Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17167 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Miftahudin
"This research studies the issuance of Dana Investasi Real Estat (DIRE) in Indonesia. DIRE in the form of collective investment scheme is a Real Estate Investment Trust (REIT) implementation form in Indonesia. REIT only invests in real estate or asset related to real estate. REIT is designed as a passive and longterm investment vehicle. A company that qualifies as a REIT is permitted to deduct dividends paid to its shareholders from its corporate taxable income. As a passive and long-term investment vehicle, REIT has restrictions on its operations and investments to differentiate it from other real estate corporations. The regulation of DIRE has same characteristic with REIT rules in other countries such as one time income taxation and restriction on its assets, activities, income distribution, and leverage. The prospect of DIRE issuance viewed from potential supply of real estate, potential demand of DIRE, and return projection is very strong while the risk of invest in DIRE mostly come from its restriction on its operations such as investment restriction on real estate which is lack of liquidity and restriction on leverage that could reduce growth potential. The issuance of DIRE has potential to become an alternative new investment vehicle for investors with its return and its risk.

Tesis ini membahas mengenai penerbitan Dana Investasi Real Estat (DIRE) di Indonesia. DIRE berbentuk kontrak investasi kolektif merupakan bentuk penerapan Real Estate Investment Trust (REIT) di Indonesia. REIT hanya berinvestasi pada aset real estat atau aset yang terkait dengan real estat dan didisain sebagai wahana investasi pasif dan jangka panjang. Perusahaan yang memenuhi ketentuan sebagai REIT dapat mengurangkan dividen yang dibagikan kepada investor sebagai pengurang pajak. Sebagai wahana investasi pasif dan jangka panjang, REIT memiliki batasan-batasan dalam kegiatan operasi dan investasi untuk membedakan dari perusahaan real estat lainnya. Pengaturan DIRE memiliki karakteristik yang sama dengan dengan pengaturan REIT di negara lain diantaranya pengenaan pajak yang hanya satu kali dan adanya ketentuan pembatasan seperti pembatasan aset, pembatasan kegiatan pengelolaan, pembatasan distribusi pendapatan, dan pembatasan hutang. Prospek penerbitan DIRE dilihat dari potensi pasokan real estat, potensi permintaan DIRE, dan perkiraan imbal hasil cukup besar sedangkan risiko berinvestasi pada DIRE umumnya disebabkan oleh adanya ketentuan pembatasan dalam operasi DIRE seperti pembatasan investasi pada aset real estat yang tidak likuid serta pembatasan hutang yang dapat menghambat pertumbuhan DIRE. Penerbitan DIRE dapat menjadi alternatif wahana investasi baru bagi investor dengan imbal hasil dan risikonya."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T40182
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Elzadinita
"Bakteri Escherichia coli (E.coli) merupakan jenis organisme coliform yang digunakan sebagai indikator adanya pencemaran dan kondisi sanitasi tidak baik terhadap makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontaminasi bakteri E.coli pada makanan di warung makan di wilayah Dramaga. Penelitian menggunakan desain cross sectional, sampel sebanyak 40 warung makan, penentuan adanya bakteri E.coli dengan metode TPC (Total Plate Count), variabel independen diukur melalui wawacara dan checklist kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan 65% warung makan terkontaminasi bakteri E.coli. perilaku pengolahan, perilaku higiene, fasilitas sanitasi, dan kondisi warung berhubungan dengan kontaminasi bakteri E.coli pada makanan di warung makan. Fasilitas saintasi dan kondisi warung merupakan faktor yang dominan berhubungan dengan kontaminasi bakteri E.coli pada makanan di warung makan.

