Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5495 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wihadi Admojo
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994
499.211 WIH f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sjahrial S.A.R. Ibrahim, 1934-
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1991
499.2 SJA s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988
499.221 5 MOR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Baal, Jan van
Jakarta: Bhratara, 1976
572.792 7 BAA p (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan uittreksel atau ringkasan teks Panji Bayan Pethak yang dikerjakan oleh Mandrasastra atas sebuah naskah lontar koleksi FSUI yang semula bernomor HS Th.P. NR 434. Lontar tersebut, seperti semua lontar yang dikoleksikan oleh Pigeaud, kini tidak ditemukan dalam koleksi FSUI. Namun, ternyata naskah yang dimaksud ialah MSB/L.253, sebuah lontar yang memakai kode koleksi Lontar no. 17 di koleksi Museum Sonobudoyo. Kemungkinan semua lontar Pigeaud yang semula diberi nomor NR 400an sejak jaman pendudukan Jepang telah digabungkan dengan koleksi Museum Sonobudoyo. Lontar induk ringkasan ini, bertarikh 19 September 1812, dibeli Pigeaud di Banyuwangi pada tahun 1935. Lontar itu juga disalin oleh Mandrasastra: lihat CP.51 untuk salinan tersebut."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CP.50-L 13.04
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks sastra roman siklus cerita Panji berjudul Panji Bayang Pethak. Teks mengisahkan raja-raja Jenggala, Kadhiri, Singasari, dan Urawan sebelum Panji Ino Kertapati. Ceritanya bermula dari merosotnya kewibawaan Majapahit ketika Raja Kebo Tendhas berkuasa. Salah seorang juru taman istana pada suatu ketika bercakap-cakap dengan seekor burung bayan pethak. Ia memperoleh wangsit dari dewa mengenai kamukten, setelah sebelumnya ia kejatuhan buah tepat di atas kepalanya. Wangsit itu dikemudian hari membuktikan kebenarannya, karena sang juru taman naik tahta di Majapahit menggantikan Kebo Tendhas, dengan gelar Prabu Brawijaya. Raja Majapahit yang baru ini beristerikan Dewi Retnaningpuri, putri mantan raja terdahulu. Suatu saat Adipati Lembu Surengrana dari Medhang Agung memberontak, sebagai pernyatan tidak mengakui raja baru Majapahit. Ia didukung oleh Adipati Jenggala, Adipati Sedayu, Tumenggung Mamenang, Tumenggung Singasari, dan Tumenggung Urawan. Prabu Brawijaya segera mengirimkan kekuatan untuk menumpas pemberontakan yang dipipin oleh Raden Subrata, putra Medhang Kamulan, dengan dibantu oleh Raden Tejangkara, putra mahkota Majapahit. Pemberontakan berhasil dihancurkan, dan Raden Subrata dianugerahi kedudukan sebagai raja di Jenggala. Adapun R. Tejangkara kemudian naik tahta di Majapahit bergelar Prabu Wijatmaka. Raden Subrata yang menikahi empat dari lima mantan isteri adipati pemberontak, dikaruniai empat putra yang kemudian masing-masing menjadi raja di Jenggala (Jayengrana), Mamenang (Jayanagara), Ngurawan (Jayasasaria), dan Singasari (Jayantaka). Ratu Sabrang bernama Tunggul Wulung yang menginginkan Dewi Tejaswara dari Majapahit tidak berhasil menggapai keinginannya, karena lebih dahulu tewas oleh Raja Jenggala. Dewi Tejaswara dipersunting oleh Raja Jenggala dan melahirkan seorang anak laki-laki bernama Ino Kertapati./Raja Jenggala telah mengikat janji dengan adiknya, Raja Kadhiri, untuk menjodohkan puteranya dengan Candrakirana. Di bagian akhir merupakan cerita mengenai kelahiran Menak Sana, Panji Sutra, Panji Wulung, Tunggul Wulung, dan Ino Kertapati. Naskah ini merupakan alih aksara dari lontar MSB/L.249 yang dikerjakan oleh Mandrasastra di Yogyakarta pada tahun 1936. Lihat deskripsi naskah FSUI/CP.50 untuk ringkasan Mandrasastra tentang isi naskah ini, dan untuk keterangan lebih lengkap tentang identifikasi naskah induk."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CP.51-A 39.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1993
808.81 SYA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Eka Juliarni
"Negasi memiliki peranan penting dalam sebuah bahasa. Bahasa Melayu yang lahir jauh sebelum bahasa Indonesia juga menempatkan negasi sebagai komponen yang penting. Berdasarkan penelitian ini, dalam bahasa Melayu, khususnya naskah Hikayat Bayan Budiman telah menggunakan negasi sebagai alat untuk menyangkal ataupun menolak. Untuk itu, penelitian ini mengangkat negasi sebagai tema. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriftif. Penelitian ini membahas pola urutan negasi dalam Hikayat Bayan Budiman. Penelitian ini juga membahas perilaku-perilaku sintaksis dari tiap penanda negasi dalam Hikayat Bayan Budiman. Hikayat Bayan Budiman sengaja dipakai sebagai salah satu teks dalam bahasa Melayu.

Negation has a crucial role in a language. Malay language who was born long before Indonesian also placed negation as an important component. Base on this research, Malay language in Hikayat Bayan Budiman manuscript negation as a means to deny or reject. Therefore, this study raised negation as its theme. This research is a qualitative descriptive analysis method. This study discusses the pattern of negation sequence in Hikayat Bayan Budiman. It also discusses the syntactic behavior of each negation marker in Hikayat Bayan Budiman. Hikayat Bayan Budiman has been deliberately used as one of the texts in the language of the Malays."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11024
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Flassy, Don A.L.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1987
499.221 1 DON f (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996
499.221 1 FON (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>