Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140660 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tommy Prahara
"Penelitian ini membahas tentang bagaimana cerita dan juga peranan seorang tokoh di dalam naskah Cariyos Ki Betal Jemur. Penelitian ini bertujuan untuk menerbitkan suntingan teks Cariyos Ki Betal Jemur dan menjelaskan peranan tokoh Betal Jemur yang terkandung di dalam cerita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada langkah kerja filologi, yaitu meliputi inventarisasi naskah, deskripsi naskah, dan alih aksara. Penelitian ini menghasilkan suntingan teks dengan menggunakan edisi standar sebagai asas dalam proses alih aksara. Sedangkan untuk analisis peranan salah seorang tokoh, berdasarkan teori sastra mengenai analisis tokoh dan penokohan yang terdapat di dalam buku Memahami Cerita Rekaan (1991) oleh Panuti Sudjiman. Dari hasil suntingan teks tersebut diketahui isi cerita dan juga peranan-peranan yang dilakukan oleh Betal Jemur.

This study discusses about the main story and also the role of a character in the Cariyos Ki Betal Jemur manuscript. The purpose of this study is to publish the text editing of Cariyos Ki Betal Jemur and to describe the role of characters that contained in the story. Methods used in this study refers to the work step philology, wich includes an inventory of manuscripts, manuscripts description, and transliteration. This study produced a text edits by using the standart edition as the basis for the process of transliteration. Whereas for the analysis of the role of one of the characters, based on literary theory of character analysis and character building on Memahami Cerita Rekaan (1991), a book by Panuti Sudjiman. By that text edits can knowing content of the story and also the roles that Betal Jemur has done."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S249
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah dluwang ini dibeli oleh Pigeaud pada bulan Nopember 1935 dari Cirebon. Berisi saduran ceritera Betal Jemur, disusun dalam tembang macapat sebanyak 18 pupuh. Melihat beberapa nama tokoh lain yang terdapat dalam teks, terutama dari pupuh-pupuh terakhir, teks ini berkesan masih berhubungan dengan siklus ceritera Menak. Bandingkan Poerbatjaraka 1940: 75-76, tentang naskah Lontar Engelenberg no. 42 (lontar 82 E 42) di Perpustakaan Nasional RI, yang juga bertokohkan Betal Jemur ini. Teks ini diringkas oleh Mandrasastra pada bulan April 1936. Berikut adalah ringkasan alur ceritera tersebut. Tambi Jumiril mendapatkan wangsit, kemudian naik haji ke Mekah; ke pulau Kadam menghadap seorang pendeta bernama Kanjumukin, ia mohon penjelasan mengenai mimpi pada waktu naik kapal. Menerangkan leluhur pembesar Arab bernama Abdullah Manap, kemudian Abdullah Manap menurunkan dhampit: (1) bongkok dan berperilaku jelek bernama Umiyar mengadakan Abujahal; (2) mengelik (meliuk ke belakang) bernama Ibnu Asim. Ibnu Asim menurunkan seorang putri bernama Simah Miya dan dua orang putra bernama Ibasib dan Abdul Mutalib; Abdul Mutalib ini menggantikan menjadi pemimpin di Mekah bergelar Adipati. Tambi Jumiril kawin dengan Simah Miya. Setelah itu menceritakan Mayadin; yang menjadi raja Prabu Kobat Syah turun-tumurun sampai Prabu Rurustam. Patih Mayadin bernama Bakti Jamal. Sang Patih bersedih karena melihat kitab Kadam Makna memberikan penjelasan, bahwa matinya Bakti Jamal kurang 40 hari kemudian memberi petunjuk supaya Bakti Jamal melaksanakan 'ngluwat' (kluwat=liang kubur). Menjelang hari ke-40 patih Iklas-Ajir menengok Ki Bakti Jamal kemudian mengajak menghibur diri, pada akhirnya Bakti Jamal dibunuh