Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153719 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Eka Yekti
"Tesis ini membahas tentang penyelenggaraan manajemen sekuriti fisik Sisi Darat Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung Oleh PT. Angkasa Pura II (Persero). Saat ini Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung tengah menghadapi permasalan over capacity, khususnya terminal dan ruang tunggu keberangkatan sudah tidak seimbang dengan jumlah penumpang pesawat udara. Hal ini mengakibatkan kerawanan letak Bandara Internasional Husein Sastranegara yang berada di pusat kota Bandung dan sangat dekat dengan pemukiman penduduk. Menyikapi permasalahan tersebut peneliti ingin mengetahui bagaimana PT. Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung menjalankan sistim manajemen keamanan sekaligus untuk mengetahui kelemahan pengelolaan manajemen sekuriti Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung tersebut. Penelitian tesis ini menggunakan metoda kualitatif dengan pendekatan yuridis manajerial, serta penulisan deskriptis analitis melalui penggambaran dan penganalisaan. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan penelaahan beberapa dokumen. Sumber data berasal dari informan berupa data primer maupun sekunder. Tinjauan pustaka yang digunakan merupakan beberapa konsep dan dokumen yang menunjang penelitian. Berdasarkan hasil penelitian maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa dari segi keamanan fisik Bandara Internasional Husein Sastranegara belumlah cukup memadai untuk menyandang predikat bandara internasional mengingat masih banyaknya fasilitas dan peralatan keamanan yang harus dibenahi, selain itu juga kualitas dan kuantitas personel keamanan bandara harus lebih ditingkatkan. Saran yang diajukan merupakan upaya penanganan terhadap penyelenggaraan manajemen sekuriti fisik Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung saat ini dalam mencegah terjadinya ancaman yang mengakibatkan kerugian serta sebagai masukan penyelenggaraan manajemen sekuriti fisik bandar udara lainnya di wilayah Indonesia.

This thesis discusses about implementation of physical security management of Husein Sastranegara International Airport located in Bandung by PT. Angkasa Pura II (Persero) as an effective and efficient efforts in protecting state assets in order to avoid the threat of adverse effects. Nowadays Husein Sastranegara International Airport located in Bandung, capital city of West Java Province has a specific status as a civil enclave airport which means a military facility that mostly used for civil travelling purposes is opposing an over capacity issue. Where those departing terminals and waiting rooms have been not equal to the airport passengers particularly. This matter could ignite security threats and other threats to the facilities, passengers, every assets in there and also endanger the airport's surroundings like military and civilian residences around the airport. In this academic research, PT. Angkasa Pura II as the authorized manager of the airport, researcher intend to observe and analyze the airport security management, human resources and assets theoretically, technically and academically, more specifically its physical security. This thesis research uses qualitative methods with a juridical approach managerial, and analytical writing deskriptis through the depiction and analysis. The technique of collecting data through observation, interviews and a review of several documents. The source data came from informants in the form of primary and secondary data. Literature review that used a number of concepts and documents that support research. The research indicate that PT. Angkasa Pura II should improve their airport physical security by redesigning and implementing their measured decisions and policies. Suggestions put forward is the implementation of physical security management of Husein Sastranegara International Airport located in Bandung by PT. Angkasa Pura II (Persero) in preventing the threat that resulted in losses as well as the input for implementation of physical security management of the airport in the territory of Indonesia.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wiwik Dwi Pratiwi
"Studi ini bertujuan untuk membahas fenomena transformasi tipologi hunian yang terjadi pada permukiman warga di sekitar hutan wisata yang ada di Kawasan Ciwidey, yang terletak di Kawasan Peri-Urban Bandung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, serta bentuk transformasi yang terjadi. Peri-urban Bandung, sebagai bagian dari Bandung Metropolitan Area, merupakan salah satu kawasan peri-urban yang berkembang sangat cepat akibat pertambahan penduduk, pertumbuhan permukiman, perkembangan area industri, peningkatan kegiatan pariwisata, yang diperkuat dengan pembangunan infrastruktur jalan tol. Kegiatan-kegiatan tersebut membuka peluang ekonomi yang cukup besar, sehingga mendorong masyarakat setempat untuk mentransformasi hunian mereka menjadi fasilitas komersial, untuk mengakomodasi masyarakat pendatang maupun turis, baik untuk mendapatkan pendapatan tambahan maupun pekerjaan utama. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan riset berupa studi kasus dan analisis kualitatif untuk mengetahui secara detail transformasi bangunan yang dilakukan oleh pengelola bangunan. Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa perubahan yang dilakukan berupa perubahan fisik dan territorial, dimana perubahan tersebut sangat bergantung kepada kesepakatan antaraktor atau pengelola lahan, serta kebijakan pemerintah setempat. Di samping itu, kegiatan di hutan wisata menjadi motif yang kuat bagi sebagian pemilik properti untuk melakukan transformasi permukiman tersebut karena permintaan akan fasilitas pariwisata yang cukup besar"
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2022
728 JUPKIM 17:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Purwanda
"[ABSTRAK
Peningkatan arus transportasi udara di Bandara Husein Sastranegara menunjukan tren peningkatan sehingga kualitas pelayanan penerbangan cenderung menurun dengan cepat. Usaha mengantisipasi masalah tersebut dengan tiga alternatif pilihan yaitu mengembangkan Bandara Husein Sastranegara, membangun Bandara Baru di Kertajati dan mengembangkan serta membangun keduanya bersamaan.
