Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121065 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adrimeda F
"Salah satu proses pembuatan pipa baja yang dipergunakan untuk pipa penyalur adalah dengan metode pengelasan Submerged Arc Welding. Submerged arc welding atau pengelasan busur terendam adalah pengelasan dimana panas di suplai melalui busur yang terjadi antara elektroda dengan logam kerja. Busur yang terjadi dilindungi oleh lapisan berbentuk granular (tluks).
Pengelasan busur terendam merupakan salah satu pengelasan yang menggunakan energi (heat input) tinggi sehingga salah satu sifat mekanis yang harus diperhatikan adalah ketangguhan dari logam lasan yang dihasilkan. Pada suatu pengelasan busur terendam dengan menggunakan base material dengan sifat mekanis yang sama (API 5L X-65) dan dilas dengan prosedur pengelasan dan konsumable las yang sama namum dihasilkan ketangguhan yang nilainya sangat jauh berbeda.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pengaruh dari unsur paduan Cu (tembaga) dan Ni (Nikel) sangat berpengaruh pada pembentukan fasa acicular ferrite yang sangat berhubungan penting dengan ketangguhan dari lasan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T39703
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ashari
"Secara umum dapat dikatakan bahwa kekuatan/sifat material secara fisik akan dipengaruhi oleh beberapa kondisi yaitu; komposisi kimia, pengaturan struktur mikro, loading rate, desain, serta kondisi lingkungan dalam hal ini adalah temperatur. Pengujian Impak pada temperatur subzero menjadi permintaan yang wajib dilakukan pada material – material yang digunakan pada industri perkapalan, kontruksi, kondisi lingkungan tertentu seperti daerah subtropis dan kutub maupun di bidang pengelasan, untuk mendapatkan kondisi temperatur subzero ini, banyak metode yang di persyaratkan oleh standar internasional, penggunaan liquid Nitrogen sebagai aplikasi pengujian subzero masih sangat jarang dijumpai, oleh karena itu dibuatlah suatu desain rancang bangun cryogenic chamber dengan media liquid Nitrogen pada aplikasi pengujian impak metode charpy terhadap variasi temperatur sub-zero.Verifikasi temperatur dengan menggunakan material modern ASTM A36 pada metode yang digunakan menunjukan nilai 2.2469 Joule/mm2 pada temperatur ruang +/-25°C, dan pada temperatur 0°C sebesar 0.9579 Joule/mm2 , sedangkan pada temperatur -100 °C sebesar 0.3506 Joule/mm2, persen shear fracture sebesar 61% pada temperatur 0°C dan 5% pada temperatur -100°C, masih adanya persen shear pada temperatur -100°C kemungkinan diakibatkan material verifikasi yang digunakan merupakan material modern yang memiliki komposisi kimia yang unik dengan rasio Mn/C yaitu sebesar 6.5:1 serta Mn/S sebesar 78:1 sehingga kecil kemungkinanannya terbentuk MnS sepanjang pengujian berlangsung, kedua unsur yaitu Mn dan S merupakan unsur yang sangat berpengaruh terhadap ketangguhan.

In general, the mechanical properties of a material are dependent on some factors such as chemical composition, microstructure, and surrounding temperature.A long exposure of material to an extremely high or low temperature can impair the mechanical properties of the material.For any materials that will be subject to the sub-zero temperatures such the ones used in ships and constructions in the subtropical and Arctic/Antarctic area, the impact test performed at the subzero temperatures is mandatory. In accordance with some international standards, there are several methods that can be used to achieve such temperatures. However, the use of liquid nitrogen for this application is still limited.The main purpose of this study was to design a cryogenic chamber for the Charpy impact test at sub-zero temperatures. Before performing the impact test, the sample was submitted to this cryogenic chamber and then automatically transferred to the specimen holder at the impact test machine. This chamber automatically moved along the front side of the impact test machine. The impact test was directly startedonce the sample was transferred from the chamber to the specimen holder. In order to verify the reliability of this cryogenic chamber design, the ASTM A36 materials with known values of impact strength and percent of shear fracture were tested.The results of Charpy impact test of ASTM A36 materials at the temperature of 25, 0, and -100°C showed that the impact strengths were 2.2469, 0.9579, and 0.3506 Joule/mm2. We also found that the percent of shear fracture decreased from 61% at 0°C to 5% at -100°C. The presence of percent of shear fracture at -100°C might be attributed to the unique Mn:Cand Mn:Sratios of this ASTM A36 material. The Mn:C ratio of 6.5:1 and Mn:S one of 78:1 made the formation of MnS during the test almost unlikely. It is well known that Mn and S are two elements that play an important role in the toughness of a material. Keywords : Sub-zero, Cryogenic Chamber, Charpy Impact Test (VCN).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35752
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gatong Cahyono
"ABSTRAK

