Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152615 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yollanda
"Menurut teori Elaboration Likelihood Model, ada dua rute persuasi yang dilalui individu dalam membentuk atau merubah sikapnya. Maka, rute persuasi perlu diperhatikan dalam mempengaruhi orang untuk merubah sikap atau tingkah lakunya ke arah yang diinginkan. Berdasarkan hal tarsebut penelitian ini bertujuan untuk mencari rute persuasi mana yang lebih efektif untuk merubah sikap remaja terhadap tawuran. Operasionalnya, penelitian ini menguji efektifitas rute persuasi yang divariasikan menjadi rute central dan peripheral dengan melihat perbandingan gain score yang dicapai. Selain itu, penelitian ini juga mencari rute persuasi mana dalam iklan yang ditanggapi positif. Dugaan penulis, iklan dengan rute central lebih efektif dalam merubah sikap terhadap tawuran menjadi lebih negatif, sebaliknya iklan dengan rute peripheral akan lebih disukai oleh partisipan. Partisipan penelitian diusahakan sehomogen mungkin, untuk mendapatkan validitas internal. Karakteristik partisipan penelitian adalah siswa SMU, berjenis kelamin laki-laki, dan berusia 15-20 tahun. Disain penelitian yang dipakai adalah pretest-postest control group design. Jumlah kelompok partisipan terbagi 3, yaitu 2 kelompok eksperimen yang mendapatkan treatment tampilan iklan dengan rute persuasi central dan peripheral, dan 1 kelompok kontrol. Setelah data terkumpul, diseleksi dan diolah. Hasilnya, 4 hipotesa yang diuji tidak terbukti secara signifikan terjadi counter intuitive, yaitu sikap remaja terhadap tawuran justru menjadi lebih positif. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan rute persuasi dalam iklan pada perubahan sikap remaja terhadap tawuran. Dari hasil analisa dan interpretasi, diduga terjadinya sensitisasi pada partisipan dengan adanya pretest dan positest. Namun, dari hasil pengukuran sikap terhadap iklan, ternyata kedua rute persuasi ditanggapi positif oleh partisipan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2005
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi Prastowo
"Fear appeal adalah salah satu bentuk pendekatan kreatif yang kerap digunakan dalam komunikasi periklanan. Ray dan Wilkie menyatakan bahwa fear appeal sesuai digunakan untuk "menembus" khalayak yang memiliki
harga diri tinggi terhadp suatu issue ter tentu.
Efektifitas fear appeal dalam menembus khalayak ini diuji cobakan terhadap para pelajar pelaku aktif tawuran, melalui penelitian ini. Khalayak dipilih berdasarkan peoelitian terdahulu yang menyatakan bahwa
para pelaku tawuran memiliki harga diri yang tinggi sehingga akan sulit me nerima pesan yang menghimbau mereka untuk berhenti tawuran.
Teori social judgement yang dikembangkan oleh Sherif digunakan sebagai landasan teori penelitian ini.
Menurut teori ini, seseorang akan menilai suatu pesan berdasarkan acuan internalnya disebut anchor yang terbentuk oleh pengalaman masa lalu dan keterlibatanego. Diprediksikan, bila seseorang memiliki keterlibatan
ego yang tinggi dalam suatu issue maka ia akan menolak pesan yang berisi issue tersebut. Dengan demikan, maka asumsi penelitian ini adalah iklan fear appeal akan lebih mampu menembus khalayak dibandingkan dengan iklan
yang tidak menggunakan fear appeal. Metodologi penelitian ini adalah eksperimen 1apangan dengan desain afteronly no control group.
Subyek eksperimen dibagi dalam 2 kelompok sampel yaitu kelompok penerima treatment fear appeal dan non fear appeal. Penelitian dilakukan dengan me mbandingkan sikap subyek pada kedua kelompok ihi. Sampel dipilih secara
purposif . Untuk mengukur sikap, di gunakan kuesioner
yang menggunakan skala Likert . Metode Focus Group Di scussion juga di gunakan untuk melihat reaksi spontan responden. Hasil penelitian menunj ukkan bahwa baik treatment yang menggunakan daya tarik menakut-nakuti
maupn bukan, sama-sama menghasilkan sikap yang positif.
