Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118339 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Mulyani
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S34366
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismanto
"Daur ulang (recycling) adalah suatu proses pengolahan atau penggunaan kembali perkerasan jalan lama setelah mengalami proses kerusakan akibat penggunaan jalan tersebut selama kurun waktu yang relatif lama, baik dengan atau tanpa menggunakan suatu bahan tambah. Dengan metode daur ulang ini karakteristik campuran jalan lama dan material penyusun campuran diperbaiki hingga memenuhi persyaratan yang ditentukan. Bahan peremaja aspal lama yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROB-50 yang tersusun dari tiga komponen yaitu Residu Oli Bekas (ROB), aspal minyak berupa aspal keras, dan minyak tanah dengan prosentase masing-masing campuran tersebut berurutan adalah 50%, 30%, dan 20%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan ROB-50 dalam meremajakan aspal lama dan kinerjanya pada campuran daur ulang jalan aspal. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa penggunaan bahan peremaja ROB-50 dengan konsentrasi 1,1%, 1,2%, dan 1,3% dengan ditambahkan aspal baru penetrasi 60/70 dari 0% hingga 1,0% terhadap total campuran dapat digunakan untuk meremajakan karakteristik aspal lama hingga memenuhi persyaratan aspal keras penetrasi 60/70. Perubahan karakteristik aspal lama tersebut meliputi peningkatan penetrasi sebesar 264%, 272%, dan 284%; penurunan titik lembek sebesar 86,2% dan 81,3%; dan perbaikan nilai daktilitas hingga memenuhi persyaratan yang mengalami peningkatan lebih dari 370,4%. Penelitian ini menunjukkan kinerja bahan peremaja ROB-50 dalam campuran sangat efektif dalam memobilisir dan menurunkan viskositas aspal secara cepat dan menyeluruh sehingga dapat mengisi rongga-rongga dalam campuran. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pada campuran jalan aspal lama dengan kadar aspal yang tinggi (7,88%), karakteristik campuran dapat diperbaiki dengan ROB-50 hingga memenuhi persyaratan lapis aspal beton (laston) tanpa diperlukan penambahan aspal baru."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34623
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofyan Razzy
"Lapis Asbuton Agregat ( Lasbutag ) adalah suatu larpis permukaan pada perkerasan jalan yang terdiri dari agregat, asbuton dan bahan peremaja yang dicampur, dihampar dan dipadatkan secara dingin. Fungsinya dalam konstruksi perkerasan jalan adalah untuk mendukung beban lalu lintas dan sebagai lapisan pelindung agar lapisan-lapisan yang ada dibawahnya dapat bertahan laman.
Asbuton memiliki bitumen yang sangat getas dan berpenetrasi rendah sehingga diperlukan bahan peremaja yang berlimgsi untuk melunakkan bitumen gsbuton dan mengubah komposisi bitumen yang culcup bagi penyelimutan dan ikatan adhesi seluruh agregat. Tanpa adanya bahan peremaja ini maka asbuton tersebut tidak dapat dipakai sebagai bahan pengikat dalam lasbutag.
Bahan Peremaja dalam penelitian ini terdjri dari campuran residu oli, aspal minyak dan minyak tanah. Residu oli tersebut merupakan hasil alchir dari proses daur ulang oli bekas untuk mendapatkan oli baru di pabrlk pengilangan. Pemakaian residu oli memungkinkan karena residu oli memiliki titik didih yang tinggi dan tahan terhadap oksidasi sehingga dapat memperbaiki sifat viskositas dan daktilitas bitumen asbuton.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari bahan peremaja tersebut terhadap karakteristik campuran Iasbutag yang didapat dari pengujian Marshall dan pengujian Static Indirect Tensile.
Berdasarkan hasil percobaan di laboratorium didapat bahwa komposisi campuran residu oli, aspal minyak, minyak tanah sebesar 50 % : 30 % : 20 % merupakan komposisi yang baik untuk bahan peremaja sesuai dengan standar spesi1ikasiBina Marga Kemudian dengan melakukan rancang campur antara bahan peremaja dan asbuton sebesar 45 % I 55 % akan didapat karakteristlk asbuton yang mendekati karakteristik aspal pen 60 - 70 yang dapat dipakai dalam lasbutag.