Escherichia coli (E.coli) is a type of coliform organism that is used as an indicator of contamination and unsanitary conditions for food. This study aims to determine the contamination of E.coli in food in food stalls in the Dramaga area. The study used a cross sectional, a sample of 40 food stalls, the determination of the presence of E.coli using the TPC (Total Plate Count) method, the independent variables were measured through interviews and a checklist of questionnaires. The results showed that 65% of food stalls were contaminated with E.coli bacteria. processing behavior, hygiene behavior, sanitation facilities, and condition of stalls are related to E.coli in food in food stalls. The scientific facilities and the condition of the stalls are the dominant factors related to E.coli in food in food stalls."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Bakri
"Diare yang masih sering terjadi di masyarakat umumnya disebabkan oleh bakteri gram negatif Escherichia coli. Bakteri yang sering ditemukan di lingkungan ini telah diteliti mulai menunjukkan resistensi terhadap beberapa jenis antibiotik. Dalam penelitian ini, senyawa novel analog 3-13 dan aromatik sederhana 1-4 yang merupakan turunan dari senyawa Antimycin A3 telah diujikan terhadap Escherichia coli galur ATCC 25922.
Penelitian ini didasari oleh penelitian sebelumnya oleh Arsiati et al yang menunjukkan bahwa modifikasi pada gugus dilakton cincin sembilan mampu meningkatkan aktivitas biologisnya terhadap kanker. Senyawa-senyawa tersebut diuji dalam konsentrasi 400 μg/mL, 200 μg/mL, 100 μg/mL, dan 50 μg/mL terhadap suspensi Escherichia coli dengan konsentrasi 1,5 x 107 bakteri/mL. Penelitian ini dijaga dengan dilakukan dua kali pengulangan. Setelah diujikan, hasil reaksi tersebut diinkubasi selama 24 jam.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas antibakteri terhadap senyawa novel aromatik 3 (senyawa 16) daripada Antimycin A3 terhadap bakteri Escherichia coli. Selain itu, ditemukan juga bahwa senyawa Antimycin A3 tidak menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli, berbeda dengan hasil penelitian oleh Arsianti et al yang menunjukkan adanya aktivitas antibakteri dalam metode difusi agar.
Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa modifikasi pada gugus dilakton cincin sembilan Antimycin A3 dapat meningkatkan aktivitas antibakterinya terhadap Escherichia coli.

Diarrhea which is still a common thing to find in society generally caused by gram-negative bacteria Escherichia coli. This bacteria which often be found in the environments have been studied starting to show resistance to several types of antibiotics. In this study, novel analogue compounds 3-13 and aromatic 1-4 which are derivates from compounds Antimycin A3 has been tested against ATCC 25922 strain Escherichia coli.
This study is based on previous research by Arsiati et al who had demonstrated that modification on the cluster 9-ring-dilactone can increase its biological activity against cancer. The compounds are tested in a concentration of 400 μg/mL, 200 μg/mL, 100 μg/mL, and 50 μg/mL against Escherichia coli with concentration 1,5 x 107 bacteria/mL. This research was also being done in two repetitions. Once tested, the reaction products were incubated for 24 hours.
The results showed an increase in antibacterial activity of novel aromatic compound 3 (compound 16) than Antimycin A3 against the bacteria Escherichia coli. In addition, it was found that the compounds Antimycin A3 showed no antibacterial activity against Escherichia coli, in contrast to the results of research by Arsianti et al who had showed antibacterial activity in the agar diffusion method.