Responden penelitian masih memiliki ketergantungan terhadap sekolah dan keluarga. Banyak sangsi Yang dianggap dapat menghambat cita-cita mereka dan akan membebani keluarga mereka. Sehingga bila hal ini
(sekolah, keluarga,cita-cita} diangkat dalam membahas masalah tawuran, maka responden akan bersikap sangatsensitif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4105
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Shafirah Annisa
"Berbagai jenis strategi pendekatan kreatif iklan digunakan untuk menarik perhatian khalayak. Sebagai media penyampai pesan iklan, pengiklan sering menggunakan endoser selebritis—tokoh pembenar dalam iklan yang dapat membuat iklan yang ia bintangi menjadi menarik perhatian, menimbulkan rasa percaya, dan akhirnya menimbulkan keinginan dari konsumen untuk mencoba produk yang diiklankan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana sikap khalayak terhadap iklan GIV di TV, sikap khalayak terhadap Sophia Latjuba, dan sikap khalayak terhadap GIV itu sendiri. Kemudian penelitian ini juga melihat bagaimana sikap terhadap iklan GIV di TV dan sikap terhadap Sophia Latjuba mempengaruhi sikap terhadap GIV, dan variabel manakah yang memiliki kontribusi lebih besar dalam menjelaskan pembentukan sikap terhadap GIV. Peneliti menggunakan metode pengukuran pearson correlation untuk melihat korelasi antara sikap terhadap iklan GIV di TV dengan sikap terhadap GIV dan antara sikap terhadap Sophia Latjuba dengan sikap terhadap GIV. Sedangkan untuk melihat variabel mana yang memiliki kontribusi lebih besar dalam menjelaskan pembentukan sikap terhadap GIV, peneliti menggunakan metode multiple regression. Dari pengukuran tersebut, diperoleh hasil bahwa korelasi antara sikap terhadap iklan GIV di TV dengan sikap terhadap GIV cukup kuat. Begitu juga dengan korelasi antara sikap terhadap Sophia Latjuba dengan sikap terhadap GIV. Kedua variabel ini mampu menjelaskan 30.5% dari sikap terhadap GIV, dan di antara kedua variabel tersebut, variabel sikap terhadap iklan GIV di TV memberikan kontribusi lebih besar dalam menjelaskan pembentukan sikap terhadap GIV. Penelitian ini memberi implikasi bahwa model Attitude toward Ad dari Julie A. Edell dan Marian C. Burke terbukti dapat berlaku di kalangan populasi penelitian. Kemudian penelitian ini juga memperlihatkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan Brian D. Till dan Terence A. Skimp ternyata tidak dapat diterapkan pada responden penelitian yang cenderung menyukai selebritis walaupun selebritis tersebut terkena isu-isu negatif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4321
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eryadi Sukandar
"Dari sekian banyak cara untuk membangun brand image di dunia maya, penempatan iklan online pada suatu website telah menjadi suatu cara yang paling jitu dan paling banyak digunakan oleh para pengiklan. Meskipun penggunaannya telah sangat sering dan meluas, belum diketahui dengan jelas bahaya dan kerugian yang diakibatkan terhadap website yang menjadi host suatu iklan, khususnya dari sudut pandang pengakses situs yang dapat mempengaruhi sikap mereka atas website tersebut. Penelitian ini berusaha untuk menelaah isu tersebut dengan mengkaji lebih dalam pada aspek kongruitas iklan online terhadap sikap kinsmen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan penggunaan regresi sederhana sebagai metode analisisnya. Data primer dikumpulkan melalui metode survey terhadap 100 responden dengan menggunakan pendekatan purposive sampling. Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa, meskipun terdapat pengaruh kongruitas iklan online terhadap sikap konsumen, pengaruh yang ditimbulkan sangatlah sedikit atau dengan kata lain tidak begitu signifikan.

