Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56815 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Thio Yonatan
"Pada tahun 1997 terjadilah krisis moneter di Indonesia. Krisis moneter tersebut kemudian menjadi makin parah karena terjadi juga krisis politik yang mengakibatkan lengsernya Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia pada tanggal 21 Mei 1998. Perbankan Indonesia telah mengalami masalah yang sangat kronis didalam kredit bermasalah atau Non Performing Loans (NPL) yang sangat memprihatinkan, yaitu sebagai akibat terpuruknya sektor riil. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (disingkat: BPPN) adalah sebuah lembaga yang dibentuk pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 27 Tahun 1998 tentang Pembentukan BPPN. Lembaga ini dibentuk dengan tugas pokok untuk penyehatan perbankan, penyelesaian aset bermasalah dan mengupayakan pengembalian uang negara yang tersalur pada sektor perbankan. Tidak terkecuali PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia yang punya kewajiban dengan bank Yakin Makmur (YAMA) dalam bentuk pinjaman sindikasi (syndicated loan) dan modal kerja (working capital), dimana bank YAMA telah masuk dalam program penyelamatan perbankan nasional yang dilakukan oleh BPPN. Banyak tagihan para debitor yang dialihkan kepada investor dari tangan BPPN. Disinilah awal mula kronologis perkara antara PT. Berkah Karya Bersama sebagai investor dan Siti Hardiyanti Rukmana sebagai debitor PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia dan Citra Grup."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T28887
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Rizki Fauza
"[Pemberian kuasa merupakan langkah hukum yang dibenarkan oleh Undang-Undang. Pemberi Kuasa atau Prinsipal dapat memberikan kuasa kepada pihak yang menurutnya bisa mewakili kepentingan hukumnya. Berdasarkan Pasal 1338 KUHPerdata mengenai prinsip kebebasan berkontrak, kuasa tersebut dapat diberikan dengan kuasa yang tidak dapat ditarik kembali. Akan tetapi Pasal 1338 KUHPerdata
tersebut telahdiberi batasan dengan Pasal 1337 KUHPerdata yang menyatakan bahwa suatu sebab adalah terlarang, jika sebab itu dilarang oleh undang-undang dan Pasal 85 ayat 5 UUPT menyatakan bahwa dalam hal pemegang saham hadir sendiri dalam RUPS, surat kuasa yang telah diberikan tidak berlaku untuk rapat tersebut. Pada
penulisan tesis ini, penulis menggunakan bentuk penelitian normatif, dengan tipe penelitian deskriptif analistis, dan jenis data yang digunakan data sekunder. Dijelaskan dalam pokok permasalahanmengenai kuasa yang tidak dapat ditarik kembali dalam meghadiri dan memberikan suara pada Rapat Umum Pemegang
Saham dilihat dari peraturan perundang-undangan yang berlaku dan pandangan pengadilan pada tiap-tiap putusannya.Penelitian dilakukan terhadap putusan Pengadilan, mulai dari Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, dan Mahkamah Agung terhadap Sengketa Antara Para Pemegang Saham PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia melawan PT. Berkah Karya Bersama. Ditemukan jawaban bahwa kuasa yang tidak dapat ditarik kembali tersebut tetap dapat dicabut berdasarkan Pasal 1337 KUHPerdata dan Pasal 85 ayat 5 UUPT;The power of attorney as a legal step allowed by regulation, principal has been given power of attorney to a party as represent in person for legal interest. Based on article 1338 Indonesian Civil Code Authorization on principle freedom of contract, The Power of Attorney can be form of hereby confers an irrevocable power of attorney. But article 1338Indonesian Civil Code has been restricted with article 1337 Indonesian Civil Code a cause is not permissible if it is prohibited by law, or if it violates good conduct, or public orderand article 85 paragraph 5 concerning Limited Liability Companies in the event that shareholders are present at the GMS in person, any power of attorney they have given shall not be valid for that meeting.In this Thesis in writer adopt a juridical normative and descriptive analyst method or research and relies on secondary data sources. For research matter this researchwill be explain the irrevocable power of attorney to attend and give a vote to General Meeting of Shareholders has been seen form all of regulations and the courts view
from each decisions. Research conducted on the decision by judge, starting from the Court, High Court, and The Supreme Court to dispute between shareholders PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia versus PT. Berkah Karya Bersama. Already found the answer irrevocable power of attorney still be revoked based on article 1337 Indonesian Civil Code and article 85 paragraph 5 concerning Limited Liability Companies.;The power of attorney as a legal step allowed by regulation, principal has been given
power of attorney to a party as represent in person for legal interest. Based on article
1338 Indonesian Civil Code Authorization on principle freedom of contract, The
Power of Attorney can be form of hereby confers an irrevocable power of attorney.
