Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130079 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lingga Hermanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40289
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berta Antikasari
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S28571
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supiyanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T39964
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam reaksi polimerisasi radikal bebas biasanya dikenal 3 tahap, yaitu inisiasi, propagasi, dan terminasi. Namun sebenarnya ada mekanisme lain yang terjadi, tetapi sering diabaikan karena kuantitas kejadiannya yang sangat rendah. Mekanisme ini yang dinamakan dengan reaksi chain transfer atau reaksi alih rantai. Walaupun demikian, untuk monomer tertentu reaksi alih rantai ini menjadi sangat dominan. Oleh para ahli sintesa polimer, mekanisme ini dimanipulasi untuk mengkontrol berat molekul, distribusi berat molekul bahkan sampai gugus fungsi dari polimer yang akan disintesa. Beberapa aspek dari mekanisme reaksi alih rantai ini akan dibahas pada tulisan ini."
MPI 2:1 (1999)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"In human, the temporomandibular joint (TMJ) has been proven as a stress-bearing joint, especially during mastication. Overload of shear stress on the joint can cause degenerative diseases of the joint, such as osteoarthrosis or TMJ osteoarthritis (TMJ-OA). Free radicals have been assumed to be associated in the pathogenesis of various degenerative diseases of the joint and oxidative stress is important in the mechanism of TMJ dysfunction. Free radicals are superoxide (O2-), hydrogen peroxide (H2O2) and hydroxyl (OH-), and are called reactive oxygen species (ROS). Hydroxyl is most destructive in patients with TMJ dysfunction. ROS exert their effects on TMJ by reducing the viscosity of synovial fluid, decreasing joint surface lubrication, breakdown of collagen and proteoglycan, and increasing the activity of cartilage degradation enzymes such as metalloproteinases."
[Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Journal of Dentistry Indonesia], 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Priscillia Purnama Sari
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S8195
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamel, Gary
Yogyakarta: Baca , 2007
303.484 HAM lt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hamel, Gary
Yogyakarta: Baca!, 2007
658.401 2 HAM lt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Rochmiatun
"Hingga pertengahan abad XX terdapat perbedaan kategori ulama (ulama birokrat/ulama penghulu dan ulama non-penghulu/ulama bebas) di Palembang. Hal ini bermula dari proses birokratisasi agama, ketika sistem kekuasaan merasa berkewajiban untuk memberikan pelayanan keagamaan atau ketika kekuasaan melihat agama harus dikendalikan. Sementara itu, sejak dekade kedua abad XX banyak terjadi konflik antara ulama-ulama bebas maupun ulama birokrat Palembang yakni antara ulama bebas yang berorientasi Islam tradisionalis dan ulama bebas yang berorientasi Islam modernis. Di sisi lain, bersamaan dengan bangkitnya gerakan Islam modernis di Palembang, pada awal abad XX, berdatangan juga para ulama tradisionais lainnya yang bermukim di Mekkah. Ulama-ulama yang berfaham Islam tradisionalis ini diantaranya mulai melakukan upaya gerakan pembaharuan dalam bidang pendidikan Islam yakni dengan mendirikan lembaga berupa "Madrasah". Upaya pendirian lembaga pendidikan dengan sistem madrasah ini menunjukkan bahwa adanya unsur "pembaharuan" yang kemudian menegaskan perbedaannya dengan sistem pendidikan Islam tradisional.
Kajian ini mengungkap kontinuitas tradisi keilmuan dalam bentuk penulisan karya-karya keagamaan serta pengajaran agama yang dilakukan oleh ulama bebas dan ulama birokrat setelah Kesultanan Palembang dihapus, serta peran ulama bebas dan ulama birokrat di Karesidenan Palembang di tengah wacana adanya gerakan pembaharuan Islam dan gerakan nasionalisme. Dalam perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat Palembang, ulama bebas dapat dikatakan sebagai agent of change yakni tokoh yang mampu membawa perubahan sosial sebab terbukti mempunyai kemampuan yang enabling bagi lingkungannya. Sedangkan ulama birokrat dipandang tidak mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan-perubahan dalam masyarakat atau tidak berperan sebagai agent of change, hal ini disebabkan ulama birokrat dibatasi oleh salah satu perannya yakni sebagai pejabat pemerintah kolonial yang harus loyal terhadap aturan-aturan.

Until the mid-twentieth century, the categories of ulama were differentiated into two types: bureaucratic ulama/ulama penghulu (headman ulama) and independent ulama in Palembang. These differences have resulted from the process of bureaucraticization of religion, when the power system feels obliged to provide religious services or when the power considers that religion must be strongly controlled. On the one hand, since the second decade of the twentieth century, the conflicts between independent Muslim ulama with their orientation on traditionalist perspectives and those with modernist perspectives took place. On the other hand, along with the rise of the Modernist movement in Palembang, in the early twentieth century, the other traditionalist scholars who lived in Mecca also took part in these movements. Scholars with traditionalist Islam perspectives partly initiated their efforts of renewal movement in the field of Islamic education by establishing the institution in the form of 'Madrasah'. This effort of establishment of educational institutions with the madrasah system demonstrates the element 'renewal' which then confirms the difference with the traditional Islamic educational system.
This study reveals the continuity of the tradition of knowledge in the form of writing works of religious matters as well as religious instructions conducted by independent scholars and bureaucratic ulama after the Palembang Sultanate had been removed, and the role of independent ulamas and bureaucraticic ulamas at the residency of Palembang in the middle of the discourse of Islamic reform movements and the nationalist movements. In the changes that occur in people of Palembang, the independent scholars can be regarded as the agent of change who is capable of bringing about social changes because it has proved to have the enabling capabilities for the environment. Meanwhile, the bureaucratic clerics are considered not to have the ability to make changes in the society, or they do not act as agent of change due to the fact that bureaucratic ulama are constrained by one of their role as the colonial government officials who should be loyal to the rules.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
D2157
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>