Of the many approaches to build a brand image on the internet, the placement of online advertising on the website has become one of the best way to enhance it. While the usage of online advertisement has been high and widespread, it is unclear whether the placement will cause harm or disadvantage for it's host website, especially from the way of visitor look at it in the way it could resulted in the change of their attitude towards the host website. This study addresses this issue by investigating the impact of online advertising placement and it?s congruity with the host website towards consumer attitude. This research used quantitative approach. As for the research analysis, simple regressions method was used. The primary data were collected through survey method with purposive sampling method using questionnaire given to 100 respondents. The result of this research indicate that online advertising congruity has such an insignificant impact towards consumer attitude. In addition of that, online advertising congruity indeed has some effect towards consumer attitude."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dinatri Zulyadi
"Dewasa ini banyak dijumpai iklan yang menampilkan wanita sebagai objek seks. Begitu juga pada iklan-iklan yang ditujukan untuk kaum remaja. Untuk itu peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana sikap remaja terhadap penampilan wanita sebagai objek seks dalam iklan pada umumnya dan iklan Rodeo Jeans pada khususnya (di majalah Mode). Peneliti mengasumsikan bahwa sikap remaja tersebut dipengaruhi oleh eksposure-nya terhadap media-media yang banyak menampilkan wanita sebagai objek seks (menonton film bioskop produksi USA/Hollywood, membaca majalah Matra dan Popular). Dalam penelitian ini juga diasumsikan bahwa eksposure tersebut ditentukan oleh jenis kelamin dan pendidikan formal remaja. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survei. Sampel diambil dengan menggabungkan teknik penarikan sampel sengaja dan bola salju (snowball). Jumlah sampel yang diambil adalah 96 remaja pembaca tetap majalah Mode yang bertempat tinggal di DKI Jakarta, yang mewakili masing-masing tingkat pendidikan formal dan jenis kelamin. Dari hasil penelitian ini didapat bahwa mayoritas responden bersikap negatif (menentang) terhadap wanita sebagai objek seks dalam iklan pada umumnya dan iklan Rodeo Jeans pada khususnya. Eksposure seorang remaja juga mempengaruhi sikapnya terhadap wanita sebagai objek seks dalam iklan pada umumnya dan iklan Rodeo Jeans pada khususnya, yaitu semakin tinggi eksposure semakin positif sikapnya. Jenis kelamin seorang remaja juga mempengaruhi eksposure, yaitu remaja wanita mayoritas eksposure-nya rendah, sedangkan remaja pria mayoritas eksposure-nya tinggi. Pendidikan formal pada penelitian ini tidak mempengaruhi eksposure. Jenis kelamin tidak berpengaruh pada hubungan antara eksposure dan sikap terhadap wanita sebagai objek seks dalam iklan pada umumnya dan dalam iklan Rodeo Jeans pada khususnya. Tingkat pendidikan formal tidak berpengaruh pada hubungan antara eksposure dan sikap terhadap wanita sebagai objek seks dalam iklan pada umumnya dan dalam iklan Rodeo Jeans pada khususnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4124
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayu Puji Astuti
"Untuk dapat bertahan hidup, suatu organisasi harus melakukan peberubahan. Pembahan organisasi akan menimbulkan berbagai reaksi dari orang yang terlibat di dalamnya. Organisasi akan mampu mencapai perubahan yang diinginkan apabila anggota organisasi bersedia menerima pembahan tersebut. Reaksi seseorang dapat berlangsung pasif, maupun aktif. Sikap penolakan terhadap pembahan dapat disebabkan karena tidak mengetahui, tidak mampu, atau tidak memiliki keinginan untuk berubah. Komunikasi informasi mengenai pembahan dalam organisasi akan efektif bila dilakukan oleh unsur penting dalam pembahan, yaitu agen pembahan, salah satunya adalah pemimpin. Pemimpin berperan dalam pemberian informasi, yang akan berpengaruh pada pembentukan sikap dari bawahannya. Pemimpin berperan dalam pembahan karena bertugas mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu tujuan, di mana akan mampu menghasilkan pembahan yang efektif apabila mampu mempersuasi orang lain untuk ikut terlibat dalam proses pembahan. Persuasi yang dilakukan oleh seseorang dapat dibedakan menjadi empat macam gaya persuasi, yaitu Logis, Insentif, Empati dan Kelompok.