But article 1338Indonesian Civil Code has been restricted with article 1337
Indonesian Civil Code a cause is not permissible if it is prohibited by law, or if it
violates good conduct, or public orderand article 85 paragraph 5 concerning Limited
Liability Companies in the event that shareholders are present at the GMS in person,
any power of attorney they have given shall not be valid for that meeting.In this
Thesis in writer adopt a juridical normative and descriptive analyst method or
research and relies on secondary data sources. For research matter this researchwill be
explain the irrevocable power of attorney to attend and give a vote to General
Meeting of Shareholders has been seen form all of regulations and the courts view
from each decisions. Research conducted on the decision by judge, starting from the
Court, High Court, and The Supreme Court to dispute between shareholders PT.
Cipta Televisi Pendidikan Indonesia versus PT. Berkah Karya Bersama. Already
found the answer irrevocable power of attorney still be revoked based on article 1337
Indonesian Civil Code and article 85 paragraph 5 concerning Limited Liability
Companies.;The power of attorney as a legal step allowed by regulation, principal has been given
power of attorney to a party as represent in person for legal interest. Based on article
1338 Indonesian Civil Code Authorization on principle freedom of contract, The
Power of Attorney can be form of hereby confers an irrevocable power of attorney.
But article 1338Indonesian Civil Code has been restricted with article 1337
Indonesian Civil Code a cause is not permissible if it is prohibited by law, or if it
violates good conduct, or public orderand article 85 paragraph 5 concerning Limited
Liability Companies in the event that shareholders are present at the GMS in person,
any power of attorney they have given shall not be valid for that meeting.In this
Thesis in writer adopt a juridical normative and descriptive analyst method or
research and relies on secondary data sources. For research matter this researchwill be
explain the irrevocable power of attorney to attend and give a vote to General
Meeting of Shareholders has been seen form all of regulations and the courts view
from each decisions. Research conducted on the decision by judge, starting from the
Court, High Court, and The Supreme Court to dispute between shareholders PT.
Cipta Televisi Pendidikan Indonesia versus PT. Berkah Karya Bersama. Already
found the answer irrevocable power of attorney still be revoked based on article 1337
Indonesian Civil Code and article 85 paragraph 5 concerning Limited Liability
Companies., The power of attorney as a legal step allowed by regulation, principal has been given
power of attorney to a party as represent in person for legal interest. Based on article
1338 Indonesian Civil Code Authorization on principle freedom of contract, The
Power of Attorney can be form of hereby confers an irrevocable power of attorney.
But article 1338Indonesian Civil Code has been restricted with article 1337
Indonesian Civil Code a cause is not permissible if it is prohibited by law, or if it
violates good conduct, or public orderand article 85 paragraph 5 concerning Limited
Liability Companies in the event that shareholders are present at the GMS in person,
any power of attorney they have given shall not be valid for that meeting.In this
Thesis in writer adopt a juridical normative and descriptive analyst method or
research and relies on secondary data sources. For research matter this researchwill be
explain the irrevocable power of attorney to attend and give a vote to General
Meeting of Shareholders has been seen form all of regulations and the courts view
from each decisions. Research conducted on the decision by judge, starting from the
Court, High Court, and The Supreme Court to dispute between shareholders PT.
Cipta Televisi Pendidikan Indonesia versus PT. Berkah Karya Bersama. Already
found the answer irrevocable power of attorney still be revoked based on article 1337
Indonesian Civil Code and article 85 paragraph 5 concerning Limited Liability
Companies.]"
Universitas Indonesia, 2015
T44381
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natania Rosalina
"Rapat Umum Pemegang Saham adalah suatu organ Perseroan Terbatas yang mempunyai kewenangan untuk memutuskan hal-hal tertentu mengenai jalannya Perseroan, termasuk untuk perubahan Anggaran Dasar. Rapat Umum Pemegang Saham ini merupakan bentuk keikutsertaan para pemegang saham Perseroan yang notabene merupakan para pemilik dari Perseroan Tersebut, namun demikian terdapat prosedur yang harus diikuti untuk menyelenggarakan Rapat tersebut yang salah satunya adalah mengenai kuorum Rapat. Untuk keabsahan suatu Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham maka harus dipenuhi kuorum yang berkaitan dengan Agenda Rapat yang akan dibahas. Dalam hal kuorum pada Rapat Umum Pemegang Saham Pertama dan Kedua tidak dapat dipenuhi, maka dibuka kesempatan bagi Perseroan untuk memohon Penetapan Pengadilan Negeri yang Daerah Hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan mengenai kuorum Rapat Umum Pemegang Saham Ketiga. Namun demikian, harus diperhatikan bahwa dalam hal Rapat Umum Pemegang Saham Ketiga dihadiri oleh seluruh Pemegang Saham Perseroan maka kuorum dihitung berdasarkan jumlah kehadiran 100% (seratus persen) Pemegang Saham tersebut. Juga harus diingat bahwa Penetapan kuorum Rapat Umum Pemegang Saham oleh Pengadilan Negeri ini adalah untuk Rapat Umum Pemegang Saham Ketiga, tidak untuk Rapat Umum Pemegang Saham Pertama ataupun Kedua. Hal ini perlu diperhatikan sebab Rapat Umum Pemegang Saham harus diselenggarakan menurut ketentuan yang mengaturnya termasuk penentuan kuorumnya. Kesalahan dalam menetapakan kuorum Rapat akan berakibat terhadap keabsahan Keputusan suatu Rapat Umum Pemegang Saham.

