Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104451 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Thomas Wijasa Bratawidjaja
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1995
745.926 THO s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Irawati Febriana
"
ABSTRAK
Manusia adalah bagian dari alam. Oleh karena itu, wajar kalau manusia memiliki perasaan dekat dan cinta dengan alam. Perasaan dekat dan cinta ini diwujudkan dalam berbagai bentuk perbuatan atau kegiatan dan salah satu bentuknya adalah seni. Melalui seni manusia menuangkan berbagai pengalaman hidup yang pernah ia peroleh, melalui pemanfaatan berbagai elemen yang menurutnya paling menarik yang dapat dijumpainya di alam. Salah salunya adalah bunga. Kecintaan manusia terhadap bunga dapat ditemui di belahan dunia manapun. Bunga sering dibawa oleh manusia dalam berbagai kesempatan untuk mewakili perasaan manusia ketika ia membawa bunga bersamanya Demikian pula di Jepang. Jepang memilih alam yang indah dan cuaca yang lembut dengan empat musim yang secara berkala datang bergantian, yang memungkinkan tumbuhan berbunga tumbuh dengan subur. Di Jepang, berkembanglah semi merangkai bunga Ikebana. Secara harafiah arti ikebana adalah bunga hidup dan memang bunga yang dipergunakan dalam rangkaian bunga Ikebana adalah bunga hidup. Perkembaggan seni merangkai bunga Ikebana ini berawal dari persembahan dalam kegiatan ritus keagamaan orang Jepang pada jaman dahulu. Dalam persembahan itu, orang Jepang percaya bahwa dewa akan turun dari langit ke bumi melalui pohon yang tinggi besar dan senantiasa hijau sepanjang tahun. Pohon tersebut berfungsi sebagai yorishiro atau tempat bersemayamnya para dewa selama mereka berada di bumi. Berdasarkan pandangan seperti ini, maka di Jepang kebanyakan yashiro atau Jinja dibaugun di tempat yang tinggi dan banyak terdapat pohon cemara.
Bunga itu sendiri dianggap mempunyai kekuatan misterius yang dapat memberikan daya untuk hidup. Dalam Nihon Shoki, bunga juga dipergunakan dalam upacara pemujaan terhadap Dewi Izanami Mikoto.
Perkembangan selanjutnya, seiring masuknya agama Budha ke Jepang sekitar abad ke-6, bunga juga digunakan dalam persembahan bunga untuk Budha ynag disebut kuge. Kuge terdiri atas sange, nenge dan keman. Akan tetapi lama-kelamaan, bunga tidak hanya dipersembahkan untuk dewa atau Budha saja. Bunga mulai dipersembahkan di hadapan patung-patung yang merupakan simbol orang yang sudah meninggal.
Kehadiran bunga dalam kehidupan masyarakat Jepang semakin luas dimana kemudian tumbuh perhatian yang istimewa dari para bangsawan terhadap tumbuhan bunga. Dalam keterangan yang terdapat pada Makura no Soshi, mereka menanami halaman rumahnya dengan berbagai tumbuhan bunga.
Di jaman Muromachi rangkaian bunga yang disebut tatehana mulai menghiasi zasshiki atau ruang duduk yang terdapat di rumah-rumah para bangsawan. Kemudian pada jaman Edo, rangkaian bunga gaya rikka mulai populer dan menjadi julukan untuk gaya ikebana pada masa itu Kemudian bunga juga mulai hadir di dalam ruangan untuk upacara minum teh dan bunga untuk keperluan ini disebut chabana atau ohana. Di akhir jaman Edo berkembang pola tenchijinsansaikaku yang sebenarnya merupakan pemikiran tentang alam yang terdiri atas ten (langit), chi (bumi) dan jin (manusia). Selanjutnya muncullah berbagai istilah untuk ikebana sesuai gaya yang berkembang pada jamannya.
Meskipun aliran dalam ikebana terus berkembang dalam jumlah yang sangat banyak, sebenarnya yang dapat dipelajari manusia dari bunga adalah hal yang berkaitan dengan hidup. Bunga yang indah itu tidak selamanya akan demikian, karena pada saatnya ia akan layu dan mati, kemudian digantikan oleh kuncup-kuncup yang baru. Demikian pula dengan manusia yang mengalami lahir, hidup dan mati. Pola dasar dalam ikebana yaitu tenchijin melambangkan keharmonisan manusia dengan alam dan keselarasan hubungan antar manusia.
Dalam segala segi kehidupan, orang Jepang hampir tidak bisa lepas dari bunga dan ada sudah sejak lama karena pengaruh alam negeri Jepang yang indah serta pengaruh kuat dari kepercayaan asli orang Jepang yaitu Shinto, yang mengutamakan pemujaan terhadap keagungan alam dan turut membentuk karakteristik orang Jepang dalam memahami alam.
"
1998
S13713
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aleta Delviani
"

