Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66547 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Morina
"Mineral kaolin merupakan salah satu bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan penyangga (support) katalis alumina (y-alumina). Untuk mendapatkan y-alumina dari mineral kaolin diperlukan perlakuan awal yaitu dengan proses pengaktifan menjadi metakaolin pada suhu550°C. Senyawa aluminium yang terkandung dalam meta kaolin dapat diekstraksi dengan menggunakan pengekstrak HCl-dietil eter, setelah direfluks dengan HCl selama 2 jam. Senyawa aluminium dalam bentuk kristal diendapkan menjadi Al(OH)3 dengan penambahan larutan amonia pada pH 9,24. Setelah pengendapan, dibiarkan atau dituakan dengan variasi waktu yaitu 0, 10, 48, 96 jam. Endapan yang diperoleh, setelah dituakan, dikeringkan pada temperatur 120°C selama 24 jam. Kemudian dikalsinasi pada suhu 550°C selama 13 jam. Hasil dari kalsinasi (oksida alumina) ini dikarakterisasi yaitu dengan alat XRD dan luas permukaannya. Luas permukaan yang diperoleh bertambah dari penuaan 0 sampai dengan 10 jam yaitu sebesar 240,9 dan 250,7 m2/g, tetapi menurun pada penuaan selanjutnya yaitu sebesar 238 dan 168,6 m2/g. Oksida alumina yang diperoleh merupakan penyangga katalis dan dipreparasi untuk katalis konverter dengan menambahkan logam aktif tembaga, Cu (5% berat), dengan metoda impregnasi basah dan diikuti dengan pengeringan dan kalsinasi. Katalis tersebut dikarakterisasi yaitu luas permukaan dengan hasil 221 m2/g . Uji aktivitas dilakukan dengan umpan model gas huang CO pada suhu 100° sampai dengan 400°C. Pada suhu 400°C katalis mampu mengkonversi gas huang sebesar 81,7%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
T40309
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Johannes Ivan Dennis
"Penelitian ini membandingkan karakteristik pengabutan dan pembakaran dari campuran minyak nabati dan bahan bakar minyak pada setiap rasio pencampuran nya. Semburan nyala api pada pembakaran yang beroperasi pada tekanan 0,2 hingga 1,2 bar diamati secara optis. Bahan bakar nabati (BBN) memiliki kekentalan (viskositas) yang besar sehingga menjadi kendala dalam proses pembakaran. Karena itu untuk menurunkan viskositas nya perlu dicampur dengan bahan bakar minyak (BBM). Pembakaran yang baik memerlukan proses pengabutan yang baik. Pada penelitian ini proses pengabutan nya menggunakan nosel jet. Pengukuran kualitas pengabutan dan pembakaran dilakukan dengan metode fotografi dan perangkat lunak pemrosesan citra. Hasilnya menunjukkan bahwa rasio campuran BBN dan BBM yang terbaik adalah 40% : 60% untuk semua jenis campuran (minyak jelantah dan solar, minyak curah dan solar, minyak nyamplung dan solar serta minyak curah dan minyak tanah) dan tekanan operasi terbaik adalah 1,2 bar. Pada kondisi tersebut, campuran minyak curah dan minyak solar memiliki rerata suhu nyala yang paling tinggi (391,6oF) dan distribusi partikel aerosol terkecil yang paling tinggi (73%) meskipun masih di bawah BBM murni (100%).

The spray atomization and combustion characteristic of vegetable oil and fosil fuel are compared to those ratio of mixtures on this paper. The spray flame was contained in an optically accessible combustor which operated at 0,2 - 1,2 bar of air pressure. Vegetable Fuel (VF) contains high viscosity that has been a, constraint in the combustion process; it needs to be mixed with Fosil Fuel (FF) in order to decrease the VF viscosity. A fine atomization process is necessary to fix the combustion. Research of atomization process was tested by using nozzle jet. The atomization and combustion quality were investigate by photographic method and image processing software was used to measure the spray droplet size. As a testing result, ratio mixture of 40% : 60% of VF and FF was good ratio mixtures ( used cooking oil diesel oil, cooking oil and diesel oil, nyamplung oil and diesel fuel, cooking oil and kerosene) compared to others ratio which operated at 1,2 bar of air pressure implying flame temperature. The flame temperatur of cooking oil and diesel oil mixture reached (391,6oF) as the highest mean temperature and distribution of aerosol particle reached (73%) although produced lower than fosil fuel (100%)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57711
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"lndustri non-migas di Indonesia sedang berkembang dengan pesat. Salah
sam yang menjadi pusat perhatian adalah indnstri yang berbasis pada bahan baku
alam yang dapal diperbaharui, yaitu mlnyak inti kelapa sawit. Perkembangan ini
didukung oleh kenyataan bahwa Indonesia merupakan negara pemilik pcrkcbunan
kelapa sawit lerbesar kedua di dunia.