From these results, it can be concluded that modifications of 9-ring-dilactone of Antimycin A3 can enhance its antibacterial activity against Escherichia coli
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asmiyenti Djaliasrin Djalil
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakiyya Ikhsanita
"Porin OmpF merupakan Outer Membrane Protein (OMP) yang berperan dalam transport pasif berbagai senyawa dan sering diasosiasikan dengan sifat resistensi antibiotik. Gen ompF pengkode porin OmpF kerap dipelajari pada spesies Escherichia coli. Kejadian resistensi antibiotik bakteri seperti pada E. coli menjadi salah satu masalah utama dalam dunia kesehatan, sehingga studi mengenai gen ompF pada bakteri E. coli sangat penting dilakukan. Belum adanya laporan mengenai profil gen ompF pada E. coli resistensi di Indonesia menyebabkan perlunya dilakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data karakteristik gen ompF yang mengkode porin OmpF pada isolat klinis E. coli serta kepekaannya terhadap antibiotik. Sebanyak 21 sampel E. coli resisten yang diinokulasi di Jakarta, Indonesia dikelompokkan menjadi 3 variabel fenotip. DNA isolat diekstraksi menggunakan kit ekstraksi QIAamp® DNA Mini Kit (50), lalu gen ompF diamplifikasi menggunakan primer spesifik dengan metode PCR konvensional dan dilanjutkan dengan sekuensing. Gen ompF isolat dibandingkan dengan gen ompF strain E. coli ATCC 25922 secara bioinformatik, meliputi mutasi serta pohon filogenetiknya. Diketahui bahwa hampir seluruh sampel E. coli patogen mengalami mutasi pada deret asam nukleat dimana sebagian besar mutasi yang terjadi merupakan silent mutation. Mutasi gen ompF tingkat asam amino terjadi pada nomor 48, 51, 52, 60, 115, 224, 225, 226, 229, 306, dan 307. Namun mutasi-mutasi tersebut tidak mempengaruhi sifat fenotipik resistensi. Analisis pohon filogenetik juga menunjukkan bahwa sampel dengan sifat fenotip yang sama tidak mengelompok menjadi clade yang sama secara garis evolusi.

Porin OmpF is an Outer Membrane Protein (OMP) that plays role in passive transport of various compounds and is often associated with antibiotic resistance. The ompF gene encoding the OmpF porin is frequently studied in Escherichia coli species. The incidence of bacterial antibiotic resistance like E. coli is one of the main problems in the world of health, so the study of the ompF gene in E. coli is very important. The absence of reports on the ompF gene profile in E. coli resistance in Indonesia has led to the need for this research. This study aims to obtain data on the characteristics of the ompF gene encoding the OmpF porin in clinical isolates of E. coli and its sensitivity to antibiotics. A total of 21 samples of E. coli inoculated in Jakarta, Indonesia were grouped into 3 phenotypic variables. The DNA then was extracted using the QIAamp® DNA Mini Kit (50) extraction kit, then the ompF gene was amplified using specific primers with conventional PCR method and proceeded to sequencing. The ompF gene of the isolates were compared with the ompF gene of the E. coli ATCC 25922 strain bioinformatically, including mutations and its phylogenetic tree. It is known that almost all samples of those E. coli have mutations in the nucleic acid sequences where most of theem are silent mutations. Amino acid level of ompF gene mutations occurred at numbers 48, 51, 52, 60, 115, 224, 225, 226, 229, 306, and 307. However, these mutations did not affect the phenotypic characteristics of resistance. The phylogenetic tree analysis also showed that samples with the same phenotypic traits did not clustered into a same clade evolutionarily"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Kusumadewi
"Diare dapat disebabkan oleh berbagai penyebab langsung maupun faktor risiko, salah satunya infeksi bakteri E. coli. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan E. coli pada peralatan makan balita dengan diare pada balita. Penelitian juga melihat faktor terkait dengan kontaminasi E. coli, meliputi sarana air bersih, serta pengetahuan dan praktik higiene sanitasi pengasuh balita. Studi kasus kontrol dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Tugu pada minggu terakhir bulan April sampai minggu kedua bulan Mei 2014. Sebanyak 30 sampel kasus didapatkan dari kunjungan pasien balita penderita diare ke Puskesmas Tugu dan 30 sampel kontrol merupakan balita yang tinggal dekat dengan sampel kasus (tetangga). Pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dan sampel usap alat. Pemeriksaan E. coli menggunakan Sanitakun dan dianalisis di laboratorium.
Penelitian menunjukkan keberadaan E. coli pada peralatan makan balita tidak berhubungan signifikan dengan diare (p value = 0,108; OR = 7,250; CI = 0,815-64,457). Terdapat dua variabel yang berhubungan signifikan dengan diare, yaitu jarak sumber air ke sumber pencemar (p value = 0,009; OR = 4,929; CI = 1,612-15,071) dan pengetahuan pengasuh balita (p value = 0,019; OR = 4,125; CI = 1,387-12,270). Jenis sarana air bersih, praktik pencucian peralatan makan balita, dan praktik CTPS pengasuh balita tidak berhubungan signifikan dengan diare pada balita di Kelurahan Tugu.