Penelitian yang bertujuan untuk menganalisis pola pewarisan bentuk bunga Zinnia elegans yang tumbuh dari biji bunga tunggal (single) dan ganda (double) telah dilakukan pada Januari 2020 – Juni 2020. Penelitian dilakukan di 3 lokasi, yaitu Universitas Indonesia, Kelurahan Tanah Baru Depok, dan Kelurahan Grogol Depok. Analisis dilakukan pada 2 generasi tanaman, yaitu pada 237 bunga generasi 1 dan 13 bunga generasi 2. Pengamatan yang dilakukan memerhatikan pola pewarisan jumlah lapisan bunga dan tipe helaian bunga di alam. Hasil yang didapat akan dibandingkan dengan pola pewarisan hukum Mendel, apakah sejalan atau tidak. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan dugaan bahwa lapisan bunga tunggal merupakan tipe yang stabil dan dapat mendominasi tanaman secara alami. Penelitian yang dilakukan juga menduga adanya variasi tipe helaian bunga yang muncul akibat kondisi lingkungan. Tanaman yang berasal dari parental bunga tunggal menunjukkan adanya variasi pola pewarisan, yaitu dapat mengikuti hukum mendel ataupun tidak. Pola pewarisan tanaman yang berasal dari parental bunga ganda belum dapat digambarkan akibat minimnya jumlah tanaman. Pewarisan tipe helaian bunga belum dapat dihubungkan dengan pewarisan Mendel karena informasi tentang tipe helaian bunga sangat terbatas. Pola pewarisan bentuk bunga dari penelitian ini digambarkan dalam bentuk pohon keluarga (pedigree).

 

 


Research to analyze the inheritance pattern on Zinnia elegans flower shape was conducted in January 2020 – June 2020. The research was conducted in 3 locations, namely Universitas Indonesia Campus, Kelurahan Tanah Baru Depok, and Kelurahan Grogol Depok. The analysis was conducted on 2 generations of plants, on 237 flowers from first generation and 14 flowers from second generation. The flower shape in nature that has been observed were the number of flower layer and the flower sheet. The results in this research will be compared to Mendelian inheritance pattern, whether follow the rules or not. Based on the results of the study, it was found that a single layer of flower was stable and can dominate the plant naturally. This research also assume that the variation type of flower sheet happen due to environmental conditions. Plants that come from a single layer flower show variation in inheritance patterns, which can either follow the law of Mendel or not. The pattern of the plants derived from double layer flower cannot be describe due to lack of plant quantities. The pattern of flower sheet type cannot be linked to Mendelian inheritance because there is only limited number of studies that provide the information. Inheritance pattern of Zinnia elegans’s flower form has been shown on the family tree (pedigree).

