Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8222 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salandra
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991
899.232 SAL j I
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ainul Mardhiyah
"Penelitian ini membahas konflik Aceh dalam cerpen “Jaring-Jaring Merah”, “Dua Tengkorak Kepala”, dan “Safrida Askariyah”. Penelitian ini bertujuan menjelaskan situasi konflik Aceh semasa pemberontakan GAM yang digambarkan dalam ketiga cerpen tersebut, serta mengungkapkan perbedaan yang menegaskan sikap dan ideologi para pengarang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif komparatif, sedangkan sumber data penelitian yang digunakan adalah teks cerpen “Jaring-Jaring Merah” karya Helvy Tiana Rosa, cerpen “Dua Tengkorak Kepala” karya Motinggo Busye, dan cerpen “Safrida Askariyah” karya Alimuddin. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini sosiologi sastra. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa meskipun mengangkat tema yang sama, yaitu konflik Aceh, ketiga cerpen tersebut memiliki fokus bahasan yang berbeda. Cerpen “Jaring-jaring Merah” dan “Safrida Askariyah” memfokuskan ceritanya pada kondisi psikologis perempuan korban perkosaan tentara, sedangkan cerpen “Dua Tengkorak Kepala” memfokuskan cerita pada korban-korban yang ditembak mati oleh tentara pada masa konflik Aceh. Dalam cerpen-cerpen mereka, Rosa, Busye, dan Alimuddin mengkritik cara kekerasan yang dilakukan Pemerintah Indonesia dalam memberantas GAM dan menuntut adanya penindakan terhadap masalah tersebut

This research discusses Aceh conflict inside the short story titled “Jaring-Jaring Merah” (Red Net), “Dua Tengkorak Kepala” (Two Head Skull), and “Safrida Askariyah”. The purpose of the research is to explain the situation in Aceh during the rebellion of Free Aceh Movement. Another purpose is to reveal the different attitudes and ideologies of the authors. The research uses descriptive analysis and comparative method using the data source from the short story of “Jaring-Jaring Merah” by Helvy Tiana Rosa, “Dua Tengkorak Kepala” by Motinggo Busye, and “Safrida Askariyah” by Alimuddin. As for the theory, the author uses the sociology of literature. Based on the result, the research concludes that even if the three short stories have the same theme, Aceh conflict, but all the authors have different focus of discussion. “Jaring-Jaring Merah” and “Safrida Askariyah” are focusing their story on the psychological condition of the victim that raped by the soldier. Meanwhile, “Dua Tengkorak Kepala” is focusing its story on the victim that shot by the police during Aceh. The author of the short stories, Rosa, Busye, and Alimuddin, also criticize the violence done by the Indonesian Government in combating the Free Aceh Movement and insist to follow up the problems"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Iver, Mc.
Jakarta: Aksara Baru, 1980
320 IVE j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Raeshya Fadillah Rahmadani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna dari warna merah dan burung phoenix dalam lingkup kebudayaan Cina, serta membahas makna dari penggunaan simbol warna merah dan burung phoenix yang berkaitan dengan Permaisuri Wan dalam film The Banquet. Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan fokus pada makna simbol warna merah dan burung phoenix yang muncul pada penokohan Permaisuri Wan dalam film The Banquet. Berdasarkan hasil analisis data, dihasilkan simpulan sebagai berikut. 1) Warna merah dan burung phoenix berasal dari elemen yang sama yaitu elemen api, membuat kedua simbol tersebut memiliki makna ambisi atau hasrat. 2) Makna warna merah pada film The Banquet yang merupakan simbolisasi dari hasrat Permaisuri Wan untuk melakukan balas dendam dan merebut Tahta Kaisar Li.

This study aims to determine the meaning of the red color and the phoenix in Chinese culture, and to discuss the meaning of the use of the red and phoenix symbols associated with Empress Wan in The Banquet. The research method that will be used is a qualitative descriptive research method with a focus on the meaning of the red symbol and the phoenix that appear in the characterization of Empress Wan in The Banquet film. Based on the results of data analysis, the following conclusions are generated. 1) The colors red and the phoenix come from the same element, namely the fire element, making both symbols have the meaning of ambition or illusion. 2) The red color in The Banquet is a symbol of Empress Wan's desire to take revenge and seize Emperor Li's throne."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahda Bayhaqi
"ABSTRAK
Skripsi ini mengangkat permasalahan mengenai representasi kekuasaan dalam novel Goruden Suramba karya Kotaro Isaka. Penelitian ini bertujuan untuk melihat penggambaran kekuasaan dalam teks novel Goruden Suramba dengan menggunakan teori kekuasaan yang dikemukakan oleh Michel Foucault. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang difokuskan hanya pada teks novel Goruden Suramba. Penelitian ini menggunakan teori analisis struktural Tzvetan Todorov sebagai metode pembedahan teks. Hasil penelitian ini menemukan sebuah penggambaran konsep relasi kekuasaan Michel Foucault mengenai power/knowledge dan panopticon dalam teks Goruden Suramba melalui tokoh Aoyagi dan kota Sendai.

