Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34269 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pfister, Manfred
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1993
801.952 PFI t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wessels, Charlyn
Oxford: Oxford University Press, 1991
407 WES d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Amanah, 2006
808.8 Ant
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Susilastuti Sunarya
"Kedatangan pemukim kulit putih pertama di Australia tahun 1788 tidak hanya membawa serta budaya Inggris, termasuk sastra tulis dan genrenya, tetapi juga diwarnai dengan friksi antara para pendatang dengan masyarakat Aborijin yang merupakan penduduk pribumi. Drama di Australia dimulai dengan datangnya penduduk kulit putih yang sebagian besar terdiri dari para narapidana. Selain sebagai sarana hiburan, lakon-lakon yang dipentaskan pada masa koloni penjara tersebut memiliki fungsi didaktis sebagai sarana mengajarkan moral dan cara hidup yang baik kepada para narapidana.
Dengan dihapuskannya koloni penjara dan datangnya masa pendulangan emas muncullah kemudian lakon-lakon melodrama dengan tokoh utama yang dikenal luas oleh masyarakat di daerah sekitar tambang emas seperti tokoh digger, new chum, dan sebagainya. Melodrama masa itu umumnya mengisahkan keberhasilan tokoh Australia serta keunggulan mereka dalam segala hal dari tokoh yang datang dari Inggris; latar yang ditampilkan adalah latar Australia yang akrab dengan penonton. Tema seperti ini merupakan suatu perwujudan upaya para dramawan native born-sebutan bagi orang kulit putih kelahiran Australia-untuk melepaskan diri dari pengaruh Inggris dan menghasilkan drama yang berciri Australia (Kramer, ed., 1981: 190). Adapun sisi Australia yang ditampilkan dalam melodrama masa itu lebih berfokus pada penampilan latar dan tokoh yang Australia dan yang kesemuanya lebih bersifat kasat mata; unsur pendalaman tokoh dalam karakterisasi belum banyak dikupas. Masa pendulangan emas ini juga merupakan masa emas bagi kelompok-kelompok teater yang berkeliling dari satu kota ke kota lainnya dan dari daerah tambang emas satu ke daerah tambang emas lainnya sambil mementaskan karya-karya dramawan Australia.
Berlalunya masa pendulangan emas dan munculnya film bisu lama kelamaan semakin menggeser kedudukan teater sebagai sarana hiburan bagi masyarakat umum. Di samping itu, kejenuhan masyarakat akan tema dan tokoh-tokoh lakon melodrama yang senantiasa sama juga berperan dalam membawa kesurutan popularitas teater.
Tahun-tahun selanjutnya tidak menghasilkan drama yang istimewa. Kelompok-kelompok teater yang masih bertahan lebih banyak berpusat di kota-kota, yang masyarakatnya lebih makmur dan mampu menikmati hiburan seperti teater, dan lebih banyak berupa pemeritasan ulang dari karya-karya drama klasik Inggris seperti karangan Shakespeare.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
D483
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
W.S. Hasanuddin
Bandung: Angkasa, 2009
808.82 HAS d;808.82 HAS d (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Eman Kusdiyana
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asyraf Nadhif Bellamy
"Budaya Jepang identik dengan sikap ketergantungan ketika memiliki suatu ikatan dalam berhubungan dengan orang lain. Sikap ini disebut sebagai amae, dimana pelaku amae berusaha untuk mendapatkan perhatian penuh terhadap orang lain. Amae tidak terbatas pada hubungan orang tua anak, tetapi juga di setiap hubungan lain, termasuk hubungan antar sesama jenis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis perilaku amae dan patologi amae yang terdapat pada drama Restart After Come Back Home. Tujuan yang lain dari penelitian ini adalah mendeskripsikan perasaan homoseksualitas yang terjadi pada tokoh utama dalam drama tersebut. Teori utama yang dipakai dalam melakukan penelitian ini adalah teori amae menurut Takeo Doi (1992). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Penelitian ini juga dibantu dengan teknik sinematografi menurut Bordwell dan Thompson (2003) untuk meneliti data. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa perasaan homoseksualitas tokoh Mitsuomi dapat menyebabkan berbagai perilaku amae seperti toriiru, suneru, higamu, hinekureru, dan uramu. Selain itu, juga terjadi patologi amae seperti toraware, rasa takut terhadap orang lain, kuyamu dan kuyashii, perasaan terluka.