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran penyebab sikap terhadap pembahan, gambaran gaya persuasi pemimpin, gambaran sikap terhadap pembahan, serta hubungan antara gaya persuasi pemimpin dengan sikap terhadap pembahan. Responden penelitian adalah karyawan dari perusahaan X yang mengalami pembahan dalam struktur organisasi dan kebijakan SDM yang telah dipilih dengan teknik purposive sampling sebanyak 76 orang.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2, yaitu alat ukur gaya persuasi atasan dan alat ukur sikap terhadap pembahan. Alat ukur gaya persuasi dibuat berdasarkan teori dari Eales-White (1994) dengan menggunakan metode rating, sedangkan alat ukur sikap disusun berdasarkan teori dari Judson (2000), Hultinan (1999) dan Galpin (1996) dan menggunakan skala sikap dengan skala 1-6.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signfikan antara gaya persuasi atasan dengan sikap terhadap pembahan organisasi. Selain itu ditemukan juga bahwa gaya persuasi dominan yang dimiliki oleh pemimpin pada pemsahaan X adalah gaya persuasi Logis, sikap yang dimiliki oleh karyawan perusahaan X adalah sikap menerima aktif dan penyebab dari sikap tersebut adalah karena subyek telah mendapat informasi yang memadai mengenai pembahan. Penelitian ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut dengan menambah jumlah responden, menyeimbangkan jumlah item favourable dan unfavourable, menambah jumlah subyek elisitasi, melakukan elisitasi untuk alat ukur gaya persuasi, serta menyamakan proporsi sampel."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
S3274
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferina Rahmawati
"Iklan komparatif merupakan salah satu strategi kreatif iklan yang dirancang untuk memotivasi dan mempengaruhi konsumen. Iklan komparatif adalah iklan yang melakukan perbandingan, baik langsung maupun tidak langsung, antara atribut produk merek yang dipromosikan dengan merek kompetitor dalam kategori produk yang sama. Penelitian ini melihat bagaimana gambaran sikap terhadap iklan komparatif pada remaja-akhir, gambaran intensi membeli simcard GSM dalam iklan komparatif serta bagaimana hubungan antara sikap terhadap iklan komparatif dengan intensi untuk membeli. Iklan komparatif dipilih karena penggunaan iklan komparatif masih menimbulkan pro-kontra. Pada sikap terhadap iklan komparatif, peneliti menggunakan dua komponen sikap terhadap iklan, yaitu kognitif dan afektif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil statistik deskriptik menunjukkan bahwa mayoritas responden memilki sikap yang negatif terhadap iklan komparatif. Mayoritas responden memiliki intensi yang rendah untuk membeli simcard GSM dalam iklan komparatif. Melalui Pearson's Product-Moment, diketahui hubungan yang signifikan antara sikap terhadap iklan komparatif dengan intensi membeli simcard GSM dalam iklan komparatif dengan nilai r = 0.546 dan signifikan pada l.o.s 0.01. Hasil penelitian menunjukkan iklan komparatif tidak cukup efektif mempengaruhi sikap dan intensi membeli konsumen, maka disarankan untuk produsen atau pengiklan agar menggunakan alternatif iklan lain.

Comparative advertising is one of the advertising's creative strategic which is designed to motivate and affect consumers. Comparative advertising compares the promoted brand's attributes with another brand competitor in the same product categorize, directly or indirectly. This research sees how attitude toward comparative advertising of GSM simcard on late adolescence, the intention to buy, and the correlation between attitude toward comparative advertising and the intention to buy. Comparative advertising is chose because until now, comparative advertising still becomes pro-contra. On the attitude of comparative advertising, researcher uses the two components of attitude toward the advertising: cognitive and affective. Quantitative approach is used in this research. The result of descriptive statistic shows that most of respondents have a negative attitude toward comparative advertising and low intention to buy GSM simcard in the comparative advertising. From Pearson's Product moment, found that there is a significant correlation between the attitude toward comparative advertising and intention to buy (r = 0.546 and significant at l.o.s 0.01). These findings show that comparative advertising isn't effective enough to affect consumers attitude and intention to buy. So, the suggestion for the producer and the advertisers is to use other alternatives of advertisings.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Pujihadiprsetyo
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nazianda
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5120
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Narita Indriana
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>