Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55569 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S34310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S34715
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S34404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albertina Hermina Sesa
"Latar Belakang: Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis (Mtb). Saat ini WHO telah merekomendasikan TCM MTB/RIF Ultra sebagai pemerikaan tuberculos yang cepat tuberculo untuk medeteksi TB. Kesulitan akses layanan tuberculos pemeriksaan TB pada daerah terpencil menjadi salah satu kendala dalan penatalaksaan TB. Kertas saring Whatman yang mengandung alfa selulosa dapat menjadi mendia tuberculo dahak pada pemeriksaan TB. Penelitian ini membandingkan pemeriksaan hasil TCM pada kertas saring sebagai media tuberculo dan tanpa kertas saring sebagai media tuberculo pada pasien terduga TB.
Metode: Desain penelitian adalah potong lintang, pada Poli Paru dan Ruang Rawat Inap di RSUP Persahabatan pada pertengahan Juni hingga Agustus 2024. Subjek penelitian adalah pasien terduga TB paru yang dilakukan pemeriksaan TCM MTB RIF Ultra yang memenuhi kriteria penelitian. Sampel dahak dari subjek kemudian dibagi menjadi dua, dengan penggunaan media kertas saring, di tetes 1cc dahak, keringkan kemudian dimasukan dalam tubercu ukuran 6x8 mm dan didiamkan selama selama 5 hari. Sedangkan pada pot yang lain langsung di periksakan TCM MTB/RIF Ultra.
Hasil: Didapatkan dari 53 subjek dengan karakteristik usia produktif terutama pada laki- laki. Dilakukan uji kepositifan akurasi hasil metode kertas saring yang disimpan selama 5 hari terhadap pot dahak yang diperiksakan secara langsung didapatkan pemeriksaan dengan kertas saring memiliki sensitivitas 84,6% (IK95% 55-98,1) dan spesifisitas92,5%(IK79,6-98,4).DilakukanjugaujikepositifanTCM terhadapvolume dahak, didapatkan dahak 3- 5 cc memiliki hasil akhir positif yang paling tinggi (33,3%) dengan nilai p=0,976. Dilakukan juga uji kepositifan TCM terhadap konsistensi dahak didapatkan dahak yang kental memberikan angka kepositifan yang tinggi (66,7%) dengan nilai p=0,001. Ketika dilakukan uji kepositifan hasil TCM terhadap jenis dahak didapatkan dahak mukopurulen memerikan hasil positif yang tinggi (94,1%) dengan nilai p<0,001. Ketika dilakukan uji kepositifan hasil TCM dengan foto toraks didapatkan gambatan kavitas yang memiliki angka kepositifan tinggi (71,4%) dengan nilai p=0,021.
Kesimpulan: Pemeriksaan TCM yang dilakukan dengan kertas saring memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi menunjukan bahwa metode ini efektif dalam mendeteksi kuman Mtb dengan memiliki kemaknaan secara tuberculo.

Background: Tuberculosis is an infectious disease caused by mycobacterium tuberculosis (MTB). Currently, WHO has recommended TCM MTB rif ultra as a rapid andsensitivediagnosticexaminationtodetectTB.DifficultyinaccessingTB diagnostic services in peripheral areas is one of the obstacles in TB management. Whatman filter paper containing alpha cellulose can be a sputum transport medium in TB examination. This study compares the results of TCM examination on filter paper as a transport medium and without filter paper as a transport medium in suspected TB patients..
Methods: The study design was cross-sectional, at the Pulmonary Polyclinic and Inpatient Room at Persahabatan Hospital in mid-June to August 2024. The subjects were suspected pulmonary TB patients who underwent TCM MTB RIF Ultra examinationwhomettheresearchcriteria.Sputumsamplesfromthesubjectswere then divided into two, using filter paper media, 1cc of sputum was dripped, dried, then put in a 6x8 mm plastic and left for 5 days. While the other pot was immediately examined with TCM MTB/RIF Ultra.
Results: Obtained from 53 subjects with characteristics of productive age, especially in men. A positivity test of the accuracy of the results of the filter paper method stored for 5 days was carried out on the sputum pot that was examined directly, it was found that the examination with filter paper had a sensitivity of 84.6% (95% CI 55- 98.1) and a specificity of 92.5% (CI 79.6-98.4). A TCM
positivity test was also carried out on sputum volume, it was found that 3-5 cc of sputum had the highest positive final result (33.3%) with a p value = 0.976. A TCM positivity test was also carried out on sputum consistency, it was found that thick sputum gave a high positivity rate (66.7%) with a p value = 0.001. When the TCM positivity test was performed on the type of sputum, mucopurulent sputum showed a high positive result (94.1%) with a p value <0.001. When the TCM positivity test was performed with a chest X-ray, a cavity image was obtained which had a high positivity rate (71.4%) with a p value = 0.021.
