Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3706 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Buitenzorg: Division of Commerce of the Department of Agriculture, Industry and Commerce, 1930
992.05 HAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Stroomberg, J.
"Buku ini memaparkan banyak sekali informasi berharga seputar Hindia Belanda (Indonesia) pada tahun-tahun sekitar 1930 dan tahun-tahun sebelumnya. Mulai dari keadaan flora-fauna, populasi, pendidikan, kesehatan, layanan transportasi publik, pemerintah, perundangan agraria, hukum, bank, pertanian dan holtikultura, pengolahan hutan, tambang, hukum perdagangan, pelayaran, jalan, turisme, hingga sejarah. Plus bagaimana Hindia Belanda dikelola dan diatur dalam sebuah sistem pemerintahan, administrasi, hukum, dan layanan publik yang begitu modern."
Yogyakarta: IFADA, 2018
330.9 STR h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Walrec, E.D. van
[Place of publication not identified]: National countcil for the Netherlands and the Netherlands Indies of the Institute of Pacific Relations, 1935
382 WAL e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hydrick, J.L.
New York: The Netherlands Information Bureau, 1942
992.05 HYD i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York : Oxford University Press, 1981
330.959 8 IND
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maryen, Jeremias
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sektor-sektor ekonomi potensial untuk dikembangkan di Provinsi Papua, mengetahui kaitan antara pergeseran-pergeseran struktur perekonomian daerah Papua dengan laju pertumbuhan ekonomi daerah yang bersangkutan, serta membuat rekomendasi-rekomendasi yang berkenaan dengan temuan-temuan pada permasalahan diatas, guna pengembangan perekonomian Provinsi papua lebih lanjut.
Data yang digunakan adalah data sekunder PDRB Provinsi Papua dan PDB Nasional periode tahun 1.999-2003 atas dasar harga konstan 1993 tanpa migas, yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan BP3D Provinsi Papua. Alat analisis yang digunakan adalah Location Quotient (LQ) dan Shift-Share Kiasik.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan Analisis Location Quotient, selama periode penelitian terdapat satu sektor ekonomi yang setiap tahunnya dapat dikategorikan sebagai sektor basis secara konsisten, yaitu : sektor pertambangan dan pengggalian yang didukung oleh sub sektor pertambangan tanpa migas. Sementara sektor pertanian yang walaupun baru masuk kategori basis pada tiga tahun terakhir, yang didukung secara konsisten oleh sub sektor kehutanan, dan sub sektor perikanan mulai tahun 2001-2003.
Deegan menggunakan Analisis Shift-Share Kiasis, selama periode penelitian terjadi perubahan secara absolut PDRB nyata Provinsi Papua.
Secara sektoral komponen Pertumbuhan Nasional (Nu) berpengaruh positif terhadap perubahan PDRB nyata, komponen Bauran Industri (My) berpengaruh positif terhadap perubahan PDRB nyata, namun demikian terdapat tiga sektor ekonomi yang memberikan pengaruh negatif, yaitu sektor pertanian, sektor jasajasa, serta sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sementara itu komponen Keunggulan Kompetitif (CO secara sektoral berpengaruh negatif terhadap perubahan PDRB nyata, dimana terdapat tiga dari Sembilan sektor ekonomi yang memberikan pengaruh negative terbesar, diantaranya adalah : sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.
Kemudian dengan alat analisis yang sama, disusun daftar prioritas sektor-sektor potensial yang dapat dikembangkan di Provinsi Papua yang memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dan daya saing yang lebih tinggi dibandingkan dengan sektor yang sama di Nasional.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18408
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Mieta Mulia
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti variabel ekonomi makro yang memiliki hubungan dengan Jakarta Islamic Index dan indeks LQ45 dan perbedaan antara keduanya menggunakan metode Vector Error Correction Model (VECM) pada periode 2006 ? 2011. Lima variabel ekonomi makro yang digunakan adalah nilai tukar, tingkat suku bunga, jumlah uang beredar, indeks produksi industri, dan inflasi.
Hasilnya adalah terdapat hubungan jangka pendek yang signifikan antara variabel suku bunga dengan Jakarta Islamic Index dan indeks LQ45, serta hubungan jangka panjang yang signifikan antara variabel nilai tukar, suku bunga, jumlah uang beredar, dan inflasi dengan kedua indeks saham tersebut. Perbedaan antara keduanya terletak pada besarnya respons masing-masing indeks saham terhadap perubahan variabel ekonomi makro. Hal ini membuktikan bahwa Jakarta Islamic Index sebagai indeks saham syariah memiliki perbedaan dibandingkan dengan indeks LQ45 sebagai indeks saham konvensional.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi investor dalam berinvestasi saham secara syariah di pasar modal dan bagi pembuat kebijakan dalam mengembangkan pasar modal syariah di Indonesia.