Diarrhea can caused by direct causes as well as risk factors, one of them is E. coli bacteria infection. This study aims to know the correlation between E. coli on children under five's eating utensils with diarrhea in children under five. This study also observed another risk factors related to E. coli contamination, including good water supply, and caregiver's knowledge and hygiene sanitation practices. A case control study was conducted in coverage area of Tugu Community Health Center on the last week of April until the second week of May, 2014. As many as 30 case samples obtained from children under five's diarrhea patient's visit to Tugu Community Health Center and 30 control samples are children under five who live next to case samples (neighbour). Data collecting including interview, observation, and swab sample. E. coli was checked using Sanitakun and analyzed in laboratory.
Study shows that existence of E. coli on children under five's eating utensils is not significantly associated with diarrhea (p value = 0,108; OR = 7,250; CI = 0,815-64,457). There are two variables which significantly associated with diarrhea, they are the distance of good water source from contaminant source (p value = 0,009; OR = 4,929; CI = 1,612-15,071) and caregiver's knowlegde (p value = 0,019; OR = 4,125; CI = 1,387-12,270). Good water supply, washing eating utensils practice, and caregiver's washing hands using soap practice are not associated with diarrhea in children under five in Tugu Village.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indika Sunarko
"ABSTRAK
Pada penelitian ini dilakukan proses disinfeksi bakteri Escherihia coli
(E.coli) menggunakan metode kavitasi hidrodinamika dengan menggunakan dua
jenis kontaktor yang berbeda yaitu orifice plate dan injektor venturi. Dari kedua
perlakukan berbeda ini didapatkan hasil bahwa orifice plate dengan konsentrasi
awal 104 CFU/mL mengalami penurunan menjadi 0 CFU/mL dalam waktu 20
menit, dan pada injektor venturi dari konsentrasi awal 104 CFU/mL mengalami
penurunan menjadi 0 CFU/mL dalam waktu 30 menit. Disimpulkan bahwa orifice
plate dapat mendisinfeksi E.coli dengan lebih efektif dan lebih cepat
dibandingkan dengan injektor venturi. Metode disinfeksi ini layak dan berpotensi
untuk dikembangkan ke dalam skala yang lebih besar karena biayanya yang
murah dan hasilnya yang effisien."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43186
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rioneli Ghaudenson
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji kinerja kombinasi metode ozonasi dan kavitasi hidrodinamika dengan pelat berlubang dalam proses desinfeksi bakteri E.coli. Pada penelitian ini, dilakukan variasi dosis ozon, laju alir sirkulasi, dan metode disinfeksi. Ozon diproduksi menggunakan ozonator komersial dengan dosis ozon 64,83 mg/jam, 108,18 mg/jam, dan 135,04 mg/jam sementara kavitasi dibangkitkan menggunakan pelat berlubang. Metode desinfeksi yang akan divariasikan pada percobaan ini adalah: kavitasi hidrodinamika, ozonasi, dan gabungan keduanya. Hasil terbaik pada masing-masing metode didapatkan pada menit ke-60 dan laju alir sirkulasi 7 L/menit.
Metode gabungan kavitasi dan ozonasi mampu mendesinfeksi hingga 0 CFU/mL dari konsentrasi awal 2,10 x 105 CFU/mL. Metode ozonasi tunggal mampu mendesinfeksi bakteri E.coli hingga 0 CFU/mL dari konsentrasi awal 1,32 x 105 CFU/mL selama 60 menit. Metode kavitasi hidrodinamik memberikan hasil penyisihan paling sedikit, yaitu 5,20 x 104 CFU/mL dari konsentrasi awal 2,17 x 105 CFU/mL. Disimpulkan bahwa metode kombinasi menghasilkan desinfeksi bakteri E.coli yang lebih cepat dan lebih baik dibandingkan metode tunggalnya.