General Shareholders Meeting is an organ of a Limited Liability Company that has the authority to make certain decisions regarding directions of Company, in which includes changes on Article Association. General Shareholders Meeting is also a form for all of the shareholders to participate (body that governs all the shareholders) as they are the owner of the Company, yet in order to organize this meeting, there are certain procedures that must be obliged, include the quorum for the meeting. For this General Shareholder Meeting of to be considered valid, there must be a majority agreement (quorum) of the shareholders to the Agenda of the meeting. In the cases that majority is not agreed (quorum is not reached) in the First and Second General Shareholder Meetings, then there is an opportunity for the Limited Liability Company to request ruling by the Lower Court in which its jurisdiction area covers the place where the Limited Liability Company located for quorum of Third General Shareholders Meeting. However, consideration must be taken if in this Third General Shareholders Meeting, all Shareholders attend the meeting, quorum is counted based on this 100% (one hundred per cent) attendance. In addition, the ruling of quorum made by the Lower Court is solely for the purpose of the Third General Shareholders Meeting, neither for the First nor the Second General Shareholders Meetings. This is very important to note since every General Shareholders Meetings must be held accordance to rulings made which include determining the Meeting’s quorum. A mistake on determining the Meeting’s quorum may result to the validity of any General Shareholders Meeting's agreement or decision."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T35306
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dorothe Nawang Wulan
"ABSTRACT
Tesis ini membahas tentang batasan kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham (?RUPS?) sehubungan dengan situasi dimana suatu RUPS tidak terselenggara sebagaimana disyaratkan ketentuan UUPT No. 40/2007, hal mana mempengaruhi keabsahan keputusan RUPS tersebut. Kewenangan RUPS untuk memulihkan perbuatan hukum yang dikategorikan ultra vires dengan cara meratifikasi atau membatalkan perbuatan hukum tersebut belum diatur secara jelas dalam UUPT No. 40/2007, kecuali ketentuan sehubungan dengan RUPS yang pertama kali diadakan oleh Perseroan sejak Perseroan disahkan menjadi badan hukum. Tidak adanya aturan yang jelas dalam pemulihan perbuatan ultra vires oleh RUPS dapat mempengaruhi kepastian hukum atas keabsahan keputusan RUPS dan ini akhirnya dapat berdampak terhadap kepentingan Perseroan dan pihak ketiga yang mempunyai hubungan hukum dengan Perseroan.

ABSTRACT
This thesis discusses the limits of the authority of the General Meeting of Shareholders (?GMS?) in connection with the convening of a GMS which was not carried out in accordance with the provisions of Company Law No. 40/2007, which matter affects the validity of the GMS? decision. The GMS?s authority to remedy a legal act which is categorized as ultra vires by way of ratification or cancellation of the legal act has not been fully regulated yet in the Company Law No. 40/2007 except for some provisions in relation to the first GMS held by the Company after the Company has obtained the status of a separate legal entity. The absence of clear provisions on the remedy of ultra vires acts by the GMS may affect the validity of the GMS? decision, this could ultimately also affect the Company?s interests and third parties who have a legal relationship with the Company.
"
2010
T26627
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Gunawan
"Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT) memegang peranan tertinggi yang tidak diberikan kepada organ Perseroan yang lain, yaitu Direksi dan Komisaris, namun demikian RUPS tidak dapat diselenggarakan tanpa adanya keharmonisan di antara pemegang saham dan pengurus, karena untuk dapat diselenggarakannya RUPS diperlukan persyaratan korum kehadiran dan keputusan tertentu sesuai yang disyaratkan oleh undang-undang, hal ini untuk menghindari diambilnya keputusan yang merugikan pemegang saham minoritas maupun Perseroan. Perlindungan hukum bagi pemegang saham minoritas merupakan masalah yang menarik, karena dalam RUPS Perseroan, sering terjadi perselisihan yang berkepanjangan di antara para pemegang saham, pengurus Perseroan dan ketua RUPS, untuk mengatasi hal tersebut diperlukan solusi serta penanganan yang efektif dengan mengaturnya secara jelas dalam suatu pembaharuan UUPT agar pemegang saham mayoritas, direksi dan komisaris yang punya posisi dominan dan tidak beritikad baik dalam Perseroan tidak menyalahgunakan kekuasaanya dengar menindas pemegang saham minoritas. Perbuatan melanggar hukum yang merugikan pemegang saham minoritas dapat terjadi melalui pemanfaatan karakter Perseroan yang telah menjadi badan hukum, karena orangperorang yang ada, dianggap lepas eksistensinya dari Perseroan (persona standi in judicio). Pemegang saham minoritas menderita kerugian, karena disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: UUPT yang walaupun telah mengaturnya, tetapi dalam praktik tidak efektif; kondisi pemegang saham minoritas yang umumnya lemah, baik secara financial, informasi dan pengendalian; dan moral hazard dari para pemegang saham mayoritas, direksi dan komisaris yang mengurus Perseroan serta tidak beritikad baik."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2003
T36551
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Ratnawati S.
