Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64356 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Buyung Anggi Prabowo Kusumo
"Angels with dirty faces merupakan pendekatan dalam berarsitektur yang berorientasi pada masyarakat pengguna. Pemahaman Angels with dirty faces terkait dengan okupansi ruang-ruang ideal dalam arsitektur oleh hal lain yang muncul dalam realita kehidupan keseharian masyarakat. Pedagang kaki lima yang ada pada ruang-ruang kota urban merupakan representasi dari Angels with dirty faces. Mereka muncul pada saat dibutuhkan, bekerja atas event yang sedang berlangsung, kemudian menghilang setelahnya Skripsi ini membahas arsitektur temporer yang muncul sebagai respon atas event yang terjadi pada waktu-waktu tertendau. Dalam hal ini, waktu digunakan sebagai sudut pandang dalam arsitektur.

Angels with dirty faces are an architectural approach that oriented in the community-users. Understanding Angels with dirty faces associated with the occupancy of ideal space in architecture by the other things that appear in the reality of everyday life of the society. Street vendors that exist in the urbanized spaces are a representation of the Angels with dirty faces. They arise in time of need, working on events in progress, and then disappeared after it. This thesis discusses temporary architecture that emerges as a response to events occurs at certain times. In this case, time is used as a point of view in the architecture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S184
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Arif Nasrullah
"Sejak kemunculan film yang dapat menggambarkan dinamika di era modern, ruang kota dengan segala elemen serta dinamikanya semakin banyak dibahas sebagai objek dalam media film. Banyak para filmmaker yang terinspirasi oleh ruang kota berusaha menggambarkan persepsi mereka tentang kota melalui media gambar bergerak ini. Mulai dari jenis documentary berkembang lebih jauh hingga kota berperan sebagai narrative space dalam film fiksi. Mengingat fiksi memiliki plot yang merupakan inti dari penuturan gambar maka penggambaran kota dalam film fiksi semakin terdistorsi. Tulisan ini berusaha membahas penggambaran kota dalam film fiksi melalui teori persepsi dan teknik sinematika.

Since the birth of cinema which was claimed that could potentially describe the dynamics of the modern era, urban space as a ground of modern practices with all elements and its dynamics become inspiration to most all cinema practitioners. As they try to film the urban spatiality they also put some ideas in it so we should be aware that everything we see in film was all taken from their point of view. Started from a simple documentary, to most complex fictional story (which pictured our city space distorted from reality). In this paper I will try to discuss how the city is represented as a narrative space in fiction film using the perception theory and cinematic techniques."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulina Fajrini
"Film berperan sebagai media representasi utama yang digunakan oleh para ahli sejarah dalam menampilkan kembali ruang kota di masa lalu lewat nostalgia. Memori-memori memberikan identitas ruang dalam set film sebagai karakter utama sehingga memunculkan ruang lain yang bersifat imajiner, salah satunya merupakan ruang utopia. Ruang utopia masa lalu di dalam film direpresentasikan lewat simbol yang menjadi kunci utama dalam mengaitkan plot cerita dan mengandung nilai-nilai tradisional yang dapat mendukung keadaan utopia masa lalu sebagai tema utama representasi. Skripsi ini menggunakan 2 film berbeda yang diproduksi dalam 15 tahun terakhir, Pleasantville (1998) dan Midnight in Paris (2011) untuk melihat bagaimana representasi yang dihadirkan terhadap ruang kota utopia masa lalu berdasar pada persepsi personal.

Films are used, by historian, as the primary media of representing urban space in the past through nostalgia. Memories are the main characteristics of the identity in film set space. Hence the production of another space, an imaginary space, the utopia. Utopian space of the past in films are represented in symbols which become the key in story plots. These contain traditional values that enhances the utopia state of the past as the representation main theme. This writing utilises two different films which are produced within the last fifteen years, “Pleasantville” (1998) and “Midnight in Paris” (2011), in order to analyze how the representation of the past utopian urban space are based on personal perception."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46356
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khusnul Hotimah Dwiyanti
"Selayaknya sebuah ruang arsitektur, video musik juga memiliki ruang. Ruang di dalam video musik menggambarkan lirik dari lagu sehingga dapat dinikmati oleh penikmat musik. Skripsi ini membahas tentang bagaimana elemen arsitektur dapat membentuk narasi ruang dalam sebuah video musik. Video musik mengubah elemen audio menjadi elemen audio visual. Visual yang dihasilkan merupakan hasil visualisasi elemen arsitektur yang membentuk ruang di dalam video musik.
Melalui studi kasus, dilakukan proses pembacaan ruang yang terbentuk dan bagaimana elemen-elemen ruang dapat membentuk narasi pada sebuah video musik. Penulisan skripsi ini juga bertujuan untuk mengetahui elemen ruang arsitektur dapat mempengaruhi bentuk narasi yang dihasilan di dalam sebuah video musik, sehingga isi dan makna video musik dapat tersampaikan.