This research aims to evaluate the performance of hybrid method of ozonation and hydrodynamic cavitation with orifice plate on E.coli bacteria disinfection. Ozone dose, circulation flowrate, and disinfection method were varied. Ozone was produced by commercial ozonators with ozone dose of 64,83 mg hour, 108,18 mg hour, and 135,04 mg hour. Meanwhile, hydrodynamic cavitation was generated using an orifice plate. The disinfection methods compared in this research are hydrodynamic cavitation, ozonation, and the combination of both. The best result on each method was achieved on the 60th minutes and with a circulation flowrate of 7 L min.
The hybrid method attained final concentration of 0 CFU mL from the initial concentration of 2,10 x 105 CFU mL. The ozonation method attained final concentration of 0 CFU mL from the initial concentration of 1,32 x 105 CFU mL. Cavitation method gives the least elimination with final concentration of 5,20 x 104 CFU mL from the initial concentration of 2,17 x 105 CFU mL. In conclusion, hybrid method gives a faster and better disinfection of E.coli than each method on its own.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lany Stevina
"Extraintestinal pathogenic Escherichia coli (ExPeC) merupakan bakteri dengan presentase sekitar 17% - 37% dari total bakteri yang diisolasi dari pasien dengan Bloodstream Infection (BSI) secara global. Kemampuan bakteri ini dalam mengembangkan resistensi terhadap antibiotik menyebabkan masalah serius. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara profil fenotipik dan genotipik pada isolat Escherichia coli (E. coli) penyebab BSI. Isolasi bakteri E. coli penyebab BSI dan isolasi DNA dilakukan pada 11 isolat tersimpan asal LMK FKUI dan 2 isolat asal BB Binomika, Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Vitek 2 compact untuk analisis profil fenotipik dan juga menggunakan metode Whole Genome Sequencing (WGS) untuk mengkarakterisasi seacra genotipik bakteri E. coli. Berdasarkan data fenotipik yang diperoleh menggunakan VITEK-2, resistensi tertinggi isolat dalam penelitian ini secara berturut-turut terdapat pada antibiotik ampisilin (53,8%), siprofloksasin (46,2%), dan seftriakson (38,5%). Identifikasi gen resistensi untuk ampisilin, seftriakson, dan siprofloksasin juga telah berhasil diidentifikasi melaui teknik WGS. Beberapa gen yang dikaitkan dengan resistensi terhadap ampisilin adalah blaTEM 1-B dan variannya seperti blaTEM-116, blaTEM-141, dan blaTEM-206. Gen blaTEM-1B merupakan gen yang mendominasi pada mekanisme resistensi betalaktam (30,76%), diikuti oleh gen blaCTX-M-55 (15,35%). Sedangkan mekanisme resistensi pada fluorokuinolon banyak dimediasi oleh adanya mutasi pada target antibiotik, seperti mutasi pada gyrA, parC, dan AcrAB-TolC. Isolat selanjutnya dikelompokkan menggunakan skema Achtman dalam 12 ST yang berbeda yaitu ST73, 117, 10, 410, 83, 169, 95, 1844, 101, 457, 744 dan ST 127. Terdapat kesesuaian antara resistensi fenotipik dan resistensi genotipik terhadap antibiotik betalaktam pada isolat E. coli yang diteliti, dimana gen resistensi terdeteksi pada seluruh isolat yang resisten betalaktam secara fenotipik.