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlin Rachman
"Eight pollination treatments were executed on talinum triangulare willd to observe alternative pollination systems and its effects on some flower activities and seed setting...."
[Place of publication not identified]: Berita Biologi Jurnal Ilmiah Nasional, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Prissi Ananda
"Sebagai program pengenalan budaya oleh Badan Diplomasi Jepang, Ikebana diperkenalkan di Indonesia oleh Yayasan Japan Foundation salah satunya melalui kegiatan kursus beraliran Ikenobo. Skripsi ini berupaya membahas proses belajar yang terjadi pada peserta kursus tingkat awal dalam kegiatannya mempersepsikan dan menguasi seni merangkai Ikebana. Sebagai suatu seni merangkai bunga yang berasal dari Jepang, Ikebana mempunyai tata caranya sendiri, yang membawa serta atribut budayanya. Mengetahui hal tersebut, bagaimanakah materi Ikebana sebagai pranata dari luar diterima oleh pesertanya yang orang Indonesia?. Penelitian ini berupaya menelusuri secara holistik dimensi yang tertangkap dalam proses transmisi pengetahuan yang dilakukan oleh pesertanya, yang terdiri atas murid dan pengajar.

As an overseas cultural introduction program campaigned by Japan’s Diplomatic Agencies, Ikebana has been introduced to Indonesia by Japan Foundation Organization through a course program. This research aims to gain an understanding of a learning process at a beginner’s course of Ikenobo School flower arranging held at Japan Foundation building. As a Japanese art, Ikebana have its own characteristics that brought with it their cultural attributes. This research is trying to holistically explore the elements that happen throughout the learning processes, experienced by Indonesian participants in an effort to learn craft from another culture, and also to explore the captured dimensions of the transmissions of knowledge done by participants, which consists of the students and teachers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S44019
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hyon, Jin O
Seoul: Tueindolorini, 2008
KOR 634.9 HYO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Maylasari
"Tujuan penelitian mempelajari pengaruh pengaturan tempat tinggal, yaitu tinggal sendiri, berdua dengan pasangan dan bersama terhadap perilaku pencarian pengobatan lansia dengan memperhitungkan variabel jenis kelamin, kelompok umur, tingkat pendidikan, daerah tempat tinggal, status ekonomi dan akses pelayanan kesehatan dengan menggunakan data Susenas 2012 dan Podes 2011. Hasil regresi logistik multinomial menunjukkan bahwa pengaturan tempat tinggal secara signifikan memengaruhi perilaku pencarian pengobatan lansia, baik mengobati sendiri maupun berobat jalan. Setelah memperhitungkan faktor klasifikasi, ketika tidak tinggal sendiri, lansia laki-laki memiliki kecenderungan yang tinggi untuk mengobati sendiri maupun berobat jalan, dan sebaliknya pada lansia perempuan. Setelah memperhitungkan pengaturan tempat tinggal dan jenis kelamin, faktor terkuat dalam menentukan perilaku pencarian pengobatan lansia adalah umur dan status ekonomi, terutama untuk berobat jalan.

This study examines the effect of living arrangement, which are living alone, couple and with others on health seeking behavior of elderly, both self-treatment and outpatient treatment by controlling variables such as sex, age group, education level, rural urban, economic status and access to health services. Results of multinomial logistic regression analysis using Susenas 2012 and Podes 2011 data show that living arrangement affect health seeking behavior of elderly, both self-treatment and outpatient treatment. According control variables, if the elderly not living alone, men more likely than women to has self-treatment and outpatient treatment, and vice versa if they living alone. According to living arrangement and sex, the strongest determinants of health seeking behavior of elderly, are age group and economic status, especially for outpatient treatment."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dindo Tazrudin
"ABSTRAK
Tesis ini membahas perlakuan akuntansi atas Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik pada pembukuan penjual, PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan pada pembukuan pembeli, PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN). PGE memperlakukan perjanjian ini sebagai perjanjian yang tidak mengandung sewa, sebaliknya PLN memperlakukan perjanjian ini sebagai perjanjian yang mengandung sewa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus. Perbedaan perlakuan ini terjadi karena perbedaan interpretasi atas kriteria perjanjianyang mengandung sewa sesuai ISAK Nomor 8 (2008). PLN menganggap bahwa PLN mempunyai kemampuan untuk mengarahkan PGE untuk mengoperasikan aset. Sedangkan PGE menganggap keterlibatan PLN hanya pada saat koneksi aliran listrik dari pembangkit PGE ke jaringan listrik PLN. Perbedaan lainnya adalah PLN menganggap bahwa harga dibayar PGE bukan harga yang secara kontraktual tetap untuk tiap unit keluaran. PGE menganggap sebaliknya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik antara PGE dan PLN merupakan perjanjian yang mengandung sewa.