ABSTRACT
This study aimed to examine the macroeconomic variables that have a relationship with Jakarta Islamic Index and LQ45 index and the difference between them using Vector Error Correction Model (VECM) method in the period 2006 to 2011. Five macroeconomic variables used are exchange rate, interest rate, money supply, industrial production index, and inflation rate.
The result is there are a significant short-term relationship between interest rate variable and Jakarta Islamic Index and LQ45 index, as well as significant long-term relationship between four macroeconomic variables (exchange rate, interest rate, money supply, and inflation rate) and both stock indices. The difference between those two stock indices lies in the magnitude of each stock index response to changes of macroeconomic variables. This proves that Jakarta Islamic Index as sharia stock index and LQ45 index as conventional stock index are different.
The result of this study is expected to be useful for investors in doing sharia stock investment in capital market and for policy makers in developing Islamic capital market in Indonesia.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rivanlee Anandar
"Poros Maritim yang dicanangkan oleh pemerintah seharusnya menjadikan pesisir dan pulau-pulau kecil sebagai halaman depan Indonesia. Namun, kondisi yang terjadi ialah pulau-pulau kecil di Indonesia hampir nyaris tak terjamah dari segi pembangunan karena negara fokus pada wilayah daratan pulau besar yang padat penduduk. Kondisi tersebut dapat terlihat dari pelayanan masyarakat pulau kecil yang jauh dari standar di sektor kesehatan, pendidikan, transportasi, dan aspek yang berhubungan dengan kebutuhan masyarakat. Perbedaan cara pandang ini menimbulkan intervensi yang justru berpotensi merugikan masyarakat pulau. Hal ini terjadi pada Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) yang tengah disusun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Salah satu daerah yang mendapat dampak dari implementasi RZWP3K ini ialah Pulau Pari, gugusan Kepulauan Seribu akan dijadikan pulau pariwisata yang tidak melibatkan masyarakat. Sedangkan, lebih dari 300 kepala keluarga di Pulau Pari mayoritas bekerja sebagai nelayan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi kebijakan melalui RZWP3K tidak serta merta menjawab persoalan ruang di pulau kecil, sebab ada ketidakkonsistenan dan ketidaktegasan, serta dimensi kesejahteraan sosial yang terabaikan baik dari pemerintah pusat maupun daerah untuk mengelola dan memanfaatkan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

The maritime axis launched by the government should make the coast and small islands on the front page of Indonesia. However, the condition that occurs is that small islands in Indonesia are almost untouched in terms of development because the country focuses on large and densely populated mainland islands. This condition can be seen from the services of small island communities that are far from standard in the health, education, transportation, and aspects related to community needs. So far, the state's attention to small islands is under the auspices of Law Number 1 of 2014, revision of Law Number 27 of 2007 concerning Management of Coastal Areas and Small Islands. In small island management, there are often many debates, from an economic, geopolitical, to sociocultural perspective. This difference in perspective has led to interventions that have the potential to harm island communities. This is the case with the Coastal Zone and Small Islands Zoning Plan (RZWP3K) which is being drafted by the DKI Jakarta Provincial Government. One of the areas affected by the implementation of the RZWP3K is Pari Island, a group of Thousand Islands which will be turned into a tourism island that does not involve the community. Meanwhile, more than 300 households on Pari Island mostly work as fishermen. This research uses a qualitative approach, with a descriptive type of research. The results of this study indicate that the implementation of policies through RZWP3K does not necessarily address the problem of space on small islands because there are inconsistencies and indecisiveness, as well as neglected dimensions of social welfare from both the central and regional governments to manage and utilize coastal areas and small islands."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Taufik Amrozy
"Perkembangan utang luar negeri (ULN) Indonesia yang meningkat pesat perlu diwaspadai karena dapat menghambat kesinambungan perkembangan ekonomi domestik. Tesis ini meneliti sustainabilitas ULN Indonesia terutama menggunakan ?pendekatan absorpsi makro? (macro-absorption approach) model Liviatan (1984) dengan memperhitungkan variabel-variabel ekonomi makro secara komprehensif, seperti: konsumsi, investasi, impor, dan cadangan devisa. Sustainabilitas dalam hal ini diartikan sebagai perkembangan kemampuan Indonesia dalam memenuhi kewajiban pembayaran utang luar negerinya dengan tetap menjaga kesinambungan perkembangan ekonomi domestik dalam batasbatas minimum yang dianggap sehat.