Conclusion: TCM examination carried out with filter paper has high sensitivity and specificity which are also quite good, indicating that this method is effective in detecting Mtb germs with statistical significance.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S34282
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yenny Silvia
"ABSTRACT
Sistem budidaya perikanan intensif menimbulkan masalah pada air yakni tingginya kadar sekresi amonia-nitrogen. Sponge-bed Trickling Filter sebagai salah satu teknologi RAS diharapkan mampu mengelola air hingga dapat menurunkan konsentrasi TAN sesuai dengan nilai ambang batas yang aman untuk ikan. Penelitian dilakukan pada skala laboratorium dengan menggunakan reaktor trickling filter bermedia spons berukuran 13 13 28 cm3. Ketinggian trickling filter 40 cm dan kecepatan aliran 3L/menit. Influen yang digunakan merupakan air limbah sintetis dari kualitas air perikanan budidaya Osphronemus goramy dengan berat rata-rata 0,013 gr yang berasal dari penambahan larutan amonia dengan variasi beban 0,4, 0,6, dan 0,8 mg TAN/L. Selama 7 kali pengulangan pengamatan pada tiap beban, hasil menunjukkan bahwa pemberian beban sebesar 0,8 mg TAN/L menghasilkan efisiensi penyisihan yang relatif tinggi dan VTR yang stabil masing-masing sebesar 96,41 0,880 dan 0,01571132 0,001045214 g/m3-hari. Reaksi nitrifikasi berlangsung pada kinetika orde satu dengan nilai laju penyisihan paling besar terjadi pada beban 0,8 mg TAN/L sebesar 0,67 g/m2-hari. Kinetika orde satu bukan merupakan kondisi yang optimum untuk operasional sponge-bed trickling filter namun pemilihan beban 0,8 mg TAN/L dapat meminimalisir dampak dari kinetika orde satu karena menghasilkan persentase dan VTR yang relatif stabil.

ABSTRACT
Intensive aquaculture systems increase the water quality risks by its high level ammonia nitrogen secretion. Sponge bed Trickling Filter as one of the RAS technology is expected to be capable managing water quality until TAN concentration reaches its safe threshold for fish. The study was conducted on a laboratory scale using a 13 13 28 cm3 sponge media trickling filter. The trickling filter height was 40 cm and the flow rate was 3L min. The influent used was synthetic wastewater with similar water quality of Osphronemus goramy aquaculture with an average weight of 0.013 g derived from the addition of ammonia solution with load variation 0.4, 0.6, and 0.8 mg TAN L. During 7 repetitions of observations at each load, the results showed that the loading of 0.8 mg TAN L resulted in a relatively high removal efficiency and a stable VTR of 96.41 0.880 and 0.01571132 0.001045214 g m3 day. The nitrification reaction takes place on first order kinetics with the highest rate of removal occurring at 0.8 mg TAN L load of 0.67 g m2 day. First order kinetics is not an optimum condition for sponge bed trickling filter operations but the 0.8 mg TAN L load selection minimizes the impact of first order kinetics as it results in relatively stable percentages and VTRs. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lolita Thesiana
"ABSTRAK
Sistem resirkulasi atau Recirculating Aquaculture System RAS sudah mulai banyak diterapkan karena bersifat lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan budidaya sistem konvensional. Balitbang perikanan KKP telah mengembangkan sistem resirkulasi untuk budidaya lobster namun sistem tersebut masih memiliki kendala, yaitu kualitas air yang dihasilkan belum memenuhi standar budidaya. Pada penelitian ini dilakukan penyesuaian desain biofilter dan penambahan unit foam fractionation sebagai upaya untuk menghasilkan kualitas air yang memenuhi standar budidaya lobster. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis desain spongebed trickling filter STF , membandingkan kinerja penyisihan TAN biofilter eksisting dan STF baru, menguji kinerja foam fractionation dalam menyisihkan suspended solid ss dan volatile suspended solid vss . Metode penelitian dilakukan secara eksperimental kemudian data dianalisis secara deskriptif dan statistik menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain STF yang sesuai untuk sistem RAS, bervolume media filter 0,1 m3; ketinggian media 24 cm, cross sectional area 0,21 m2; flow rate total 84 m3/hari dan menggunakan media filter bioblok. STF baru memiliki kinerja penyisihan TAN sebesar 12,87 atau dua kali lipat dari biofilter eksisting. Kinerja penyisihan ss dan vss oleh foam fractionation sebesar 19,42 dan 34,83 pada waktu pengamatan 4 jam. Rata-rata laju penyisihan TAN oleh biofilter baru adalah 46,12 ndash; 55,79 mg TAN L-1hari-1.

