Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80866 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alexander Pakiding
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40280
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayat Supriatna
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39726
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwinsyah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40292
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yodi Gautama
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T39792
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irjan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40281
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2002
S28510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Nur Atikah Putri
"Tatanan tektonik kompleks di wilayah Papua Barat menyebabkan tingginya tingkat seismisitas sehingga berpotensi mengalami kerusakan yang besar saat mendapatkan getaran yang kuat ataupun gempa bumi. Peranan kajian karakteristik lapisan bawah permukaan seperti metode mikrotremor berdasarkan sifat gerakan tanah sangat penting sebagai langkah mitigasi bencana ataupun dalam perencanaan pembangunan infrastruktur. Pada penelitian ini, dua parameter penting pada data mikrotremor yaitu frekuensi dominan dan amplifikasi tanah yang berguna dalam mengestimasi karakteristik tanah, digunakan untuk menganalisis dan memetakan distribusi zona indeks kerentanan seismik, percepatan tanah maksimum (PGA), 𝑉𝑠30 dan Ground Shear Strain pada lapisan sedimen di wilayah area penelitian “SA”, Papua Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa area penelitian didominasi oleh lapisan sedimen aluvial yang tebal dengan karakteristik tanah lunak hingga tanah sedang. Nilai indeks kerentanan seismik relatif rendah pada area ini bernilai antara 0,8 – 14,1 dimana tergolong dalam area yang tidak terlalu rentan terhadap aktivitas seismik atau potensi kerusakan kecil. Selain itu, nilai percepatan tanah maksimum area penelitian bernilai 149 – 771 gal yang tergolong dalam kategori intensitas gempa bumi III sampai V, yaitu kerusakan ringan hingga berat dengan sifat dinamis tanah elasto-plastis yang dapat mengakibatkan fenomena crack atau retakan pada lapisan tanah.


The complex tectonic in the West Papua region causes high levels of seismicity so that it has potential to sustained major damage during strong vibrations or earthquakes. The role of the study of the characteristics of the subsurface layer such as the microtremor method based on the nature of the ground motion is very important as a disaster mitigation step or in infrastructure development planning. In this study, two important parameters in the microtremor data, namely the dominant frequency and soil amplification which are useful in estimating soil characteristics, are used to analyze and mapping the distribution of seismic susceptibility index zones (𝐾𝑔), maximum soil acceleration (PGA), 𝑉𝑠30 and Ground Shear Strain in sediments layer in the “SA” study area, West Papua. The results showed that the research area was dominated by a thick layer of alluvial sediment with soft to medium soil characteristics. The value of the seismic vulnerability index is relatively low in this area, which is between 0.8 - 14.1 which is classified as an area that is not too vulnerable to seismic activity or small damage potential. In addition, the maximum ground acceleration value of the study area is 149 – 771 gal which belongs to the category of earthquake intensity III to V, i.e. mild to severe damage with elasto-plastic soil dynamic properties which can cause crack in the soil layer.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Musyafar Kudri Zain
"Suatu model persebaran litofasies sangat penting dalam proses karakterisasi reservoar. Dengan adanya model kita dapat memperhitungkan nilai keekonomian dari reservoar tersebut termasuk menyusun program pengembangan reservoar selanjutnya, serta dapat pula menjadi masukan sebagai model statik dalam proses simulasi resevoar. Dua metode geostatistik dalam memodelkan fasies telah dilakukan dalam penelitian ini yaitu, sequential indicator simulation dan truncated gaussian simulation. Kedua metode tersebut menggunakan analisa model variogram, namun truncated gaussian simulation memperhitungkan konsep model pengendapan litofasies sementara sequential indicator simulation tidak memperhitungkan konsep tersebut. Untuk memodelkan porositas zona reservoar digunakan metode sequential gaussian simulation. Atribut impedansi akustik digunakan sebagai konstrain dalam setiap pemodelan. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa apabila data sumur yang tersedia terbatas dan pemodelan dikonstrain oleh atribut impedansi akustik, metode truncated gaussian simulation lebih baik dalam memetakan persebaran litofasies dibandingkan dengan metode sequential indicator simulation.

