Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143280 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harfia Mudahar
"Natural products play an important role as medicinal and pharmaceutical agent, not only in the form of purified isolates and extractive, but also as lead for synthetic optimization. Indonesia, with more than 30,000 plant species, take the second place in the world after Brazillia as the irchest countries in plant diversities but the irchest country in the world In natural product If marine organisms are also put Into account. Based on these fact natural product study especially in herbal medicines should become an Important research In Indonesia. The aim was to study cytotoxic activity of chemical compounds from methanol extracts of Justicia gendarussa Burm f. leaves and the Isolation and Identification of cytotoxic compounds from J.gendarussa Burm f. leaves. The structurally characterized based on spectroscopic data. In the first study, cytotoxic bloassay with mouse LI210 leukemia cells in vitro. On the cytotoxic activity, bloassay in vitro was conducted by using L 1210 leukemia cells which Is reproduced at Pusat ApllkasI Isotop dan RadiasI BATAN, Jakarta. This bloassay used LI 210 leukemia cells (were grown on Eagle's MEM medium), dimetilsulfoksida, NaHCOa, glutamines, feotalserum, and triphan blue. The data obtained was analyzed by using Fujimoto's method. The crude extracts from the first study showed cytotoxic activity in vitro bioassay using L1210 leukemia cells line (IC50 12,37 pg/ml), the aethylcetate fraction showed cytotoxic activity in vitro bioassay using LI 210 leukemia cells line (IC50 12,37 pg/ml). In the seconds study, isolation of cytotoxic compound from aethylcetate fraction. The cytotoxic compounds was identification the by using ultraviolet-visible (UV-Vis) spectra data, Fourier transform infra red spectrometry, and LC-MS to obtain mass spectra data and proton nuclear magnetic resonance spectra. The conclusion, the J. gendarussa Burm f. extracts showed cytotoxic activity in vitro bioassay using LI 210 leukemia cultured cells . From the aethylacetate fraction was isolated two cytotoxic compounds. The compounds showed cytotoxic activity in vitro bioassay using LI 210 leukemia cells line, the first compound showed IC 50 6,63 pg/ml and the second compound showed IC50 4, 78 pg/ml. Based on infrared, ultraviolet, proton nuclear magnetic resonance and mass spectra data, indicated that the first compound was benzaldehyd dimethylamine, and the second one was flavonoid glycoside."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia , 2003
T59214
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sri Wahyu Handayani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40178
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Timotius Sutto Halim
"ABSTRAK Pembentukan senyawa dimer dari senyawa amina aromatis, dengan bantuan biokatalis, diketahui dapat menghasilkan senyawa produk yang memiliki sifat bioaktif. Sifat bioaktif ini dapat berupa aktivitas antioksidan, antikanker, dan antimikroba. Pada penelitian ini digunakan anilin dan orto-anisidin, masing-masing sebagai prekursor, dalam pembentukan senyawa dimer menggunakan biokatalis peroksidase. Peroksidase yang digunakan berupa enzim kasar yang diekstrak dari tanaman brokoli (Brassica oleracea). Aktivitas spesifik enzim kasar adalah 0,161 U/mg protein. Senyawa produk yang terbentuk, baik yang berasal dari anilin maupun orto-anisidin tersebut, kemudian diekstraksi dengan etil asetat lalu dimurnikan dengan kromatografi kolom silika gel. Masing-masing prekursor menghasilkan suatu senyawa berupa padatan berwarna merah. Identifikasi senyawa produk dilakukan dengan spektrofotometer UV-Vis dan GC-MS. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa senyawa dimer padatan adalah para-amino difenil amina dengan m/z = 184 dan waktu retensi 19,06 menit untuk senyawa produk yang berasal dari anilin. Senyawa produk yang berasal dari orto-anisidin merupakan kelompok kuinon diimina dengan m/z = 242 dan waktu retensi 20,07 menit. Kedua isolat senyawa produk tersebut diuji aktivitas biologisnya sebagai senyawa antitumor dalam medium Eagle?s MEM yang mengandung sel leukemia L1210 dan ditentukan nilai IC50 dengan metode least square. Nilai IC50 yang diperoleh untuk senyawa para-amino difenil amina dan anilin adalah berturut-turut sebesar 94,52 ?g/mL dan 171,65 ?g/mL, sedangkan untuk senyawa kelompok kuinon diimina dan orto-anisidin adalah berturut-turut sebesar 78,22 ?g/mL dan 145,93 ?g/mL. Kata kunci: amina aromatis, antitumor, enzim peroksidase, senyawa bioaktif."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Permawati
"Peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia) dapat menyebabkan keadaan patologis seperti gout. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak air daun gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F.) secara oral terhadap penurunan kadar asam urat plasma tikus putih jantan (Rattus novergicus) galur Sprague-Dawley yang telah dibuat hiperurisemia dengan induksi kalium oksonat. Mutu ekstrak diperiksa dengan melakukan karakterisasi ekstrak yang meliputi karakteristik ekstrak spesifik dan non-spesifik. Tiga puluh lima ekor tikus dibagi secara acak dalam tujuh kelompok. Pemberian sediaan uji dilakukan satu kali dalam sehari secara oral selama delapan hari. Terdapat tiga kelompok variasi dosis ekstrak air daun gandarusa yaitu berturut-turut 0,345 g/200 g bb; 0,69 g/200 g bb; dan 1,38 g/200 g bb, dua kelompok pembanding yaitu alopurinol 36 mg/200 g bb dan herbal "X" 170 mg/200 g bb, serta kelompok kontrol induksi dan kontrol normal CMC 0,5%. Induksi kalium oksonat 50 mg/200 g bb secara intra peritoneal dilakukan satu jam sebelum diberikan sediaan uji terakhir pada hari ke delapan dan satu jam kemudian dilakukan pengambilan darah. Pengukuran kadar asam urat menggunakan metode enzimatik dengan urikase yang hasilnya diukur secara kolorimetri pada panjang gelombang 520 nm. Ekstrak air daun gandarusa memiliki efek hipourisemik setelah dua jam induksi kalium oksonat. Efektivitas penurunan kadar asam urat variasi dosis ekstrak berturut-turut adalah 80,00%; 80,41%; dan 95,51%. Hasil ini menunjukkan penggunaan secara kontinyu ekstrak air daun gandarusa efektif dalam menurunkan kadar asam urat pada penyakit gout.

An elevation of blood uric acid (hyperuricemia) can cause pathologies condition such as gout. The aim of the research is to know the influence of oral administration of the gandarusa leaf water extract (Justicia gendarussa Burm.F.) as a hypouricemic agent in white male Sprague-Dawley strain rats (Rattus novergicus) model pre-treated by potassium oxonate. The quality of extract was tested with extract characterization which consisted of specific and non-specific characteristics. Thirty five rats were taken randomly into seven groups and oral administration of all test drugs were given once a day for eight days. There were three doses variation groups of gandarusa leaf water extract insequence 0.345 g/200 g bw; 0.69 g/200 g bw; and 1.38 g/200 g bw; two compare groups of allopurinol 36 mg/200 g bw and herb "X" 170 mg/200 g bw; and two control groups were induction control and normal control of 0.5% CMC. Intraperitoneal administration of potassium oxonate 50 mg/200 g bw was given an hour before the last administration of test drugs in the eighth day, and the blood of rats were collected an hour later. The measurement of plasma uric acid used enzymatic method with uricase which the result was measured in colorimetri at 520 nm. The gandarusa leaf water extract has a hypouricemic effect after 2 h its administration to potassium oxonate-pretreated rats. The effectivity of lowering uric acid level from doses variation are 80.00%; 80.41%; and 95.51% respectively. These results showed that a continuous intake of the gandarusa leaf water extract effective for lowering the uric acid level in gout disease."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S32773
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Adi Saputra
"Gandarusa dan rosela merupakan tanaman obat yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah. Kedua tanaman ini banyak mengandung metabolit sekunder sehingga berpotensi sebagai penghambat aktivitas enzim xantin oksidase dalam mengkatalisis oksidasi xantin menjadi asam urat, yang berperan penting dalam penyakit reumatik. Dalam penelitian ini, dilakukan uji fitokimia terhadap ekstrak air daun gandarusa (Justicia gendarussa) dan kaliks rosela (Hibiscus sabdariffa), serta dikombinasikan menjadi sediaan teh herbal dalam berbagai perbandingan (10:0, 7:3, 5:5, 3:7 dan 0:10) dan dilakukan uji penghambatan aktivitas enzim xantin oksidase secara in vitro dari seduhan yang dibuat dengan menggunakan standard alopurinol sebagai pembanding. Uji fitokimia ekstrak air daun gandarusa menunjukkan adanya senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan glikosida, namun pada ekstrak air kaliks rosela tidak terdapat adanya alkaloid. Ekstrak air daun gandarusa memiliki aktivitas penghambatan terhadap enzim xantin oksidase lebih baik daripada kaliks rosela, dengan nilai IC50 sebesar 6,48 μg/ml dan kaliks rosela sebesar 19,51 μg/ml, namun masih lebih rendah aktivitasnya bila dibandingkan dengan alopurinol dengan nilai IC50 0,02 μg/ml. Dari semua ekstrak uji, kombinasi ekstrak air daun gandarusa dan kaliks rosela pada perbandingan 5:5 memiliki aktivitas penghambatan yang paling baik dengan nilai IC50 sebesar 4,24 μg/ml sehingga berpotensi sebagai obat reumatik.