Indonesia saat ini termasuk salah satu negara peng-ekspor terbesar gas alam cair atau liquid natural gas (LNG) di dunia. Gas alam cair biasanya ditransfer dalam keadaan cair pada temperatur minimum cryogenic , yaitu sekitar -1650C. Tidak banyak material yang bisa tahan untuk digunakan pada temperatur dingin ekstrem tersebut. Material baja SS 304L, SS 316L dan Aluminium AL5052 adalah beberapa material yang biasa digunakan pada temperatur Cryogenic.

Pengujian dilakukan dengan uji impak charpy pada beberapa temperatur dingin yaitu 00C, -500C, dan -1960C, dengan media pendingin es kering (dry ice) dan Nitrogen cair. Pengujian kekerasan dan struktur mikro juga dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan akibat temperatur dingin.

Dari hasil penelitian menunjukkan material SS 304L dan SS316L memiliki sifat ketangguhan untuk digunakan pada marine loading arm pada temperatur dingin cryogenic.


ABSTRAK

Indonesia is one of the largest liquefied natural gas or liquid natural gas (LNG) exporter countries in the world. Liquefied natural gas is usually transferred in a liquid state at minimum cryogenic temperature, which is about -1650C. Not a lot of material can with stand the extremely cold temperature to be later utilized. Material steel SS 304L, SS 316L and Aluminum AL5052 are some commonly used materials at cryogenic temperatures.

An observation is conducted through charpy impact test on some cold, to freezing temperatures such as 00C, -500C, and -1960C, with dry ice and liquid nitrogen as the cooling medium. The microstructure and solidity test are also applied to see whether there is a difference taking place in a cold temperature. The observation yields the result that SS304L and SS316L possess an endurance quality to be used for marine loading arm in cryogenically cold temperature.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42609
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Anis
"ABSTRAK
Pengelasan material baja tahan karat martensitik dengan menggunakan las busur listrik masih belum cukup banyak dikenal. Namun demikian beberapa percobaan telah dilakukan untuk menghasilkan kualitas sambungan las yang baik, khususnya secara metalurgis, karena sifat material baja ini yang demikian rentan terhadap masukan panas dan fenomena peleburan-pembelcuan yang membuat baja ini mudah menjadi Betas dan retak setelah dilas. Karena itu pada pengelasan baja ini selain harus diperhatikan prosedur dan parameter pengelasannya, harus dilakukan juga proses perlakuan panas pasca pengelasan guna mengurangi tegangan sisa dan menurunkan kekerasan material.
Penelitian ini mencoba mengamati perubahan-perubahan dalam salah satu parameter pengelasan, yaitu besar arus, terhadap masukan panas yang terjadi serta hasil sambungan las yang terbentuk. Evaluasi terhadap sambungan las yang terbentuk dilakukan dengan pengujian kekerasan dan pengamatan struktur mikro material.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa besar arus pengelasan berpengaruh terhadap hasil sambungan las yang terbentuk, dimana makin besar arus yang diberikan maka sambungan las yang terbentuk makin baik, dalam pengertian distribusi kekerasan dan struktur mikronya makin merata dan nilai kekerasan rata-ratanya makin rendah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S41022
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanus Z. Juniardi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S41033
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S40819
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafdi Hidayat
"Pengelasan pada industri kapal di Indonesia cenderung masih banyak menggunakan metode las SMAW. Dengan menggunakan metode pengelasan GMAW yang memiliki deposition rate dan efisiensi yang tinggi, proses pengelasan dapat dilakukan lebih cepat. Dengan meningkatnya kecepatan dan kuat arus las, rentan terjadinya kemungkinan distorsi pada pengelasan. Salah satu penyebab terjadinya distorsi adalah heat input yang tidak merata pada material las, sehingga muncul perbedaan suhu antara area las dan area yang telah dilas dan mengakibatkan tegangan pada area yang telah mendingin dan regangan pada area yang dilas. Dengan demikian, diperlukan heat input yang tepat agar hal tersebut tidak terjadi, distorsi sudut menyebabkan munculnya pekerjaan tambahan yang memerlukan waktu tak sedikit seperti seperti fairing, cutting, attaching, fitting, gap fitting. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh heat input seperti kuat arus dengan kecepatan pengelasan terhadap distorsi sudut yang muncul setelah pengelasan akibat adanya tegangan sisa. Selain dari munculnya distorsi sudut, pada bagian HAZ Heat Affected zone terdapat perbedaan kekuatan yang mengakibatkan rentannya patahan terjadi disana, dengan menggunakan kekerasan, dan rumus empiris didapatkan HAZ las yang mewakili kekuatan sambungan. Pada penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa kuat arus memiliki pengaruh terhadap distorsi transversal yang hampir sama dengan kecepatan pengelasan dan makin tinggi heat input yang diberikan maka makin besar residual atau distorsi yang dihasilkan.dan pengaruh kuat arus lebih tinggi terhadap distorsi longitudinal dibanding kecepatan pengelasan. Proses pengelasan mempengaruhi kekuatan sambungan.

