Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8513 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Canberra: Australian National University Press, 1971
327.950 ASI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Spate, Oskar Hermann Kristian
London : Oxford University Press, 1965
919.4 SPA a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Henni Oktaviani
"Perang Dingin muncul sebagai babak baru dalam sejarah perkembangan dunia yang menciptakan dua kekuatan yang saing berhadapan antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (Uni Soviet), membawa perubahan terhadap kebijaksanaan luar negeri Australia. Sebagai akibat Perang Dingin pada awal dekade tahun 1950-an maka Australia semakin mengikatkan diri dengan pelindungnya yaitu Amerika Serikat dalam rangka memerangi pengaruh komunis di wilayah Asia Pasifik khususnya Asia Tenggara. Hal itu cukuplah beralasan karena Australia memandang bahwa wilayah tersebut sebagai daerah yang potensial bagi perkembangan komunis sebagai dampak yang ditimbulkan dari Perang Dingin. Selain itu pada tanggal I Oktober 1949 terbentuk negara Republik Rakyat Cina (RRC). Melihat perkembangan itu pemerintah Australia akhirnya melancarkan kebijaksanaan antikomunis dalam poltik luar negeri yang diwujudkan melalui keikutsertaannya dalam Politik Pembendungan (Containment Policy) yang dijalankan oleh Amerika Serikat terhadap perkembangan komunis. Secara garis besar bentuk kebijakan antikomunis Australia diterapkan melalui dua bidang yaitu bidang ekonomi yang berupa pemberian bantuan ekonomi pada negara-negara di kawasan Asia Pasifik yang diipandang belum memiliki kestabilan ekonomi yang mantap dan dalam bidang militer dengan membentuk pakta pertahanan regional. Untuk melakukan pembendungan komunis dalam bidang militer maka Australia bersama New Zealand yang merupakan negara tetangga terdekatnya dan Amerika Serikat membentuk pakta pertahanan ANZUS pada tanggal 1 September 1951 di San Fransisco sebagai usaha untuk menjamin stabilitas regional di Asia Pasifik. Pakta ini merupakan momentum awal dari keterlepasan Australia dengan ketergantungannya pada Inggris yang mulai beralih ke Amerika Serikat. Selain sebagai usaha untuk membendung komunis, tujuan penting dari ANZUS adalah menjaga wilayah teritorial masing-masing negara anggota dari kemungkinan ancaman luar yang bisa muncul. Dalam pembentukan ANZUS, Australia yang paling memegang peranan penting karena ide awalnya dari Australia yang merasa negaranya membutuhkan dukungan militer yang kuat dan Amerika Serikat dianggap sebagai pelindungnya, hal itu berdasarkan dengan pengalaman pada Perang Pasifik (1941-1945). Pada mulanya Amerika Serikat merasa bahwa tidak perlu untuk membentuk pakta di kawasan Asia Pasifik tetapi karena didesak terus oleh Australia yang merasa bahwa di wilayah tersebut seharusnya juga terdapat pakta pertahanan seperti NATO hingga akhirnya Amerika Serikat menyetujuinya. Adapun reaksi yang mucul setelah pembentukan ANZUS diantaranya berasal dari Partai Buruh sebagai partai oposisi yang menyatakan mendukung dan menyetujuinya sebagai upaya untuk menciptakan stabilitas keamanan regional. Sementara itu, muncul reaksi keras dari pemerintahan Inggris yang menyatakan tidak setuju karena Inggris merasa khawatir kalau pakta tersebut akan merusak hubungan baik antara Inggris, Australia dan New Zealand. Alasan Inggris dibantah oleh Australia karena keterlibatannya dalam ANZUS semata-mata untuk melindungi keamanan dalam negerinya dan menciptakan stabilitas keamanan di kawasan Asia Pasifik dari perkembangan komunis."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S12286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Grattan, C. Hartley
Ann Arbor: The University of Michigan Press, 1963
990 GRA s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Melinda Agustina
"[ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang penyajian laporan keuangan pemerintah pusat dengan
studi banding pada 5 negara, yaitu Afrika Selatan, Amerika Serikat, Australia,
Selandia Baru, dan Indonesia sebagai objek utama penelitian. Penelitian ini adalah
penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan melihat komponen
laporan keuangan pemerintah di masing-masing negara dan membandingkannya
dengan IPSAS serta membandingkan antara GFS dengan komponen dalam laporan
keuangan seperti pengklasifikasian pendapatan, beban, aset, liabiltias dan belanja
fungsional. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa penyajian laporan
keuangan pemerintah Indonesia sudah cukup baik jika dibandingkan dengan negara
lain dan standar Internasional, namun diperlukan peningkatan dalam beberapa hal
seperti kelengkapan standar akuntansi keuangan dan penyajian informasi nonkeuangan.
ABSTRACT
The focus of this study is to analyze the presentation of central government financial
statements in 5 countries, which are South Africa, United States, Australia, New
Zealand, and Indonesia as a main object of this study. This research is qualitative
descriptive. This research was conducted by analyzing the component of
government financial statement in each country and comparing them with IPSAS
and also comparing GFS with components in financial statements, such as
classification of revenue, expense, asset, liabilities, and expenditure. The result of
this research revealed that the presentation of Indonesian central government
financial statements is quite good compared to others and International standard,
but still needs some improvements on several things, such as financial accounting
standard and presentation of non-financial information.;The focus of this study is to analyze the presentation of central government financial
statements in 5 countries, which are South Africa, United States, Australia, New
Zealand, and Indonesia as a main object of this study. This research is qualitative
descriptive. This research was conducted by analyzing the component of
government financial statement in each country and comparing them with IPSAS
and also comparing GFS with components in financial statements, such as
classification of revenue, expense, asset, liabilities, and expenditure. The result of
this research revealed that the presentation of Indonesian central government
financial statements is quite good compared to others and International standard,
but still needs some improvements on several things, such as financial accounting
standard and presentation of non-financial information., The focus of this study is to analyze the presentation of central government financial
statements in 5 countries, which are South Africa, United States, Australia, New
Zealand, and Indonesia as a main object of this study. This research is qualitative
descriptive. This research was conducted by analyzing the component of
government financial statement in each country and comparing them with IPSAS
and also comparing GFS with components in financial statements, such as
classification of revenue, expense, asset, liabilities, and expenditure. The result of
this research revealed that the presentation of Indonesian central government
financial statements is quite good compared to others and International standard,
but still needs some improvements on several things, such as financial accounting
standard and presentation of non-financial information.]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62281
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Twain, Mark, 1835-1910
Australia: Penguin Books, 1973
813 TWA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wellington : Asia New Zealand Foundation, 2007,
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Sutton, K.C.T.
Sydney: Law Book, 1974
346.072 SUT l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hally, M. Bernard Dette
Australia: Elsevier, 2009
610.730 69 HAL g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>