Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196920 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Agricultural sector has a very strategic role in the national development. Nevertheless, the agricultural sector still deals with some problems, e.g. lack of capital for farmers and agricultural business. National banks, theoretically, have a significant potential for agricultural financing because of their core business as the financial intermediary institution. However, the facts show that national banking credit to the agricultural sector is still limited, that is less than 6 percent. This paper aims to review potential, role and the constraint of national banks in financing the agricultural sector. The study shows that the lack of financing in the agricultural sector by national banks caused by high risk in the agricultural sector, complicated term in credit proposal, poor management of agricultural businesses due to its micro-small scale, and limited competence of bank in the field of agricultural finance. The government tries to increase agricultural finance through increasing budget allocation to this sector, improving effectiveness of state budget funds, or formulating an alternative financing scheme in accordance with the characteristics of agriculture."
FOPEAGE
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Djumhana
Bandung: Citra Aditya Bakti, 2006
346.086 MUH h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmadi Usman
"Legal aspects of banks and banking in Indonesia."
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama , 2001
332.1 RAC a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmadi Usman
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003
346.082 RAC a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Brian Kharisma
"Selama ini, sektor perbankan dalam setiap perundingan FTA/CEPA selalu menggunakan komitmen pada GATS sebagai basisnya. Sejauh mana GATS plus dapat diberikan kepada mitra FTA/CEPA tergantung pada seberapa tinggi komitmen yang diberikan oleh negara mitra FTA/CEPA tersebut, yang disesuaikan dengan kebutuhan Indonesia. Adapun pendekatan yang digunakan dalam menuliskan komitmen adalah pendekatan WTO/GATS-style positive list. Pendekatan ini memberikan keleluasaan bagi Indonesia untuk mengidentifikasi sektor untuk diliberalisasikan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan nasional dan kesiapan masing-masing sektor. Desakan dari berbagai negara mitra runding agar Indonesia mulai mengubah komitmen perbankan yang sebelumnya menggunakan pendekatan positive list menjadi negative list merupakan tantangan tersendiri bagi Indonesia. Atas dasar inilah, sektor perbankan perlu menyusun simulasi bentuk dari negative list yang dianggap sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan kebutuhan nasional.

So far, the banking sector in every FTA CEPA negotiation has always used a commitment to GATS as its basis. The extent to which GATS plus can be awarded to FTA/CEPA partners depends on the level of commitment made by the FTA/CEPA partner country, which is tailored to Indonesia's needs. The approach used in writing commitments is the WTO/GATS-style positive list approach. This approach provides flexibility for Indonesia to identify sectors to be liberalized gradually according to national needs and the readiness of each sector. The pressure from various negotiating partner countries to make Indonesia begin to change the banking commitments that previously used the positive list approach to become a negative list is a challenge for Indonesia. On this basis, the banking sector needs to compile a simulated form of the negative list approach which is considered in accordance with the prudential principles and national needs"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper aims to determine the growth of Islamic banking in Indoesia, especially to find out the atatistical analysis of islamic banks in Indonesia. This paper uses descriptive analyzes. In January 2012, (based on statistcial data published by Bank Indonesia ), The islamic banks has reached 35 units, comprising 11 syariah commercial bank and 24 syariah bussiness units. In the sam eperiod, the number of islamic banking finance for people has reached 155 units. The development of islamic banking assets also increased to 117.72% in the period 2009-2012 (January). However, if it is compared to the assets of conventional banks, islamic bank assets amounted to 4%. A large party of a fund (DPK) and financing is 121.9% and 116.89%. Seen of the ratip (FDR) islamic banks have 87.27% was spun in the community which, then, can foster economic synamism. It is also important to note that, although financing channeled almost all deposits, the failure rate of pay or listed on non-performing financing (NPF) is the average of 2.68%. Effort to develop islamic banking in Indonesia are required for the implementation of a SWOT analysis on the growth of islamic banking in Indonesia. In addition, the implementation of islamic banking intermediation for the productive sector, developing and enriching a more targete products, incresing synergy with a main banks by developing institutional infrastructure of islamic finance , improving educaation and comumnication with a focus on parity and distinctiveness, inreasing good governance and risk management, and strengthening the surveillance system."
