Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8993 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Graves, Elizabeth E
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007
320.9 Gra a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Munafrizal Manan
"Political conditions in Indonesia post the Soeharto government"
Yogyakarta: Resist Books, 2004
361.24 MUN g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Singh, Bilveer, 1956-
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1996
355.095 98 SIN dt (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Frassminggi Kamasa
"Perang Korea adalah perang yang dimandatkan antara Korea Utara dengan dukungan Uni Soviet melawan Korea Selatan dengan dukungan Amerika Serikat. Latar belakang perang Korea dapat diselidiki pada pemisahan Korea oleh AS dan Soviet pada pendudukan mereka di Semenanjung Korea pada akhir Perang dunia II.
Kebijakan pendudukan AS dan Soviet kepada dua Korea ditandai oleh perbedaan ideologi dan sistem politik, perpecahan antara kekuatan kiri dan kanan yang mendalam di semenanjung Korea dan konsolidasi pemisahan wilayah lebih lanjut. Kaum kiri dalam kasus Korea tidak termasuk komunis, karena kiri lebih beraliran sosialis nasionalis dan kelompok non-eksterm kanan. Walaupun begitu perbedaan ini tidak secara ketat berlaku karena kiri sering juga dianggap komunis. Kanan jelas merujuk kepada kaum kapitalis nasionalis.
Bersama dengan pertentangan ideologi, friksi antara kekuatan yang menentang kekuatan eksternal dengan kekuatan yang mendukungnya membentuk secara fundamental sebab konflik.
Lebih dari itu, perbedaan kebijakan luar negeri AS dan Uni Soviet kepada selatan dan utara Korea setelah okupasi mereka menjadi bagian esensial sebab perang.
Kebijakan luar negeri AS dan Uni Soviet kepada Korea bersifat inkonsisten dan kurang sungguh-sungguh. Eropa sebagai pintu depan sementara Asia, khususnya Korea adalah pintu belakangnya. Pernah AS menganggap Korea tidak lebih dari tambahan untuk keamanan dan pertahanan Jepang. Dengan kata lain, Korea dikeluarkan dari daftar target area kebijakan besar AS dan hanya sebagai sasaran kedua dari politik luar negeri AS. Hal ini sebagian karena jarak yang jauh antara kedua Negara dan sebagian lagi karena asumsi secara strategik Korea hanya bernilai kecil.
Perbedaan yang tajam terjadi dengan Soviet. Secara historis Soviet mempunyai kepentingan yang dalam di Korea, untuk melindungi Soviet dari serangan luar. Semenanjung Korea, khususnya Korea utara telah menjadi vital bagi kepentingan ideologi dan sasaran strategik Soviet demi untuk melindungi hak yang telah ia dapatkan dari Manchuria sebagai hasil dari deklarasi perang melawan Jepang di akhir Perang Dunia II. Hal ini dilakukan setelah Soviet megalami hubungan sulit dengan pengaruh AS di Jepang dan Korea Selatan, dan pengaruh Komunis yang tumbuh di Cina. Dalam pengertian ini, kebijakan Soviet kepada Korea Utara tetap konsisten dari awal.
Pendudukan Soviet di Utara Korea dan kemudian bantuan program kepadanya merupakan bagian dari usaha untuk menciptakan pengkalan di Korea Utara untuk digunakan sebagai penyebaran kepentingannya dan pengaruh ideologinya di tempat lain di Timur jauh. Rezim Korea Utara sejak awal mengikuti Soviet, rezim Korea Utara adalah wakil Soviet yang memerintah Korea utara demi melayani sasaran dan kepentingan nasional Soviet. Fakta bahwa Kim II Sung dan pengikutnya adalah wakil Soviet karena terdiri dari orang-orang yang diundang Moskwa untuk pelatihan politik saat perang Dunia II dan mereka mempunyai kewarganegaraan Soviet adalah hal penting dari teori ini (kekuasaan wakil). Soviet membiarkan wakilnya memaksa dan menguasai partai, komite rakyat dan angkatan bersenjata Korea utara dengan ancaman kekerasan, dan kemudian memasukkan wilayah Korea Utara dalam lingkup pengaruh Soviet.
Kebijakan Soviet kepada Korea Utara dengan menjadikan rezim Korea utara menjadi ultra kiri, agresif dan provokatif. Adalah karena penagruh dari kebijakan Soviet, Korea Utara memaksakan kebijakan dasar demokratik untuk megkomuniskan selatan Korea. Skema Soviet untuk menjadikan utara Korea menjadi pangkalan strategik melawan AS tepat sama sengan kebijakan dasar demokratik Kim II Sung yang bertujuan untuk menyiapkan revolusi komunis di selatan.
Hal ini oleh Soviet dan AS wujudkan pada pembentukan dan karakteristik kekuasaan politik di Korea utara dan Korea selatan; organisasi kekuatan angkatan bersenjata dan akumulasi kapasitas perang di Korea utara dan Korea selatan; dan menciptakan kondisi untuk invasi ke selatan Korea dan utara Korea. Kebijakan politik luar negeri AS dan Soviet dari tahun 1945-1950 mengalami pasang surut yang akan berpengaruh besar bagi pecahnya perang tahun 1950. baik AS dan Soviet mempunyai maksud imperialis guna melindungi keamanan nasional mereka atas nama perwalian."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S14865
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kishimoto, Koichi
Tokyo: Japan Echo, 1977
320.452 KIS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamed Sayed
"The Muslim Brotherhood plays a prominent role in the politics of many Muslim countries as one of the largest Islamist groups. As a politico-social movement, the Muslim Brotherhood has gone through many tactical and ideological shifts over the past 90 years since its founding in 1928. Studying these shifts and the reasoning behind them can help us to understand the behaviour of certain groups. This paper studies one of the major shifts in the discourse of the movement, from the advocacy for restoring the Caliphate to the call for a modern civic state, despite the idea of the Caliphate having been one of the core motives behind the founding of the Brotherhood. This paper traces the change in Muslim Brotherhood discourse of the Caliphate through a thick analysis of the writings and statements of the prominent leaders of the group, starting with Brotherhood’s founder, al-Banna, and progressing to the leaders of the 2011 Egyptian Revolution. This paper examines this shift’s degree of significance and its underlying rationale. Instead of addressing changes collectively, each change is considered individually to gain further insight into the incentives driving the major shift under study, namely the overhaul of the political discourse of the Egyptian Muslim Brotherhood in so far as shifting from adopting the caliphate to the modern civic state. This shift in the Caliphate discourse is approached singularly, opening room for exclusive explanations that are unique to the altered concept. While a wholesale approach that treats changes as a collective succeeds in explaining the changes within some social and political movements, it ignores substantial factors and elements that are advantageous for profound understanding of the case in question. The shift in the Caliphate discourse, though it was not significant in practice, is useful in suggesting an alternative method for the justification of tactical and ideological shifts of the Muslim Brotherhood."
Jakarta: UIII Press, 2022
297 MUS 1:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
McIver, R.M.
Jakarta: Aksara Baru, 1980
320.1 IVE n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
McIver, R.M.
Jakarta: Aksara Baru, 1980
320.1 IVE n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
McIver, R.M.
Jakarta: Aksara Baru, 1980
320.1 IVE n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>