Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13966 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Oxford : Pergamon Press, 1978
669.94 INT h I (1);669.94 INT h I (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford : Pergamon Press, 1978
669.94 INT h II (1);669.94 INT h II (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford : Pergamon Press, 1978
669.94 INT h III (1);669.94 INT h III (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dean Agasa Ardian
"Penelitian dalam studi ketahanan hydrogen embrittlement dan pengaruh variasi suhu canai hangat terhadap ukuran butir ferit pada stainless steel AISI 430 diawali dengan melakukan pemanasan ulang pada sampel AISI 430 dengan temperatur reheating sebesar 1100oC untuk mendapatkan fasa fully ferittic pada struktur mikro sampel. Selanjutnya material mengalami singlepass dengan besaran deformasi 55% pada 3 variabel suhu dalam rangkaian proses canai hangat (warm rolling) untuk mengetahui pengaruhnya terhadap ukuran butir ferit yang dihasilkan pada proses TMCP. Langkah berikutnya adalah melakukan hydrogen charging test pada sampel yang belum mengalami deformasi dan sudah mengalami deformasi dari proses canai hangat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh proses canai hangat terhadap peningkatan sifat mekanis baja AISI 430 stainless steel dan pengaruh dari besar butir akibat dari deformasi yang dilakukan terhadap ketahanan dari Hydrogen Embrittlement.

Research in study of hydrogen embrittlement resistance and effect of several temperature for ferrite grain size of AISI 430 Stainless Steel is initiated by reheating the sample of AISI 430 at temperature of 1100oC to obtain fully ferritic phase in microstructure. Furthermore, the material is 55% deformed in 3 temperature variables in series of warm rolling process to know the effect of warm rolling for the ferrite grain size of the material. The next step is doing hydrogen charging test on the both of sample which are not deformed and deformed from warm rolling process. This research objective is analyzing the effect of the warm rolling process on mechanical properties of AISI 430 Stainless Steel. The second objective of this research is analyzing the effect of ferrite grain size on hydrogen embrittlement resistance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1752
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Research and commercial activity in developing hydrogen as a fuel is driving increased attention on hydrogen-materials interactions. In particular, a renewed and intensifying interest in developing hydrogen fuel cells has prompted extensive research with the objective to enable the safe design of components for transporting and storing hydrogen fuel. This volume is the proceedings from the premier conference on hydrogen effects in materials, bridging scientific research and engineering applications. The proceedings volume highlights several themes: the technological importance of hydrogen effects on structural materials; the impact of bridging science and engineering; and the opportunity to apply new research tools, including simulation techniques as well as experimental methods."
Materials Park, Ohio: ASM International, 2009
e20451733
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Cyintia Anindita
"Pada penelitian ini dilakukan deformasi multipass reversible proses canai hangat 6500 C yang bertujuan untuk mengamati pengaruh proses tersebut terhadap ukuran butir ferit dan ketahanan Hydrogen Embrittlement pada material baja bebas interstisi. Sampel dipanaskan pada 700°C dan ditahan 5 menit, dideformasi pada temperatur 650°C dengan besar deformasi 20% x 3 diikuti pendinginan es. Proses canai hangat yang dilakukan dibawah temperatur rekristalisasi mengalami proses strain hardening dan terbentuk morfologi elongated grain dengan butir ferit yang halus. Ukuran butir ferit dapat mempengaruhi nilai kekerasan, kekuatan, dan ketahanan Hydrogen Embrittlement pada material.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan deformasi multipass reversible pada proses canai hangat akan meningkatkan kekerasan dan kekuatan material dari kekerasan awal sebesar 95.967 HVN dan kekuatan awal sebesar 301 MPa berturut-turut menjadi 118.333 HVN dan 304.519 MPa. Berkebalikan dengan ketahanan Hydrogen Embrittlement, pada sampel yang mengalami pemanasan dan pencanaian hangat lebih rentan terhadap Hydrogen Embrittlement yang disebabkan oleh ukuran butir yang lebih kecil dan batas butir yang lebih banyak.