Ki Patih yang ingin memiliki harta karun yang pada waktu itu ditemukan oleh Bakti Jamal. Ki Patih membuat rumah dan taman di tempat harta karun tersebut ditemukan. Selanjutnya menghias taman dan bangunan. Patih Iklas Ajir menemui Nyai Bakti Jamal memberikan uang dan bercinta supaya sewaktu-waktu nantinya melahirkan seorang putra diberi nama Betal Jemur karena menurut pesan Bakti Jamal. Betal Jemur kemudian lahir, setelah umur 7 tahun disekolahkan (pesantren) kepada Pendeta Lukman Hakim hingga mengerti tentang Kadam Makna. Betal Jemur menebak kambing yang dibunuh oleh tukang kebon Patih Aklas Ajir, menyebabkan sedih ki Patih, pada akhirnya tumbuh kekhawatiran dan berkata kepada 'tukang tuwek' supaya membunuh Betal Jemur. Betal Jemur disertai oleh 'juru tuwek' akan dibunuh di tempat yang sepi, namun kemudian juru tuwek itu membunuh kambing, hatinya diberikan kepada sang Patih dikatakan sebagai hati Betal Jemur. Sang Raja bermimpi, akan tetapi lupa kemudian memerintahkan Ki Patih supaya mencari orang yang dapat membuka mimpinya. Ki Patih setelah dibohongi oleh tukang tuwek masalah Betal Jemur masih hidup, sang Patih kemudian memberikan klenik kepada Betal Jemur namun Betal Jemur tabah. Patih Iklas Ajir menghadap sang raja melepaskan keluhan Betal Jemur. Betal Jemur dipanggil sang raja, melaporkan hal yang terjadi, kemudian ki Patih dibunuh raja. Betal Jemur diwisuda sebagai patih. Betal Jemur menebak isi mimpi raja yaitu seorang abdi ngabei menganggu isteri selir. Betal Jemur menebak putra raja yang sedang lahir dan diberi nama Nursewan (R. Yayi). Betal Jemur menebak anaknya peninggalan Alkas Ajir yang baru saja lahir dan diberi nama Bastak, di kemudian hari menjadi patih menggantikan Nursewan. Betal Jemur berangkat ke tanah Ajam, diutus membunuh para jejaka dan menyobek perut perempuan karena menurut ramalan Betal Jemur hal ini akan membuka rahasia R. Yayi Nursewan. Adipati Abdul Mutalib memusyawarahkan mimpi kepada para nujum. Isteri Adipati Abdul Mutalib bernama Dewi Kalimah mengandung 3 bulan bermimpi ditemui Nabi hingga 'berganti' 4 kali. Betal Jemur sampai di Mekah disanjung dan dihormat oleh Abdul Mutalib. Prabu Meyadin, Sri Kobatsah meninggal diganti oleh putranya, Sri Yayi Nursewan, dan patihnya Ki Bestak. Raja Nursewan mengutus seseorang untuk memberi tahu kepada Betal Jemur. Isteri Abdul Mutalib melahirkan seorang putra diberi nama Ambyah oleh Betal Jemur. Amir Hamzah lahir bersamaan dengan anak Jumiril, Patih Ki Adipati. Betal Jemur pulang ke Medayin dijunjung oleh Sang Raja. Patih Bestak bertindak jahat. Cerita dihentikan kemudian disambung dengan cerita Amir Ambyah berumur 10 tahun. Menceritakan perjalanan dan sejarah Amir Ambyah dengan Umarmaya pada setiap hari selalu ugal-ugalan. Tidak terdapat keterangan tentang penulisan/penyalinan teks pada naskah ini. Adapun tentang penyalinan naskah, gaya tulisan, tata halaman serta jenis kertas yang dipergunakan menunjukkan usia naskah yang cukup tua (awal abad 19?); ciri-ciri tulisan mirip dengan gaya tulisan pasisir barat, sekitar wilayah Cirebon."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.65-NR 278
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Sapto Hadi Wibowo
"Skripsi ini membahas ilmu perbintangan yang ada dalam naskah sastra kitab yang berjudul Kitab Bintang. Penelitian ini menggunakan metode landasan dan edisi biasa. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat tiga aspek utama dalam pembahasan ilmu falak (perbintangan), yaitu aspek penanggalan, astronomi, dan astrologi. Masyarakat Melayu zaman dahulu terbukti percaya pada perhitungan hari-hari baik dan buruk.