A model of lithofasies distribution is very important in the process of reservoar characterization. By using this model, we can calculate the economic value of the reservoar. It also can be used as an input static model for reservoar simulation. Two methods of geostatistics stochastic in facies modeling have been done in this research, sequential indicator simulation and truncated gaussian simulation. Both of methods use the variogram model analysis, however truncated gaussian simulation consider the concept of depositional models of lithofasies while sequential indicator simulation not. Sequential gaussian simulation method has been used to model the reservoar porosity zone. Every modelling process use acoustic impedance attribute as litofasies constrain. The study concluded that if the well data is sparse and acoustic impedance has been used as constrain, truncated gaussian method will produced a better model than sequential indicator method."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44596
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Anshariy
"[ABSTRAK
Lapangan Athar mulai berproduksi sejak tahun 1975 dengan produksi kumulatif mencapai 900 MMbbls dan RF 50%. Pada tahun 2011 dilakukan akuisisi seismik 3D untuk melihat remaining potential yang ada di lapangan ini. Analisa seismik 3D dengan atribut seismik dan inversi simultan memberikan hasil yang cukup baik untuk menentukan penyebaran batupasir dan hidrokarbon yang ada di dalam nya. Volume densitas hasil inversi, atribut minimum amplitude, dan atribut arc length membantu dalam mengidentifikasi penyebaran reservoar. Lambda-Rho dan AI membantu dalam mengidentifikasi area-area yang mengandung hidrokarbon. Interpretasi struktur di seismik menunjukkan adanya sesar minor, yang sebelumnya tidak teridentifikasi pada seismik 2D. Hasil analisa seismik digunakan dalam pembuatan 3D geomodel. Penentuan batas channel, dan area hidrokarbon di dipandu hasil dari analisa seismik dan data sumur. Empat tubuh channel teridentifikasi dari analisis tersebut, sementara overbank deposit disebarkan secara statistik. Data interpreasi struktur digunakan untuk menentukan jumlah segmen atau kompartemen, dan hasilnya adalah lima segmen selatan dan satu segmen utara terdapat di zona dangkal Lapangan Athar. Hasil pemodelan geologi menunjukkan bahwa segmen 5 menjadi area yang masih memiliki prosepek untuk produksi minyak, sementara segmen 2 memiliki prospek untuk produksi gas.

ABSTRACT
Athar Field start producing since 1975 up to now with cummulative production reached 900 MMbbls and RF 50%. 3D seismic was acquired in 2011 to identify the remaining potential in this field. Analysis of 3D seismic with attribute and simultaneous inversion provide a good result to determine reservoar distribution and hydrocarbon contained. Density cube from inversion, minimum amplutide attribute, anda arc length attribute are used to map the sand distribution. Lambda Rho and AI (Ip) are usefull to identify the remaining hyrocarbon area. Structural interpretation from seismic shows there are minor faults which is not identified before with 2D seismic. The result of the analysis was used to create 3D Geomodel. The channel limit determination, and remaining hydrocarbon area guided by analysis from seismic and well data. As a result, four channel bodies were identified, whilst overbank deposit distributed statistically. Structural interpretation data used to determine the number of segment or compartment, and the result are five segments in the south and one segment in the north identified in the shallow zone Athar Field. The result of geological modeling shows that segment 5 still has prospect in oil production, whilst segment 2 has prospect in gas production.;Athar Field start producing since 1975 up to now with cummulative
production reached 900 MMbbls and RF 50%. 3D seismic was acquired in 2011 to
identify the remaining potential in this field.
Analysis of 3D seismic with attribute and simultaneous inversion provide a
good result to determine reservoar distribution and hydrocarbon contained. Density
cube from inversion, minimum amplutide attribute, anda arc length attribute are used
to map the sand distribution. Lambda Rho and AI (Ip) are usefull to identify the
remaining hyrocarbon area. Structural interpretation from seismic shows there are
minor faults which is not identified before with 2D seismic.
The result of the analysis was used to create 3D Geomodel. The channel limit
determination, and remaining hydrocarbon area guided by analysis from seismic and
well data. As a result, four channel bodies were identified, whilst overbank deposit
distributed statistically. Structural interpretation data used to determine the number of
segment or compartment, and the result are five segments in the south and one
segment in the north identified in the shallow zone Athar Field.
The result of geological modeling shows that segment 5 still has prospect in
oil production, whilst segment 2 has prospec in gas production, Athar Field start producing since 1975 up to now with cummulative
production reached 900 MMbbls and RF 50%. 3D seismic was acquired in 2011 to
identify the remaining potential in this field.
Analysis of 3D seismic with attribute and simultaneous inversion provide a
good result to determine reservoar distribution and hydrocarbon contained. Density
cube from inversion, minimum amplutide attribute, anda arc length attribute are used
to map the sand distribution. Lambda Rho and AI (Ip) are usefull to identify the
remaining hyrocarbon area. Structural interpretation from seismic shows there are
minor faults which is not identified before with 2D seismic.