Gendarussa and roselle as common medicine herbs used in many traditional treatment for lowering uric acid on blood. Both plants have many secondary metabolite compounds potentially as xanthine oxidase inhibitory which is catalyses xanthine oxidation into uric acid, which plays a crucial role in gout. In this research, gendarussa leaves (Justicia gendarussa) and roselle?s flower (Hibiscus sabdariffa) do a phytochemical test and both plants be combined to herbal tea in variant concentration (10:0, 7:3, 5:5, 3:7 and 0:10) and inhibition assay to xanthine oxidase activity by in vitro, compared by allopurinol as positive control. Gendarussa leaves phytochemical assay showed that alkaloid, flavonoid, saponin and glicoside compounds but alkaloid was not detected in roselle extract. Water extract from gendarussa leaves showed a bigger inhibition of xanthine oxidase with inhibition concentration 6,48 μg/ml than water roselle extract (19,51 μg/ml). But alopurinol is still have a high inhibition of xanthine oxidase activity than both water extracts with IC50 value as 0,02 μg/ml. Among all water extracts, combination of gendarussa leaves and roselle on 5:5 had the biggest inhibition of xanthine oxidase activity with IC50 value as 4,24 μg/ml indicated that it is potential to be development as gout?s medicine."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S44082
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hotman Eduard P
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2005
T39564
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Annisa Jamal
"Daun gandarusa (Justicia gendarussa Burm.) telah lama digunakan oleh masyarakat antara lain untuk mengobati reumatik. Pemanfaatan tanaman ini perlu ditunjang oleh data ilmiah dengan melakukan uji keamanan. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan nilai potensi toksisitas relatif (LD50) ekstrak etanol daun gandarusa dan mengetahui pengaruhnya terhadap jumlah eritrosit, leukosit, trombosit, dan kadar hemoglobin.
Sebanyak 50 ekor mencit jantan dan 50 ekor mencit betina dikelompokkan menjadi 5 kelompok mengikuti rancangan acak lengkap. Kelompok II, III, IV dan V merupakan kelompok yang diberi ekstrak etanol daun gandarusa dengan dosis berturut-turut 4; 8; 16; dan 32 g/kg bb. Kelompok I adalah kelompok kontrol yang diberi aquadest. Pengamatan jumlah hewan uji yang mati dilakukan setelah 24 jam.
Hasil penelitian menunjukkan LD50 ekstrak etanol daun gandarusa yaitu sebesar 31,99 g/kg bb untuk jantan dan 27,85 g/kg bb untuk betina dengan kategori tidak toksik. Hasil ANAVA satu arah (α = 0,05) terhadap jumlah eritrosit, leukosit, trombosit dan kadar hemoglobin sebelum perlakuan, setelah 24 jam dan setelah 14 hari perlakuan menunjukkan bahwa tidak terdapat erbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun gandarusa tidak mempengaruhi jumlah eritrosit, leukosit, trombosit, dan kadar hemoglobin."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32681
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianti
"Tanaman mahkota dewa, Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl, famili
Thymelaeaceae, merupakan tanaman yang secara emplris teiah digunakan
oleh masyarakat lues sebagai obat antitumor.
Telah dilakukan penelitian terhadap ekstrak aseton daun mahkota
dewa yang bertujuan untuk mengisolasi senyawa kimia yang bersifat inhibitor
terhadap sei leukemia L1210. Isolasi dilakukan dengan menggunakan teknik
kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis, sedangkan penentuan
struktur senyawa dilakukan berdasarkan data-data spektrometer massa, IR
dan UV. Dari hasil isolasi diperoleh 3 komponen yang diidentifikasi sebagai
senyawa skualena, senyawa anhidrolutein II dan senyawa echinenon.
Berdasarkan hasil uji aktivitas inhibisi terhadap perkembangbiakan sel
leukemia L1210 dari ketiga komponen tersebut diperoleh hasil dengan nilai ICso untuk komponen X1 (IC50 =3,67 / ml ); komponen X2 (IC50 =4.95 pg /
ml): dan komponen X3 (IC50 =5,67 pg / ml)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>