Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50156 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta Saptamitra Widyadinamika 1997
R 334.09 Pro
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta Balitbang Koperasi dan Pengusaha Kecil 1997,
334 Pro
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Koperasi dan Pengusaha Kecil, 1997
334 IND p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ima Suwandi
Jakarta: Bharata Karya Askara, 1985
334.2 IMA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Halawa, Ohiao
Jakarta: Nias, 1992
R 334.09598 HAL s (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta Southeast Asian Forum for Development Alternatives 1992,
334 Oto
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Mitra Bintibmas, 2002
363.23 MEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Lestari Widayanti
"Sistim ekonomi antara tahun 1870-1900 yang dikenal dengan sistim liberal telah melandasi tata caa kehidupan di Hindia Belanda yang diawali dari perubahan di negeri Belanda sendiri, kemudian merambah ke negeri jajahannya. Lebreralisme adalah suatu aliran yang mengutamakan kemerdekaan individu, sebagai pangkal dan pokok dari kebaikan kehidupan. Perubahan ekonomi yang terjadi di negeri Belanda dan kemudian merambah ke Hindia Belanda, ternyata mengakibatkan semakin mundurnya perekonamian penduduk Jawa. Keadaaan ini membangkitkan semangat baru bagi kaum nasionalis untuk dapat mempertahankan kehidupan. Koperasi yang berarti kerjasama atau saling tolong menolong bukan merupakan kata baru bagi bangsa Indonesia. Namun gotong royong yang mereka lakukan sebelum mengenal koperasi sifatnya statis, sedangkan koperasi ini bersifat dinamis. sengaja diadakan dengan sadar dan nyata untuk memperbaiki nasib orang yang lemah ekonominya dengan jalan bekerja lama. muncul dari Westerrode yaitu orang Belanda yang melihat nasib perekonomian bangsa jajahannya sangat memprihatinkan. Ide ini kemudian didukung bukan hanya dari kalangan mereka tetapi terutama dari kalangan nasionalis. Untuk pertama kalinya seorang tokoh nasionalis mendirikan koperasi bagi golongan bumi putera yang menyebut organisasinya Boedi Oetomo tahun 1908, tujuan organisasi ini untuk mengalang kerjasama guna memajukan tanah dan bangsa Jawa- Madura. Kemudian golongan Islam juga mendirikan satu perkumpulan dagang sekitar tahun 1913. Perkumpulan ini lebih tampak nyata untuk mempersatukan para pedagang-pedagang Islam yang bersama-sama menghadapi persaingan dagang dengan orang_-orang Cina dan Arab. Untuk menghadapi pertumbuhan koperasi pada masa ini pemerintah jajahan mengatasinya dengan melahirkan Undang-undang koperasi tanggal 7 April 1915 yang tercantum dalam Staatblad No. 431, yaitu mengatur perkumpulan koperasi di Hindia Belanda. Kemudian untuk menguatkan undang-undang koperasi ini dibentuklah Cooperasi Commmissie tahun 1920 dan Commissie ini lebih memperinci lagi keberadaan koperasi dengan dibuatnya UU koperasi pada tahun 1927. Aturan koperasi untuk bumi putera ini diberi nama Regeling Inlandsche Cooperatieve Vereenigingen (Peraturan Perkumpulan Koperasi Bumi Putera). Sampai tahun 1929 koperasi telah berjumlah 1540 buah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S12194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henriques
Bandung: Angkasa, 1993,
R 334.03 Hen k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Octorial Dahlan
"Krisis multidimensi yang tengah dihadapi bangsa Indonesia sejak akhir 1997, telah meningkatkan angka kemiskinan rakyat dengan berbagai dampaknya Kesalahan dalam strategi dan manajernen pembangunan pada masa pemerintahan orde baru membuat pemerintahan selanjutnya kesulitan untuk mencari formula yang tepat untuk membawa rakyat Indonesia keluar dari krisis ini. Pembangunan yang hanya mengejar pertumbuhan ekonomi ternyata banyak menimbulkan distorsi dan ironi. Sebagian besar rakyat masih saja hidup terbelakang baik secara ekonomi maupun kesejahteraan sosialnya, sementara sebagian kecil lainnya hidup dalam kemewahan yang berlebihan.
Penelitian ini mencoba mendiskripsikan upaya pemberdayaan masyarakat melalui sebuah program perekonomian yang berbasis kepada masyarakat ( Community-based economic ). Pemerintahan selama ini telah melupakan sejarah, bahwa sesungguhnya koperasi merupakan model perekonomian yang dikehendaki oleh para "Bapak Pendiri Bangsa", terutama jiwa " gotong royong" merupakan jiwa koperasi. Pada masa orde baru koperasi seringkali hanya merupakan gerakan yang dilakukan dari atas, bukannya berdasarkan keinginan dan kebutuhan masyarakat. Oleh sebab itu koperasi haruslah tetap menjalani tugas utamanya yaitu memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat dan tetap menjadi sebuah gerakan ekonomi rakyat.
Koperasi "Amur" merasakan hal tersebut bahwa pembangunan di Indonesia ?belumlah menyentuh rakyat kecil pada umumnya. Rendahnya tingkat ekonomi , penghasilan dan tanda tanda krisis ekonomi akan berakhir belumlah tampak, maka koperasi merupakan alternatif yang mesti dicoba oleh bangsa Indonesia. Unit usaha kecil dan menengah yang dapat bertahan dalam krisis ini, meskipun hanya pas-pasan. Koperasi yang selama ini di abaikan eksitensinya dan hanya menjadi kepentingan "politik? sesaat mencoba menawarkan alternatif sebagai wadah ekonomi rakyat. Koperasi bila dibina dapat menjadi tempat bernaungnya usaha kecil dan menengah dalam meningkatkan posisi tawar ekonorni dalam menghadapi era globalisasi.
Koperasi "Amur" dalam mengembangkan dirinya melihat tantangan dan peluang yang dihadapinya sebagai modal untuk maju. Tantangan yang dihadapi antara lain kemampuan menghadapi pesaing serta kemampun rnenjangkau pasar sedangkan peluang yang mereka hadapi adalah terbukanya pasar yang luas, terbukanya peluang yang lebih dalam sumber daya ekonomi yang dibutuhkan dan terbukanya peluang luas bagi tukar menukar informasi. Semua hal tersebut harus mampu dihadapi terutama dengan modal kebersamaan dari para anggotanya dan rasa memiliki.
Latar belakang sejarah perkoperasian telah membuktikan bahwa koperasi merupakan badan usaha yang melindungi dan berpihak kepada masyarakat. Koperasi dapat pula dikatakan sebagai lembaga usaha bersama yang terdiri dan orang-orang seperti produsen kecil/lemah yang bergabung secara sukarela dan menumbuhkan otonomi tersendiri untuk mencapai tujuan bersama dengan saling mempersatukan dan menukarkan kontribusinya melalui usaha-usaha ekonomi yang produktif, yang pada akhirnya akan menciptakan kesejahteraan bagi anggotanya dan juga akan memberikan lapangan kerja bagi masyarakat sekitarnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10956
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>