ABSTRACT
Recirculating Aquaculture System RAS has attract attention since its environmentally friendly when compared with conventional aquaculture. Research center for fisheries of Ministry of marine affairs and fisheries has developed recirculation system for marine lobster culture but their system is still having problems, water quality not meet the aquaculture standart. This research will make adjustments to biofilter design and addition of foam fractionation unit, few changes are made to comply water quality requirement for lobster cultivation. The purpose of this study are to analyze spongebed trickling filter design, comparing TAN removal performance between biofilter existing and new, to test foam fractionation performance on eliminates suspended solid ss and volatile suspended solid vss . The research method is done by experimental approach and the results analyzed descriptively and statistically with t test. The result showed that the appropriate biofilter dimensions for RAS were 0,1 m3 in volume, with media height 24 cm, cross sectional area 0,21 m2 and total flow rate 84 m3 day. TAN removal rate on new biofilter is 12,87 higher than existing biofilter. Ss and vss removal by foam fractionation are 19,42 are 34,83 at four hours observation. The range of TAN removal rate performance by new biofilter are 46,12 55,79 mg TAN L 1day 1."
2017
T47838
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simon Linggom Nathaniel
"Air bersih merupakan salah satu kebutuhan yang sangat mendasar bagi manusia karena manusia membutuhkan air bersih secara terus-menerus dalam kegiatan sehari-hari seperti keperluan rumah tangga. Salah satu unit krusial dalam menyisihkan berbagai parameter yang dapat menganggu kualitas air seperti kekeruhan, mangan, dan besi adalah unit filtrasi. Kinerja efisiensi penyisihan pada filter saringan cepat untuk kekeruhan dapat mencapai 80%, besi 60%, dan mangan 60%. Penelitian ini dilakukan pada unit filter UCD Cilandak dengan kapasitas 200 L/s. Berdasarkan dokumen review perusahaan, unit filter UCD memiliki banyak permasalahan. Pada filter sering sekali terjadi clogging atau penyumbatan filter, sehingga debit air yang keluar dari filter dalam jumlah yang sedikit serta kekeruhan outlet yang kadang masih di atas 3 NTU. Berangkat dari permasalahan ini, akan dilakukan langkah evaluasi dan optimasi kinerja operasional filter untuk meningkatkan kinerja filter itu sendiri. Aspek yang ditinjau adalah ukuran karakterisitik media filter, penyisihan kekeruhan, mangan, dan besi, nilai headloss, dan kinerja backwash filter. Berdasarkan hasil evaluasi dan karakteristik media filter menunjukkan bahwa filter dengan ukuran diameter media yang lebih besar akan meningkatkan porositas pasir sehingga menurunkan nilai headloss media filter dan meningkatkan penyisihan kekeruhan. Berdasarkan evaluasi kriteria desain filter, semua aspek telah memenuhi standar perencanaan keculai debit backwash minimum sebesar 0,0069 m3 /s dan dan ekspansi media yang masih 17%. Berdasarkan evaluasi penyisihan parameter pada air, penyisihan kekeruhan filter sebesar 57-68%, kadar mangan sebesar 4-17%, kadar besi sebesar 29-57%. Setelah dilakukan optimasi pada filter, dengan pengurangan waktu backwash sebesar 3 menit akan menurunkan penyisihan TSS sebesar 3%, sementara dengan menambah waktu udara+air saat backwash selama 1 menit penyisihan TSS meningkat 9%. Hasil optimasi menunjukkan penghematan energi dan kebutuhan air saat backwash sebesar 17%.