ABSTRACT
This thesis discusses the accounting treatment of Energy Sales Contract on seller?s bookkeeping, PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE) and buyer?s bookkeeping, the State Electricity Company (PLN). PGE treats this contract as the arrangement does not contains a lease, on the contrary PLN treats thiscontract as arrangement contains a lease. This study was conducted using the case study method. These different treatments occurs because of different interpretation of the criterias arrangement contains a lease in accordance to ISAK Number 8 (2008). PLN assumes that PLN is able to direct PGE to operate the asset. While PGE assumes that PLN involvement only at the time of connection electricity from PGE plant to the PLN?s electricity network. Another difference is PLN assumes that the price paid by PGE is not contractually fixed price per unit of output, while PGE assumes otherwise. The study concluds that the Energy Sales Contract between PGE and PLN is an arrangement contains a lease.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darjanto
Jakarta: Gramedia, 1990
582.130 DAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Harnoni Apriyanti
"Bunga merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk mengenali jenis Anggrek. Pada penelitian ini, diusulkan sebuah metode baru untuk pengidentifikasian jenis anggrek. Metode baru ini menggunakan pengolahan citra untuk mengenali jenis Anggrek berdasarkan gambar bunga. Segmentasi background dan objek bunga dilakukan dengan metode Maximal Similarity based on Region Merging (MSRM). Ciri yang digunakan untuk mengenali jenis Anggrek adalah ciri bentuk dan ciri warna. Ciri bentuk meliputi perbandingan 1/10 jarak terpanjang dan terpendek dari titik tepi bunga ke titik pusat, rata-rata jarak normal dari titik tepi bunga ke titik pusat, Centroid Contour Distance (CCD), aspect ratio, roundness, moment invariant dan dimensi fraktal. Sedangkan ciri warna yang digunakan adalah ciri warna HSV dengan mengabaikan nilai V. Ekstraksi ciri tidak hanya dilakukan pada bagian bunga, tetapi juga pada bagian bibir bunga (labellum). Seleksi ciri secara manual dan otomatis menggunakan tool Weka digunakan untuk memperoleh kombinasi ciri terbaik. Metode identifikasi yang digunakan yaitu Fuzzy k-NN, PNN (Probabilistic Neural Network) dan SVM (Support Vector Machine). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ciri yang relatif efektif dalam identifikasi Anggrek yaitu ciri CCD, ciri Warna HSV, dan Moment Invarian. Penggunaan ekstraksi ciri tambahan di bagian bibir bunga dapat meningkatkan hasil akurasi identifikasi jenis Anggrek. Hasil identifikasi yang terbaik adalah 88%, menggunakan semua ciri dengan metode identifikasi Fuzzy k-NN.

Flower is one of parameter that can use for orchid species identification. The novel method to identify orchid species is proposed. In this research, digital image processing method used for identifying orchid species based on flower image. Segmentation between background and flower object, using Maximal Similarity based on Region Merging (MSRM) method. Feature that used for identifying orchid species is shape feature and color feature. Shape feature such as ratio of one tenth of the longest and shortest distance from edge to centroid point of flower, the average normalize distance from edge to centroid point of flower, Centroid Contour Distance (CCD), aspect ratio, roundness, moment invariant and fractal dimension. The color feature that used is HSV color feature with ignoring V value. Feature extraction not only at flower region but also at labellum. Feature selection using manual and automatic method with Weka tool to get the best feature combination. Identification method using Fuzzy k-NN, PNN, and SVM. The result show that the effective feature is CCD, HSV color and Moment invariant. Using feature extraction at labellum can increase the accuracy value of orchid species identification. The best identification value is 88% using all the feature and Fuzzy k-NN method."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T31335
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>