Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114750 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agmon, Tamir
Jakarta: Rhineka Cipta, 1994
332.4 AGM i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Crescentia Sistya Lestari
"Inflasi menimbulkan distorsi dalam laporan keuangan karena uang mengalami perubahan dalam nilainya. Untuk menghasilkan infor,masi keuangan yang akurat diperlukan penyesuaian terhadap laporan keuangan. Sistem akuntansi konvensional mengamsumsikan uang sebagai unit pengukuran yang stabil. Saat ini asumsi tersebut perlu diperbaharui karena adanya tingkat inflasi yang tinggi yang dapat menimbulkan penyimpangan dalam informasi yang terkandung dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Untuk itu perusahaan harus melakukan penyesuaian terhadap laporan keuangan yang dapat dilakukan dengan berbagai, metode antara lain General Price Level Adjustment atau Current Cost Accounting. Dalam skripsi ini penulis menggunakan metode General Price Level Adjustment dalam membuat penyesuaian laporan keuangan. Dengan dilakukannya penyesuaian terhadap laporan keuangan maka pihak manajemen perusahaan dapat menghindari terjadinya ketidak tepatan dalam mengambil keputusan. Dalam skripsi ini penulis mengambil contoh keputusan deviden dimana setelah penyesuaian laporan keuangan jumlah laba bersih yang diperoleh perusahaan mengalami penurunan yang cukup besar sehingga deviden yang telah dibagikan jauh lebih besar daripada yang seharusnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S19150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suad Husnan
Yogyakarta: BP FE, 1994
658.15 HUS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Happy Himawan
"Proses akuntansi konvensional mengasumsikan bahwa unit moneter adalah stabil. Kenyataannya, harga barang dan jasa terus mengalamj fiuktuasi, dan cenderung semakin meningkat.
Peristiwa ini dikenal dengan inflasi.
Inflasi teiah menyebabkan distorsi informasi keuangan dalam laporan keuangan. Dengan adanya kenaikan tingkat harga umum, maka pos-pos laporan keuangan ini sudah tidak lagi
mencerminkan daya beli uang yang beriaku sekarang. Aktiva menjadi understated sedangkan laba menjadi overstated.
Pelaporan keuangan merupakan suatu cara perusahaan dalam mengkomunikasikan posisi keuangan dan hasil usahanya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan telah terdistorsinya
informasi keuangàn tersebut maka tujuan pelaporan keuangan
untuk pengambilan keputusan yang salah satunya dengan melakukan
analisa perbandingan antar pos-pos laporan keuangan, baik untuk
satu periode inaupun dengan periode-periode sebelumnya, tidak terpenuhi.
Agar mutu informasi dalam laporan keuangan tetap dapat
dijaga daya bandingnya, dan oleh karenanya tidak menyesatkan
sehingga bermanfaat untuk pengambilan keputusan, maka data, sumber laporan keuangan perlu disesuaikan terlebih dahulu terhadap tingkat inflasi yang berlaku. Penyesuaiannya adalah
dengan melakukan penetapan kemnbali (restatement) data keuangan
ataupun dengan penilaian kembali (revaluation) pos-pos aktiva
dalain laporan keuangan.
Keseluruhan proses penyesuaian tersebut dimaksudkan agar
laporan keuangan dapat menyajikan informasi yang lebih baik
mutunya, sehingga diharapkan para pemakainya dapat mengambil
keputusan yang tepat. Penyesuaian,yang dilakukan juga harus
mempertimbangkan makna praktis dan ekononmisnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18754
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan, 1985
336.2 IND h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Direktorat Jenderal Pajak, 1986
336.22 IND h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
MG. Westri Kekalih Susilowati
"Perekonomian kawasan Asia Tenggara, tidak terkecuali Indonesia baru saja mengalami gejolak, terutama menyangkut masalah nilai tukar masing-masing mata uang. Nilai tukar Baht-Thailand, Ringgit Malaysia maupun Rupiah Indonesia melemah. Dibandingkan dengan posisi awal tahun, saat ini Rupiah sempat terdepresiasi oleh dollar (US 5) Iebih dari 50 % (Kompas, 08 Oktober 1997).
Dalam perkembangan selanjutnya perekonomian Indonesia ternyata semakin parah. Masalah kepercayaan terhadap kredibilitas pemerintah sangat menentukan sentimen pasar. Adanya kerusuhan dengan puncaknya terjadi pada pertengahan Mei 1998 rnemperparah keadaan ekonomi. Pergantian tampuk kekuasaan dari pemerintahan orde baru ke pemerintahan "Reformasi" pun belum mampu mengembalikan kepercayaan pasar.
Mengikuti fenomena (gejolak) yang menimpa perekonomian kawasan Asia Tenggara tersebut, masalah fundamental ekonomi (Economy Fundamental) muncul. Sebagai contoh, Baht Thailand dan Rupiah Indonesia sama-sama melemah sampai titik yang sangat rendah."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T20526
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Hermanto Gunawan
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991
351.72 Gun a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Hermanto Gunawan
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991
351.72 ANT a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aprison
"Terjadinya inflasi mempunyai dampak antara lain menyebabkan terjadinya distorsi terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan yang selama ini dicatat berdasarkan nilai historis dianggap tidak lagi menyajikan nilai-nilai keuangan secara realistic yang selanjutnya akan mempengaruhi pengambilan keputusan yang lebih baik. Untuk melihat persepsi para pengguna laporan keuangan terhadap laporan keuangan yang sudah memperhitungkan inflasi maka penelitian kemudian dilakukan dengan cara penelitian lapangan di camping studi kepustakaan. Studi kepustakaan dilakukan untuk mempelajari dan memahami berbagai metode yang bisa digunakan untuk merubah laporan keuangan historis menjadi laporan keuangan yang sudah memperhitungkan inflasi. Studi lapangan dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner kepada 21 kelompok pengguna laporan keuangan. Kuesioner yang telah diisi dan dikembalikan selanjutnya diuji secara statistik dengan menggunakan uji statistik Kolmogory Smirnov dengan program statistik komputer yang dikenal dengan nama Program Statistik untuk Ilmu-Ilmu Sosial (Statistical Program for Social Sciences). Dari hasil uji statistik yang dilakukan dapatlah diketahui bahwa para pengguna laporan keuangan mendukung penggunaan laporan keuangan yang sudah memperhitungkan inflasi. Dukungan diberikan karena laporan keuangan yang ba' tersebut dianggap mampu memberikan manfaat dalam pengambilan dan hasil keputusan yang lebih baik. Kesimpulan yang bisa diperoleh adalah bahwa dengan terjadinya perubahan harga maka laporan keuangan yang disusun berdasarkan nilai historis telah mengalami distorsi karena tidak lagi mencerminkan nilai-nilai keuangan secara realistis. Terjadinya distorsi tersebut bisa memberikan dampak pada pengambilan dan hasil keputusan yang salah oleh para pengguna laporan keuangan. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dipertimbangkan penggunaan laporan keuangan yang sudah memperhitungkan inflasi. Agar penerapannya lebih bermanfaat maka perlu diperhatikan peningkatan pemahaman dan pengetahuan para pengguna laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan yang telah memperhitungkan inflasi ini untuk sementara disajikan sebagai laporan keuangan tambahan yang tidak diaudit. Demi keseragaman dasar pelaporan seperti halnya dalam laporan keuangan dengan dasar nilai historis maka penelitian lebih lanjut perlu dilakukan mengingat belum adanya standar akuntansi yang mengatur secara khusus mengenai pengukuran, pengakuan, dan penyajian laporan keuangan yang baru tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>