Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158008 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Candra Listanto
"Perilaku inhibisi ekstrak ubi ungu berdasarkan pengaruh perbedaan konsentrasi yang ditambahkan (2 ml, 4 ml, dan 6 ml) pada baja karbon rendah di lingkungan air demineralisasi yang disuntikan gas CO2 telah diteliti dengan menggunakan metode kehilangan berat. Ekstrak ubi ungu dipilih sebagai inorganic inhibitor karena mengandung senyawa antioksidan yang dapat menghambat laju korosi. Waktu perendaman sampel baja SPCC untuk semua penambahan konsentrasi adalah sama, yaitu selama 5 hari.
Hasil penelitian menunjukkan ekstrak ubi ungu merupakan inhibitor korosi yang cukup efektif untuk baja karbon rendah di lingkungan asam lemah, karena penghambatan laju korosi terjadi cukup signifikan dengan efisiensi sebesar 14.31 ? 36.45 % dengan penambahan konsentrasi 2 - 6 ml ekstrak ubi ungu.

Behavioral inhibition of purple sweet wine based on the effect of different concentrations were added (2 ml, 4 ml, and 6 ml) on low carbon steel sample in demineralization water with CO2 inject, environment has been investigated using weight loss method. Purple sweet potato extract is selected as green corrosion inhibitors because they contain antioxidant compounds that can inhibit the corrosion rate. SPCC steel sample immersion time for all the additional concentrations are equal, ie for 5 days.
Results showed purple sweet wine is commonly effective corrosion inhibitor for low carbon steel in weak acid environment, because it can inhibit the corrosion rate significantly with an efficiency of 14,31 ? 36,45% with the addition of purple sweet potato extract concentration of 2-6 ml.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S168
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Idham Akbar
"Perilaku inhibisi ekstrak ubi ungu berdasarkan pengaruh waktu rendam yang ditambahkan (2 ml pada setiap wadah) pada baja karbon rendah di lingkungan air demineralisasi yang diinjeksikan karbon dioksida telah diteliti dengan menggunakan metode kehilangan berat. Ekstrak ubi ungu dipilih sebagai green corrosion inhibitor karena mengandung senyawa antioksidan yang dapat menghambat laju korosi. Waktu perendaman sampel baja SPCC adalah 3, 6, 9, 12 hari. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak ubi ungu dapat menurunkan laju korosi baja karbon rendah di lingkungan air demineralisasi yang dinjeksikan karbon dioksida dengan efisiensi sebesar 9.1576 - 24.8356 % dengan penambahan konsentrasi 2 di setiap wadahnya.

Behavioral inhibition of purple sweet potato extract based on the effect of exposure time (2 ml every container) on low carbon steel sample in Carbon dioxide (CO2) Injected Demineralized Water environment has been investigated using weight loss method. 'ekstrak ubi ungu' is selected as green corrosion inhibitors because they contain antioxidant compounds that can inhibit the corrosion rate. The time of immersion for SPCC steel sample are 3, 6, 9, and 12 days. Results showed 'ekstrak ubi ungu' can decrease the corrosion rate in Carbon dioxide (CO2) Injected Demineralized Water environment with an efficiency of 9.1576 - 24.8356 % with the addition of 2 ml concentration every container."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S756
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Leon Valentino
"Ubi ungu adalah salah satu bahan organik yang tersedia di alam yang mempunyai fungsi sebagai anti oksidan. Fungsi dari anti oksidan yang terdapat dalam kandungan ubi ungu ternyata dapat dikembangkan menjadi inhibitor yang menghambat laju korosi baja karbon rendah pada lingkungan air laut. Inhibitor ubi ungu diharapkan dapat menggantikan inhibitor organik sintetis yang tidak ramah lingkungan. Pengembangan inhibitor ubi ungu diharapkan ke depan menjadi inhibitor yang ramah lingkungan, biodegradable, dan murah. Metode pengujian pencelupan atau immersion dilakukan dengan variasi penambahan konsentrasi 2 ml, 4 ml dan 6 ml dan waktu pencelupan selama 5 hari untuk mengetahui kadar optimal penambahan sirup ubi ungu. Hasil penelitian membuktikan bahwa inhibitor ubi ungu mampu menurunkan laju korosi hingga 49.49% dengan penambahan 6 ml.