This thesis discusses Cosmography that is found in the literature manuscript entitled "Kitab Bintang". This research study uses the foundation method and regular edition method. The study resulted in showing the facts that there are three main aspects of Cosmography discussion. Those aspects are the calendar, astronomy, and astrology. With these findings, it is proven that the ancient Malay people believed in the calculation of the auspicious and non-auspicious days."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42722
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Fitriany
"Dalam penelitian ini, penulis menganalisis tentang perjalanan Pendekar Tanpa Nama dalam novel Nagabumi I. Penulis menganalisis pengembaraan Pendekar Tanpa Nama berdasarkan unsur objektif karya sastra, yaitu alur, tokoh, dan latar. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif. Setelah melalui penelitian dan pengkajian, diperoleh hasil bahwa cerita silat dalam novel ini ditunjang oleh aspek alur dalam hal perjalanan pengembaraan Pendekar Tanpa Nama. Selain itu, aspek tokoh dan penokohan juga memperkuat keutuhan cerita silat ini. Dengan berbagai pendekar yang muncul, keunggulan tokoh PendekarTanpa Nama dalam hal bertarung diperlihatkan. Latar dalam novel ini juga berfungsi sebagai titik-titik pengembaraan seorang pendekar yang berdasarkan pada abad ke-7.

In this thesis, the authour tries to analize how the Pendekar Tanpa Nama (The Anonymous Knight) wanders based on novel Nagabumi I. The analysis involves objective aspects of literature such as plot, characterization, dan setting, where qualitative method and descriptive approach are used. After several research and analysis, it is concluded that in terms of the journey the story is supported by the plot. Moreover, the aspect of characterization strenghten the whole story in terms of lighting scene. The setting in this novel functions as the milestones of his journey in the 7th century. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S421
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Afriyanti
"Skripsi ini membahas tentang unsur intrinsik dalam novel Azazil karya Youssef Ziedan. Penulis menganalisis tokoh dan penokohan dalam novel tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode struktural. Metode struktural ini juga menggunakan pendekatan deskriptif dan analitis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis unsur intrinsik dan penokohan tokoh utama dalam novel Azazil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh utama dalam novel asal Mesir ini yang berprofesi sebagai rahib Kristen memiliki karakter yang berubah-ubah seiring dengan perjalanan dan peristiwa yang terjadi selama hidupnya.

This thesis discusses an intrinsic element in Azazil novel by Youssef Ziedan. The author analyzes the figures and characterizations in the novel. This study is a qualitative studies which is using the structural methods. Structural method also uses descriptive and analytical approach. The purpose of this study is to analyze the intrinsic elements and the main character in the Azazil novel. The results showed that the main character in the novel from Egypt who have profession as Christian monk have a unique character with the passage and the events that occurred during his lifetime."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42724
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Triatmojo Turangga Jaya Sena
"ABSTRAK Film merupakan salah satu media perkembangan fotografi tingkat tinggi, perkembangannya yang pesat mengubah fungsi film itu sendiri. Film kini tidak lagi menjadi produk industri untuk mendapatkan keuntungan bagi instansi tertentu, melainkan telah menjadi salah satu media untuk menyampaikan pesan atau kritik tersirat terhadap isu-isu budaya yang terjadi pada masa itu. Fungsi film tersebut kemudian digunakan oleh Joseph Goebbels sebagai alat propaganda pada saat NAZI berkuasa. Setelah berakhirnya Perang Dunia II banyak sutradara film yang ingin membuat reka ulang peristiwa holocaust dari berbagai sudut pandang. Namun Aaron Kerner (2011:2) menyatakan film-film yang bertemakan sejarah harus direpresentasikan secara akurat dengan menggunakan pendekatan retorikal yang tersedia pada pemain dan pembuat film, dengan tujuan agar tidak terjadi kritik terhadap film. Quentin Tarantino membuat film berjudul Inglourious Basterds, film dengan cerita sejarah