Berdasarkan hasil analisis penelitian dengan mengukur potensi penumpang di Bandar Udara Husein Sastranegara menunjukan bahwa pilihan untuk mengembangkan fasilitas terminal penumpang Bandara Husein Sastranegara merupakan pilihan paling baik ditinjau dari segi finansial. Dengan masa evaluasi selama 20 tahun maka nilai Nett Present Value menunjukan nilai positif.
Berdasarkan hasil analisis penelitian dengan mengukur potensi penumpang di Bandar Udara Husein Sastranegara menunjukan bahwa pilihan untuk membangun Bandar Udara Kertajati merupakan pilihan yang paling baik ditinjau dari segi finansial , dengan syarat spesifikasi konstruksi menyerupai Bandara Husein Sastranegara. Dengan masa evaluasi selama 20 tahun maka nilai Nett Present Value menunjukan kecenderungan nilai positif.
Berdasarkan hasil analisis penelitian dengan mengukur potensi penumpang di Bandar Udara Husein Sastranegara menunjukan bahwa pilihan untuk tetap mengoperasikan Bandara Husein Sastranegara merupakan pilhan paling tidak tepat ditinjau dari segi finansial yang berakibat Nett Present Value Bandar Udara Kertajati negatif.

ABSTRACT
The increasing demand of air transport in Husein Sastranegara Airport has caused quality reduction of flight services. The problems may be resolved by three option by developing Husein Sastranegara Passenger terminal , building the new airport in Kertajati , and by opt both at the same time.
Passenger demand measurement in Husein Sastranegara Airport indicate that developing the passenger terminal is the best option for financial perpective. 20 years of evaluation indicates positive Nett Present Value.
Kertajati New Airport is good option if the Husein Sastranegara Airport is closed for commercial flights and the construction has the same specification as the Husein Sastranegara Airport. 20 years of evaluation indicates positive trend of Nett Present Value.
Passenger demand measurement in Husein Sastranegara Airport has shown that by opt on both airports at the same time is not a proper option from financial perpective. 20 years of evaluation indicates that Nett Present Value of the Kertajati New Airport is negative.;The increasing demand of air transport in Husein Sastranegara Airport has caused quality reduction of flight services. The problems may be resolved by three option by developing Husein Sastranegara Passenger terminal , building the new airport in Kertajati , and by opt both at the same time.
Passenger demand measurement in Husein Sastranegara Airport indicate that developing the passenger terminal is the best option for financial perpective. 20 years of evaluation indicates positive Nett Present Value.
Kertajati New Airport is good option if the Husein Sastranegara Airport is closed for commercial flights and the construction has the same specification as the Husein Sastranegara Airport. 20 years of evaluation indicates positive trend of Nett Present Value.
Passenger demand measurement in Husein Sastranegara Airport has shown that by opt on both airports at the same time is not a proper option from financial perpective. 20 years of evaluation indicates that Nett Present Value of the Kertajati New Airport is negative., The increasing demand of air transport in Husein Sastranegara Airport has caused quality reduction of flight services. The problems may be resolved by three option by developing Husein Sastranegara Passenger terminal , building the new airport in Kertajati , and by opt both at the same time.
Passenger demand measurement in Husein Sastranegara Airport indicate that developing the passenger terminal is the best option for financial perpective. 20 years of evaluation indicates positive Nett Present Value.