Purple Potato (Solanum Andigenum) as one of organic materials that exist in nature have function as an antioxidant. The antioxidant function that exist in sweet potato can be developed as inhibitor to reduce corrosion rate of low carbon steel in NaCl 3,5 environment. Purple potato inhibitor is expected to replace the use of synthetic organic inhibitors which is not evironmental friendly. The developing of purple potato inhibitor is expected to become inhibitor that environmental friendly, biodegradable and cheap. The immersion methode is used with the variation of concentration addition 2 ml, 4 ml and 6 ml and 5 days of immersion to determine the optimum concentration addition of purple potato. Result shows that purple potato inhibitor capable to reduce corrosion rate up to 49.49% with 6 ml additon."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1862
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dobiet Kisan Kaefama
"Penggunaan ekstrak ubi ungu sebagai inhibitor organik untuk material baja karbon rendah di lingkungan air laut pada temperatur 40oC telah diteliti dapat melindungi baja dari korosi. Ekstrak ubi ungu yang mengandung senyawa antioksidan yang berupa senyawa antosianin diharapkan dapat digunakan sebagai inhibitor organik yang bersifat ramah lingkungan. Metode kehilangan berat untuk menguji efektivitas ekstrak ubi ungu sebagai inhibitor dengan variasi konsentrasi (0, 0,44%, 0,89%, dan 1,33%) dan lama waktu perendaman selama 4 hari, memberikan hasil yang cukup baik untuk menghambat laju korosi pada baja karbon rendah dengan efisiensi sebesar 11,40%-41,13%.

The using of extract purple potatoes as organic inhibitor for low carbon steel material in seawater environtment at 40oC operating temperature had been tested that it can used to protect steel from corrosion. Extract of purple potatoes which contain antioxidant are expected can be used as a eco-friendly organic inhibitor. Weight loss method that applied to test the effectiveness of extract purple potato as inhibitor with different concentration of extract purple potato (0%, 0,44%, 0,89%, 1,33%) and the immersion time is 4 days long, give a good result that it can inhibit corrosion rate of low carbon steel with vary efficiency, from 11,40% to 41,13%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1199
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marcelleus Mario
"Korosi merupakan salah satu permasalahan penting yang harus dihadapi oleh berbagai macam sektor industri di Indonesia. Korosi memberikan efek dari segi ekonomi maupun dari segi keselamatan kerja. Salah satu cara pencegahan dan pengendalian korosi adalah dengan penambahan inhibitor. Umumnya inhibitor korosi berasal dari senyawa-senyawa organik dan anorganik yang mengandung gugus-gugus yang memiliki pasangan elektron bebas, seperti nitrit, kromat, fospat, urea, fenilalanin, imidazolin, dan senyawasenyawa amina. Namun demikian, pada kenyataannya bahwa bahan kimia sintesis ini merupakan bahan kimia yang berbahaya, harganya lumayan mahal, dan tidak ramah lingkungan, sehingga industri-industri kecil dan menengah jarang menggunakan inhibitor pada sistem pendingin, sistem pemipaan, dan sistem pengolahan air produksi mereka, untuk melindungi besi/baja dari serangan korosi. Untuk itu penggunaan inhibitor yang aman, mudah didapatkan, bersifat biodegradable, biaya murah, dan ramah lingkungan sangatlah diperlukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beras ketan hitam sebagai inhibitor organik pada lingkungan air tanah dan mengetahui efisiensi beras ketan hitam terhadap waktu pengujian. Pengujian laju korosi menggunakan metode kehilangan berat dimana sampel baja SPCC direndam dalam air tanah selama 3, 5, dan 7 hari.
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan beras ketan hitam bekerja baik dilingkungan air tanah karena terjadi penurunan laju korosi antara perendaman dengan inhibitor dan perendaman tanpa inhibitor terhadap lamanya waktu pengujian. Penurunan laju korosi terbesar pada hari ke-7, yaitu sebesar 53,0006%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51529
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Adi Putra
"Perilaku inhibisi organik terhadap baja karbon rendah di lingkungan HCl 1M yang berupa ekstrak ubi ungu, telah diteliti dengan pengaruh waktu perendaman (3, 6, 9, dan 12 hari) dan menggunakan metode kehilangan berat. Penggunaan ekstrak ubi ungu sebagai inhibitor organik, karena terdapat kandungan antioksidan yang dapat memperlambat laju korosi. Konsentrasi ekstrak ubi ungu yang digunakan bernilai sama untuk semua waktu perendaman, senilai 6 ml. Hasil penelitian ini menunjukkan ekstrak ubi ungu merupakan inhibitor korosi yang efektif untuk baja karbon rendah di lingkungan asam kuat, hal ini dibuktikan dengan dapat menghambat laju korosi secara signifikan dengan efisiensi sebesar 77,96% - 84,88% selama waktu rendam 3 -12 hari.