alternatif dengan latar belakang perburuan Yahudi saat Perang Dunia II. Film ini menceritakan perlawanan sekelompok Yahudi bernama The Basterds yang memiliki misi untuk membunuh seluruh anggota Nazi dan menghentikan Perang Dunia II. Selama melakukan rencana itu, film ini memperlihatkan bagaimana cara The Basterds membunuh setiap anggota NAZI yang mereka temui dengan cara yang kejam menggunakan tongkat baseball, menguliti kulit kepalanya, hingga ditembak secara membabi buta dalam satu ruangan. Penelitian ini akan melihat bagaimana kemenangan yang diraih oleh Yahudi dalam fim Inglourious Basterds berdasarkan narasi cerita yang disampaikan dengan cara satir. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis film sebagai teks dengan pendekatan semiotik. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pihak minoritas berupaya menjadi pihak yang berdaya terhadap pihak mayoritas tanpa bantuan pihak eksternal untuk meraih kemenangan.

ABSTRACT
Film is one of the media for the development of high-level photography, its rapid development changes the function of the film itself. Film is now no longer an industrial product to gain profits for certain agencies, but has become one of the media to convey implied messages or criticism of cultural issues that occurred at that time. The function of the film was later used by Joseph Goebbels as a propaganda tool during Nazi rule. After the end of World War II many film directors wanted to re-create the holocaust from various perspectives. But Aaron Kerner (2011: 2) states films with historical themes must be represented accurately by using rhetorical approaches available to players and filmmakers, with the aim of avoiding criticism of the film. Quentin Tarantino made a film called Inglourious Basterds, a film with alternative historical stories against the background of hunting Jews during World War II. The film tells the resistance of a group of Jews named The Basterds who have a mission to kill all Nazi members and stop World War II. During the plan, the film shows how the Basterds killed every NAZI member they met in a cruel way using a baseball bat, skinned his scalp, and shot blindly in one room. This study will look at how the victory achieved by Jews in the Inglourious Basterds program is based on story narratives delivered in a satirical way. The research method used is film analysis as a text with a semiotic approach. Based on this research, it can be concluded that the minority party seeks to be a powerful party towards the majority without the help of external parties to achieve victory.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Dewi Rochimah
"Skripsi ini menyajikan transliterasi teks Hikayat Sayidina Umar dengan menggunakan metode edisi kritis yang berasal dari satu sumber. Penelitian ini juga membahas perbandingan alur antara teks Hikayat Sayidina Umar dengan Hikayat Abu Samah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat persamaan alur di antara kedua teks. Akan tetapi, masih terdapat perbedaan di antara kedua teks yang secara prinsip tidak mengubah inti cerita. Selain itu, pada penelitian ini ditemukan kekhasan penggunaan kosakata dengan dialek Ambon. Hal ini disebabkan naskah ini berasal dari Ambon.

This undergraduate thesis present the text transliteration Hikayat Sayidina Umar by using methods of critical editions from one source. The study also discusses the comparison between the text flow with Hikayat Abu Samah. The results of this study indicate that there are similarities in the groove between the two text. However, there are still differences between two text which in principle does not change the core story. In addition, the study found the typical use of dialect vocabulary of Ambon. This is due to the manuscript come form Ambon."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S217
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Pappilon Halomoan
"Media massa sebagai regime of looking membentuk penilaian yang didasarkan pada 'yang terlihat'. Hubungan kekuasaan yang terjadi adalah pengaturan tentang bagaimana tubuh harus hadir dan juga dialektika antara tubuh yang hadir dan yang tidak hadir (absence). Konsekuensinya terjadi `normalisasi' dalam representasi. Media massa menentukan siapa yang berada dalam batas `normal' siapa yang kurang normal dan siapa yang melanggar kenormalan. Media massa melakukan kategorisasi terhadap tubuh.