Extraintestinal pathogenic Escherichia coli (ExPEC) accounts for approximately 17% - 37% of the total bacteria isolated from patients with bloodstream infections (BSI) globally. The ability of these bacteria to develop resistance to antibiotics poses serious problems. This study aims to analyze the relationship between phenotypic and genotypic profiles in Escherichia coli (E. coli) isolates causing BSI. Isolation of E. coli causing BSI and DNA isolation were carried out on 11 stored isolates from LMK FKUI and 2 isolates from BB Binomika, Jakarta. This study was conducted using the Vitek 2 compact system for phenotypic profile analysis and the Whole Genome Sequencing (WGS) method to characterize the genotypic profiles of E. coli. Based on the phenotypic data obtained using VITEK-2, the highest resistance among isolates in this study was observed for ampicillin (53.8%), ciprofloxacin (46.2%), and ceftriaxone (38.5%). Resistance genes for ampicillin, ceftriaxone, and ciprofloxacin were successfully identified through the WGS technique. Some of the genes associated with resistance to ampicillin include blaTEM-1B and its variants such as blaTEM-116, blaTEM-141, and blaTEM-206. The blaTEM-1B gene is predominant in the betalactam resistance mechanism (30.76%), followed by the blaCTX-M-55 gene (15.35%). Resistance to fluoroquinolones is primarily mediated by mutations in antibiotic targets, such as mutations in gyrA, parC, and AcrAB-TolC. Isolates were further grouped using the Achtman scheme into 12 different STs, including ST73, 117, 10, 410, 83, 169, 95, 1844, 101, 457, 744, and ST127. There was concordance between phenotypic resistance and genotypic resistance to betalactam antibiotics in the E. coli isolates studied, where resistance genes were detected in all isolates that were phenotypically betalactam-resistant."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Giodhani
"Makanan merupakan salah satu aspek penting bagi kehidupan manusia. Namun, penyakit juga dapat timbul akibat kandungan yang ada dalam makanan. Tempat pariwisata merupakan salah satu tempat-tempat umum (TTU) yang berisiko sebagai tempat terjadinya penularan penyakit melalui media salah satunya adalah makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara higiene sanitasi makanan dan tingkat kontaminasi Eschericia coli pada makanan di Lokawisata Baturaden. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional. Data yang digunakan merupakan data primer yang terdiri dari hasil uji laboratorium sebesar 42 sampel makanan dan hasil wawancara dengan 42 penjamah menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan 95,2% tidak memenuhi syarat karena terkontaminasi oleh Eschericia coli. Analisis bivariat dengan t-test menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kontaminasi oleh Eschericia coli dan pengetahuan penjamah terkait higiene sanitasi makanan (p-value = 0,018), sanitasi alat makan (p-value = 0,015), dan perilaku higiene penjamah (p-value = 0,032). Oleh karena itu, pedagang di Lokawisata Baturaden perlu diberikan penyuluhan terkait pengetahuan terkait higiene sanitasi makanan, disediakan wastafel beserta sabun, tempat sampah yang sesuai persyaratan, penyediaan fasilitas yang menunjang proses disinfeksi pada alat makan, menekankan proses pencucian alat makan dengan benar, menyediakan tempat penyimpanan alat makan yang terbebas dari kontaminan, menekankan para pedagang untuk membiasakan perilaku higiene yang sesuai persyaratan, serta melakukan pemantauan terus menerus agar kualitas makanan yang dijualkan tetap dalam kondisi yang baik.

Food is one of the most important aspects of human life. However, diseases can also arise from the content that exists in the food. Tourist spot is one of the public places at risk as a place of contagence through the media one of which is food. This research aims to know the relationship between hygiene food sanitation and Eschericia coli contamination level on food at Lokawisata Baturaden. Research using cross sectional study design. The data used is the primary data consisting of laboratory test results of 42 food samples and interviews with 42 food handler using questionnaires. The results showed 95.2% were not eligible because it was contaminated by Eschericia coli. Bivariate analysis with t-test indicates there are significant differences between the contamination of Eschericia coli and the knowledge related to hygiene of food sanitation (p-value = 0.018), tableware sanitation (p-value = 0.015), and hygiene behaviour The Food handler (p-value = 0.032). Therefore, merchants in Lokawisata Baturaden need to be given counseling related knowledge related to hygiene of food sanitation, supplied washers with soap, suitable bins, provision of facilities that support the process disinfection of cutlery, properly emphasizing the feeding process of the cutlery, providing contaminant-free cutlery, emphasizing traders to familiarize themselves with the appropriate hygiene behaviors, as well as conduct continuous monitoring to keep the quality of the food in good condition."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>