Welding in the ship industry in Indonesia tends to still use the SMAW welding method, by using GMAW welding method that has a high deposition rate and high efficiency, welding process can be done more quickly. With the increasing speed of welding and electricity current, it is prone to possible distortion in welding. One of the causes of distortion is the uneven heat input of the welding material, resulting in a temperature difference between the weld area and the welded area and causing the tension in the area to cool and strain on the welded area. Thus, proper heat input is required so that it does not occur, angular distortion leads to the emergence of additional jobs that require less time such as fairing, cutting, attaching, fitting, gap fitting. Therefore, this study aims to determine the effect of heat input such as the current strength with welding speed to the angular distortion that emerges after welding due to residual stresses. Apart from the emergence of angular distortion, in the Heat Affected zone HAZ section there is a difference in strength that causes the fracture susceptibility to occur there, using hardness, and empirical formula obtained HAZ welding representing the strength of the connection. In this study it can be concluded that the current strength has an effect on the transversal distortion which is almost equal to the welding speed and the higher the heat input given the greater the residual or distortion generated. And the effect of higher current strength on longitudinal distortion than welding speed The welding process affect the strength of the connection."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benhard Timbul PJ
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S41134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isa Rifai
"Kodifikasi elektroda dalam AWS A5.1-69 menyatakan bahwa angka katiga dari nomor £lektroda menunjukkan posisi pengelasan terbaik yang dapat dilakukan oleh jenis elektrada tersebut Dalam hal ini angka I dari elektroda E 6013 menunjukkan kemampuan elektroda tersebut untuk digunakan poda semua pruisi pengelasan. Tiap-tiap pasisi memiliki tingkat kasulitan yang berbeda dan gaya gravitasi bumi berperan dalam proses pembekuan logam cair. Sebagai akibatnya sifat mekanik dari hasil pengelasan dapat berbeda-beda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh posisi pengelasan terhadap struktur mikro, kekerasan dan mampu tekuk lasan. Penelitian ini menggunakan e!ektroda E 6013 dan lcgam induk baja karbon rendah (mild steel) A36 dengan tebal 16 mm. Bentuk sambungan yang digunakan yaitu V butt joint Teknik pengelasan yang digunakan adalah SM4W yang dilakukan secara manual dengan arus listrik bolak-balik (AC). Pengelasan dilakukan pada posisi down hand, horizontal, vertical up, vertical down, dan over head."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>