Subjek penelitian ini adalah majalah Kawanku, yang merepresentasikan tubuh dan identitas remaja melalui teks berupa artikel maupun foto-foto di dalamnya. Mitos dan ideologi teks tersebut dibaca dengan menggunakan pendekatan semiotika. Melalui metode semiotika ini, akan diungkapkan identitas ideologis yang dibangun dalam penanda-penanda foto maupun tulisan dan juga ideologi apa yang disampaikan melalui representasi tubuh dalam media tersebut.
Ada tiga bingkai teori yang juga menjadi titik perhatian masalah ini, yakni: (1) Identitas ideologik. Bagian ini berisi uraian tentang praktik mode of address oleh media. Beberapa pendapat Althusser tentang ideologi yang berbentuk ajakan bagi pembaca untuk masuk dalam sistem makna media massa menjelaskan proses ini. (2) Media sebagai name of the father. Mendiskusikan proses pembentukan identitas dalam media massa dengan menggunakan teori psikoanalisis dari Lacan. Bagian ini adalah eksplorasi lebih jauh identitas ideologis. (3)Tafsir tubuh. Berisi gagasan-gagasan Foucault tentang tubuh dan disiplin. Bagaimana bentuk kekuasaan yang terus berubah dalam menangani tubuh. Mulai dari hukuman fisik sampai psikis. Yang utama adalah proses kategorisasi tubuh dalam berbagai bidang.
Kawanku membangun mitos-mitos tentang cantik, remaja, cewek, sehat, yang menuju pada pembentukan ideologi tertentu. Ideologi dengan tujuan naturalisasi makna, penyalahpahaman identitas, dan pembentukan subjek bagi tatanan simbolis majalah tersebut, adalah salah satu bagian dari strategi pengontrolan tubuh. Misrecognition, interpellation dan naturalisation adalah bagian dari strategi pengontrolan dan pendisiplinan terhadap tubuh dan identitas individu. Pengontrolan dan pelatihan membentuk tubuh yang patuh, efisien, efektif dan produktif. Majalah ini mengawasi individu supaya tetap berada dalam bingkai nilai-nilai Kawanku. Penekanan pada suatu bentuk kecantikan tertentu memaksa individu untuk juga membentuk tubuhnya sejalan dengan mitos yang direpresentasikan Kawanku. Dengan pendisiplinan dan pengawasan ini maka roda produksi budaya akan tetap berputar. Tubuh yang sudah siap dan terlatih menjadi komoditi bagi produksi dan konsumsi. Pelatihan dan pengawasan terhadap tubuh yang terus menerus bisa mengantisipasi kekurangan persediaan tubuh. Tubuh menjadi stock dalam proses ini."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Santosa
Bandung : Angkasa , 1993
899.209 PUJ a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Leony
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas sebuah analisis dari salah satu cerpen yang ditulis oleh Ru Zhijuan dengan judul Baihe Hua dari segi penokohan dan interaksi antar tokoh. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik studi pustaka. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa cerpen Baihe Hua memiliki kelebihan, yakni kuatnya penggambaran tokoh berserta perwatakannya yang seimbang di antara ketiga tokoh utama, kuatnya penggambaran hubungan persahabatan di antara ketiga tokoh yang terjadi secara kebetulan karena situasi perang, serta penggunaan kata Baihe Hua 百合花sebagai judul cerpen yang merupakan unsur penggerak hubungan persahabatan yang digambarkan di dalamnya.

ABSTRACT
The focus of this research is the analysis of characterization and interaction of characters from one of Ru Zhijuan's short stories, Baihe Hua. This research is qualitative literature study. The data were collected by reading many sources from books. The researcher finds out that Baihe Hua has several strengths. One is the description of three characters and equality in their characterizations. Two is the description of their friendship which is occurred in the battlefield. Three is the usage of Baihe Hua 百合花as a title and one of main trigger of their friendship in entire story."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S292
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>