In this study multipass reversible deformation 6500 C warm-rolled process which aims to observe the influence of the process of ferrite grain size and resistance of hydrogen embrittlement in interstitial free steel material. The samples heated at 700°C and held 5 min, deformed at a temperature of 650°C with a deformation of 20% x 3 followed by ice cooling. Warm-rolled process is performed under recrystallization temperature undergo a process of strain hardening and forming elongated grain morphology with fine ferrite grains. Ferrite grain size can affect the value of hardness, strength, and resistance of hydrogen embrittlement in materials.
The results showed that the reversible multipass deformation on warm-rolled process will increase the hardness and material strength of the initial hardness of 95.967 HVN and the initial strength of 301 MPa successive to 118.333 HVN and 304.519 MPa. Contrary to resistance of hydrogen embrittlement, warm-rolled sample is more susceptible to Hydrogen embrittlement caused by the smaller grain size and more grain boundaries.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1829
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kholilah Saadah
"Baja merupakan hal yang fundamental dalam setiap aspek kehidupan. Pada aplikasinya, seperti industir otomotif, dibutuhkan baja yang memiliki karakteristik yang sesuai dengan kondisi pemakaian. Baja Bebas Interstisi mempunyai keuletan yang sangat baik karena memiliki kadar karbon yang sangat rendah. Oleh karena itu dibutuhkanlah sifat baja bebas interstisi (IF Steel) yang sesuai dengan kondisi pemakaian, terutama pemakaian pada lingkungan yang mengandung hydrogen.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh canai hangat terhadap sifat mekanis dan ketahanan korosi serangan hidrogen pada baja bebas interstisi. Penelitian dilakukan dengan proses canai hangat untuk melihat sifat mekanis baja bebas interstisi dan metode hydrogen charging 0.5M H2SO4 dan thiourea sebagai poison untuk menguji ketahanan korosi terhadap serangan hidrogen.
Hasil dari penelitian ini dapat menggambarkan sifat baja bebas interstisi saat digunakan sebagai material komponen otomotif baik sifat mekanis maupun sifat korosinya. Hasil dari penelitian ini merupakan tahap awal, sebagai bahan masukan untuk melakukan upaya peningkatan sifat mekanis baja bebas interstisi dan melihat pengaruh canai hangat terhadap ketahanan korosi akibat serangan hydrogen pada material baja bebas interstisi. Sehingga baja bebas interstisi ini dapat digunakan dengan aman.

Steel is fundamental in every aspect of life. In it?s aplication, such as automotive industry, steel sholud have characteristics required in accordance with the service condition. Interstitial free steel has excellent ductility because it has very low carbon content. Therefore, we need Intertitial Free Steel properties in accordance with the service condition especially in the environment that have a lot of hydrogen.
This study aim to see the effect of warm-rolled on the mechanical properties and hydrogen corrosion attack resistance on Interstitial free steel. Research carried out by the warm-rolling process to study the mechanical properties and hydrogen charging 0.5 H2SO4 and Thiourea as a poison to test the hydrogen corrosion attack resistance.
The results of this study may reflect the nature of the interstitial free steel material when used as aoutomotive parts. This study is an early stage, as input to meke efforts to improve the mechanical properties of interstitial free steel and hydrogen corrosion attack resistance. So, its can be used safely.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1840
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam dunia teknik kimia, pemodelan proses merupakan suatu bagian
yang cukup penting dalam menentukan neraca massa dan panas, menghimng
ukuran dan biaya suatu peralatan, dan mengoptimasi suatu proses kimia. Untuk itu
diperlukan suatu perhitungan sifat-sifat termodinamika yang akurat dan eiisien
secara perhitungan. Metode . yang efektif dalam menentukan sifat-sifat
temaodinamilca adalah dengan menggunakan suatu persamaan keadaan kubik yang
pertama kali ditemukan oleh Van der Waals pada tahun 1873. Persamaan ini terus
mengalami perkembangan dalam upaya untuk mencari persamaan keadaan yang
lebih akurat.