Dari hasil perhtungan dapat disimpulkan bahwa sustainabilitas ULN Indonesia pasca krisis ekonomi 1997/98 memang relatif lebih baik dibandingkan sebelum krisis. Terkait dengan pertumbuhan ekonomi, hasil regresi atau uji ekonometri menunjukkan bahwa angka-angka indikator sustainabilitas ULN memiliki pengaruh signifikan dan berlawanan arah terhadap pertumbuhan ekonomi.

The rapidly growing external debt of Indonesia needs to be observed vigilantly as it could potentially hamper domestic economic development. This thesis examines the sustainability of Indonesia?s external debt mainly using macro-absorption approach (Liviatan model, 1984). This approach takes into account macroeconomic variables such as: consumption, investment, imports, and foreign exchange reserves in a more comprehensive manner. In this case, sustainability is defined as Indonesia's ability to meet its external debt repayment while maintaining the sustainability of domestic economy.
From the calculated indicators of external debt sustainability, we can conclude that the sustainability of Indonesia?s external debt after the 1997/98 economic crisis was relatively better than before the crisis. With regard to economic growth, econometric tests (regression output) show that the indicators of external debt sustainability have significant and opposite effects on economic growth.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T29479
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nevi Pahlevi
"ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi dan prosesnya yang berkelanjutan merupakan
kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi daerah. Karena jumlah penduduk terus bertambah dan berarti kebutuhan ekonomi juga bertambah, sehingga dibutuhkan penambahan pendapatan setiap tahun. Hal ini dapat diperoleh dengan peningkatan output agregat (barang dan jasa) atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) setiap tahun.
Untuk melaksanakan pembangunan dengan sumber daya yang terbatas
sebagai konsekuensinya harus difokuskan kepada pembangunan sektor-sektor yang memberikan dampak pengganda (multiplier effect) yang besar terhadap sektor-sektor lainnya atau perekonomian secara keseluruhan.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sektor unggulan perekonomian wilayah Kabupaten Lebak sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam perencanaan pembangunan ekonomi. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa runtun waktu (time series) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kecamatan Wanasalam dan Kabupaten Lebak Tahun 2005 - 2008. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu analisis Kiassen Tipology, analisis Location Quotient (LQ) dan analisis Shift Share.
Hasil analisis Kiassen Tipology menunjukkan sektor yang maju dan
tumbuh dengan pesat yaitu sektor pertanian dan sektor jasa-jasa. Hasil analisis Location Quotient menunjukkan sektor pertanian dan sektor bangunan dan konstruksi merupakan sektor basis di Kecamatan Wanasalam. Hasil analisis Shift Share menunjukkan bahwa sektor yang merupakan sektor kompetitif, yaitu sektor pertanian, sektor bangunan dan konstruksi, serta sektor bank dan lembaga keuangan lainnya.
Hasil analisis per sektor berdasarkan ketiga alat analisis menunjukkan
bahwa sektor yang menipakan sektor unggulan di Kecamatan Wanasalam dengan kriteria sektor maju dan tumbuh pesat, sektor basis, dan kompetitif adalah sektor pertanian.

ABSTRACT
Economic growth and its process are the main condition for the
sustainability of the regional economic development. Because of the continuing population growth means economic needs also increase so that additional revenue required each year. This can be obtained with the increase in aggregate output (goods and services) or the Gross Regional Domestic Product (GRDP) each year.
To carry out development with limited resources as a consequence should be focused to develop the sectors that provide great multiplier effect on other sectors or the whole economy.
This research is focused to determine the regional leading sector of Lebak Regency as the information and considerations in planning economic development. Secondary data such as time series of the Gross Regional Domestic Product (GRDP) of Wanasalam Sub-District and Lebak Regency in the period 2005 - 2008 are applied. Klassen Typology, Location Quotient (LQ) and Shift Share are tools of analysis.
Kiassen Typology indicates that the developed sectors are agriculture and sevices. Location Quotient analysis indicates agricultural and construction are base sectors in the Wanasalam Sub-District. Shjft Share analysis indicates that the competitive sectors are agricultural, construction, and bank and other financial institutions.
The results of the analysis based on three analysis tools indicate that the leading sector with the criteria ?s developed, base, and competitive is agricultural sector."
2011
T29919
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>