Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117166 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teuku May Rudy
Bandung: Eresco, 1993
341.2 TEU a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku May Rudy
Bandung: Refika Aditama, 2005
341.2 TEU a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku May Rudy
Bandung: Refika Aditama, 2009
341.2 TEU a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Sondang P.
Jakarta: Haji Masagung, 1993
658.3 SIA o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Sondang P.
Jakarta: Gunung Agung, 1982
658.4092 SIA o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agusdin Aminoedin
"A. Latar Belakang Masalah
Dalam perkembangan bangsa~bangsa di kawasan Asia Tenggara, untuk berhimpun dan bersatu - kits mencatat.L dr nya Association of Southeast-Asia disingkat ASA dalam umun 1961 terdiri hanya dani Malaya, Thailand dan Pilipina tanpa ikut sertanya Indonesia. Pada tahun 1963 lahirlah MAPHILINDO yang anggota-anggotanya terbatas kepada Ma1aya, Fi1ipina dan Indonesia, suatu persekutuan atas dasar kebersamaan suku Melayu. Usaha dan upaya ASA dan MAPHILINDO antuk menghimpun bangsa dan nsgara di Asia Tenggara tersebut,dan di mana dalam ASA,`Indonesia tidak ikut Serta dan dalam MAPHILINDO, Thailand tidak ikut, telah menemui kegagalan untuk tetap berhimpun dan bersatu dalam msncapai~cita-cita nya. Usaha yang ketiga kalinya untuk menghimpun dan ber- satu dalam cita-cita antara banqsa-bangsa di Asia Tenggara akhirnya berhasil dengan ditakrirkannya ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) di Bangkok dalam tahun 1967. Apakah kegagalan ASA dan Maphilindo akan menimpa ASEAN;u1a di tahap-tahap perkembangan selanjutnya, menjadi bahan pemikiran saya untuk menulis disertasi .says ini, faktor-faktor mana mungkin menghambat atau mengqairahkan usaha lanjut ASEAN, baik dalam kaitan intra ASEAN maupun ekstra ASEAN. Apakah pembenahan ini harus di mulai dahulu dari segi institusionalnya dan berakhir pada tahap-tahap efisiensi dan kecepatan implementasi keputusan-keputusan ASEAN, apakah ini dalam tingkat pengambilan keputusan - keputusan dalam Seniors Officials Meeting (SOM), ASEAN Ministerial Meeting (AMM), bahkan dalam KTT antara Kepala-kepala pemerintahan sendiri. Apakah mungkin ada pendapat, bahwa ASEAN sebagai suatu organisasi internasional belum berfungsi secara optimal, dibanding dengan organisasi internasional seperti globalisasi Masyarakat Eropa yang telah dilengkapi dengan seperangkat hukum dan peraturan-peraturan pelaksana yang sudah merupakan "Living reality" bagi kemasyarakatan para anggota yang telah bergabung. sebagai bahan pembanding, dapat dibaca karangan ilmiah P.J.F. Kaptein dan P.Verloren Themaat berjudul "Inleiding tot het Recht van de Europese Gemeenschappen", dan karangan ilmiah M.van Emple "Vernietiging en nietigheid van onrechmatige Overheidshandelen in de Europese Gemeenschapgaf. Ma1ahan dalam Masyarakat Eropa, peradilannya telah begitu maju, sampai seorang hakim administrasi Masyarakat Eropa dapat membatalkan tindakan-tindakan hukum yang telah diambil oleh sebuah komisi (Kaptein, 1970:109). Apakah dalam batang tubuh ASEAN secara struktural, suatu keputusan yang telah diambil oleh tahap SOM dapat dibatalkan oleh AMM dan di "konsensuskan? dalam taraf yang tertinggi.
Masalah
Setelah mengetahui latar belakang masalahnya, kini dicari jalan mana yang sekiranya dapat mempercepat terlaksananya tujuan pokok ASEAN, sehingga pada suatu kurun waktu tertentu nanti ASEAN benar-benar merupakan kehendak bersama dari para anggotanya. Kehendak bersama dari para anggota ASEAN, sekiranya nanti dapat mewujudkan suatu identitas seperti telah dibakukan dalam butir 6 tentang stabilitas politik (Deklarasi ASEAN concord, Denpasar, l976). ASEAN yang dicetuskan di Bangkok (1967), situasi Han kondisinya lain dengan tahun 1989. Observasi realitas, identifikasi fakta fakta dan restrukturalisasi ASEAN seyogyanya menjadi perhatian setiap kali ada pertemuan para pemimpin ASEAN. Pada akhir penulisan disertasi ini, yaitu dalam Bab V (kesimpul an dan saran-saran), saya mencoba memberi jawabannya. Berpedoman kepada kerangka konseptual dan teoritis yang diuraikan dalam Bab ID, serta metodologi penelitian dan penulisan dalam Bah IE, diharapkan dapat ditemukan latar belakang serta saran pemecahannya. Masalahnya akan di batasi pada wawasan organisasi dan administrasi ASEAN seperti organisasi internasional sebagai subyek hukum internasional, segi-segi hukum organisasi internasional, organisasi internasional dalam kaitannya dengan administrasi internasional dan hukum administrasi internasional, hukum administrasi, hukum internasional, stabilitas regional dan kemantapan hukum, perekonomian regional untuk kemakmuran yang dibahas dalam Bab II."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1989
D1076
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadari Nawawi
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983
350 HAD a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
UI-BB 13(1-3) 2005 (2)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
A.W. Widjaja
Jakarta: Bina Aksara, 1987
658 WID k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Karmidi Martoatmodjo
"Keadaan pendidikan di Indonesia dewasa ini dari sekolah dasar sampai depada universitas, kurang dari pada yang diharapkan. Dalam hal memperbaiki satu pendidikan pada sekolah dasarbaiklah diikut sertakan perpustakaan sekolah. Menurut Davies, perpustakaan sekolah adalah suatu hal yang mendorongke pendidikan yang kuat. Dan memang pada kenyataannya, sekolah yang mempunyai perpustakaan yang baik, umumnya murid-muridny lebih matang dari pada sekolah-sekolah yang tanpa perpustakaan. Bahkan di negara-negara yang sudah maju perpustakaan dipakai sebagai ukuran pendidikan di sekolah tersebut. Dalam seminar bacaan anak-anak yang diadakan oleh Balai Pustaka pada tahun 1968, M. Yusuf mengatakan: _Dalam pertumbuhan anak-anak menjadi dewasa tak cukup dengan membrikan makan dan pikiran saja; buku merupakan unsure yang mutlak dalam pertumbuhan jiwanya. Sebagai langkah pertam, di kota-kota besar di tiap-tiap RW harus ada perpustakaan dan di tiap sekolah suatu perpustakaan harus menjadi keharusan. Pembeayaannya ditanggung oleh Pemerintah dan masyarakat. Dengan perpustakaan itu siswa diharapkan dapat ikut meninkmati cerita yang terdapat dalam buku, dapat mengagumi pahlawan-pahlawan besar, dan berpandangan luas, serta dapat membentuk watak dengan meniru contoh-contoh yang baik yang terdapat dalam buku-buku yang dibacanya. Di samping itu, juga mengembangkan ketrampilan pribadi dan bakat-bakat yang ada, serta ingin tahu lebih banyak dan dapat mengisi waktunya dengan se-baik-baiknya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1973
S15457
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>