Music videos also have space like architecture does. The space demonstrates its lyrics from the song so it can be enjoyed by music lovers. This thesis discusses how the elements of architecture can shape the narrative of space in a music video. Music videos changes audiotory elements to become audiovisual elements. The visuals are a result of the visualization of the architectural elements that form space in music videos.
The case study is done through the process of reading the space that has been formed, and seeing how the elements of the space can be form the narratives on a music video. The aim of this writing is to determine how far the effects of architectural space can change the form of narratives produced in music videos, so the contents and meanings of the music video can be delivered to the audience.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inten Gumilang
"Pertanyaan besar mengenai ada tidaknya potensi ruang yang bersifat meditatif didalam ruang perjalanan user menjadi basis pengkajian skripsi ini. Pendalaman teori dibagi menjadi tiga bagian, pertama adalah aktivitas berjalan dan ruang seperti apa yang tergolong meditatif, lalu yang kedua adalah hubugan antara jenis karakter ruang meditatif yang sesuai dengan aktivitas berjalan meditatifnya, dilanjutkan dengan yang ketiga yakni mengkaji bagaimana proses mengalami ruang oleh user sewaktu aktivitas berjalan meditatif terjadi. Hasil pendalaman teori menjadi basis studi kasus yang melibatkan tiga user yang masing-masing berjalan di empat ruang perjalanan yang berbeda, tiap proses pengalaman perjalanannya digambarkan lewat diagram. Dari hasil studi kasus, ditemukan bahwa ada potensi ruang meditatif dalam ruang perjalanan user yang melakukan aktivitas berjalan meditatif, karena di dalamnya user dan ruang bisa saling berinteraksi dengan cara yang lebih intim dan personal. Membuktikan bahwa ruang mampu mempengaruhi manusia dititik yang tidak mereka sadari

"Is there any meditative potential space that could be found in a space of journey by user" ? will becoming a base foundation for research in this thesis. It started by the assessment of theories that divided in three section, first is walking activity and character of space that has meditative quality, second is relation between each character of meditative space with its meditative walking activity, and third is analysing the spatial experience process by user when the meditative walking activity is happening. The theory assessment will be the foudation of case studies which involves 3 partisipant. Each of them will be doing a walking journey in 4 different space characteristic, every experience in every journey will be depicted by diagram. The conclusion of the case studies are : meditative potential space could be found in a space of journey by user who do the meditative walking activity, because user and space could communicate in a very intimate and personal way. It proves that space could affect human in a way that sometime we are unconscious about it."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ujung, Verarisa Anastasia
"Ruang sebagai wadah representasi kuasa dan respon akan penyimpangan perilaku diri merupakan ide besar dalam skripsi ini. Sebab, ruang merupakan dimensi kehidupan sosial dan elemen penting terkait dengan kuasa dan pengawasan sosial. Ruang dengan fungsi dan karakteristik terkait ide tersebut didefinisikan sebagai correctional space. Pada dasarnya, correctional space merupakan solusi ruang akan kebutuhan penghukuman, pengawasan serta koreksi terhadap penyimpangan yang dipahami sebagai tindakan kriminal. Sehingga, skripsi ini berfokus dalam konteks keterikatan ruang, diri, dan kuasa dalam ide koreksi.
Kuasa yang direpresentasikan dalam correctional space berlaku melalui aspek spasial dan sosial dalam bentuk institusi yang dalam hal ini adalah Lembaga Pemasyarakatan. Studi kasus yang dibahas adalah Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang yang menerapkan sistem pengawasan dan pembinaan melalui kuasa pendisiplinan dan toleransi. Lembaga Pemasyarakatan sebagai correctional space dikarakterisasi oleh sistem relasi, interaksi, kontak, dan toleransi antar penyelenggara kuasa terhadap warga binaan. Maka, penting untuk membahas bagaimana kuasa pendisiplinan dan toleransi dipahami secara ruang dalam Lembaga Pemasyarakatan sebagai correctional space. Temuan skripsi ini diharapkan dapat memberi pengertian spasial terkait penerapan correctional space dalam Lembaga Pemasyarakatan.