Kertajati New Airport is good option if the Husein Sastranegara Airport is closed for commercial flights and the construction has the same specification as the Husein Sastranegara Airport. 20 years of evaluation indicates positive trend of Nett Present Value.
Passenger demand measurement in Husein Sastranegara Airport has shown that by opt on both airports at the same time is not a proper option from financial perpective. 20 years of evaluation indicates that Nett Present Value of the Kertajati New Airport is negative.]"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43300
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Trihastuti
"ABSTRAK
Pembangunan suatu daerah tidak akan pernah berdiri sendiri, salah satu indikasi adanya interaksi pembangunan wilayah antara Jakarta dan kota - kota lain disekitarnya dapat dilihat dari frekuensi penerbangan dari dan ke Bandar udara Internasional Soekarno Hatta yang terus meningkat. Berdasarkan aturan yang ditetapkan dalam ketentuan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP), maka perluasan pemukiman atau pembangunan konstruks di sekitar Bandar udara akan menghasilkan resiko terhadap keselamatan operasi penerbangan. Peningkatan frekuensi penerbangan ini juga berakibat langsung terhadap kebisingan yang terjadi akibat dari operasional penerbangan yang berakibat terhadap tingkat kenyamanan di daerah sekitar Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta.
Dalam penelitian ini digunakan data-data berupa peta tematik yaitu, peta penggunaan tanah, peta administrasi, peta kepadatan penduduk, peta kawasan keselamatan operasi penerbangan, peta wilayah kebisingan dan peta lokasi obyek?obyek penghalang. Berdasarkan analisis didapatkan bahwa, wilayah kecamatan Benda, Neglasari adalah kawasan yang termasuk dalam zona kebisingan tingkat 3 (tiga) artinya kawasan yang paling tidak nyaman untuk ditinggali .Pola wilayah permukiman yang potensial mengganggu operasi pernerbangan pada Bandar udara Internasional Soekarno Hatta tidak beraturan, tetapi yang paling padat dan banyak penghalang berada di sekitar Kecamatan Pasar Kemis kabupaten Tangerang dan kecamatan Benda dan Neglasari di Kota Tangerang

Abstract
Regional Development will never stand alone; the indication of development interaction between Jakarta and the Cities around can be seen from the increasing of aviation frequency from and to Seokartno Hatta International Airport. Since the rule of Aviation Safety and Operation Area is applied to the region around Soekarno Hatta International Airport, the expansion of settlement, construction and also the natural obstacles must be concerned, because it will generate risks to the safety of aviation and its operation. The Increased frequency of aviations is also a direct result of the noise that occurs due to aviation operations that affect its level of amenity in the area around the Soekarno Hatta International Airport.
The data that was used in this study is; thematic map, land use map, administrative map, population density map, aviation safety and operation area map, noise area map, and and map of object barrier around the Soekarno Hatta International Airport. Base on the analysis, Benda district and Neglasari Distric are in the highest level of noise which is mean the lowest amenity area. The pattern of potential settlement which can disturb and interfere the aviation safety and operation is irregular but the most dense with many obstruction are in Pasar Kemis Kabupaten Tangerang and Benda Neglasari Kota Tangeranga."
2012
T31808
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
K. Martono
Depok: Gramata Publishing, 2011
387.7 MAR P
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yaddy Supriyadi
Jakarta: Telaga Ilmu , 2012
363.124 YAD k (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dywangga Auliannisa
"Perkembangan kota yang tanpa arah menyebabkan Kota Bandung memiliki masalah dalam perkembangan permukiman, khususnya permukiman kumuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai pola persebaran permukiman kumuh di Kota Bandung. Identifikasi permukiman kumuh dilakukan dengan menggunakan citra satelit QuickBird 2007 dengan digitasi on-screen secara manual, serta didukung oleh pengecekan survey lapang dengan memperhatikan variabel kerapatan bangunan, tata letak dan ukuran atap rumah. Sedangkan variabel lainnya seperti kondisi bangunan, kondisi prasarana lingkungan dan kepadatan penduduk diperoleh melalui survey lapang dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan meliputi teknik analisis tetangga terdekat untuk mengetahui pola persebaran permukiman kumuh dan buffer analisis untuk mengetahui jarak permukiman kumuh terhadap sungai. Pola persebaran permukiman kumuh di Kota Bandung sebagian besar membentuk pola acak dan cenderung mendekati daerahdaerah pusat kegiatan seperti perkantoran, industri, perdagangan dan jasa. Pola mengelompok terdapat di Wilayah Pengembangan Bojonegara, pola acak terdapat di Wilayah Pengembangan Cibeunying, Gedebage dan Karees, pola tersebar terdapat di Wilayah Pengembangan Tegallega dan Ujung Berung.

