Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129883 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S34551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Hartono
"ABSTRAK
Dalam beberapa tahun belakangan ini, banyak dilakukan pembangunan
prasarana-prasarana fisik , dimana sebagian besar konstruksi-konstruksi ini
menggunakan material dari beton. Hal ini dilakukan karena beton memiliki
sifat-sifat tahan Iama, mudah dalam pengerjaan, perawatan serta mampu
memikul beban yang cukup besar.
Peningkatan jumlah pemakaian beton ini tentu saja berakibat
dituntutnya efisiensi dalam pemakaian beton itu sendiri. Efisiensi ini dapat
dilakukan dengan mengurangi dimensi dari beton dan meningkatkan mutu dari
beton.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dari beton mutu
sedang dengan jalan memberikan suatu bahan tambah dari jenis polimer
yakni : Poli Vinil Asetat. Untuk mengetahui sejauh mana peningkatan mutu
terjadi, maka dilakukan serangkaian uji coba terhadap Kuat Tekan, Kuat
Tarik Belah, Kuat Tarik Lentur dan pengujian terhadap hubungan Tegangan-
Regangan. Pemberian Poli Vinil Asetat ini dilakukan sebagai presentase dari
berat semen yaitu sebesar : 0 % ,1% , 2 % , 3 % , 4 % dan 5 %.

"
1996
S34636
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simon Moedak
"Pada beton normal yang sudah mengeras, terdapat lmsur kalsiurn-hidroksida Ca(OH)2 yang dihasilkan dari proses hidrasi semen, dan yang mempakan bagian lemah beton. Dengan penggunaan Pozzofume, yang mengandung silikon-dioksida SiO2, kandungan Ca(OH)2 yang ada dapat direduksi setelah bereaksi dengan SiO; yang menghasilkan kalsium-silikat-hidrat yang merupakan sumber kekuatan beton. Dengan demikian beton dengan bahan Campur Ponofume akan mempunyai kekuatan maupun kepadatan yang lebih tinggi dibanding beton tanpa bahan campur Poaofume sehingga secara ekonomis. juga akan menguntungkan.
Disamping kekuatan dan keawetannya, tuntutan lain yang juga diperlukan oleh bahan struktur bangunan adalah ketahanannya terhadap temperatur tinggi akH)at kebakaran. Hal ini karena kemungkinan teljadinya kebakaran terhadap seluruh stmktur bangunan selalu ada, tetapi bila setiap struktur bangunan di perhitungkan untuk setiap kcbakaran besar, rnerupakan hal yang berlebi han.
Beton mempakan material struktur bangunan yang mempunyai ketahanan yang baik terhadap tempcranu' tinggi akibat kebakaran. Salah satu faktor yang menumnkan kekuatan beton akibat kenaikan temperatur- tinggi adalah kandungan Ca(OH)z yang ada pada beton. Beton Mutu Tinggi yang mengalami kenaikan temperatur tinggi, pada temperatur 400°C akan mengalami penguraian Ca(OH)2 dimana hal ini akan mengurangi kekuatan beton. Pada masa pendinginannya setelah mengalami pemanasan / kebakaran, akan teljadi rehidrasi
Ca(OH)2 , dimana kalsium oksida CaO yang telah terurai akan bereaksi dengan udara (moisture content) dan membentuk Ca(OH)2 yang juga diikuti dengan pengembangan volume sehingga menimbulkan retak-retak atau rnemperbesar microcrack yang ada sehingga semakin menurunkan kekuatan beton.
Seperti telah disebutkan, pcnggunaan Ponofume pada campuran beton dapat mereduksi jumlah Ca(OH)2 yang ada sehingga selain meningkatkan kekuatan beton, juga akan mengurangi ganguan-ganguan pada beton yang mengaiami kenaikan temperatur tinggi sehingga diharapkan beton dengan bahan campur Pozzoiixme juga mempunyai ketahanan yang lebih baik terhadap tcmperatur tinggi dibanding beton tampa bahan campur Pozzofume.