Space as the representation of power and response of disorder behavior is a central idea of this study. That's because of space is related to social life dimension and an important element in the constitution of power and social control. Space that consist of the function and characteristic according to those idea is defined as a correctional space. Basically, correctional space is the space solution with the aim of punishment, control and correctional action for the opposite behavior which is considered as a crime. That's why the study is focusing in the context of space, body, and power through correctional idea.
Power which represented in correctional space applied through spatial and social aspect in institution which considered as a penitentiary. This case studied in Penitentiary of Cipinang in which applied the control and development system through disciplinary power and toleration. Penitentiary as a correctional space is characterized by the system of relation, interaction, contact, and toleration between stake-holder and inmate. That's why, it's important to study how disciplinary power and toleration has been considered spatially in penitentiary as the correctional space. As the result, this study may contribute in spatial understanding of the implementation of correctional space in Penitentiary.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S181
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tenrita Rizkiati
"[Jalan adalah ruang publik yang menentukan gambaran kehidupan sebuah kota. Gambaran itu terbentuk dari aktivitas yang terjadi di jalan.Skripsi ini melihat hal tersebut dari keberadaan watcher serta user yang ada di jalan. User adalah masyarakat yang menggunakan jalan. Watcher adalah masyarakat yang berada di sekitar jalan cukup lama untuk dapat turut mengawasi lingkungan sekitar. Pada kebanyakan kasus, penjaga toko dan warga sekitar berperan sebagai watcher. Namun watcher dalam skripsi ini dilihat sebagai peran dari Pedagang Kaki Lima karena mereka berada di jalan selama dua puluh empat jam. Pedagang Kaki Lima sering dianggap negatif karena identik dengan kekumuhan, ketidakteraturan, dan lain sebagainya. Di skripsi ini mereka dilihat sebagai bagian masyarakat yang memiliki dampak positif bagi kehidupan kota sebagai watcher. Untuk melihat hal tersebut digunakan ilmu psikogeografi, yaitu suatu ilmu yang mempelajari dampak sebuah tempat terhadap perasaan dan perilaku manusia. Salah satu metodenya, dérive, dilakukan untuk mengamati ruang kota secara lebih kritis. Dérive adalah suatu kegiatan berjalan yang dilakukan untuk melihat lingkungan dan aktivitas secara lebih kritis kemudian mendokumentasikannya sebagai bentuk refleksi kita. Berdasarkan perjalanan yang telah dilakukan, ditemui bahwa Pedagang Kaki Lima memengaruhi lingkungannya dengan memberikan serangkai dampak positif. Peran mereka sebagai watcher menjadikan lingkungannya hidup dan aman.
, Street is public space that represents the city life. That image is shaped by activities appear on it. This study sees that from the existence of watcher and user. Users are people who uses the street while watchers are people who stays longer that they take part in watching the environment from crime. In many cases shop keepers and people who lives nearby are as watchers. But in this study, street vendors are seen as one who play the role as watchers because since they spend twenty four hours on street. Negative image come to them from society as the cause of traffic jam, chaos, and many more. While positive influence can also be seen from them. In order to see the case, psychogeography, a study of geographical effect on psychology and human behaviour, is used. One of the methode, dérive, is implemented to see the city space critically. Dérive is the activity of walking, to see the environment critically, and documenting it for our reflection on that environment. According to the wandering, street vendors influence their environment by giving positive effects. Their role as watcher creates a safe and lively environment.
]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Prawirajati
"Coffee shop telah menjadi gaya hidup dalam budaya minum kopi di Indonesia bahkan dunia. Gaya hidup ini membawanya pada keseharian masyarakat di Indonesia yang sebelumnya memiliki budaya minum kopi di warkop (warung kopi). Everyday dilihat sebagai konsep dan pengalaman berkaitan dengan modernity dan domesticity. Dalam ruang interior coffee shop, domesticity dan modernity dapat dilihat melalui setting dan producer ruang interior yang didasarkan pada everyday serta kebutuhan dan kenyamanan manusia. Modernity dalam ruang interior coffee shop hadir melalui setting ruang interior yang seragam, global, dan kekinian. Setting ini hadir dari penguasa ataupun desainer dengan keidealan untuk membentuk citra(images). Domesticity hadir dengan setting ruang yang subjektif dan apa adanya dengan memanipulasi setting sebagai upaya individu untuk mendapatkan kebutuhan dan kenyamanan dengan subjektivitasnya.