Disorganized city development in Bandung City has caused problems in the development of settlements, particularly slums settlements. This research focuses on pattern of distribution of slums settlement using spatial analysis which is includes the nearest neighbor and buffering analysis. In this research, an attempt has been made to identify and mapping of slums using QuickBird satellite imagery in 2007 and ground verification in assessing of slum environment. The slums were identified on the basis of visual interpretation and were captured manually using on-screen digitization method. For this purpose, interpretation variable like building density, layout, and roof size were used in detection process using QuickBird. While the other variable such as building condition, infrastructure, environmental conditions and population density were obtained from field survey and secondary data. This research indicates that pattern of distribution of slums settlement in Bandung city were mostly distributed as a random pattern and close to offices, industrial and also trade and services areas. Cluster pattern was found in region of Bojonegara, random pattern were found in development region of Cibeunying, Karees, and Gedebage, while scattern pattern were found in development region of Tegallega and Ujung Berung."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S34104
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harun Sunarso
"Studi ini mencoba mengkaji pola-pola interaksi sosial dalam komuniti di permukiman kumuh sebagai tempat tinggal dan usaha pendatang di sekitar kawasan industri, dengan fokus studi pada motivasi penduduk dalam menetap di permukiman, pengelompokan yang terjadi. Adaptasi pendatang di permukiman baru serta peluang dan kendala yang menghambat keserasian sosial dalam menunjang ketahanan lingkungan.
Penelitian ini dilakukan di kelurahan Rawa Terate Kecamatan Cakung Kotamadya Jakarta Timur pada bulan Nopember 1997 hingga Januari 1996. Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan menggunakan pendekatan Disktiptif. Pemilihan sampel dilakukan secara acak sebanyak 100 responden dan 10 informan atau tokoh masyarakat yang dianggap mempunyai pengetahuan yang mendalam mengenai masalah yang relevan dengan penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara berstruktur dan wawancara mendalam, pengamatan terlibat dan pengamatan biasa, serta Studi Pustaka.
Data yang terkumpul di Edit, Code, Tabulasi dan dianalisa dengan bentuk distribusi frekuensi dan tabel silang berdasarkan perhitungan proporsi persentase dan pengukuran Skala Bogardus. Hasil penelitian didapat bahwa motivasi utama penduduk menetap di permukiman kumuh sebagian besar karena masalah ekonomi dan merasa aman, dan sebagian kecil karena panggilan kerja dan keluarga. Pengelompokan tempat tinggal dengan alasan untuk menghemat biaya sewa rumah, menghemat biaya ke tempat kerja, satu profesi/pekerjaan dan bisa menitipkan uang ke kampung. Dalam adaptasi di permukiman, umumnya mengikuti kegiatan sosial yang terwujud, yaitu Kerja Bakti, Pengajian, olah raga, Karang Taruna, Arisan, Siskamling dan PKK. Namun ada yang tidak mengikuti kegiatan sosial formal tersebut karena kesibukan dan kelelahan kerja sehari-hari, sehingga fungsi rumah / tempat tinggal hanyalah untuk beristirahat. Kesertaan penduduk dalam kegiatan sosial ini sangat dipengaruhi oleh lama tinggal di permukiman, status kependudukan, tingkat penghasilan dan pendidikan. Peluang untuk memperkuat keserasian sosial adalah kegiatan non formal yang tercipta di permukiman sedang yang menjadi kendala dalam keserasian sosial adalah konflik yang terjadi dan kejadian yang bersifat negatif.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa penduduk permukiman kumuh di sekitar kawasan industri Pulo Gadung ,ini relatif heterogen dan pola interaksi yang berlangsung bersifat simbiotik konflik terbuka dan tertutup, dan masing-masing menjaga jarak serta terdapat peluang untuk memperkuat keserasian sosial melalui kegiatan non formal sehingga akan memperkuat solidaritas sesama yang akhirnya akan memperkuat ketahanan lingkungan. Namun sangat lemah / rawan bagi katahanan wilayah mengingat penduduknya relatif rendah pondidikannya dan miskin dalam bidang ekonominya, sehingga mudah digerakkan untuk tujuan yang bersifat negatif."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T7079
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>