Hasil Pengujian Marshall menunjukkan bahwa komposisi tersebut diatas memiliki nilai stabilitas maksimum 680.26 kg dan nilai kelelehan maksimum 4.58 mm. Sedangkan pengujian Static Indirect Tensile menunjukkan nilai kekuatantarik 0.99 kg/ cmz , modulus elastisitas 139.44 kg/ cm! , regangan tarik 0.34 mm dan regangan tekan 0.27 mm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Eman Rusmana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S38702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Maulana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35543
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evici Loryanti
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S34520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Salomo
"
ABSTRAK
Lapis Lasbutag Agragat (lasbutag) adalah suatu lapis permukaan pada permukaan jalan yang terdiri dari agregat, asbuton dan bahan peremaja yang dicampur, dihampar dan dipadatkan secara dingin. fungsinya pada perkerasan jalan adalah untuk mendukung beban lalu lintas dan sebagai lapis pelindung agar lapisan-lapisan yang ada dibawahnya dapat bertahan lama.
Asbuton memiliki bitumen yang sangat getas dan berpenerasi rendah sehingga diperlukan bahan peremaja yang berfungsi untuk me lunakkan bitumen asbuton dan mengubah komposisi bitumen yang cukup bagi penyelimutan dan ikatan adhesi seluruh agregat.
Bahan peremaja dalam studi perbandingan biaya pembutan lasbutag ini terdiri dari bahan peremaja Residu Oli Bekas yang komposisinya terdiri dari 50% Residu Oli Bekas + 30% Aspal Minyak + 20% Minyak Tanah, bahan peremaja Bunker Fuel Oil yang terdiri dari 43,5% Bunker Oil + 43,5% + 13% Minyak Tanah, bahan peremaja Oli Bekas + Minyak Tanah dimana banyaknya bahan peremaja 42,5% dari persen berat bitumen campuran.
Studi perbandingan biaya ini bertujuan untuk mengetahui campuran lapis lasbutag yang paling murah dari ketiga bahan peremaja yang digunakan, karena dari hasil penelitian di laboratorium masing- masing bahan peremaja menunjukkan kharakteristik campuran lasbutag yang berbeda.
Dari hasil perhitungan didapat harga kekuata relatif untuk lapis lasbutag dengan bahan peremaja Residu Oli Bekas (ROB 50) adalah 0,35, lapis lasbutag dengan bahan peremaja Bunker Fuel Oil 0,38 dan lapis lasbutag dengan menggunakan bahan perenmaja Oli Bekas 0,42. Perbandingan biaya dari lapis lasbutag dengan menggunakan bahan peremaja Bunker Fuel Oil (BFO), bahan peremaja Oli Bekas dan bahan peremaja Residu Oli Bekas (ROB 50) adalah : 1 00 :1,10 :1.30."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34622
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinurat, Ridwan
"ABSTRAK
Pemanfaatan sumber daya alam yang ada di Indonesia diprioritaskan untuk pembangunan sarana maupun prasarana yang dibutuhkan. Aspal Buton (Asbuton)
adalah salah satu produksi kekayaan alam Indonesia yang terdapat di Sulawesi Tenggara, yang dapat digunakan sebagai matelial konstruksi perkerasan jalan.
Asbuton ini terjadi karena suatu Iapisan batu kapur yang porous (globigeline ka1k)diresapi oleh minyak bumi yang mengandung aspal (aspaltic base cmde oil) yang tertekan keluar akibat tekanan yang disebabkan oleh proses geologis dalam waktu yang sangat lama. Asbuton berbentuk sebagai lapisan batu berwarna hitam yang kadang-kadang menyembul di atas permukaan tanah dan sebagian lagi lapisan tersebut hanya terdapat beberapa meter di bawah permukaan tanah. Oleh karena itu cukup dilakukan penambangan terbukae
Untuk keperluan pengaspalan jalan dibutuhkan aspal yang bersifat Ientur (elastis), sehingga tahan terhadap getaran-getaran akibat pukulan-pulculan roda kendaraan. Oleh karena itu pada asbuton perlu ditambahkan bahan peremaja atau pelunak yang mampu membuat asbuton berfimgsi sebagai bahan perekat di dalam campuran lasbutag. Supaya bitumen asbuton dapat bediungsi sebagai perekat, bitumen asbuton hams terlebih dahulu diaktifkan kembali dengan jalan memberlkan resin dan Oi] kepada butiran asbuton.
Pada penelitian ini, sebagai penambah kandungan resins dan oils digunakan campuran antara gilsonite, residu oli bekas dan minyak tanah. Dengan memanfaatkan karalcteristik masing-masing bahan baku modifier tersebut, diharapkan dapat memodifikasi bitumen asbuton sehingga dapat berlimgsi sebagai binder pada campuran lasbutag yang memjliki karakteristik iisik yang mendekati karakteristik aspal minyak.
Pada penelitian ini didapat jenis-jenis kornposisi campuran modifier yang dapat digunakan untuk memodiiikasi bitumen asbuton dengan kadar tertentu yang sesuai dengan spesifikasi modifier asbuton

"
1996
S34596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>