Behavior of organic inhibition on low carbon steels in HCl 1M in purple sweet potato extract, has been shown to result with the effects of submersion time (3, 6, 9, and 12 days) and investigated by the weight loss method. Purple sweet potatoes as an organic inhibitor because antioxidant compounds contained in purple sweet potatoes which can reduce the corrosion rate. Extract concentration and immersion time of purple sweet potatoes have the same equation, which are 6 ml. The research results indicate that extract of purple sweet potatoes was an effective corrosion inhibitor for low carbon steels in acidic environment, this results is proved that could reduce the corrosion rate significantly with inhibition efficiency of 77,96%-84,88% with immersion times ranging between 3-12 days."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S697
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Remon Yonasa Horasmukti
"Justifikasi beras ketan hitam sebagai inhibitor organik ditentukan dengan membandingkan laju korosi baja SPCC yang diuji rendam di larutan HCl 0,1 M dengan dan tanpa penambahan beras ketan hitam 500 gpl.
Hasilnya beras ketan hitam dapat menekan laju korosi dengan efisiensi 63,952 - 81,2412 % selama waktu uji rendam 3 - 7 hari. Penelitian ini merupakan penelitian tahap awal sehingga mekanisme penghambatannya secara mendetail tidak mencakup bagian dari penelitian ini. Namun pendekatan secara elektrokimia dilakukan untuk membantu justifikasinya dan meramalkan mekanisme yang terjadi dari perubahan potensial logam dan pH larutan.

Justification black glutinous rice as an organic inhibitor was determined by comparing corrosion rate of immersed SPCC steel in 0.1 HCl solution with and without addition of 500 gpl black glutinous rice.
The result black glutinous rice can inhibit corrosion rate of SPCC steel with the efficiency reaches 63,952 - 81,2412 % during 3 - 7 days of immersion test duration. This study was a early stage research so its detailed inhibition mechanism beyond this study objectives. But electrochemically approach study was done to help its justification and predicted the mechanism it took out of the changing of steel potential and pH solution.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51354
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gracio Plorentino
"Ubi ungu mempunyai senyawa antosianin yang merupakan suatu antioksidan. Sifat ubi ungu yang ramah lingkungan, murah, dan mudah didapat menjadikan ubi ungu berpotensial untuk menjadi salah satu inhibitor untuk menggantikan inhibitor lain yang bersifat tidak ramah lingkungan dalam lingkungan NaCl 3,5% pada lembaran baja karbon rendah. Metode kehilangan berat digunakan dalam penelitian kali ini, dengan menggunakan variasi lama waktu pengujian (3,6,9, dan 12 hari) dan penggunaan inhibitor X sebanyak 2 ml. Hasil yang didapat cukup baik dimana efisiensi tertinggi didapat pada waktu pengujian 9 hari dengan efisiensi 37,16%.

