Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137438 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Erma Nur Sigmawati
"Owa ungko (Hylobates agilis) merupakan primata yang dapat ditemukan di Sumatra, Kalimantan, dan Malaysia. Satwa ini memiliki sistem perkawinan monogami dan perilaku pengasuhan biparental. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa jika dilakukan pemisahan induk jantan terhadap kelompok, perilaku pengasuhan bermain oleh induk betina tidak ditemukan. Penelitian mengenai ketiadaan jantan terhadap perilaku pengasuhan induk betina belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pola pengasuhan induk betina owa ungko tanpa kehadiran jantan dan menganalisis pengaruh intervensi pengunjung terhadap pola pengasuhan infant. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah focal animal sampling dengan dua kelompok penelitian. Kelompok kandang 1 terdiri atas induk betina 1 (B1), induk jantan 1 (J1) dan anak 1 (A1), sedangkan kelompok kandang 2 terdiri atas induk betina 2 (B2) dan anak 2 (A2). Perilaku yang diamati meliputi perilaku menyusui, memberi makan, menggendong, menelisik, dan bermain. Perilaku pengunjung yang diamati meliputi aktivitas pengunjung, kepadatan, dan kebisingan. Hasil uji t (independent t-test dengan tingkat kepercayaan 0,05 menunjukkan terdapat perbedaan perilaku pengasuhan oleh induk B1 dan B2. Hasil pengamatan menunjukkan aktivitas pengunjung tidak berpengaruh terhadap perilaku pengasuhan induk betina B1 dan B2 di Taman Satwa Taru Jurug Surakarta.

Agile gibbon (Hylobates agilis) is a primate that can be found in Sumatra, Kalimantan and Malaysia. They have monogamous mating system and biparental parenting behavior. Previous research has shown that if the male parent is separated from the group, the parenting behavior of playing by the female parent is not found. However, research on the absence of males in the parenting behavior of females has never been done. Therefore, this study aims to analyze the parenting pattern of female agile gibbon without the presence of males and analyze the effect of visitor intervention on infant care patterns. The method used in this research is focal animal sampling with two research groups. Group 1 consists of female 1 (B1), male 1 (J1), and infant 1 (A1) who is less than 1 year old. Group 2 consists of female 2 (B2), and infant 2 (A2). The observed behaviors included lactating, feeding, carrying, allogrooming, and playing. Observed visitor behavior included visitor activity, density, and noise. The independent t-test results at a significance level of 0,05 showed differences in parenting behavior between B1 and B2 parents. The observation result showed that visitor activities did not affect the parenting behavior of B1 and B2 females at Taman Satwa Taru Jurug, Surakarta."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juanita Calista Puteri
"Salah satu penyebab penurunan populasi Hylobates agilis adalah rendahnya tingkat reproduksi dari owa ungko. Selain itu, owa ungko juga membutuhkan kemampuan yang tinggi untuk mempertahankan komunikasi agar bertahan monogami. Kemampuan tersebut merupakan bentuk dari pair bonding. Telah dilakukan penelitian aktivitas pair bonding pada owa ungko (Hylobates agilis) di Taman Margasatwa Ragunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberadaan pair bonding pada pasangan owa ungko di Pusat Primata di Taman Margasatwa Ragunan dan melihat kaitannya dengan keberadaan pengunjung. Subjek penelitian ini, yaitu 2 pasang owa ungko dengan pasangan pertama telah menghasilkan keturunan dan mengalami pemisahan selama satu tahun sementara pasangan lainnya merupakan pasangan baru yang dipasangkan selama satu tahun. Penelitian ini dilakukan selama 4 pekan dari Juli sampai Agustus 2022 mulai pukul 08.00-13.00 WIB. Metode pada penelitian ini yaitu scan animal sampling dan ad libitum sampling. Perilaku pair bonding yang diamati terdiri dari tujuh perilaku, yaitu allogrooming, proximity, contact, behaviour sync, presenting, duet vokalisasi dan agonistik. Sementara untuk Kondisi pengunjung dibagi menjadi tiga kategori, yaitu aktivitas, kepadatan, dan kebisingan Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan, kedua pasang owa ungko yang telah lama dipisahkan maupun baru menunjukan perilaku pair bonding dan tingginya keberadaan pengunjung cukup berpengaruh terhadap perilaku pair bonding