Penelitian ini meneliti bagaimana pengamh temperatur tinggi akibat kcbakaran terhadap perilaku mekanik beton mutu tinggi yang menggunakan bahan campur Pozzoflune sehingga dapat diperkirakan bagaimana perilakunya apabila teljadi kebakaran.
Metoda penelitian adalah percobaan laboratozium dengan mcngamati dua tipe beton yang dibedakan atas kandungan bahan campur Pozzofume-nya, yaitu :
I. Type I, Beton tampa bahan campur Pozzoiilme (kadar Pozzofmne 0%)
2. Type II, Beton dengan bahan campur Pozzofume 10% (kadar Pozzofume 10%)"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34645
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jermanto Setia Kurniawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34598
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triaksono Hadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S34504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Irawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S34488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Jazid
"Sudah banyak penelitian yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul didalam praktek dilapangan pada pebuatan beton, khususnya beton mutu tinggi ( dengan kekuatan tekan diatas 40 Mpa), salah satu diantaranya adalah usaha untuk mengatasi masalah slump loss.
Pada pembualan beton mutu tinggi biasanya untuk alasan ekonomis digunakan bahan-bahan tambahan mineral lain yang bersifat sebagai Suplementary Cementing Material (SCM), dimana pemakaian bahan ini bermaksud untuk dapat meningkatkan performa dari beton, baik pada fase platis maupun fase keras.
Pada pembuatan beton mutu tinggi, umumnya digunakan rasio air-semen (w/c) yang relalif rendah sehingga tingkat kelecakan beton akan rendah pula, maka untuk mengatasinya diperlukan bahan tambahan kimia yang termasuk dalam jenis WRA, untuk meningkatkan kelecakannya.
Dari suatu penelitian dilaporkan bahwa pemakaian WRA terutama jenis superplastricizer akan menyebabkan slump loss yang lebih besar pada campuran beton. Sehingga perlu diadakan suatu penelitian mengenai pengaruh penambahan bahan ini pada sifat-sifat beton (fresh dan Hardened concrete) tersebut.
Suatu hasil penelitian melaporkan bahwa kekuatan tekan beton sangat dipengaruhi oleh pernilihan rasio air-semen (w/c) untuk beton mutu rendah dan sedang, sedangkan untuk beton mutu tinggi ada faktor lain yang mempengaruhi pemilihan rasio w/c untuk menghasilkan mutu yang dinginkan, yaitu: rasio agregat-semen (A/C), tingkat kelecakan yang diinginkan, type dan ukuran agregat. Sedangkan Faktor utama yang mempengaruhi workabilitas atau kelecakan beton adalah kandungan air dalam campuran. parameter lain yang mempengaruhi workabilitas adalah :
a. ukuran agregat maksimum yang digunakan.
b. gradasi agregat yang digunakan (single grading maupun combined grading).
c. textur dan bentuk dari agregat(kekasaran permukaan dan bentuk granular atau crushed granite stone, serta
d. proporsi campuran yang digunakan.
Pada penelitian ini digunakan bahan SCM pozzofume dengan prosentase tertentu serta bahan kimia WRA Sikament NN dan Platiment VZ dengan prosentase tertentu pula untuk mendapatkan target slump sebesar 20 ± 2. Diharapkan pengamatan terhadap perilaku slump dan kekuatan tekannya akibat interaksi bahan-bahan tersebut, diperoleh suatu campuran beton yang memiliki kecepatan slump loss yang terjadi relatif kecil dan kekuatan tekan yang tlnggi. Maka digunakan rasio air semen 0,32 dan prosentase kombinasi agregat S/A =40 % dan 50%, serta A/C = 3,5."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Mursalin
"Beton mempakan salah satu jenis bahan yang banyak dipergunakan untuk keperluan konstruksi di berbagai tempat, mulai dad konstruksi rumah tinggal, gedung bertingkat banyak dan prasarana lainnya. Perkembangan penggunaan konstruksi beton tersebut menuntut kekuatan material yang cukup tinggi agar diperoleh struktur yang kuat dan ekonomis.