"ABSTRAK
Tesis ini membahas peran Notaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk
persetujuan jual beli saham pada Perseroan Terbatas. Jual beli saham merupakan
perbuatan hukum yang mengakibatkan perubahan kepemilikan saham dalam
perseroan terbatas. Jual beli saham yang dibahas dalam tesis ini adalah jual beli
saham yang memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. Rapat Umum
Pemegang Saham adalah salah satu organ perseroan yang mewakili kepentingan
seluruh pemegang saham dalam perseroan terbatas tersebut. Berdasarkan Berita
Acara Rapat PT. BIB, penulis menemukan bahwa penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham dilakukan oleh orang yang kedudukannya sebagai Komisaris
Utama PT. BIB dan juga pemegang saham PT. BIB yang beritikad tidak baik.
Selanjutnya Akta Jual Beli Saham dibuat dengan Direktur Utama yang juga
pemegang saham sebagaimana di atas, untuk melakukan perubahan kepemilikan
saham miliknya yang telah dialihkan dan kemudian dialihkan kembali kepada pihak
lain, sehingga terjadi benturan kepentingan. Berdasarkan Putusan Nomor:
363/PDT.G/2007/PN.JKT.PST dan diperkuat dengan Putusan Nomor :
608/PDT/2008/PT.DKI, Komisaris Utama yang bersangkutan dinyatakan bersalah
melakukan perbuatan melawan hukum dan gugatan kabur (obscuur libel). Penelitian
ini adalah penelitian yuridis-normatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa Notaris yang bersangkutan berkewajiban memberikan
penyuluhan hukum dan mernberikan pelayanan pembuatan akta dengan menanyakan,
meminta dokumen-dokumen yang diperlukan, meneliti agar dokumen dalam
penyusunan akta Iengkap dan dapat memenuhi maksud dan keinginan dari pihak-
pihak yang memerlukan jasanya, dengan memperhatikan hukum yang berlaku.
Perbuatan Pemegang Saham yang merangkap juga sebagai Komisaris Utama PT.
BIB merupakan perbuatan melawan hukum sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal
1365 KUHPerdata, sehingga menimbulkan kewajiban untuk mengganti kerugian
kepada pembeli lainnya yang dirugikan dengan perubahan kepemilikan saham.

Abstract
This thesis explores the role of the Notary in the General Meeting of Shareholders
for approval of sale and purchase of shares in Limited Liability Company. Share
purchase is a legal act that resulted in a change of ownership of shares in limited
liability companies. Buying and selling shares discussed in this thesis is to purchase
shares requires the approval of the General Meeting of Shareholders. General
Shareholders' Meeting is one of the organs of the company that represents the
interests of all shareholders in the limited liability company. Based on page the
Minutes of Meeting PT. BIB, the authors found that the Annual General Meeting of
Shareholders by people who position as President Commissioner of PT. BIB and also
shareholders of PT. BIB is not well intentioned. Furthermore, the Deed of Sale and
Purchase of Shares made by Director who is also the holder of shares as above, to
make changes in his shareholding has been removed and then transferred back to the
other party, so there is a conflict of interest. Based on the Decision Number:
363/PDT.G/2007/PN.JKT.PST and strengthened by Decision Number:
608/PDT/2008/PT.DKI, the relevant Commissioner found guilty of unlawful acts and
vague claims (libel obseuur) . This research is a juridical-normative with descriptive
design. The research concludes that the notary concerned is obliged to provide legal
counseling and provides services making the deed by asking, requesting the
documents needed, scanning documents to complete the preparation of the deed and
can meet the intent and desire of the parties who require their services, with legal
notice applicable. Shareholders who concurrently acts also as the President
Commissioner of PT. BIB is an unlawful act as defined under Article 1365 Civil
Code, giving rise to an obligation to indemnify the other buyers are harmed by
changes in share Ownership."
2010
T27526
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Koesbiono Sarmanhadi
1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>