297 AHKAM 14:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Putria
"Seiring dengan membaiknya kinerja perbankan yang dltunjukkan Oleh aset, dana plhak ketiga dan kredit yang meningkat. Peningkatan ini disertai dengan menurunnya rasio non performing loan. Dengan demiklan, fungsi intermediasi perbankan juga membaik, salah satunya pemberian kredit. Tetapi jumlah kredit modal kerja dan kredit konsumsi leblh besar daripada kredit investasi. Hal ini menandakan perbankan belum optimal dalam pembiayaan jangka panjang. Tujuan penelitian inl adalah: (1} mengetahul keterkaitan dan dampak pengganda sektor perbankan terhadap perekonomian dan (2) mengetahui dampak penyaluran dan multiplier kredit terhadap perekonomian dan tenaga kerja. Anallsis input output diterapkan dalam penelitian. Jumlah sektor yang digunakan adalah 66 sektor pada Tabel Input; Output tahun 2003 dan 2OO6.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)nilai keterkaitan ke depan sektor perbankan lebih besar darlpada nilai keterkaitan ke belakang. Hal ini menunjukkan bahwa output sektor perbankan merupakan input yang siap digunakan dan sektor perbankan peka terhadap perubahan permintaan akhir sektor-sektor lain tetapi perubahan permintaan akhir sektor perbankan tidak banyak dampaknya terhadap sektor-sektor lain. Peningkatan angka pengganda output dan pendapatan menunjukkan bahwa sektor perbankan mampu mendaptakan peningkatan output dan pendapatan lebih tingg! terhadap sektor-sektor ekonomi lainnya untuk memenuhi permintaan akhirnya. Sektor perbankan juga mampu mendapatkan kesempatan kerja yang cukup tinggi dan (2) kredit lnvestasi dapat memberikan dampak peningkatan output, pendapatan dan tenaga kerja yang lebih tinggi dan kredit lnvestasi memiliki multipilier output, pendapatan dan tenaga kerja leblh tinggi dlbandingkan dengan kredit konsumsi dan kredit modal kerja.
Perbankan disarankan untuk memprioritaskan pelayanan jasa keuangannya kepada sektor-sektor yang memiliki nilai keterkaitan ke depan dan ke belakang yang besar, sehingga dapat mendorong peningkatan output, pendapatan dan tenaga kerja: untuk meningkatkan output, perbankan disarankan menetapkan besaran suku bunga yang optimal baik suku bunga pinjaman dan suku bunga kredit. Perbankan disarankan untuk menyalurkan kreditnya lebih banyak dalam bentuk kredit lnvestasi karena kredit ini memlliki dampak dan multiplirer yang lebih besar dalam perekonomlan."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T31987
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Udi Hade Pungut
"Menurut teori ekonomi tradisional, pengaruh tingkat bunga terhadap volume investasi bersifat negatif. Karena permintaan terhadap kredit tergantung pada volume investasi maka, kenaikan tingkat bunga cenderung mengurangi permintaan terhadap kredit. Kekecualian dari teori yang diterima secara umum tersebut adalah hipotesa McKinon yang menyatakan hubungan antara tingkat bunga dengan investasi bersifat searah. Berdasarkan fungsi profit sektor perbankan, dapat diketahui elastisitas penawaran kredit oleh bank. Terungkap dalam penelitian ini bahwa elastisitas penawaran kredit oleh bank positif 2,782 dan elastisitas silang kredit dengan tingkat bunga deposit negatif 2,275. Dengan demikian, bila tingkat bunga kredit berubah dengan arah dan tingkat perubahan yang sama --misalkan tingkat bunga deposit dan tingkat bunga kredit meningkat sebesar satu persen, maka volume kredit yang disalurkan perbankan akan meningkat kira-kira sebesar 0,5 persen. Dampak perubahan tingkat bunga terhadap kredit bersifat positif apabila ratio perubahan tingkat bunga kredit terhadap tingkat bunga deposit Rx sekitar 0,82. Bila IR., ≥ 0,82 pengaruh perubahan tingkat bunga bersifat searah, sebaliknya apabila FR, < 0,82 pengaruh tingkat bunga berlawanan arah. Elastisitas permintaan deposit oleh perbankan nilainya negatif 3,087, sedangkan elastisitas silang antara kredit terhadap permintaan deposit positif 3,809. Dengan demikian bila R, ≥ 0,81 pengaruh tingkat bunga terhadap volume deposit berlangsung searah. Dan sebaliknya bila Rx < 0,81, tingkat bunga mempengaruhi deposit dengan arah yang berlawanan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Hoshi Utomo
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
T36577
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>