Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49615 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herry Priyatno
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Andreas Partogi
"Agregat merupakan komponen utama dari lapisan perkerasan jalan (90-95% persentase berat atau 75-85% presentase volume), sehingga daya dukung, keawetan dan mutu perkerasan jalan ditentukan juga dari sifat agregat dan hasil campuran agregat dengan material lain. Bentuk dan tekstur agregat mempengaruhi stabilitas dari lapisan perkerasan yang dibentuknya. Salah satu bentuk agregat adalah pipih atau flaky. Agregat pipih adalah agregat yang lebih tipis dari 0,6 kali diameter rata-rata. Indeks kepipihan (flakiness index) adalah berat total agregat yang lolos slot dibagi dengan berat total agregat yang tertahan pada ukuran nominal tertentu. Agregat dengan indeks kepipihan yang besar kemungkinan akan menjadi salah satu faktor penyebab turunnya nilai karakteristik campuran. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari variasi indeks kepipihan agregat terhadap karakteristik campuran Laston IV yang menggunakan aspal BituPlus_. Variasi indeks kepipihan yang digunakan adalah 23%, 25%, 30% dan 35% dan kadar aspal yang digunakan adalah 5% sampai dengan 7% dengan kenaikan 0,5%. Dari variasi kadar aspal dan indeks kepipihan akan dihasilkan 60 buah benda uji yang akan diuji menggunakan Marshall Test. Dari hasil penelitian diketahui bahwa aspal BituPlus_ memiliki performa yang baik sebagai bahan pengikat agregat. Hal ini dibuktikan dengan nilai stabilitas, kelelehan, kekakuan, VIM dan VMA yang masih memenuhi syarat Departemen PU meski agregat yang digunakan memiliki indeks kepipihan yang tinggi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35199
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madi Hermadi
[Place of publication not identified]: Jurnal Jalan dan Jembatan,
JJJ 23 (1-3) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Firmansyah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S34506
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raddy R. Lukman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S34443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anto Medianto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S34491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Lollan A. S.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lustika Ramadania
"Kondisi lingkungan dimana lokasi jalan tersebut berada sangat mempengaruhi konstruksi perkerasan jalan, faktor utama yang mempengaruhi konstruksi perkerasan jalan ialah pengaruh perubahan temperatur akibat perubahan cuaca. Untuk negara-negara beriklim tropis seperti Indonesia dimana temperaturnya relatif tinggi, sangat penting untuk mempertimbangkan faktor ini dalam desain perkerasan lentur. Campuran panas aspal khusus (superphalt) yang menurut karakteristiknya tahan terhadap temperatur tinggi diharapkan dapat menjadi solusi untuk masalah tersebut. Dalam penelitian ini akan dilakukan kajian perbandingan karakteristik antara jenis superphalt dan aspal pen 60/70 produksi Pertamina. Metode uji marshall digunakan pada benda uji dengan campuran panas Laston IV, yaitu campuran aspal dengan butiran agregat bergradasi menerus ini menggunakan dua jenis aspal, yaitu aspal khusus superphalt dan aspal pen 60/70 produksi Pertamina, sedangkan agregat diambil dari quary Sudamanik dan quary Trumix. Campuran aspal pen 60/70 Pertamina dilakukan dua kali uji Marshall, yang pertama untuk mendapatkan nilai kadar aspal optimum dan yang kedua dengan campuran optimum tersebut benda uji dilakukan perendaman dalam waterbath dengan variasi temperatur 60_C,65 _C,70 _C,75 _C,80 _C. Sedangkan untuk campuran Superphalt variasi temperatur perendaman dilakukan pada masing-masing kadar aspal, yaitu 5%,5.5%,6%,6.5%, dan 7% yang kemudian dilakukan uji Marshall untuk didapat nilai karakteristik campuran. Kecenderungan karakteristik yang didapat yaitu, untuk stabilitas dan kekakuan nilainya cenderung menurun, sedangkan untuk kelelehan nilai cenderung meningkat. Dari hasil penelitian jenis aspal baru yaitu Superphalt yang memiliki nilai penetration index positif, dapat dijadikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut, karena memiliki karakteristik yang tahan terhadap temperatur tinggi. Hal ini ditandai dengan memiliki titik lembek aspal yang cukup besar dengan penurunan penetrasi yang tidak berlebihan sehingga apabila dicampur dengan material agregat, menghasilkan suatu campuran lapisan aspal yang memiliki stabilitas yang cukup besar, tahan terhadap temperatur tinggi dan memiliki kelenturan yang cukup dibandingkan dengan campuran yang menggunakan aspal pen 60/70 Pertamina yang lebih peka terhadap temperatur tinggi."
2004
S35092
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beni Wijaya
"Komposisi bahan anti karat penelapis organik) yang biasa digunakan sebagai pelapis pada kendaraan bertnotor adalah aspal/bitumen sebagai basis, tail: sebagai filler dan toluene sebagai pelarutnya. Namun dengan komposisi tersebut masih ditemukan keimrangan-kekurangan, yaitu masih terdapatnya pin hole pada saat pemanasan pada suhu 150° C selama 15 menit (kalau pada aplikasi, hal ini adalah tahapan pengecatan oven kendaraan bermotor) dan juga biaya produksi yang masih cukup tinggi.
Untuk menanggulangi hai tersebut, maka dimanfaatkanlah arang sebagai filler pengganti talk karena arang (karbon) memitiki ketahanan terhadap temperatur dan reaksi kimia yang tinggi, selain itu arang harganya juga sangat murah dan mudah diperoleh di pasaran. Namun perlu juga dilihat pengaruh arang terhadap karakteristik bahan anti karat (oelapis organik) yang iainrgya seperti pengaruhnya terhadap ketahanan korosi, abrasi dan daya lekat/adhesive agar didapatkan hast! yang optimal. Dalam penelitian ini digunakan produk pembanding yaitu stahl kate produk yang lama dengan komposisi 100 gr bitumen dan 150 gr talk) dan dunlop produk import.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pada komposisi yang sama dengan stahl kote, yaitu 100 gram bitumen dan 78 gram arang (komposisi E), memiliki kekurangan dan kelebihan pada karakteristiknya. Misainya saja, pada komposisi E memiliki nilai ketahanan abrasi yang baik, yaitu 9,500 liter/mils namun pada stahl kate 3,333 liter/mils. Pin hole juga tidak terjadi pada saat pemanasan pada komposisi E. Tapi di lain sisi, komposisi E ini memiliki ketahanan abrasi (nilai korsi) dan daya Iekat yang kurang baik. Nilai korosi pada komposisi E adalah 4, 3, 2 (setelah diekspos selama 48, 96 dan /44 jam), sementara pada stahl kote adalah 6, 5, 4 (seteiah diekspos selama 48, 96 dan 144 jam). Daya lekat pada komposisi E adalah 88 % (daerah yang tidak terlepas), sementara pada stahl kote 100 % (daerah yang tidak terlepas). Semakin banyak arang yang digunakan maka ketahanan korosi dan daya lekatnya cenderung semakin menurun namun berlainan halnya dengan sifat ketahanan terhadap abrasinya yang semakin meningkat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41974
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S41625
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>