Beberapa persamaan telah dikembangkan untuk memperoleh tingkat
akurasi yang tinggi dalam perhitungan sifat-sifat volumetrik campuran, antara lain
dengan cara mengopnmasi parameter persamaan keadaan kubik dan cara lainnya
adalah dengan translasi volume persamaan keadaan yang sudah ada.
Perhitungan volume cair jenuh campuran biner dengan menggunakan
persamaan keadaan dengan parameter yang dioptimasi dan perhitungan dengan
translasi volume tentunya memiliki keunggulan dan kelemahan ditinjau dari
perolehan hasil deviasi yang rendah terhadap data eksperimen.
Dari perbandingan hasil perhitungan Persen Deviasi Absolut Rata-rata
(PDAR) pada lima biner yang digunakan menunjukkan bahwa perhitungan
volume cair jenuh campuran biner dengan cara translasi volume umumnya
memberikan hasil perhitungan dengan akurasi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan penggunaan parameter persamaan keadaan yang dioptimasi"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deshtyan Erlangga Adi
"Industri Batubara Kokas Indonesia aktif beraktivitas sejak tahun 1990-an, sementara produksinya secara besar-besaran dimulai sejak tahun 2010. Peningkatan permintaan baja dunia dalam beberapa tahun terakhir berkontribusi pada eskalasi permintaan batubara kokas. Tren ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan produksi batubara kokas. Namun, industri batubara kokas Indonesia menghadapi sejumlah tantangan besar, diantaranya adalah transportasi, logistik, dan sistem distribusi. Dalam aspek maritim, pemilik konsesi tambang harus mengirimkan batubara dengan melintasi Sungai Barito sepanjang 774 Km di Kalimantan Selatan, dan dengan kapasitas tongkang terbatas hanya sebesar 3.700 MT per tongkang. Hal ini mengakibatkan tidak optimalnya biaya logistik karena keterbatasan kapasitas tongkang, jumlah tongkang yang dibutuhkan, hari pelayaran yang terbatas dan kedalaman sungai yang dangkal. Penelitian ini berupaya merumuskan model logistik maritim yang optimal untuk meminimalisir total biaya logistik dan jumlah tongkang yang dibutuhkan. Studi kasus dilakukan di PT. XYZ, salah satu perusahaan batubara kokas terbesar di Indonesia, untuk merumuskan model tersebut. Fasilitas logistik berbasis model cross docking dikembangkan untuk menyelesaikan masalah penelitian. Pemilihan lokasi diputuskan dengan metode penilaian faktor, AHP, dan alokasi volume pengiriman optimal di seluruh model logistik yang tersedia diselesaikan dengan menggunakan metode pemrograman linear dengan tujuan untuk meminimalkan total biaya logistik. Didapatkan bahwa model cross docking dapat menjadi solusi untuk pengiriman batubara kokas volume sedang dan tinggi, sementara volume rendah masih dapat diakomodasi oleh model direct shipment.

Indonesia coking coal was actively started since 1990s while the production massively began since 2010. World steel demand is increasing in the recent years, contributing to the escalation of coking coal demand. This trend is an opportunity for Indonesia to increase coking coal production. However, Indonesia coking coal industry faces some major challenges, such as transportation, logistic, and distribution system. In the maritime aspect, mining owner has to ship the coal through 774 Km across Barito River in South Kalimantan, with limited barge capacity in 3.700 MT per barge. This created an un-optimal logistic cost due to the limitation of barge capacity, number of barges needed, limited sailable days and shallow river depth. This research attempts to formulate the optimal maritime logistic model to minimize the total logistic cost and number of barges needed. A case study was conducted in PT. XYZ to formulate the model, which is one of the biggest coking coal company in Indonesia. A logistic facility based on cross docking model is developed to solve the issues. The location is decided by factor rating method, AHP, and the optimal shipment volume allocation across the available logistic models is solved by linear programming with objective to minimize the total logistic cost. This research found that the cross docking model can be a solution for medium and high volume of coking coal shipment, while the low volume can still be accommodated by direct shipment model"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>