ABSTRACT
This thesis is about the representation of power in Kotaro Isaka?s novel Goruden Suramba. The aim of this thesis is to look for the representation of power, identified with power relation theory by Michel Foucault. This research is using qualitative research, focusing the novel version of Goruden Suramba. Analyzed by structural analysis theory of Tzvetan Todorov as text analysis method. The conclusion of this research found that in this novel has representation of power relation that Michel Foucault called as power/knowledge and panopticon through the character, Aoyagi and the town of this novel setting, Sendai city."
2016
S64446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roihatul Firdaus
"Serial Game of Thrones (2011-2019) mengisahkan konflik perebutan tahta atas Westeros. Terdapat banyak tokoh yang terlibat dalam perebutan tahta hingga alur cerita menyisakan tiga perempuan yang berebut kuasa dan pengaruh. Ketiga perempuan itu adalah Daenerys Targaryen, Cersei Lannister, dan Sansa Stark. Pergeseran posisi ketiganya dijabarkan melalui struktur naratif yang diperinci oleh sekuen. Melalui skema aktan oleh Greimas diketahui motif dan tujuan mereka berkuasa. Selain itu, intensitas kemunculan tokoh dan latar tempat per musim penayangan serial tersebut juga mengungkap posisi tokoh. Kepemilikan modal menjadi penting untuk menentukan posisi ketiganya. Teori arena oleh Bourdieu mengungkap modal apa saja yang paling menunjang ketiga tokoh perempuan itu untuk meraih dan mempertahankan tahta. Strategi untuk memenangkan tahta tentu membutuhkan modal yang berjumlah besar. Kepemilikan modal menentukan perjalanan mereka untuk mencapai kekuasaan atau justru menghantarkan mereka kepada keruntuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan modal ekonomi, kultural, sosial, dan simbolik berpengaruh pada strategi dan posisi kekuasaan.

The Game of Thrones series (2011-2019) tells of the conflict over the throne of Westeros. There are many characters involved in the struggle for the throne so that the storyline leaves three women who are fighting for power and influence. The three women are Daenerys Targaryen, Cersei Lannister, and Sansa Stark. The shifts in the positions of the three are explained through a narrative structure that is detailed by the sequence. Through the actan scheme by Greimas their motives and goals in power are known. In addition, the intensity of character appearance and the setting per season of the series also reveals the characters’ positions. Capital ownership is important to determine their positions. Bourdieu’s theory of arena reveals what capital best supports the three female characters to gain and defend the throne. Their ownership of capital either determines their journey to power or leads them to collapse. The results showed that the ownership of economic, cultural, social, and symbolic capital had an effect on the strategy and position of power."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamzah Muhammad Al Ghozi
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan mengungkap representasi kekuasaan Jawa dan kritik terhadap praktik kekuasaan Jawa, serta urgensi dari strategi narasi dalam novel Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi karya Yusi Avianto Pareanom yang merupakan interpretasi ulang cerita dongeng "Prabu Watu-Gunung dari Negeri Giling-Wesi" pada teks Babad Tanah Jawi. Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi dianalisis menggunakan teori Stuart Hall (2003), Benedict R.O'G Anderson (1984 & 2000), dan Koentjaraningrat (1984). Hasil analisis representasi yang mengupas unsur-unsur struktur memperlihatkan Gilingwesi sebagai kerajaan yang paling unggul dalam kontestasi kekuasaan pertama antarkerajaan yang merepresentasikan kekuasan Jawa. Gilingwesi dipimpin tokoh raja Watugunung dengan tiga kriteria kepemimpinan, antara lain kharisma, kewibawaan, dan kekuasaan dalam arti khusus. Analisis tentang kritik memperlihatkan bahwa kritik novel terhadap praktik kekuasaan Jawa direpresentasikan lewat praktik kekuasaan Gilingwesi dalam kontestasi kedua dengan Gerbang Agung, kerajaan yang memenuhi beberapa karakteristik dari kekuasaan Jawa. Empat komponen praktik kekuasaan Jawa yang dikritik, yaitu (a) wahyu dan kharisma; (b) alam semesta dan pusat kekuasaan; (c) laku tapa dan kuasa-kesaktian; serta (d) etika priyayi dan keturunan. Kesimpulannya, Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi mengajukan empat kritik terhadap praktik kekuasaan Jawa, antara lain tokoh perempuan, laku tapa, moralitas, dan juru selamat. Urgensi dari strategi narasi diperlihatkan melalui Sungu Lembu sebagai narator cerita yang melalui kesaksian dan pandangan kritisnya merepresentasikan kekuasaan Jawa dan mengkritik praktik kekuasaan Jawa.

ABSTRACT
This thesis discusses the representation of Javanese power and the criticism of Javanese power practice, and the urgency of the narrative strategy in Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi by Yusi Avianto Pareanom which is a reinterpretation of the story entitled "Prabu Watu-Gunung dari Negeri Giling-Wesi" in Babad Tanah Jawi text. Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi is analyzed by using the theory of Stuart Hall (2003), Benedict R. O'G Anderson (1984 & 2000), and Koentjaraningrat (1984). The result of representation analysis that explores structural elements of the novel shows Gilingwesi as the most superior kingdom in the first power contest which its represents the power of Java. Gilingwesi is led by the king of Watugunung which has the three criteria of leadership, such as charisma, authority, and power in a special sense. The analysis of criticism indicates that the critique of the novel toward Javanese power practice is represented by Gilingwesi's power practice in second contestation against Gerbang Agung, a kingdom that fulfills some characteristics of Javanese power. The four components of Javanese power practice that are criticized, namely (a) wahyu and charism; (b) the centre of power and the universe; (c) tapa behavior and supranatural- power; and (d) priyayi ethics and heredity. To sum up, Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi presents four criticisms of Javanese power practice, including female characters, tapa behavior, morality, and savior. The urgency of the narrative strategy is shown by Sungu Lembu as the narrator which through its witnesses and its critical view represent the power of Java and criticize the practice of Javanese power."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T50469
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cook, Lyn
Toronto : Macmillan, 1963
823.08 COO s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Stebi Julionatan
Bayu Media, 2011
813.6 STE l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pramoedya Ananta Toer, 1925-2006
Yogyakarta Hasta Mitra 2001,
808.3 Toe r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>