Clean water is one of the most basic needs for humans and is needed continuously for daily activities such as household needs. One of the crucial units in removing various parameters that can disturb water quality such as turbidity, manganese, and iron is the filtration unit. The removal efficiency performance on a rapid sand filter for turbidity can reach 80%, iron 60%, and manganese 60%. This research was conducted on the Cilandak WTP UCD filter unit with a capacity of 200 L/s. Based on the company's document review, the UCD filter unit has some problems. In the filter, clogging often occurs, so that the water discharge coming out of the filter is in small quantities and the outlet turbidity is sometimes still above 3 NTU. Departing from this problem, evaluation and optimization steps will be taken to improve the operational performance of the filter itself. The aspects reviewed are the size of the filter media characteristics, removal of turbidity, manganese, and iron, headloss value, and filter backwash performance. Based on the evaluation results and filter media characteristics, it shows that filters with larger media diameter sizes will increase the porosity of the sand, thereby reducing the headloss value of the filter media and increasing turbidity removal. Based on the evaluation of filter design criteria, all aspects have met the planning standards except the minimum backwash discharge of 0.0069 m3 /s and media expansion which is still 17%. Based on the evaluation of parameter removal in water, the filter turbidity removal is 57-68%, manganese levels are 4-17%, iron levels are 29-57%. After optimizing the filter, reducing the backwash time by 3 minutes will reduce the TSS removal by 3%, while increasing the air + water time during backwash for 1 minute, the TSS removal increases by 9%. The optimization results showed energy savings and water demand during backwash by 17%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haniena Divi
"ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu negara yang ikut serta pada SDGs dimana salah satu sasarannya adalah peningkatan pelayanan air bersih dan sanitasi yang diiringi dengan meningkatnya kebutuhan PVC. Industri soda kostik / klor menghasilkan air limbah mengandung merkuri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu kontak optimum penyisihan konsentrasi merkuri dengan bakteri Pseudomonas aeruginosa menggunakan Trickling Filter (TF) dengan nutrisi dari air limbah domestik. TF merupakan unit pengolahan biologis dengan biomassa terlekat. Kinerja TF diketahui melalui eksperimental menggunakan sistem batch dengan waktu kontak 2, 4, 6, dan 8 jam. Air limbah yang digunakan merupakan buatan dengan konsentrasi merkuri 4,3 mg/L yang melebihi baku mutu PerMen LH No 5 Tahun 2014 sehingga perlu diolah. Sedangkan air limbah domestik pada penelitian memiliki konsentrasi COD berkisar 302 ? 375 mg/L, BOD 194,3 mg/L, N 89 mg/L, dan P 2,96 mg/L yang memenuhi rasio BOD/COD (≥ 0,5) dan nutrisi untuk bakteri (BOD:N:P = 60:30:1) sehingga berpotensi dijadikan nutrisi bakteri. Waktu kontak optimum agar memenuhi PerMen LH No 5 Tahun 2014 tidak didapatkan tetapi efisiensi penyisihan merkuri berkisar 96,4 ? 97,8 %. TF dirancang menjadi two-stage dengan waktu kontak 2 jam dan memiliki diameter 8 m dan tinggi 5 m.

ABSTRACT
Indonesia is one of the participant countries in the SDGs where aimed at improvement of clean water access and sanitation services which are accompanied with the increasing the need of PVC. Chlor-alkali industry produce wastewater containing mercury. This study aims to determine optimum contact time of mercury concentrations that wiil be used as a design criteria of Trickling Filter (TF) unit. TF is an attached biological treatment unit. TF?s performance was knowledge through experimental process using batch system with 2, 4, 6, and 8 hours contact time. The chlor-alkali industry wastewater is artificial with mercury concentrations 4.3 mg/L which exceeded the quality standard of PerMen LH No. 5 of 2014 so the wastewater needs to be treated. While municipal wastewater in the study had a COD concentration ranges from 302-375 mg / L, BOD 194.3 mg / L, N 89 mg / L, and P 2.96 mg / L which meets ratio BOD / COD (≥ 0.5) and nutrients for bacteria (BOD: N: P = 60: 30: 1) so the municipal wastewater potentially to be used as bacterial nutrients. The optimum contact time in order to meet the PerMen LH No. 5 of 2014 are not met but the mercury removal efficiency ranged from 96.4 to 97.8%. TF designed as a two-stage with a contact time of 2 hour and had a diameter of 8 m and height of 5 m."
2016
S64356
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pembuatan membran kitosan yang dicrosslinking dengan glutaraldehida telah dilakukan melalui metode presipitasi pada suhu kamar. Tahap uji aplikasi membran ini dilakukan terhadap proses filtrasi air. Dimana membran kitosan-glutaraldehida digunakan sebagai media filter dalam proses filtrasi. Pada penelitian ini telah dikembangkan empat rancangan model set alat filtrasi, yaitu; model filtrasi gravitasi, model filtrasi bervakum, model filtrasi berlapis seri dan model filtrasi berulang. Dengan menggunakan rancangan set alat filtrasi model gravitasi dan bervakum, proses filtrasi tidak berjalan dengan baik karena air yang difiltrasi tidak keluar sama sekali. Rancangan set alat filtrasi model berlapis seri dan berulang, harga turbiditas sampel air sungai dengan turbiditas awal 411 sampai dengan 565 NTU dapat turun hingga turbiditas rata-rata 36 NTU. Tetapi untuk rancangan set alat filtrasi model berlapis seri memiliki kekurangan,yaitu ketika membran yang digunakan sebanyak dua buah, proses filtrasi membutuhkan waktu yang sangat lama. Dimana kecepatan air selama filtrasi sebesar 0,5 ml/menit. Sedangkan untuk model filtrasi berulang kecepatan air selama filtrasi lebih besar, yaitu 2-3 ml/menit."
541 JSTK 2:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>