Industri yang berbasis pada minyak inti kelapa sawit terbesar di Indonesia
industri oleokimia yang berlokasi di Batam. Produk yang dihasilkannya adalah fatty
alcohol. Fatty alcohol tersebut diproduksi dengan bahan baku metilester yang
dibuat melalui reaksi transesterifikasi antara minyak nabati dengan metanol, dengan
menggunakan kalalis sodium metilat (NaOCH3). Katalis ini dipilih karena dapat
menghasilkan yield metilester yang sangat tinggi. Namun katalis sodium metilat
memiliki harga yang relatif mahal dibandingkan dengan katalis basa lainnya.
Katalis basa lain yang memiliki potensi adalah potassium hidroksida (KOH). Hasil
studi pustaka menunjukkan bahwa katalis KOH dapat memberikan yield metilester
yang sama dengan penambahan 1-2% mol. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui kualiltas dari metilester dan gliserin yang dihasilkan dari reaksi
transesterifikasi dengan katalis KOH.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan kondisi operasi yang
ditetapkan dalam penelitian katalis KOH memberikan hasil yang terbaik pada
penggunaan 0.6% berat dari jumlah umpan minyak nabati dengan yield 97%,
dimana untuk NaOCH3, adalah 0.4% berat dengan yield 98%. Kualitas metilester
yang dihasilkan memenuhi spesifikasi untuk parameter Free Glycerol, Mono
Glyceride, Total Glycerol, warna, % H2O, dan Hyrlroxyl value, namun tidak
memenuhi spesifikasi untuk Acid Value. Hal ini dikarenakan kemampuan KOH
yang lebih rendah dalam menetralisir free fatty acid. Sedangkan gliserin yang
dihasilkan memenuhi spesifikasi untuk parameter pH, % H2O, % Gly, warna, dan
bubble ltest, namun tidak memenuhi spesifikasi untuk parameter soap pada gliserin
35%, sulfat pada gliserin 97%, dan warna pada gliserin 35% dan 97%."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49449
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fakri Pirdaus
"Saat ini masih terdapat beberapa kendala dalam penggunaan bio oil sebagai bahan bakar yaitu rendahnya nilai heating value tingginya tingkat keasaman korosif dan tidak stabil disebabkan tingginya kandungan senyawa oksigenat di dalam bio oil Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bio oil dengan kadar oksigenat lebih rendah dan aromatik lebih tinggi Dalam penelitian ini digunakan metode fast pyrolysis pada temperatur 550oC dengan empat variasi yaitu produksi bio oil tanpa katalis dan produksi bio oil dari 3 jenis biomassa jerami padi kayu karet dan tandan kosong kelapa sawit dengan katalis Ni ZSM 5 Penggunaan katalis terbukti berpengaruh aktif terhadap proses deoksigenasi dan aromatisasi Secara berurutan kandungan senyawa aromatik paling tinggi didapat dari proses pirolisis katalitik biomassa kayu karet 10 25 pirolisis katalitik jerami padi 7 8 pirolisis katalitik TKKS 6 22 dan pada pirolisis non katalitik tidak ditemukan senyawa aromatik Kayu karet merupakan biomassa yang paling banyak mengandung selulosa.

There are several obstacles that inhibit the use of bio oil as fuel such as low heating value high levels of acidity corrosive and unstable due to high content of oxygenated compounds in the bio oil This study aims to obtain bio oil with less oxygenated compounds and higher aromatics This study use fast pyrolysis method at 550oC with four variations ie the production of bio oil without catalyst and bio oil production from 3 types of biomass rice straw rubber wood and empty fruit bunches with Ni ZSM 5 catalyst The use of catalyst proved to affect the process of deoxygenation and aromatization Sequentially the high content of aromatic compounds derived from catalytic pyrolysis of rubberwood 10 25 catalytic pyrolysis of rice straw 7 8 catalytic pyrolysis of EFB 6 22 and aromatics were not found in non catalytic pyrolysis Rubber wood is biomass that mostly contain cellulose and hemicellulose as the largest contributor to the content of aromatic hydrocarbons.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54742
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Limbah air bilasan pelapisan nikel pada proses elektroplating nikel-krom
industri kendaraan bermotor mengandung nikel dalam jumlah besar yaitu 568-641
ppm. Logam nike] yang dapar diambil dalam bentuk nikel murni dari limbah air
bilasan pelapisan nikel akan menghasilkan keuntungan ganda yaitu keuntungan
terhindar dari pencemar berbahaya dan beracun yang melebihi ambang batas dan
keuntungan ekonomis yang didapat dari pengambilan kembali nikel.
