Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59416 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ibnu Hamad
Jakarta: Granit, 2004
302.23 Ham k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Media massa hadir di dalam ruang masyarakat dengan fungsi tertentu : pengawasan, fungsi penafsiran. fungsi keterkaitan atau pemersatu, fungsi penyebaran nilai, ada beberapa fungsi yang lain yaitu fungsi informasi, pendidikan, memengaruhi, fungsi proses pengembangan mental, adaptasi lingkungan dan fungsi memanipulasi lingkungan. Tulisan ini akan membahas I) Bagairnana hubungan media dan masyarakat secara teoretis; 2) Bagairnana praktik media dari aspek normatif khususnya dalam kegiatan sosio-politik. Terkait dengan isu pertama, media massa dan kaitannya dengan masyarakat dapat dilihat enam teori besar, yaitu : The Mass Society, Marxism and Political Economy, Functionalism, Social Constructivism, Communication Technology Determinisme, dan (6) The Information Society. Hadirnya media barn memberikan tantangan bagi pelaksanaan etika di masyarakat. dalam realitas pemilihan umum 2014, media massa terbukti telah melanggar etika kemasyarakatan. Pelanggaran etika dan ekspektasi terse but karena kepentingan politik dan ekonomi para pemilik atau media moghul di masyarakat. media massa memang tidak bisa melepaskan diri dari kepentingan ekonomi dan politik. Media selalu ingin melakukan monopolii, konsentrasi kepemilikan modal, konglomerasi, dan integrasi aset ekonomi. Oleh karena itu, kepentingan masyarakat luas akan terabaikan.
"
384 KOMAS 10:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Hamad
"Selama kampanye Pemilu 1999 umumnya media massa Indonesia mengkonstruksikan partai politik ibarat grup musik; dan menjadikan para tokohnya sebagai selebritis. Pada masa itu, koran-koran nasional menggambarkan partai politik sebagai alat pengumpul massa. Sementara fungsi parpol sebagai perantara (broker) dalam suatu bursa ide-ide (clearing house of ideas) dalam kehidupan berdemokrasi tidak terlihat dalam pengkonstruksian tersebut. Menariknya, hal itu terjadi dalam kondisi dimana setiap media memiliki motivasi yang berbeda-beda, entah itu ideologis, idealis, politis, ataupun ekonomis, dalam membuat berita politik.

During the 1999-campaign period generally the mass media in Indonesia constructed political parties like a music group; and present the politicians acts as celebrities. At that time, national newspapers describe political parties as the instrument to harvested masses. Meanwhile the political party functions, as broker within the clearinghouse of ideas in the democratic lives didn?t appear within the political party?s discourse. In spite of the media have different interests one each other in news making the political parties, such as ideological, idealism, political, and economic or market factors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Twitter sebagai media baru mulai menunjukkan keperkasaannya di bidang politik. Bukti nyata peran besar
twitter dalam dunia politik adalah gejolak politik dan sosial di kawasan Timur Tengah yang melanda seluruh
negara Arab. Rakyat terpanggil dan tersatukan haluan serta geraknya melalui jejaring sosial digital untuk
menentukan jalannya masa depan negara mereka. Penting untuk diketahui pengaruh pandangan tentang politik
padapengguna twitter di Indonesia, sebagai Negara dengan pengguna twitter terbanyak. Dengan metode
survei yang berpedoman pada teori kultivasi, penelitian ini mencari tahu bagaimana pandangan politik di
Indonesia pada pengguna berat dan pengguna ringan.Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
signifikan pada pengguna berat dan pengguna ringan dalam memandang politik di Indonesia. Metode survey
online dilakukan terhadap tiga puluh enam responden. Mereka ragu akan masa depan Indonesia yang lebih
baik, dan tidak percaya bahwa kasus korupsi akan dapat diselesaikan, bahkan pengguna ringan ternyata lebih
negatif dalam memandang realitas politik Indonesia. Kondisi ini tidak terlepas dari fakta bahwa twitter bukan
sumber utama berita politik mereka. Sumber informasi utama mereka tetap media konvensional, terutama
televisi."
384 JKKOM 1:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1978
001.51 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1991
001.51 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1985
001.51 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Agenda setting memprediksikan bahwa agenda media memengaruhi agenda publik, sementara agenda publik itu sendiri akhirnya memengaruhi agenda kebijakan. Media berita tidak hanya memberi tahu apa yang harus dipikirkan khalayak; juga memberi tahu bagaimana khalayak mempertimbangkan hal itu. Agenda media merupakan hasil pemrograman internal, iditorial, dan keputusan manajerial dan pengaruh-pengaruh luar dari sumber-sumber nonmedia seperti pihak- pihak yang berpengaruh secara sosial, sponsor-sponsor iklan, maupun pejabat pemerintah dan sebagainya"
384 KOMAS 10:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Dahulu, di Kerajaan Sunda berlaku sistem pemerintahan yang unik, yang disebut Tri Tangtu di Buana. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna Tri Tangtu di Buana yang mengandung aspek
komunikasi politik dalam Fragmen Carita Parahyangan
. Penelitian ini menggunakan metode analisis hermeneutik Paul Ricoeur. Data penelitian diperoleh dari
teks naskah Sunda kuno Fragmen Carita Parahyangan
. Berdasarkan hasil penelitian terhadap
teks naskah Sunda kuno Fragmen Carita Parahyangan
diketahui bahwa secara umum, Tri Tangtu di Buana
yang terdiri dari prebu, rama, dan resi
di dalam naskah Sunda kuno Fragmen Carita Parahyangan
ini merupakan tiga lembaga yang secara bersamaan memegang jabatan di pemerintahan Kerajaan Sunda; ketiganya memiliki hak dan kewajiban yang berbeda dalam memimpin Kerajaan Sunda, yang di dalamnya mengandung aktivitas komunikasi politik dalam dua peristiwa, yaitu peristiwa pembagian kekuasaan dan pembagian wilayah kekuasaan"
384 JKKOM 3:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>