Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66272 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional : diedarkan oleh Binacipta, 1975
340.115 IND s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
C.F.G. Sunaryati Hartono, 1931-
Jakarta: Bina Cipta, 1976
340.11 Har p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
C.F.G. Sunaryati Hartono, 1931-
Jakarta: Binacipta, 1988
340.11 SUN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Komnas HAM, 2001
323.3 KEA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Duncan Kennedy, seorang penganut realisme hukum, secara sinis pernah berujar, Teachers teach nonsense when they persuade students that legal reasoning is disticnt, as a method for reaching correct results, from ethical or political discourse in general. There is never a correct legal solution that is other than the correct ethical or political solution to that legal problem. seandainya sinyalemen kennedy benar subjek yang digugat, tentu tak hanya para dosen lembaga pendidikan tinggi hukum, melainkam juga mereka yang berprofesi sebagai fungsionaris atau praktisdi hukum, utamanya para hakim.Tulisan ini tidak berangkat dari pandangan kaum realis yang sejak awal sudah menafikan penalaran hukum, tapi bertolak dari asumsi tetap ada sesuatu yang disebut penalaran hukum tersebut. Penalaran ini mempunyai karakteristik unik, khususnya bila dilihat dari perspektif para hakim, terlebih lagi para hakim di MK. Tulisan ini bertujuan menguraikan sekilas tentang filosofi bernalar yang idealnya dapat diteraspkan hakim konstitusi dalam masa transisi konstitusionalitas yang disebut dsebut kontekstual dengan kondisi kekinian sistem hukum indonesia.Jika kita kembali pada pernyataan diatas, sesungguhnya gugatan tersebut cukup berdasar. Aada dua alasannya, Pertama, karena objek yang dinalar tidak pernah jelas. Objek yang bernama hukum itu amat kompleks dan multifaset. Kedua, Sang subjek yang menalar pun merupakan mahluk yang tidak steril, tidak bebas nilai dan penuh dengan kepentingan."
342 JTRA 11:3 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Depok: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
348.041 SIM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R. Otje Salman Soemadiningrat
Bandung: Alumni, 1993
346.05 OTJ k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Meilda Ro Napimuta
"Selama beberapa dekade, perekonomian Asia Titnur telah menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang paling dinamis di dunia. Setelah kemunculan negara-negara industri barn di Asia (Asia Newly Industrialized Countries/ANICs) pada tahun 1960-an, era 1980-an mencatat kemunculan gelombang ke-2 ANICs (atau setidaknya mendekati ANICs). Indonesia, bersama-sama Malaysia dan Thailand, disebut-sebut sebagai kelornpok tersebut. Namun demikian, pada kenyataannya Indonesia masih tertinggal dan Malaysia dan Thailand. Penulisan ini mencoba melihat perkembangan lima sektor industri unggulan Indonesia, yakni tekstil, kayu dan barang dari kayu, karet dan petrokimia, besi dan Baja serta elektronik, dan juga menekankan perlunya Indonesia untuk melakukan pembaruan dalam industrinya agar dapat mengejar ketertinggalannya dari Malaysia dan Thailand. Dalam tulisan ini dilakukan perbandingan perkembangan industri dengan Malaysia mengingat negara tersebut memiliki banyak persamaan keadaan alam dan budaya dengan Indonesia. Metodologi yang digunakan adalah metode ekonometri dengan menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas dengan data time series selama periode 1975 - 1994 dan beberapa indikator lainnya seperti koefisien Domestic Resource Cost (DRC), Effective Exchange Rate (EER) dan Revealed Comparative Advantage (RCA). Metode lainnya adalah metode kualitatif yang digunakan untuk menganalisis berbagai faktor yang tidak dapat dikuantifikasikan. Hasil yang diperoleh dari penelitian mengenai kelima industri unggulan ini menunjukkan bahwa kelima industri tersebut secara umum masih menggantungkan keungggulannya dari upah buruh yang rendah dan bahan baku yang berasal dari sumber daya alam yang melimpah yang dimiliki Indonesia. Tingkat teknologi kelima industri tersebut secara umum masih rendah yang terlihat dari kecilnya nilai Produktifitas Faktor Total-nya dan dari besarnya nilai DRC dan EER (yang menunjukkan tidak efisiennya industri tersebut). Walaupun demikian pada industri polypropylene terdapat bukti adanya "lompatan teknologi" yang terlihat dari kapasitas produksinya yang melonjak dengan pesat dalam kurun waktu yang singkat. Demikian pula yang terjadi pada industri barang dari karet seperti industri kondom. Industri elektronik menunjukkan tingkat teknologi yang semakin maju namun tidaklah berupa terobosan besar sehingga tidak dapat dikatakan mengalami "lompatan teknologi". Berdasarkan hasil penelitian dari kelima industri unggulan tersebut yang mempunyai prospek cerah adalah industri-industri yang bertingkat teknologi tinggi seperti industri barang dari karet, industri elektronika dan industri petrokimia polypropylene."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19242
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>