Ekstraksi cair-cair dapat diterapkan dalam mengambil kembali nikel dari
limbah air bilasan pelapisan nikel. Metode ini merupakan metode pemisahan
berdasarkan perbedaan koefisien dislribusi suatu zat terlarut yang berada dalam 2
larutan berbeda fasa dan tidak saling bercampur. Ekstraktan yang digunakan
adalah dimethylglyoxime (DMG) yang dilarutkan dalam kloroform. Larutan
ekstraktan ini akan mengekstraksi nikel dengan pembentukan senyawa kelat.
Dalam penelitian ini diperhatikan variabel-variabel yang berpengaruh terhadap
proses ekstraksi nikel, yaitu jenis pelarut, konsentrasi ekstraktan, waktu ekstraksi,
dan pH limbah. Dalam penelitian juga diperhatikan variabel-variabel yang
berpengaruh pada proses stripping, yaitu jenis dan konsentrasi larutan stripping.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses ekstraksi nikel dengan
menggunakan DMG mencapai optimal dengan pelarut kloroform, konsentrasi
ekstraktan 0,5 mol/L, waktu ekstraksi 5 jam, dan pH limbah 12. Dengan kondisi
tersebut, diperoleh persentase ekstraksi sebesar 99,89 %. Proses stripping nikel
mencapai persentase stripping tertinggi dengan menggunakan HCL 2 M sebagai
larutan stripping yaitu sebesar 85,29 %."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Tuti Nur`aini
"Tanaman melinjo (Gnetum gnemon L.) memiliki banyak manfaat. Salah satunya pada buah melinjo yang selain bisa sebagai bahan makanan, juga dapat sebagai antioksidan. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi kandungan senyawa kimia di dalam ekstrak kasar etanol dari kulit luar, kulit keras dan daging buah pada melinjo. Ketiga bagian buah melinjo yang kering dimaserasi dengan larutan etanol 50%. Filtrat yang didapat dipekatkan, sehingga didapat ekstrak kasar yang berwarna kuning-coklat terang pada daging buah, kuning-coklat gelap pada kulit keras dan kuning-coklat agak gelap pada kulit luar. Hasilnya kemudian di uji bercak KLT untuk mengetahui jumlah komponen senyawa yang ada dengan perbandingan efluen etil asetat : n-heksan, kloroform : metanol dan metanol : etil asetat. Setelah itu, dilakukan pengidentifikasian senyawa dengan menggunakan spektrometer GC-MS. Dari informasi yang didapat, ternyata pemisahan dengan GC-MS ditemukannya senyawa metil-β-D-galaktopiranosida pada sampel daging buah (73,58%, 87) dan kulit keras (84,22%, 87) serta senyawa metil-α-D- glukopiranosida pada sampel kulit luar buah (20,39%, 80). Selain itu juga teridentifikasi adanya senyawa 2,3-dihidro-3,5-dihidroksi-6-metil-4H-piran-4-on pada daging buah (1,87% , 90) dan kulit luar (4,10% , 91).

Melinjo (Gnetum gnemon L.) has many benefits. One of them can be used a food ingredient and also as a antioxidant. In this research, we identified of chemical compounds in the crude extract ethanol from the outer shell, hard shell and pulp of fruit on melinjo. The three parts are dried fruits macerated melinjo with 50% ethanol solution. The filtrate obtained was concentrated, so to get a crude extract of a yellow-brown light on the pulp of fruit, dark yellow-brown on hard shell and yellow-brown hard bit dark on the outer shell. The result is then tested to determine the amount of spotting KLT components of existing compounds by comparison solvent system, ethyl acetate: n-hexane, chloroform: methanol and methanol: ethyl acetate. After that, the identification of compounds by using GC- MS spectrometer. From the information obtained, we found compound methyl-β- D-galaktopiranosida on pulp of fruit (73.58%, 87) and the hard shell (84.22%, 87) and methyl-α-D –glukopiranosida on the outer shell of the fruit sample (20.39%, 80). It also identified the compound 2,3-dihydro-3 ,5-dihydroxy-6-methyl-4H- pyran-4-on the pulp of the fruit (1.87%, 90) and the outer shell (4.10%, 91 )."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S44370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudi Budi Sediawan
Yogyakarta: ANDI, 1997
660.2 WAH p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andry Prasthio
"Penelitian ini menghasilkan katalis komposit Zeolit Alam Lampung (ZAL) terintegrasi dengan TiO2 yang dapat mengeliminasi polutan gas NO2 secara simultan sehingga dapat diaplikasikan sebagai masker kesehatan. Katalis komposit dibuat dengan mechanical mixturing dan didapatkan komposisi TiO2 10%-ZAL 90% sebagai yang terbaik dalam mengeliminasi polutan gas NO2. Katalis komposit ini akan mendegradasi gas NO2 menjadi HNO3 yang bersifat non-toksik lewat proses adsorpsi dan fotokatalisis. Katalis komposit ini dapat mendegradasi gas NO2 dalam paparan konsentrasi awal 0,15-0,3 ppm dalam waktu 1,1-1,82 jam."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42939
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>