The result of the analysis was used to create 3D Geomodel. The channel limit
determination, and remaining hydrocarbon area guided by analysis from seismic and
well data. As a result, four channel bodies were identified, whilst overbank deposit
distributed statistically. Structural interpretation data used to determine the number of
segment or compartment, and the result are five segments in the south and one
segment in the north identified in the shallow zone Athar Field.
The result of geological modeling shows that segment 5 still has prospect in
oil production, whilst segment 2 has prospec in gas production]"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44190
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Andry Surya
"ABSTRAK
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang sulit diduga dan dapat terjadi sewaktu-waktu. Gempa bumi dapat menimbulkan kerugian baik harta benda maupun jiwa manusia. Korban jiwa akibat gempa bumi ini sangat banyak, sehingga para peneliti terdorong untuk melakukan penelitian guna mengantisipasi atau meminimalisasi kerugian-kerugian akibat gempa bumi tersebut.
Dalam beberapa dekade terakhir, telah dilakukan sejumlah penelitian tentang penggunaan sistem kontrol. Sistem kontrol ini pada dasamya dibedakan menjadi dua, yaitu sistem kontrol pasif dan sistem kontrol aktif. Keduanya dapat dibedakan dan ada atau tidaknya gaya luar yang digunakan untuk melawan respon struktur akibat percepatan gempa bumi. Penelitian lebih lanjut tentang sistem kontrol ini adalah penggabungan kedua jenis sistem kontrol di atas yang diberi nama sistem kontrol hybrid. Penggunaan sistem kontrol ini diharapkan dapat menunjukkan hasil yang lebih baik dibanding kedua sistem kontrol sebelumnya. Penggunaan sistem-sistem kontrol tersebut dimaksudkan agar bangunan tidak mengalami kerusakan (kerusakan minimal) pada saat terjadi gempa-gempa besar (percepatan maksimum gempa sama dengan 0,4 g).
Salah satu algoritma kontrol aktif yang ada adalah Bounded-Force Control (BFC) Method. Metode ini telah diuji untuk bangunan rendah (2 DOF) dengan alat kontrol Active Mass Damper (AMD) oleh Benjamin Indrawan el. al3 Metode ini akan diterapkan pada struktur MDOF dengan alat kontrol yang disebut Active Base Isolator (ABI). Metode ini menerapkan suatu fungsi non-linier, karena gaya kontrol yang akan diberikan kepada struktur dibatasi oleh saturasi aktuator yang digunakan. Dengan metode ini, gaya kontrol selalu mencapai batas saturasinya, sehingga penggunaan aktuator akan optimal.
Hal yang penting pada penerapan BFC pada stmktur MDOF adalah pembentukan matrik pemberat (weighting matrix) yang sesuai, sehingga kinerja alat kontrol dapat bekerja dengan baik. Di dalam matrik pemberat (weighting matrix) tersebut terdapat koefisien-koefisien yang merupakan interaksi antara respon lendutan dan respon kecepatan pada struktur. Penetapan koefisien-koefisien ini akan berpengaruh pada kinerja BFC. Di dalam skripsi ini, pembentukan matrik pemberat (weighting matrix) tersebut dapat dilihat pada bab III.
Dalam skripsi ini, sistem kontrol hybrid (Active Base Isolator menggunakan metode Bounded-Force Control) akan disimulasikan terhadap struktur portal geser dua dimensi delapan lantai yang terkena percepatan gempa El Centro(1940), Kobe (1995), dan San Femando (1971). Ketiga percepatan gempa tersebut diambil untuk komponen utara-selatan (NS). Hasil simulasi tersebut dibandingkan dengan struktur dengan kontrol pasifdan struktur tanpa sistem kontrol.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa reduksi lendutan relatif (antara lantai kedelapan dengan lantai dasar) sebesar ± 65- 75% bila dibandingkan dengan struktur tanpa sistem kontrol dan mampu mereduksi ± 25 - 45% bila dibandingan dengan struktur dengan sistem kontrol pasif. Hasil ini terbukti lebih baik daripada menggunakan algoritma Linear Quadratic Regulator (LQR). Untuk variasi saturasi aktuator dari 150 - 450 kN, BFC dapat mereduksi lendutan base antara 10-25% dan mereduksi lendutan relatif sekitar 15%.
Sistem kontrol hybrid ini cukup efektif, sehingga kita dapat mendesain dimensi yang lebih kecil (ekonomis) tetapi bangunan cukup aman untuk digunakan.

"
2000
S34860
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>