Allah dan Rasul-Nya memerangi peiaku-pelaku n'ba, karena di dalamnya terdapat nmsur kedzalirnan pads kedua belah pihak. Disinilah letak zakat dengan keadilan sosial, karma sebegian hafta orang kaya terdapat lfmk on-ang miskin. Dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, setiap negara di dunia ini mempunyai cita-cita untuk membelikan kesejahteraan kepada masyarakatnya dengan casa yang berbeda-beds, sehingga konsepnya juga berbeda. Di negara sekuler misalnya konsep yang digunakan adalah sistem kapitahsme dan sosialisme, sedangkan di negara Islam lconsep (maqdsid asy-syar'iyyah maglahah mursalah) mengandung nilai spiritual dan material. Perintah zakat dan shalat dalam Qur?an sangat peniing artinya untuk memaharni dengan tepat sifat sesungguhnya negara sejahtera dalam Islam. Fungsi kesejahteraan dari negara Islam ditegaskan ketika Khalifah Umar mengirim surat kepada Abu Musa bahwa sebaik-sebaik penguasa adaiah yang dapat memakmurkan masyarakatnya, dan sejelek-jeiek penguasa adalah yang menyengsarakan masyarakatnya.
Untuk mengoptimalkan zakat seeara profesional sebailcnya belajar dari apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah s.a_w beserta para Khalifah beliau; dan juga negara-negara yang telah melaksanakan zakat dengan baik seperti Malaysia, Kuwait, dan Pakistan, di mana negara-negara tersebut telah terbukti dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, karena negara (pemerintah) mengimervensi pengelolaan zakat dengan memberikan motivasi, fasilitas, dan semangat yang kuat. Dengan demikian, di Indonesia tidak berlebihan kalau negara (pemerintah) Indonesia mernbentuk Undang-Undang Pengelolaan Zakat dari hasil kesepakatan antam pemerintah, ulama dan organisasi Islam, dengan, tujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan zakat. Karena potensi zakat yang terdapat di dalam masyarakat belum tergali, termasuk penduduk yang mayofitas bergama Islam (83%) belum mempunyai kesadaran yang tinggi untuk bexzakat, jenis hafta kekayaan dengan berbagai macam bentuknya belum tersentuh wajib zakat, dan BAZ/LAZ belum bekerja secara optimal, Dengan demikian, masalah tersebut dapat diatzsi apabila dilakukan melalui pendekamn dengan lconsep partisipatif yaitu semua pihak yang terlibat dan memiliki kepenlingan (srake holder) antara lain, pemerinlah, amil, muzaldri, dan mustdriq berparlisipasi secara aktif dan penuh semangat dalam melaksanakan kewajiban zakat. Konsep partisipatif ini terdixi dari dimensi perasaan memililci (sanse of belonging) terhadap kewajiban zakat, dimensi moral yang terkait dengan kepercayaan dan keterbukaan, dimensi pengetahuan dan pendidikan, dan dimensi hukurn dan hikmah. Keempat dimensi ini hams ditumbuh k bangkan seoara seimbang agar tercipta suatu masyarakat yang memjljki atmosir perzalralan, dalam ani di mana dan kapan saja umat Islam bcrada dapat mengeluarkan mkat atas dasar kesadaran dan lceikhlasan, bukan keterpaksaan, sehingga hikmah dan manfaat zakat akan dirasakan oleh semua umat manusia. Dengan tumbuhnya atmosiir perzakatan, maka harapan "zakat mampu meningkamkan kesejahteman masyarakat" akan menjadi kenyataan. Dan negara sejahtera (welfare state) yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia, akan tercapai."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
D1053
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mustikorini Indrijatiningrum
"Pembangunan dilakukan di berbagai sektor untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang adil dan makmur. Kendala utama yang menjadi penghambat laju pembangunan adalah masalah kemiskinan, ketidak merataan pendapatan, pengangguran dan rendahnya kualitas sumber daya manusia. Biaya yang dikeluarkan untuk membiayai pembangunan, sangat besar. Sumber pendanaan yang menjadi andalan Pemerintah adalah pajak dan devisa negara. Defisit APBN yang terjadi, diatasi dengan melakukan penjualan aset negara, penerbitan obligasi dan privatisasi, hutang baik dalam dan luar negeri. Semua upaya ini akan menjadi bumerang bagi Pemerintah sendiri di masa yang akan datang.
Untuk menyelamatkan bangsa dari kesulitan ekonomi tersebut, perlu suatu terobosan dan Inovasi. Salah satu suatu sumber pendanaan yang dapat dioptimalkan dari masyarakat, adalah sistem zakat.
Potensi zakat diketahui sangat besar, namun perhitungan yang telah ada masih bersifat perkiraan yang kasar. Salah satu jenis zakat yang dapat menjadi sumber pendanaan yang bersifat tetap dan rutin adalah jenis zakat penghasilan/profesi. Di sisi lain realisasi pengumpulan zakat masih jauh dari potensi yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung potensi zakat di Indonesia khususnya potensi zakat penghasilan/profesi; mengetahui realisasi pengumpulan zakat yang telah terhimpun; mengidentifikasi permasalahan pengelolaan zakat; serta merumuskan kebijakan untuk mengoptimalkan penggalangan zakat sebagai salah satu alternatif sumber pembiayaan untuk pembangunan.
Perhitungan potensi zakat penghasilan/profesi -berdasarkan data dari Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia, Keadaan Pekerja/Suruh/Karyawan, dan Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia. Untuk menganalisis permasalahan distruktur dalam problem tree. Analisis SWOT (Sthength, Weakness, Opportunity, Threat) digunakan untuk menentukan strategi yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan. Selanjutnya alternatif pemecahan solusi distruktur dalam solution tree. Perumusan kebijakan dilakukan dengan menggunakan analisis Analysis Hierarchy Process (AHP).
Hasil perhitungan potensi zakat penghasilan/profesi yang dapat dihimpun dari masyarakat muslim Indonesia, berdasarkan data tahun 2004 adalah sebesar 12,27 triliun. Sementara realisasi pengumpulan zakat mal pada tahun yang sama sebesar Rp. 199 milliar atau sekitar 1,6 persen dari potensi zakat penghasilan/profesi. Potensi zakat penghasilan/profesl tersebut dapat digali dari 16,91% jumlah tenaga kerja di Indonesia atau sebanyak 15,847,072 prang muzakki. Gap yang sangat besar antara potensi dan realisasi, diidentifikasikan dlsebabkan karena masalah kelembagaan pengelola zakat, masalah kesadaran masyarakat, dan masalah sistem manajemen zakat yang belum terpadu.
Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu dilakukan strategi yang dapat mengatasi ancaman dan tantangan yang dihadapi dan memperbaiki kelemahan Lembaga Pengelola Zakat secara kesefuruhan. Prioritas kebijakan yang perlu dilakukan yaitu penerapan sanksi bagi muzakki yang tidak berzakat; meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk meningkatkan keprofesionalisme, kredibilitas, akuntabilitas dan transparansi Lembaga Pangelola Zakat dan menginteralkan pelaksanaan sistem pajak dan zakat secara nasional. Skenario terbaik dalam meningkatkan realisasi potensi zakat adalah melalui reformasi perundang-undangan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15314
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mohammad Daud Ali
Jakarta: UI-Press, 2006
297.33 MOH s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Daud Ali
Jakarta: UI-Press, 1988
297.33 MOH s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>