Japanese culture is identical with the attitude of dependence when it has a bond in dealing with other people. This attitude is referred to as amae, where the amae perpetrator tries to get the full attention of others. Amae is not limited to parent-child relationships, but also in every other relationship, including same-sex relationships. This study aims to describe the types of amae behavior and amae pathology found in the drama Restart After Come Back Home. Another purpose of this study is to describe the feelings of homosexuality that occur in the main character in the drama. The main theory used in conducting this research is the amae theory according to Takeo Doi (1992). The method used in this research is descriptive analysis method. This research is also assisted by cinematographic theory according to Bordwell dan Thompson (2003) to examine the data. The results of this study found that Mitsuomi's feelings of homosexuality can cause various amae behaviors such as toriiru, suneru, higamu, hinekureru, and uramu. In addition, amae pathologies also occur such as toraware, fear of others, kuyamu and kuyashii, feelings of hurt."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Talha Bachmid
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
El Bram Apriyanto
"Peneliti membandingkan dua karya drama: Les Chaises karya Eugene Ionesco (Prancis) dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia Kereta Kencana karya W. S. Rendra.Perbandingan dititikberatkan pada persamaan dan perbedaan kedua karya, dari persamaan dan perbedaan itu disimpulkan bahwa W. S. Rendra ternyata melakukan pengkhianatan. Artinya, ia tidak menerjemahkan dengan setia. Banyak elemen dalam Les Chaises absen dalam Kereta Kencana, sebaliknya banyak elemen dalam Kereta Kencana absen dalam Les Chaises.

Abstract
Researcher compares two plays: Les Chaises of Eugene Ionesco (France) and it's translated version in bahasa Indonesia Kereta Kencana of W. S. Rendra. The focus of comparison is to find similiarity and difference between both plays, based on those things researcher then concludes that W. S. Rendra did a treason on this work of translation. Means that he did tranlate not faithfully. There are lot of elements in Les Chaises that are absent in Kereta Kencana, vice versa there are lot of elements in Kereta Kencana absent in Les Chaises. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S227
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riki Alviano
"Drama Korea banyak didasari oleh cerita romantis, sejarah, tema kisah-kisah nyata, komedi, drama keluarga, serta penggabungan gender. Salah satu yang menarik di antaranya adalah pengangkatan LGBT dalam drama Korea. Studi ini bertujuan untuk mengetahui representasi dari kaum gay dalam drama Korea Love With Flaws. Metode penelitian penulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, untuk mencari sumber data terkait representasi dan analisis kaum gay dalam drama Korea Love With Flaws. Penulis menggunakan teori representasi dan teori sosiologi perilaku menyimpang dengan pendekatan paradigma struktural fungsional untuk mendekati dan menganalisis data. Merepresentasikan mempunyai artian yaitu menampilkan sesuatu di pemikiran melalui imajinasi ataupun deskripsi. Proses merepresentasikan merupakan proses untuk menentukan bentuk konkret dari konsep pemikiran yang absurd. Teori sosiologi perilaku menyimpang dengan pendekatan paradigma struktural fungsional memiliki artian bahwa masyarakat dan lembaga sosial saling berkaitan satu sama lainnya untuk bekerja sama membangun keharmonisan. Teori ini mengandung kepercayaan akan adanya kemampuan dari tiap masyarakat untuk mengatasi adanya konflik tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah penulis membuktikan bahwa pada drama Korea Love With Flaws, kaum homoseksual memiliki kesetaraan sosial yang hampir sama dengan kaum heteroseksual. Kaum homoseksual dalam drama ini juga digambarkan masih berjuang untuk mendapatkan hak-hak asasinya sebagai manusia yang berada di dalam lingkungan masyarakat luas. Di sisi lain, drama ini juga memperlihatkan adanya kelompok masyarakat yang mulai mendukung tokoh homoseksual.

Many Korean dramas are based on romantic stories, history, themes of true stories, comedy, family dramas, and the incorporation of gender. One of the highlights is the adoption of LGBT in Korean dramas. This study aims to determine the representation of gays in the Korean drama Love With Flaws. This research method of writing uses a qualitative method with a descriptive approach, to find data sources related to the representation and analysis of gays in the Korean drama Love With Flaws. The Author uses representation theory and deviant behavior sociology theory with a functional structural paradigm approach to approach and analyze data. Representing has the meaning of displaying something in thought through imagination or description. The process of representing is a process of determining the concrete form of an absurd concept of thought. The sociological theory of deviant behavior with a structural functional paradigm approach means that society and social institutions are interrelated with each other to work together to build harmony. This theory contains the belief in the ability of each community to overcome the conflict. The results of this study are the authors prove that in the Korean drama Love With Flaws, homosexuals have almost the same social equality as heterosexuals. Homosexuals in this drama are also depicted as still struggling to get their human rights as human beings in the wider community. On the other hand, this drama also shows that there are groups of people who begin to support homosexual characters.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>