One of the causes of the decline in the Hylobates agilis population is the low reproduction rate of the gibbon. Besides that, the gibbon also requires a high ability to maintain communication in order to survive monogamy. That ability is a form of pair bonding. Pair bonding activity research has been carried out on the gibbon (Hylobates agilis) in Ragunan Wildlife Park. This study aims to analyze the existence of pair bonding in gibbon pairs at the Primate Center in Ragunan Wildlife Park and see its relation to the presence of visitors. The subjects of this study were 2 pairs of gibbons with the first pair having produced offspring and experiencing separation for one year while the second pair was a new pair that was paired for one year. This research was conducted for 4 weeks from July to August 2022 from 08.00–13.00 WIB. The method in this research is scan animal sampling and ad libitum sampling. The observed pair bonding behavior consisted of seven behaviors, namely allogrooming, proximity, contact, sync behavior, presenting, vocalization and agonistic duets. Meanwhile, the condition of visitors is divided into three categories, namely activity, density, and noise."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Sari
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
BIO.035/09 Sar s
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Broto Raharjo
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S31285
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hannan Arguna Laksmana
"Owa kelawat merupakan salah satu owa endemik Pulau Kalimantan yang terus mengalami penurunan populasi yang diakibatkan oleh perburuan owa kelawat dan konversi hutan sebagai habitat alami owa kelawat. Salah satu upaya untuk melestarikan keberadaan owa kelawat tersebut adalah konservasi ex situ berupa kebun binatang, namun keterbatasan lahan pada kebun binatang mengakibatkan adanya sistem perkandangan owa yang saling berdekatan satu sama lain, sehingga owa akan merasakan kehadiran maupun suara vokalisasi dari owa lainnya. Penelitian mengenai perilaku owa kelawat terhadap suara vokalisasi owa sekitar telah dilakukan di Pusat Primata Schmutzer, Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi respon perilaku owa kelawat terhadap vokalisasi owa sekitar kandang dan menganalisis pengaruhnya terhadap perilaku owa kelawat. Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai awal September 2020 selama 5 hari tiap pekannya. Metode yang digunakan yaitu continuous scan sampling dengan interval waktu 15 menit tanpa jeda selama 6 jam perhari. Pencatatan dilakukan terhadap aktivitas harian owa kelawat tanpa terjadi vokalisasi dan saat terjadi vokalisasi owa nonsimpatrik di sekitar kandang subjek. Subjek penelitian yaitu dua pasang owa kelawat (Hylobates muelleri) yang berada di kadang berbeda. Hasil pengamatan menunjukkan respon yang diberikan owa kelawat pada saat terjadi vokalisasi owa sekitar berupa melakukan pergerakan, perilaku mengawasi dan perilaku membalas vokalisasi. Berdasarkan Uji U Mann-Whitney pada α = 0,05 menunjukkan bahwa vokalisasi yang dilakukan owa nonsimpatrik di sekitar kandang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perilaku owa kelawat.

The kelawat gibbon is one of the endemic gibbons of Kalimantan Island which have population decline caused by hunting gibbons and the conversion of forest. One of the efforts to preserve the existence of the kelawat gibbon is ex situ, however limited space for ex situ conservation especially zoos, results in the gibbon enclosure system that is close to each other, so that the gibbons will feel the presence and vocalization of other gibbons. Research about behavior of kelawat gibbon on vocalizations of the surrounding gibbons has been conducted at Schmutzer Primate Center, Ragunan Zoo, Jakarta. The aim of this research were to identify the response of kelawat gibbon behavior to vocalization of the surrounding gibbons and to analyze its effect on kelawat gibbon behavior. The study was conducted on July to early September 2020 for 5 days per each week. The method used is continuous scan sampling with an interval of 15 minutes without interruption for 6 hour per day. The recording was made on the daily activity of kelawat gibbon when there was vocalization and without vocalization of surrounding gibbons. The research subjects were two pairs of kelawat gibbon (Hylobates muelleri) in the different cages. The observations showed that the responses given by kelawat gibbons when there was vocalization of gibbon around them were movement, monitoring behavior and vocalization behavior. Based on the Mann-Whitney U test at at α = 0.05, its shows that the vocalization performed by surrounding gibbons has a significant effect on the behavior of the kelawat gibbons."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian mengenai kelimpahan pohon pakan owa jawa
(Hylobates moloch Audebert) di blok Hutan Patiwel, Taman Nasional Gunung
Gede-Pangrango telah dilakukan pada bulan Maret--April 2009.
Pengambilan data vegetasi dilakukan menggunakan metode kuadrat. Hasil
analisis vegetasi menunjukkan bahwa terdapat 60 jenis tegakan di Hutan
Patiwel yang didominasi oleh rasamala (Altingia excelsa), pasang
(Lithocarpus sp.), puspa (Schima wallichii), nangsi (Villebrunea rubescens),
dan huru (Litsea diversifolia). Berdasarkan kelimpahan pohon pakannya,
diketahui bahwa pada tegakan pohon terdapat 17 jenis pohon pakan dengan
kerapatan 65,1 ind/ha, untuk tegakan tiang tercatat 31 jenis pakan dengan
kerapatan 195,2 ind/ha dan untuk tegakan pancang tercatat 24 jenis pakan
dengan kerapatan 691,8 ind/ha. Berdasarkan indeks keanekaragaman (H’)
dan keseragaman (J’), dapat disimpulkan bahwa kelimpahan dan
keanekaragaman jenis pohon pakan owa jawa di Hutan Patiwel lebih tinggi
dibandingkan dengan habitat owa jawa di hutan produksi (blok Rasamala)
Bodogol, namun lebih rendah jika dibandingkan dengan habitat owa jawa di
hutan primer Bodogol."
Universitas Indonesia, 2009
S31577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lawalata, Shobi Zenobia S.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S31170
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titien Suryanti
"Specific purposes of this research are to know suitable area spatial distribution of Javan Gibbon habitat at Mountain Halimun National Park (MHNP), to know vegetation structure and composition on Javan Gibbon habitat, to know disturbance happened on Javan Gibbon habitat, and making a planning model of Javan Gibbon habitat conservation area at MHNP."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
D1252
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>