Coffee shop has become lifestyle in Indonesian coffee culture and even in the world. This lifestyle brought on everyday people in Indonesia who previously had warkop (warung kopi) as their coffee culture. Everyday as a concept and a experience relating with domesticity and modernity. In interior space of coffee shop, domesticity and modernity can be viewed through spatial setting and spatial producer which are based on everyday as well as human needs and comfort. Modernity in interior space of coffee shop is presented by spatial setting which are uniform, global, and modern. The setting comes from ruler or designer with their ideal to create images. Domesticity is presented by spatial setting which are subjective and ordinary with manipulating setting. That is a people attempt with their subjectivity to get needs and comfort."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S46768
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cesario Dwi Yoniarto
"Klub malam adalah salah satu ruang yang dapat menghasilkan faktor unik ketika berada di dalamnya. Skripsi ini akan menganalisa ruang klub malam, serta faktorfaktor yang dapat mempengaruhi perilaku orang-orang di dalam ruang tersebut; yang akan menguntungkan bagi pendalaman dan pemahaman ruang dalam arsitektur. Penemuan yang menarik, dimana perilaku orang-orang tercermin ke dalam bentuk timeline, di mana faktor-faktor yang beragam menentukan hasil perilaku mereka. Penulis ingin memperluas pengetahuan tentang studi arsitektur dan bagaimana hal itu mempengaruhi perilaku orang dalam klub malam. Hasil analisis dari skripsi ini dapat digunakan dan dikembangkan pada analisis di masa depan, dari sisi arsitektur, dan bidang lainnya.

Nightclubs are one of the spaces that creates a unique feeling to be inside of. Beneficial to understanding space in architecture, the thesis will analyze nightclub spaces, and the behavior that it influences towards the people inside it. An interesting find, that the behavior of the people are reflected into a form of timeline, where diverse factors determine those outcomes of behavior. The author wishes to widen the knowledge of architectural studies and how it affects the behavior of people in a nightclub setting. The uniqueness of nightclub spaces benefits in future analysis in architectural studies, and environmental psychology."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53876
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Rahman Wahid
"Skripsi ini membahas kemampuan Augmented Reality sebagai visualisasi ruang virtual dalam memperpanjang ruang fisik penggunanya. Saya melihat Augmented Reality memiliki potensi lebih dalam mempengaruhi ruang, tetapi saat ini hanya umum digunakan untuk hiburan. Untuk itu dilakukan studi terhadap penggunaan aplikasi Augmented Reality dalam kehidupan sehari-hari.
Dapat disimpulkan, interaksi dan pelapisan pada Augmented Reality membuat penggunanya melihat ruang melebihi batas fisik yang ada. Kemudian Augmented Reality memang dapat memudahkan kehidupan dengan mempercepat penerimaan informasi yang dibutuhkan manusia. Walaupun saat ini masih banyak kekurangan, tetapi seiring berkembangnya teknologi bukan tidak mungkin Augmented Reality akan benarbenar menjadi bagian dari keseharian manusia.

This paper presents the potential of Augmented Reality as the cyberspace visualization to have the physical space of the user virtually extended. I see that the Augmented Reality has more chance to influence space, yet it is merely applied for entertainment purposes. A study about applications of Augmented Reality is therefore conducted.
We may conclude, the so-called "interaction and layering" on Augmented Reality enable the user to broaden his view on space beyond the physical boundaries. In addition, Augmented Reality can simplify the life through a quick information acquiry. By the advancement of technology, Augmented Reality will be indeed part of human's life, despite its weakness.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43254
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>