Konstruksi beton untuk rumah tinggal umumnya memakai beton dengan mutu rendah dan beton mutu sedang. Sehingga diperlukan suatu material yang cukup ekonomis, khususnya semen, dalam membuat beton mutu tersebut. Untuk itu, sekarang ini telah dibuat suatu jenis semen cap rumah yang unsur pembentulmya relatif lebih murah dibandingkan dengan semen tipe I. Semen jenis ini memang diperuntukkan bagi pembuatan rumah tinggal yang sederhana Tugas akhir ini dilakukan untuk menyelidiki penaruh penggunaan semen cap rumah tersebut di atas untuk menghasilkan beton dengan fc = 200 kg/cm2 dan fc = 350 kg/cm2 serta studi mengenai perilaku mekanisnya. Beberapa perilaku mekanis yang akan diteliti antara lain yaitu : Kekuatan Tekan, Kekuatan Tarik Belah, Kekuatan Lentur, Modulus Elastisitas (E) dan Poisson?s Ratio dari beton tersebut.
Penelitian ini dilakukan dengan membuat beberapa samel beton yang terbuat dari campuran pasir bangka, batu pecah/split dan semen cap rumah. Sampel beton yang akan dibuat berupa silinder berdiameter 15 cm dengan tinggi 30 cm, balok standar ASTM dengan memperhatikan peraturan serta standar yang lainnya.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat diketahui perilaku mekanis dari beton tersebut untuk masing-masing sampel dan juga dapat memberikan ukuran kekuatan yang diharapkan dari beton yang didesain ppada struktur yang nyata."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34594
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
I Nyoman Merdana
"Kinerja suatu struktur pada dasarnya dinilai dengan dua kriteria yaitu dari segi kekuatan, dan kekakuan. Pada bangunan yang peka terhadap displasemen maka kriteria kekakuan ini menjadi faktor penentu dalam hal kinerja struktur tersebut. Tulisan ini membahas tentang perilaku hubungan Beban-Displasemen pada balok beton mutu tinggi dengan Kelangsingan Sedang akibat beban statis dengan menggunakan kekuatan beton f'c=70,83MPa dan bajafy=442,6MPa.
Hasil penelitian ini dibandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan peneliti lain serta prediksi secara teoritis. Hubungan Beban vs Displasemen untuk beton mutu tinggi secara fcwalitiv tidak berbeda nyata bila dibandingkan dengan beton normal, terutama untuk balok dengan rasio a/d=2,5 dan 3,0. Kedua balok tersebut memperlihatkan perilaku yang getas saat keruntuhan yang mana ditunjukkan dengan displasemen yang relatif kecil. Perilaku hubungan Beban vs Displasemen mendekati prediksi displasemen teoritis untuk kondisi beban sampai dengan beban runtuh, Balok dengan rasio a/d<5,0, untuk beton mutu tinggi memberikan keruntuhan yang dapat dikategorikan sebagai keruntuhan Geser Lentur
Kata Kunci: Beton Mutu Tinggi, Displacement, Moderate selenderness

Generally, there are two criterions for assessment of the structural performance, those are strength, and rigidity which often related to deflection. In a building that is sensitive due to displacement, the rigidity criterion becomes significant in assessments of performance of the structures. It is often the deflection criterion becoming imperative in designing stages. This article discuses about the behavior of Load Vs Displacement relationship of intermediate slenderness high strength concrete beams due to static loading having concrete strength of70,83MPa and steel of442,6MPa.
The results of the research is compared to either other research results and prediction theoretically. Qualitatively, the load Vs deflection relationship of intermediate slender high strength concrete and normal strength concrete beam are the same, especially for beam with ratio a/d=2,5 and 3,0. Both of the beams exhibit brittle failure mode which have relatively small displacement at failure. The behavior of load Vs deflection relationship has good agreement with prediction theoretically up to collapse load. High strength concrete beam having ratio a/d<5,0 gives Flexural Shear cracks failure.
"
2004
JUTE-XVIII-2-Juni 2004-63
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>