Anthocyanin from sweet potatoes acts as an antioxidant, the caracteristics of antosianin which is environmental friendly, inexpensive, and easy to get makes sweet potatoes very potential to become one of an organic inhibitor to replace other inhibitor that are not environmental friendly in 3.5% NaCl environment at low carbon steel plate. Weight loss method used in this study, using a variety of testing time (3,6,9, and 12 days) and the use of inhibitors X is 2 ml. The result is good enough where the highest efficiency obtained at the time of testing 9 days with 37.16% efficiency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S163
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andhi Gunaatmaja
"Ekstrak ubi ungu dikembangkan sebagai inhibitor organik untuk mengurangi laju korosi pada baja karbon rendah di lingkungan NaCl 3,5%. Penelitian telah dilakukan dengan perbedaan waktu perendaman (3,6,9,dan 12 hari) menggunakan metode kehilangan berat. Konsentrasi inhibitor ekstrak ubi ungu yang digunakan pada semua waktu perendaman sebesar 6 ml. Ekstrak ubi ungu memiliki zat antosianin yang berfungsi sebagai antioksidan untuk menghambat laju korosi. Ekstrak ubi ungu kurang efektif sebagai inhibitor organik pada lingkungan NaCl 3,5% dengan efisiensi 37,63%-43,42% selama waktu uji 3-12 hari dengan efisiensi maksimum pada waktu perendaman 9 hari.

Purple sweet potato extract was developed as an organic inhibitor to reduce the rate of corrosion in low carbon steel in NaCl 3.5% environment. Research has been conducted with different immersion time (3,6,9, and 12 days) using weight loss methode. Concentration of inhibitor purple sweet potato as much as 6 ml for all immersion time. Purple sweet potato extract is a substance that anthocyanins act as antioxidants to inhibit the rate of corrosion. Purple sweet potato extract is less effective as an organic inhibitor in NaCl 3.5% environment with efficiency of 37.63%-43.42% during the test period 3-12 days with maximum efficiency in 9 days."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S755
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fachri Nr
"Korosi merupakan salah satu permasalahan penting yang harus dihadapi oleh berbagai macam sektor industri di Indonesia. Korosi memberikan efek dari segi ekonomi maupun dari segi keselamatan kerja. Salah satu cara pencegahan dan pengendalian korosi adalah dengan penambahan inhibitor.
Ubi Ungu sebagai bahan organik dapat dikembangkan sebagai inhibitor untuk mengurangi laju korosi untuk baja karbon rendah di lingkungan air laut. Ubi ungu diharapkan dapat dijadikan sebagai inhibitor yang bersifat aman, ramah lingkungan, serta bio-degradable dan juga dapat mengurangi penggunaan bahan sintetis. Metode kehilangan berat digunakan untuk menguji keefektifan ubi ungu sebagai inhibitor dengan variasi konsentrasi (2ml, 4ml, 6ml) dan lama perendaman selama 4 hari.
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan ubi ungu bekerja kurang baik baik dilingkungan air laut karena terjadi efisiensi yang didapat relative kecil sehingga kurang cocok digunakan sebagai inhibitor. Efisien rata-rata dari ke-3 konsentrasi tersebut diperoleh sekitar 13,20%, dengan maksimum nilai efisiensi terjadi pada konsentrasi 2ml yaitu sebesar 21,02%.

Corrosion is one important problem that must be faced by a variety of industrial sectors in Indonesia. Corrosion effect in terms of economic and in terms of safety. One way of prevention and corrosion control is by the addition of inhibitors.
Sweet potatoes as the organic material can be developed as an inhibitor to reduce corrosion rates for low carbon steel in sea water environment. Purple sweet potatoes are expected to serve as safety inhibitors ,friendly environment, and biodegradable and also reduce the use of synthetic materials. Weight loss method is used to test the effectiveness of sweet violet as inhibitors with various concentration (2ml, 4ml, 6ml) and soaking for 4 days.
Conclusion of this study that sweat potato as green inhibitor work less well in the environment of sea water because of efficiencies gained relatively small, making it less suitable for use as an inhibitor. Efficient average of the 3 concentrations were obtained approximately 13.20%, with a maximum value of efficiency occurs at a concentration that is equal to 21.02% at 2ml.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S42374
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>