Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102703 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Daud Ali
";;;;;;;;;;"
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1995
297.65 MOH l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gramedia, 2001
297.071 SEJ
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkupan Hidup, 1984
301.3 IND l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Noptra
"Perlindungan terhadap saksi dan korban merupakan sesuatu yang harus diberikan karena keberadaan saksi dan korban yang sangat krusial dalam proses penyelesaian suatu perkara pidana, terutama terhadap kasus pidana yang melibatkan pihak-pihak yang berkuasa dan/atau mempunyai kedudukan di dalam sistem pemerintahan negara. Sadar akan pentingnya perlindungan terhadap saksi dan korban tersebut, maka pada tanggal 18 Juli 2006, Pemerintah meresmikan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban. Dengan diresmikannya undang-undang tersebut maka perlindungan terhadap saksi dan korban tidak lagi ditangani oleh Kepolisian dan Kejaksaan, karena akan ditangani sepenuhnya oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban. Pada dasarnya, perlindungan saksi dan korban di Indonesia masih memiliki banyak kelemahan seperti dari segi kualifikasi saksi dan korban yang berhak atas perlindungan, lembaga yang memberikan perlindungan, penjaminan pelaksanaan hak saksi dan korban, serta dari segi bentuk dan tata cara perlindungan. Beberapa kelemahan ini bisa diatasi dengan melakukan perbaikan terhadap rumusan yang terdapat di dalam Undang-undang Perlindungan Saksi dan Korban, serta penting bagi LPSK dan lembaga lainnya berkoordinasi dengan baik. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah peran aktif dari masyarakat dalam menjamin suksesnya pemberian bantuan perlindungan terhadap saksi dan korban.

Protection for witness and victims of crime is something that needs to be given because their existence is crucial in the process of criminal act, especially in criminal cases that involve predominate parties and/or has position in the country’s governmental system. Realizing the importance of the protection for witness and victims of crime, on July 18th 2006 the Government established Law No. 13/2006 about The Protection of Witness and Victims of Crime. By the establishment of such Law then the protection of witness and crime victims are no longer handled by the police and public prosecutors’ office, but will be fully handled by the Institution of Protection of Witness and Victims of Crime (LPSK). Basically, the protection of witness and victims of crime in Indonesia still has numerous weaknesses such as the qualification of witness and victims of crime that needs protection, the institutions that gives protection, the guarantee of execution of the protection of witness and victims of crime, and the form and procedures of protection. Some of this weakness could be overcomes by doing repair on the formulation that contained in the Law for the protection of witness and victims of crime, and it is important by LPSK and other institutions to coordinate with each other. Other thing that is also important is the active participation of the community in guarantying the success of the protection of witness and victims of crime."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
S22383
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Muhammad Fadli
"ABSTRAK
Siapa pun memenuhi fungsi ditentukan oleh hukum
order adalah organ. Fungsi-fungsi ini, baik itu dari normcreating sebuah
atau karakter norma-menerapkan, semua
akhirnya ditujukan pada pelaksanaan sanksi hukum. Sebuah
organ, dalam pengertian ini, merupakan indvidual memenuhi tertentu
fungsi. Dia adalah organ karena dan sejauh ia
melakukan hukum menciptakan atau fungsi hukum yang berlaku. tidak semua
individu yang benar-benar berfungsi sebagai organ dari Statein arti yang lebih luas memegang posisi resmi. Itu
negara bertindak hanya melalui organ-organnya, tatanan hukum dapat
dibuat dan hanya diterapkan oleh individu yang ditunjuk oleh
tatanan hukum itu sendiri. Di Indonesia, pemuda nasional utama
tubuh koordinatif adalah Dewan Pemuda Nasional
Indonesia - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Itu
organisasi, didirikan pada tahun 1973, memiliki keanggotaan yang
terdiri dari empat tingkat. Pertama, pada dasarnya, terdiri
dari semua pemuda Indonesia. Kedua, anggota biasa yang
papan KNPI dan organisasi masyarakat pemuda. Ketiga,
anggota ekstra-biasa adalah orang-orang dengan kemampuan dan
keterampilan dalam bidang apapun yang compartible dengan
tujuan KNPI, dan forthly, anggota terhormat adalah
formal, tokoh masyarakat resmi yang telah berkontribusi
pengembangan pemuda community.KNPI bertujuan untuk mempertahankan
dan melaksanakan Pancasila (dasar negara), UDD
1945 (konstitusi negara), dan untuk membangun
luas di kalangan generasi muda Indonesia di
tertentu, dalam masyarakat Indonesia pada umumnya, yang mendalam
pemahaman tentang prinsip-prinsip negara. Kegiatan
KNPI terdiri dari pengorganisasian pelatihan kepemimpinan, teknis
pelatihan keterampilan, tur bekerja, program-program pembangunan, dan
pendidikan politik bagi Pemuda Indonesia untuk mempromosikan mereka
kesadaran nasional.

ABSTRACT
Whoever fulfills a function determined by the legal
order is an organ. These functions, be they of a normcreating
or of a norm-applying character, are all
ultimately aimed at the execution of a legal sanction. An
organ, in this sense, is an indvidual fulfilling a specific
function. He is an organ because and in so far as he
performs a law-creating or law-applying function. not every
individual who actually functions as an organ of the State in the wider sense holds the position of an official. The
State acts only through its organs, the legal order can be
created and applied only by individuals designated by the
legal order itself. In Indonesia, the major national youth
coordinative body is the National Youth Council of
Indonesia - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). The
organization, founded in 1973, has a membership that
consists of four levels. First, in principal, it consists
of all Indonesian youth. Secondly, the ordinary members are
KNPI board and youth community organizations. Thirdly, the
extra-ordinary members are people with capabilities and
skills in any field which is compartible with the
objectives of KNPI, and forthly, honourable members are
formal, official community figures who have contributed to
the development of the youth community.KNPI aims to defend
and implement Pancasila (the foundation of the state), UDD
1945 (the constitution of the state), and to establish
extensively among Indonesian Young generation in
particular, in the Indonesian people in general, a profound
understanding of the state's principles. The activities of
KNPI consist of organizing leadership training, technical
skill training, working tours, development programmes, and
political education for Indonesian Youth to promote their
national consciousness."
Universitas Indonesia, 2007
T37050
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Rosyid Al Atok, 1962-
Jakarta: Universitas Indonesia, 2002
T36378
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Arbitrase Muamalat Indonesia, 1994
297.65 IND a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Rajawali, 1992
297.09 ISL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rofiq
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2000
297.4 AHM h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>